Beralih ke SPBU Swasta di Tengah Isu Pertamax Oplosan, Warga: Lebih Yakin
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah warga beralih ke SPBU swasta usai mengetahui dugaan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax dalam konstruksi kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina Patra Niaga.
Salah satu warga bernama Christian (35 tahun) mengatakan, pasca-dugaan pengoplosan tersebut, ia lebih mempercayai SPBU swasta.
“Sekarang sudah yakin mau mengisi BBM di swasta saja. Tadi ngisi BBM di Shell lebih yakin dan percaya,” kata Christian di SPBU Shell Salemba, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).
Christian mengaku, kepercayaannya kepada Pertamina berkurang menyusul adanya dugaan pengoplosan
Pertalite jadi Pertamax
.
Menurut Christian, dirinya beralih ke Shell juga untuk memberikan efek jera kepada Pertamina agar tidak curang.
“Biarin masyarakat ramai-ramai ngisi di pihak swasta. Biar pemerintah juga merasakan dampak akibat main curang, kan Pertamina jadi sepi,” tegas dia.
Warga lainnya, Wong (40), juga mengaku akan terus langganan ke SPBU swasta menyusul dugaan pengoplosan Pertalite jadi Pertamax. Ia mengaku kecewa dengan adanya isu pengoplosan.
“Kecewa pasti karena merasa dibohongi sama Pertamina sehingga beralih ke Shell mulai hari ini,” kata Wong di Shell Suprapto 2, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Wong mengatakan, sebelum dugaan pengoplosan Pertalite jadi Pertamax terungkap, mesin motornya terasa tersendat-sendat. Padahal, ia selalu mengisi BBM dengan Pertamax.
“Sempat merasa ngadat dua kali, lalu diservis. Setelah diservis udah enak, tetapi kembali enggak enak lagi pas abis isi bensin Pertamax,” jelas dia.
Wong beralih ke SPBU swasta karena takut inside pengoplosan BBM akan kembali terulang.
“Sudah kecewa, sekarang yakin seterusnya akan gunakan Shell dari swasta dibandingkan pakai dari pemerintah, tapi enggak jujur,” tegas dia.
Warga lainnya yang juga pengemudi ojek
online
bernama Dani (41) juga merasa dipermainkan pemerintah usai munculnya dugaan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax.
“Saya merasa dibohongi karena Pertamax oplosan. Saya merasa jadi wayang yang bisa dipermainkan seenaknya oleh pemerintah,” ujar dia di SPBU Shell Cempaka Putih.
Dani mengatakan, seterusnya ia akan beralih menggunakan BBM dari SPBU swasta.
“Semenjak adanya berita Pertamax oplosan, saya jadi beralih ke Shell untuk seterusnya,” ucap dia.
Diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Melansir keterangan Kejagung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian “diblending” atau dioplos menjadi Pertamax. Namun, pada saat pembelian, Pertalite tersebut dibeli dengan harga Pertamax.
“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di Storage/Depo untuk menjadi Ron 92,” demikian bunyi keterangan Kejagung, dilansir Selasa (25/2/2025).
“Dan hal tersebut tidak diperbolehkan,” imbuh keterangan itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Beralih ke SPBU Swasta di Tengah Isu Pertamax Oplosan, Warga: Lebih Yakin Megapolitan 3 Maret 2025
/data/photo/2025/03/03/67c5797cf015e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)