Liputan6.com, Kepri – Benteng Bukit Kursi merupakan salah satu cagar budaya di Pulau Penyengat. Benteng Bukit Kursi berada di sebuah bukit dan merupakan benteng pertahanan dengan denah segi empat yang terbuat dari susunan pasangan batu bauksit.
Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, Benteng Bukit Kursi merupakan bekas sarana pertahanan. Keberadaannya tak lepas dari pemindahan Kesultanan Riau-Lingga dari Daik Lingga ke Pulau Penyengat.
Pada abad ke-18, Raja Haji membangun sebuah benteng di Pulau Penyengat, tepatnya di Bukit Kursi. Terdapat beberapa meriam yang ditempatkan di sana sebagai basis pertahanan Pulau Bintan untuk berlindung dari penjajahan kolonial Belanda.
Benteng Bukit Kursi memiliki ukuran sekitar 92,38 meter x 74,73 meter. Area benteng ini sangat luas, sehingga bisa menampung pasukan dalam jumlah besar.
Adapun pintu utama Benteng Bukit Kursi berada di sisi selatan. Terdapat sebuah jembatan sebagai akses masuk ke dalam benteng.
Benteng ini dikeliling parit sedalam sekitar 3 meter yang di dalamnya berfungsi sebagai mesin perang. Benteng Bukit Kursi dilengkapi dengan meriam berjumlah delapan buah.
Dari total jumlah meriam yang ditempatkan, enam di antaranya mengarah ke laut. Hal ini menunjukkan bahwa potensi ancaman terbesar datang dari arah tersebut.
Jumlah meriam tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa benteng ini memiliki kekuatan terpenting dalam menjalankan fungsinya sebagai mesin perang dan pertahanan. Hingga kini, beberapa meriam tersebut masih dapat dijumpai di Benteng Bukit Kursi Kepulauan Riau (Kepri).
Penulis: Resla