Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bencana Alam Melanda Kabupaten Sukabumi, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Bencana Alam Melanda Kabupaten Sukabumi, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Sukabumi, Beritasatu.com – Bencana longsor, banjir hingga pergerakan tanah serta pohon tumbang melanda di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat hujan yang terjadi selama tiga hari secara terus menerus. Akibat bencana tersebut, dilaporkan terdapat dua korban jiwa.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengatakan, ada 20 kecamatan terdampak dengan sebaran di 27 desa. Bencana tesebut yakni banjir, longsor hingga pergerakan tanah dan pohon tumbang terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Sukabumi.

“Selama dua hari terakhir, Kabupaten Sukabumi diguyur hujan deras yang merata di seluruh wilayah. Akibatnya, 20 kecamatan dan 27 desa terdampak bencana,” ujar kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena kepada awak media, Rabu (4/12/2024).

Adapun kecamatan paling terdampak terjadi di wilayah Kecamatan Sagaranten. Sedikitnya 177 kepala keluarga mengungsi, 20 rumah terendam, delapan rumah dan delapan kendaraan roda empat hanyut terbawa banjir.

Sedangkan untuk bencana longsor, wilayah paling terdampak ada di Kecamatan Gegerbitung dan Simpenan. Dilaporkan ada satu orang yang tertimbun di Gegerbitung dan satu orang anak tertimpa lemari akibat longsor di Simpenan.

“Saat ini pencarian masih berlangsung, kami terus bergerak untuk membantu warga,” jelasnya.

Bencana pergerakan tanah juga terjadi di beberapa ruas jalan nasional maupun provinsi yang mana ada beberapa ruas jalan tidak bisa di lewati atau terputus.

Pertama ada di jalan Provinsi Baros-Sagaranten, kemudian jalur Geopark Ciletuh terdampak. Satu jalur Simpenan-Loji terputus total dan beberapa jembatan di berbagai wilayah juga banyak yang terputus.

“Geopark jalur Simpenan-Loji, titik longsornya di daerah Sangrawayan. Satu lagi jembatan Cisanti, Simpenan,” tuturnya.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui BPBD Kabupaten Sukabumi masih terus mendata korban terdampak akibat bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan pohon tumbang.