Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Belum Banyak UMKM Naik Kelas, Menteri Maman Abdurrahman Dorong Mahasiswa Berbisnis Sejak Awal

Belum Banyak UMKM Naik Kelas, Menteri Maman Abdurrahman Dorong Mahasiswa Berbisnis Sejak Awal

PIKIRAN RAKYAT – Indonesia saat ini membutuhkan peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen demi mencapai Indonesia Emas 2045. Namun sayangnya, belum banyak UMKM yang naik kelas dengan data terkini sebesar 99 persen masih berstatus mikro. 

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman pun mengajak agar anak muda dapat menjadi wirausahawan dengan mengolaborasikan kreativitas dan inovasi digital dalam meningkatkan rasio kewirausahaan nasional. Peran mahasiswa dan generasi muda sangat penting dan sentral sebagai tulang punggung ekonomi nasional. 

“Keberadaan adik-adik mahasiswa dan komunitas kampus sebagai bagian dari wadah untuk melahirkan wirausaha adalah sesuatu yang tepat, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong percepatan pertumbuhan wirausaha di Indonesia,” kata Menteri UMKM dalam Orasi Ilmiah pada Wisuda Sarjana X Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI-K 57) di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025.

Statement Menteri UMKM di awal tadi menyoroti tantangan dalam pemberdayaan UMKM saat ini yang 99 persen pengusahanya saat ini masih berskala mikro.

“Oleh karena itu, keberadaan mahasiswa dan komunitas kampus sangat penting sebagai wadah lahirnya wirausahawan-wirausahawan muda sehingga pertumbuhan wirausaha di Indonesia bisa diakselerasi lebih cepat,” ujarnya.

Terlebih di era digital, adopsi teknologi menjadi faktor kunci dalam mendorong keberhasilan UMKM. Hingga akhir 2024, sebanyak 26 juta UMKM telah bertransformasi ke ranah digital.

Menteri UMKM menekankan bahwa digitalisasi dapat membuka akses pasar yang lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, dan dapat mendorong inovasi produk serta layanan.

Tantangan Pengusaha UMKM Saat Ini

Wisuda Institut Bisnis dan Informasi dihadiri oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

Namun, Menteri Maman juga mengingatkan bahwa masih terdapat tantangan seperti keterbatasan literasi digital dan minimnya kemitraan UMKM dalam rantai nilai industri yang harus segera diatasi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. “Oleh karena itu, pemerintah, akademisi, dan dunia usaha harus terus bersinergi,” kata Menteri UMKM.

Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di angka 8 persen melalui program pemberdayaan UMKM secara berkelanjutan.

“Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi ini, selama 5 tahun ke depan pemberdayaan UMKM akan difokuskan pada beberapa kluster sektor prioritas. Kementerian UMKM akan membentuk holding UMKM, yang akan menjadi akselerator kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional,” ujar Maman Abdurrahman.

Menteri Maman juga menyoroti pentingnya peran mahasiswa dan institusi pendidikan dalam mencetak wirausaha muda yang tangguh. Ia mendorong agar proses pembelajaran kewirausahaan dimulai sejak semester pertama.

“Saya ingin mendorong IBI-K 57 agar sejak semester pertama, mahasiswa sudah diperkenalkan dengan praktik kewirausahaan, mungkin bisa dibuat syarat kelulusan bagi mahasiswa jurusan bisnis bukan hanya skripsi atau tugas akhir, tetapi juga memiliki usaha sendiri, meskipun kecil,” kata Menteri UMKM.

Di depan 254 wisudawan IBI-K 57, Menteri UMKM menekankan bahwa keberhasilan sejati tidak dimulai dari lantai atas, tetapi dari lantai dasar dan terus menapaki anak tangga hingga puncak.

Contohnya banyak pengusaha sukses yang memulai dari nol, termasuk beberapa nama besar di dunia bisnis Indonesia.

“Chairul Tanjung, misalnya, memulai usaha dari jualan buku fotokopian di kampus. Pak Aguan dan Pak Tommy Winata memulai dari tukang jahit. Semua dimulai dari usaha kecil. Tidak ada keberhasilan yang langsung diraih dari atas, semua harus dimulai dari bawah,” ujarnya.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa