ERA.id – Pemerintah Belgia memutuskan untuk tidak memulangkan warga Suriah ke negara asalnya. Keputusan ini diambil karena situasi di Suriah belum stabil pasca lengsernya Presiden Bashar al-Assad.
Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo mengatakan sejauh ini tidak ada warga Suriah yang akan dipulangkan. Pihaknya baru akan memulangkan mereka bila stabilitas tercapai di Suriah.
“Ketika situasi stabil, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa orang-orang dapat kembali dengan selamat sesuai dengan perjanjian internasional. Namun, saat ini, hal itu tidak terjadi,” katanya, dikutip kantor berita resmi Belgia, Belga, Jumat (13/12/2024).
De Croo juga menekankan perlunya proses transisi yang damai, pemerintahan yang representatif, dan penghormatan terahdap integritas teritorial di Suriah. Ia juga menekankan bahwa pengeboman Israel terhadap Suriah harus segera dihentikan.
Setelah penggulingan rezim Assad, beberapa negara Uni Eropa, termasuk Belgia, mengumumkan bahwa mereka akan meninjau kebijakan suaka mereka, menangguhkan permohonan suaka yang tertunda dari warga Suriah, atau telah menangguhkannya.
Belgia mengumumkan pada tanggal 9 Desember bahwa mereka akan menghentikan sementara penerimaan permohonan suaka dari warga Suriah, meskipun tidak ada informasi yang diberikan mengenai berapa lama tindakan tersebut akan berlangsung.
Warga Suriah termasuk di antara pemohon suaka teratas di Belgia. Sekitar 35.000 warga Suriah telah diberikan suaka di Belgia sejak perang saudara dimulai di sana pada tahun 2011