Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

BEI Optimistis Kapitalisasi Pasar Modal Tembus Rp 16.000 Triliun pada 2025

BEI Optimistis Kapitalisasi Pasar Modal Tembus Rp 16.000 Triliun pada 2025

Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan kapitalisasi pasar modal Indonesia akan mencapai tonggak sejarah baru senilai Rp 16.000 triliun atau US$ 1 triliun pada 2025. 

Menurut Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan, prospek cerah ini tercermin dari berbagai indikator, seperti peningkatan aktivitas transaksi, stabilnya kinerja emiten, hingga keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar. 

“Kami optimistis 2025 masih akan mencatatkan pertumbuhan signifikan, baik dari sisi harga saham maupun kapitalisasi pasar modal,” jelas Verdi dalam edukasi wartawan pasar modal di Jakarta, Jumat (19/12/2024).

Ia menambahkan, hingga kuartal III 2024, secara umum pendapatan perusahaan seluruh sektor di BEI tumbuh 3,7% secara tahunan (yoy), lebih tinggi dari 2,30% pada periode saham tahun sebelumnya. Namun, beberapa sektor, seperti teknologi dan energi menunjukkan kontraksi masing-masing 5,44% dan 1,67%.

“Kendati ada penurunan di sektor tertentu, secara umum emiten masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang sehat. Hal ini menjadi salah satu fondasi utama bagi kapitalisasi pasar modal yang lebih besar,” tambah Verdi.

Selain kapitalisasi pasar modal, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan mencetak rekor tertinggi baru (all time high/ATH) pada 2025. Pada 19 September 2024, IHSG sempat menyentuh ATH di level 7.905, menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal domestik.

“Saya optimistis kita akan melihat ATH baru lagi tahun depan. Apakah itu karena initial public offering (IPO) baru, kenaikan harga saham, atau penguatan rupiah, saya cukup yakin ini akan menjadi tahun yang menarik,” ungkap Verdi.

Faktor lain yang dapat mendorong pencapaian kapitalisasi pasar modal US$ 1 triliun adalah potensi gelombang IPO baru. Menurut Verdi, penawaran saham perdana dari perusahaan besar, ditambah dengan stabilitas ekonomi dan penguatan nilai tukar rupiah, akan menjadi katalis penting dalam mendongkrak nilai pasar.