Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

BEI Luncurkan Produk Derivatif Single Stock Futures

BEI Luncurkan Produk Derivatif Single Stock Futures

Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan produk derivatif terbaru Single Stock Futures (SSF) atau Kontrak Berjangka Saham (KBS) untuk memberikan alternatif pilihan investasi pada investor pasar modal.

Peluncuran Single Stock Futures dilakukan bersama self regulatory organization lainya, yakni PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“SSF berupa perjanjian atau kontrak antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu saham di masa depan dengan dengan harga yang telah ditentukan,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di BEI, Jakarta, Selasa (12/11/2024).  

Lebih lanjut, Iman mengatakan, pelucuran Single Stock Futures menggunakan underlying saham indeks LQ45 yang memiliki likuid tinggi dan fundamental baik. “Investor yang ingin bertransaksi SSF dapat membuka rekening derivatif di perusahaan sekuritas anggota bursa (AB) yang telah memperoleh izin sebagai AB derivatif,” ucap Iman.

Pada kesempatan yang sama, Direktur BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, saat ini BEI fokus merangkul AB untuk berpartisipasi sebagai anggota bursa derivatif. “Target kita sekarang kan saat peluncuran Single Stock Futures ada AB yang berpartisipasi, sehingga jumlah investor yang bisa dilayani cukup banyak,” kata dia.

Dia mengatakan, tiga AB yang hari ini ikut sebagai pionir dalam peluncuran Single Stock Futures bisa meng-cover banyak investor. “Setelah ini kita harapkan ada anggota bursa lain yang berpartisipasi, nanti kita letakkan bagaimana target ke depannya,” ucap Jeffrey kepada wartawan.

Dari total 16 anggota bursa yang sudah mengajukan untuk berpartisipasi dalam transaksi Single Stock Futures, BEI meresmikan PT Binaartha Sekuritas, PT Ajaib Sekuritas Asia, dan PT Phintraco Sekuritas sebagai AB derivatif.  Adapun PT Binaartha Sekuritas juga bertindak sebagai liquidity provider atas perdagangan Single Stock Futures di pasar sekunder.

“Dari jumlah 16 hari ini, sudah ada tiga, berarti ada 12-13 yang di pipeline, ada yang mungkin bisa siap pada awal tahun, kuarta lI 2025 mungkin ada sebagian yang di kuartal II 2025, dan seterusnya,” pungkas Jeffrey.