Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Batalkan Saja, Biarkan Kekacauan Terjadi

Batalkan Saja, Biarkan Kekacauan Terjadi

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengeluarkan ultimatum kepada kelompok pejuang Palestina, Hamas. Trump memperingatkan gencatan senjata yang sedang dilakukan akan dibatalkan jika semua sandera Israel yang ditawan di Gaza tidak dikembalikan paling lambat Sabtu, 15 Februari 2024. 

Trump menyebut pihaknya akan membiarkan kekacauan terjadi jika sampai Sabtu siang semua sandera Israel belum dibebaskan oleh Hamas.

Tak hanya itu, Trump yang berbicara kepada wartawan di Ruang Oval pada Senin, 10 Februari 2025 malam juga memberikan peringatan kepada tetangga Palestina yaitu Yordania dan Mesir.

Bantuan-bantuan yang selama ini diberikan ke Yordania dan Mesir akan ditahan oleh AS jika kedua negara tersebut tidak menerima pengungsi Palestina yang dipindahkan dari Gaza .

Ultimatum yang disampaikan Trump ini setelah Hamas mengatakan pihaknya menunda pembebasan sandera tanpa batas waktu karena pelanggaran kesepakatan gencatan senjata.

Menteri Pertahanan  Israel juga telah menyiagakan militer dengan perintah untuk bersiap menghadapi skenario apa pun di Gaza. Bahkan, Trump menyebut pihaknya akan membiarkan Israel yang memutuskan soal gencatan senjata ini.

“Namun sejauh yang saya ketahui, jika semua sandera tidak dikembalikan paling lambat Sabtu pukul 12 siang – saya rasa itu waktu yang tepat – saya akan katakan batalkan saja dan semua taruhan dibatalkan serta biarkan kekacauan terjadi,” kata Trump dilaporkan The Guardian.

Gencatan senjata antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama tiga minggu. Trump mengatakan satu-satunya hal yang bisa membuat gencatan senjata tetap berlaku adalah Hamas melepaskan semua sandera Israel

“Kami ingin mereka semua kembali. Jika mereka tidak ada di sini, kekacauan akan terjadi,” katanya.

Di tengah ultimatum yang disampaikan Trump, pejabat Hamas, Israel, dan Arab telah memperingatkan bahwa gencatan senjata berada di titik kritis. Intervensi yang dilakukan Trump membuat kesepakatan bertahap antara Palestina dan Israel bisa berakhir dengan kekacauan.

Sikap Hamas yang menunda pelepasan sandera bukan tanpa alasan, seorang juru bicara Hamas mengatakan penangguhan pembebasan sandera muncul di tengah sikap AS dan Israel tentang masa depan jangka panjang Jalur Gaza.

Tak cukup di situ, Trump juga mengatakan tidak menutup kemungkinan AS akan  menahan bantuan ke Yordania dan Mesir yang merupakan sekutu terdekat AS di kawasan tersebut.

Namun hal tersebut tidak akan terjadi jika Yordania dan Mesir menyetujui rencana AS “mengambil alih” Gaza dan merelokasi jutaan warga Palestina ke negara-negara tetangga.

“Jika mereka tidak setuju, saya mungkin akan menahannya,” kata Trump.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa