Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Suriah Bashar Al-Assad menghilang secara misterius. Kabarnya dia menghilang setelah menaiki pesawat dari bandara Damaskus pada hari Minggu waktu setempat.
Dalam waktu bersamaan, berdasarkan laporan data Flight Radar, pesawat Syrian Air lepas landas dari bandara Damaskus. Ada yang menyebut bahwa pesawat itu dijatuhkan oleh pemberontak.
Pesawat disebut terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad. Namun kemudian berbalik arah dan terbang ke arah berlawan selama beberapa menit.
Kemudian pesawat menghilang tanpa jejak dari radar. Reuters menyatakan tidak bisa memastikan siapa yang ada di dalam pesawat, dikutip Minggu (8/12/2024).
Reuters mengutip dua sumber, menyebutkan Assad mungkin tewas dalam kecelakaan pesawat. Hilangnya pesawat dari radar kemungkinan karena transponder yang dimatikan.
“Namun saya yakin kemungkinan besar pesawat ditembak jatuh,” jelas seorang sumber Suriah.
Sementara itu, pemberontah Suriah mengumumkan berhasil menggulingkan Al-Assad. Kepada para perwira, komando militer menyampaikan rezim presiden Suriah telah berakhir.
“Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera, dikutip Minggu (8/12/2024).
Banyak orang yang menyambut akhir dari pemerintahan dinasti keluarga Al-Assad yang berjalan 50 tahun. Ribuan orang turun ke jalan dan berkumpul di alun-alun utama Damaskus sambil meneriakkan ‘kebebasan’.
Di saat bersamaan, Perdana Menteri Mohammad Ghazi Al-Jalali mengingatkan negara perlu melakukan pemilu. Dengan begitu masyarakat bisa memilih pemimpin yang diinginkan.
(mkh/mkh)