TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) membukukan pendapatan usaha sepanjang 2024 senilai Rp3,4 triliun, naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,04 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan tersebut, emiten agrokimia dan pupuk yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Januari 2025 mengantongi laba bersih sebesar Rp182 miliar.
Angka ini naik sebesar 815?ri laba bersih DGWG pada tahun 2023 sebesar Rp19,89 miliar.
Direktur Keuangan DGWG, Danny Jo Putra mengatakan, segmen agrokimia dan pupuk masih menjadi kontributor utama terhadap perolehan pendapatan 2024.
“Kedua segmen usaha tersebut menjadi segmen usaha yang memberikan kontribusi signifikan bagi kinerja penjualan Perseroan,” ungkap Danny dikutip Rabu (9/4/2025).
Presiden Direktur DGWG, David Yaory mengungkapkan, pencapaian ini sesuai dengan proyeksi bisnis yang disampaikan oleh manajemen dalam paparan publik di bulan Desember tahun lalu.
“Pertumbuhan kinerja bisnis tahun 2024 tidak hanya dikarenakan faktor siklus El Nino yang berakhir, namun juga didukung dengan meningkatnya loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk DGWG ” ujar David.
Ke depan, DGWG akan menyiapkan berbagai langkah strategis dalam meningkatkan kinerja bisnisnya, yakni pengoperasian pabrik karbamasi (bahan aktif agrokimia) pada kuartal II/2025 untuk kebutuhan pasar domestik dan global.
“Sambutan pasar sangat positif terhadap segmen usaha karbamasi kami. Hal ini terlihat dari banyaknya calon mitra yang berminat menjalin kerja sama untuk memasok produk bahan aktif agrokimia saat kami berpartisipasi dalam Agrochemical & Crop Protection Exhibition 2025 di Shanghai pada pertengahan Maret lalu,” terang David.
Di segmen pupuk, DGWG juga merencanakan pembangunan pabrik pupuk di wilayah Sumatra yang ditargetkan mulai melakukan pembangunan juga di Kurtal II/2025.
Pabrik ini diproyeksikan dapat menambah kapasitas produksi sebanyak 100.000 metrik ton per tahun pada tahap awal. Pabrik ini juga diharapkan dapat memenuhi permintaan pupuk di wilayah Sumatera dengan harga yang lebih kompetitif, seiring dengan penurunan biaya distribusi.
Adapun sumber dana pembangunan pabrik pupuk ini menggunakan sumber dana dari laba ditahan yang disiapkan dalam rencana bisnis 2025.
Dengan berbagai strategi ekspansi dan belanja modal (capex) sebesar Rp133 miliar pada tahun 2025, DGWG optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada level dua digit di tahun ini.
“Perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 16?n laba bersih sebanyak 27% pada tahun depan,” katanya.
