Bantuan 80 Ton Logistik untuk Korban Banjir di Wilayah Tengah Aceh Dilaporkan Hilang

Bantuan 80 Ton Logistik untuk Korban Banjir di Wilayah Tengah Aceh Dilaporkan Hilang

Sementara itu, listrik di wilayah Aceh Tengah sudah mulai menyala untuk pertama kali setelah 13 hari padam total pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda daerah setempat.

“Alhamdulillah listrik mulai menyala kemarin malam, Senin tanggal 8. Tapi sepertinya belum optimal,” kata seorang warga, Dimas.

Dirinya menjelaskan, belum maksimal kelistrikan ini karena setelah menyala malam harinya, listrik kembali padam di pagi hari hingga Selasa sore.

“Kemudian, menyala lagi sore sampai malam, kemudian tengah malam padam lagi sampai Rabu sore,” ujarnya.

Meskipun demikian, warga mengaku bersyukur listrik mulai menyala. Setidaknya, sudah bisa memasak nasi pakai rice cooker, kecuali untuk lauknya, serta telah dapat mengambil air bersih dari sumur bor.

Selain itu, warga tidak lagi harus memikirkan penerangan di rumah untuk malam hari, khususnya bagi mereka memiliki anak kecil di rumah.

Untuk mengantisipasi listrik kembali padam sewaktu-waktu pada tengah malam, warga sudah bisa mempersiapkan mengisi baterai handphone masing-masing yang dapat digunakan untuk penerangan darurat.

Sementara itu, Kepala PLN Takengon, Muhammad Furqan menyampaikan pemulihan listrik untuk wilayah Aceh dan Aceh Tengah khususnya memang belum sepenuhnya berjalan sempurna.

Menurutnya, kerusakan infrastruktur listrik di wilayah Aceh Tengah pasca bencana mencapai 40 persen.

“Untuk Aceh Tengah 40 persen kerusakan, tapi untuk pemulihan menyeluruh kita juga masih tergantung pada perbaikan tower sutet di jalur Bireuen-Takengon,” demikian M Furqan.