Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bank Sentral China Alokasikan Dana Darurat Rp 882 Miliar untuk Korban Gempa Tibet – Halaman all

Bank Sentral China Alokasikan Dana Darurat Rp 882 Miliar untuk Korban Gempa Tibet – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Langkah cepat ditunjukkan oleh pemerintah China guna menolong warga Xizang yang terdampak oleh gempa berskala 7.1 Richter yang terjadi pada Selasa (7/1/2025).

Keseriusan komitmen ini ditunjukkan oleh Bank Rakyat Tiongkok yang memiliki status sebagai bank sentral China.

Guna membantu para korban terdampak gempa di Tibet, Bank Rakyat Tiongkok membuka “jalur hijau” guna melancarkan penyaluran dana bantuan.

Melalui program tersebut, dana dari kas negara juga dapat dialokasikan dengan cepat untuk disalurkan di Wilayah Otonomi Xizang yang menjadi episentrum terjadinya gempa bumi tersebut.

Dikutip dari Xinhua, Bank Rakyat Tiongkok juga menyampaikan bahwa Pemerintah China setidaknya telah mengalokasikan bantuan sebesar 400 juta yuan atau Rp 882 Miliar bagi para korban.

Bank sentral menyatakan bahwa sub-kas negara di tersebut akan dipusatkan di Kota Xigaze, Xizang untuk disalurkan ke Kabupaten Dingri dan Kabupaten Lnaze.

Bank-bank komersial, termasuk Bank Pertanian Tiongkok dan Bank Tiongkok, juga telah mengerahkan bantuan dengan menurunkan layanan transportasi kendaraan darurat untuk penyaluran dana di daerah terdampak gempa. 

Banyak bank lokal juga telah mendirikan loket khusus untuk menyediakan layanan uang tunai secara cepat sebagai tanggapan terhadap bencana gempa tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah China mengkonfirmasi setidaknya ada 126 orang dipastikan meninggal dunia dalam bencana alam tersebut.

Sementara itu, 188 warga lainnya yang mengalami luka-luka telah dievakuasi dan menjalani perawatan lebih lanjut.

Kemlu RI Buka Saluran Komunikasi Darurat untuk Gempa di Tibet

Getaran gempa di Tibet yang terasa hingga Nepal, Bhutan, dan beberapa wilayah di India Utara tersebut turut menjadi perhatian pemerintah Indonesia.

Menanggapi bencana alam tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengaku langsung melakukan pemantauan terhadap status Warga Negara Indonesia yang berada di lokasi terdampak.

Adapun dalam data temuan Kemlu RI, tercatat ada sekitar 70 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini tengah berada di Nepal. 

KBRI Dhaka telah melakukan upaya monitoring WNI di Nepal dan mencari informasi soal kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya ikut terdampak.

Operasi penyelamatan korban gempa bumi di Tibet sedang berlangsung pada Selasa (7/1/2025) (X/Twitter)

“Saat ini terdapat sekitar 70 WNI di Nepal. KBRI Dhaka telah melakukan langkah-langkah monitoring WNI di Nepal dan terus melakukan pencarian informasi mengenai kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya yang terdampak,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025).

Berdasarkan penelusuran informasi, sampai saat ini belum ada laporan WNI di Nepal yang terdampak gempa dahsyat tersebut.

Sementara KBRI New Delhi juga belum mendapat informasi soal WNI terdampak gempa di wilayah India. 

“KBRI New Delhi juga belum menerima informasi mengenai WNI terdampak gempa yang dirasakan di beberapa bagian di India,” jelas Judha.

Adapun Kemlu RI meminta WNI maupun anggota keluarga dari WNI yang tinggal di negara tersebut untuk menghubungi hotline masing-masing perwakilan RI.

KBRI Dhaka +8801614444552
Kantor Konsul Kehormatan RI untuk Nepal +9779851046514
KBRI New Delhi +917669600082

(Tribunnews.com/Bobby/Danang)