Banjir Tak Kunjung Surut, Pengungsi di Jombang Mulai Terserang Penyakit Kulit

Banjir Tak Kunjung Surut, Pengungsi di Jombang Mulai Terserang Penyakit Kulit

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Banjir yang merendam Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang membuat warga setempat harus mengungsi sementara di posko pengungsian setempat. Namun, kini muncul masalah baru, dimana para pengungsi mulai terserang penyakit.

Saat dikonfirmasi, Plt Kepala Pelaksana BPBD Jombang, Wiku Birawa mengatakan jika para korban banjir ini mulai terjangkit penyakit kulit dan rata-rata adalah gatal-gatal. Selain itu, para korban banjir juga mengalami demam, flu dan batuk.

Meskipun begitu, ia menyebut jika penanganan para korban banjir yang mengalami gatal-gatal sudah ditangani. Ia menjelaskan, jika hampir para korban banjir terjangkit gatal-gatal.

“Untuk yang di posko sudah langsung kami tangani,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Jumat (13/12/2024).

Posko pengungsian korban banjir di Desa Jombok. Kini banyak warga yang terserang penyakit kulit, Jumat (13/12/2024). (tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo)

Banjir yang belum juga surut ini membuat masyarakat harus menghentikan sementara aktivitasnya. Karena aktivitas yang berhenti itu, para warga tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang juga telah memastikan kebutuhan dasar para korban banjir ini terpenuhi.

“Makan, minum air bersih sarana MCK serta obat-obatan kita siapkan juga,” ujarnya.

Dari informasi terbaru, saat ini jumlah pengungsi yang berada di posko juga sudah mencapai ratusan jiwa. Dari yang sebelumnya hanya puluhan. Desa Jombok, Kesamben menjadi yang paling parah terdampak banjir ini.

Ada beberapa posko yang disiapkan, diantaranya posko di Jombok dan Blimbing. Di Posko Jombang terdapat 59 jiwa yang mengungsi, sementara di Blimbing mencapai 109 jiwa.