Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Banjir rob, tanggul laut Jakarta dinilai perlu diperbaiki

Banjir rob, tanggul laut Jakarta dinilai perlu diperbaiki

banyak tanggul-tanggul di sepanjang garis pantai itu jebol

Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi D DPRD DKI Hardiyanto Kenneth menilai bahwa harus ada perbaikan terhadap tanggul laut rusak di pesisir Jakarta untuk meminimalkan dampak banjir rob pada kawasan itu.

Menurut dia, banjir rob di Jakarta ini terjadi biasanya ketika permukaan air laut meningkat. Fenomena ini sering terjadi selama musim hujan atau pada saat pasang tinggi, terutama di daerah-daerah yang berada di sepanjang pantai utara Jakarta, seperti Ancol, Muara Baru dan Pluit.

Ia menyatakan bahwa penanganan banjir rob membutuhkan kombinasi pendekatan untuk melindungi masyarakat serta mengurangi dampaknya.

Untuk itu, lanjutnya, perlu adanya pembangunan ataupun perbaikan infrastruktur fisik, seperti pembangunan tanggul laut yang saat ini sedang dikerjakan pada proyek Giant Sea Wall sebagai bagian dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Kemudian lanjut Kent, harus dilakukan juga perbaikan tanggul-tanggul di sepanjang garis pantai untuk mencegah rembesan atau kebocoran air laut.

Ia juga meminta Pemprov DKI harus memastikan saluran drainase kota tetap bersih dan berfungsi dengan baik untuk mengalirkan air, baik dari pasang laut maupun hujan.

Selain itu, untuk penanganan jangka pendek, kata Kent, kapasitas rumah pompa air perlu di tingkatkan dan dipersiapkan untuk mengalirkan air yang menggenang kembali ke laut atau saluran drainase yang memadai secara maksimal.

Selain itu, mitigasi bencana pada saat terjadinya rob dan peningkatan edukasi kepada masyarakat.

“Evakuasi masyarakat yang tinggal di daerah terkena dampak ke tempat yang lebih aman dan berikan informasi tentang jadwal pasang surut air laut serta langkah mitigasi mandiri, seperti peringatan dini dan langkah-langkah evakuasi,” ujarnya.

“Bisa juga rekayasa tata ruang dengan melarang pembangunan di zona rentan banjir rob dan rancang ulang permukiman untuk meminimalkan risiko,” katanya.

Pemerintah, menurut Kent, harus menyediakan dana dan skema kebijakan untuk pembangunan infrastruktur dalam penanganan banjir rob di pesisir utara Jakarta serta memperkuat koordinasi pihak terkait dalam penanganan banjir rob dan mengintegrasikan ke dalam rencana pembangunan daerah.

Sebelumnya, penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut serta perubahan iklim menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.

“Tantangan dalam penanganan banjir rob di Jakarta itu penurunan tanah (land subsidence) akibat pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga memperburuk dampak banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan.

Kemudian, kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim juga menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024