Pringsewu, Beritasatu.com – Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Pringsewu sejak Jumat (17/1/2025) hingga Sabtu (18/1/2025) pagi mengakibatkan banjir di enam kecamatan. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter (cm), merendam badan jalan, rumah warga, dan puluhan hektare lahan pertanian.
Hujan deras dengan intensitas tinggi berlangsung selama tiga jam, menyebabkan sejumlah jalan tidak bisa dilalui. Selain itu, banjir juga merendam peralatan rumah tangga warga, merusak sebagian perabotan, dan menggenangi lahan pertanian.
Analis kebencanaan BPBD Kabupaten Pringsewu Agus Purnomo menyebutkan, banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi dan sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air. “Drainase yang tidak normal membuat air meluap ke rumah warga,” jelas Agus.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Ambarawa, yaitu jembatan sepanjang 6 meter di Pekon Margodadi amblas akibat derasnya aliran air.
BPBD Pringsewu mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap curah hujan tinggi yang diperkirakan akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Warga di dekat sungai harus siap mengungsi jika diperlukan. Barang elektronik dan dokumen penting sebaiknya ditempatkan di tempat aman. Jangan bepergian jika tidak mendesak,” ujar Agus.
Hingga Sabtu petang, air masih menggenangi sejumlah pemukiman dan lahan pertanian dengan ketinggian mencapai lebih dari 40 cm di beberapa lokasi.
Untuk menghindari dampak lebih buruk, BPBD mengimbau masyarakat untuk mengamankan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi, menghindari daerah rawan banjir, terutama dekat sungai dan area rendah, dan memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari pemerintah.
Banjir yang melanda enam kecamatan di Pringsewu menunjukkan pentingnya perhatian terhadap sistem drainase dan mitigasi bencana. Dengan langkah antisipasi dan kewaspadaan, dampak banjir dapat diminimalkan. BPBD terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.
