Banjir Rendam 5 Desa di Kebumen, Ketinggian Capai 60 Cm Setelah Hujan Deras Regional 24 November 2025

Banjir Rendam 5 Desa di Kebumen, Ketinggian Capai 60 Cm Setelah Hujan Deras
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 November 2025

Banjir Rendam 5 Desa di Kebumen, Ketinggian Capai 60 Cm Setelah Hujan Deras
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com –
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kebumen sejak Minggu (23/11/2025) menyebabkan sejumlah wilayah di Kecamatan Kebumen terendam banjir.
Lima
desa terdampak
dengan ketinggian air 20–60 sentimeter, mengganggu aktivitas warga dan mendorong
BPBD Kebumen
melakukan pemantauan intensif hingga Senin (24/11/2025) pukul 02.00 WIB.
Humas BPBD Kebumen, Heri Purwoto, mengatakan bahwa desa terdampak meliputi Desa Roworejo, Tanahsari, Candiwuluyo, Sumberadi, dan Jatisari. Genangan terjadi di permukiman dan jalan desa, terutama di kawasan yang berada dekat aliran sungai serta area cekungan.
“Di Desa Roworejo, banjir menggenang di pemukiman dan jalan desa di Dukuh Petir dan Karangsengon dengan ketinggian 20–30 cm. Petugas BPBD dan relawan sudah berada di lokasi untuk memastikan keamanan warga dan memantau potensi kenaikan air,” kata Heri dalam keterangan resminya Senin (24/11/2025) pagi.
Genangan lebih tinggi dilaporkan di Desa Tanahsari, tepatnya di Dukuh Kedungrandu, dengan ketinggian air mencapai sekitar 40 sentimeter.
Akses warga mulai terganggu meski belum ada laporan kerusakan berarti.
Di Desa Candiwuluyo, banjir setinggi 20–30 sentimeter merendam permukiman di Dukuh Krajan.
Aktivitas warga masih berlangsung, namun mereka tetap diminta waspada karena intensitas hujan sebelumnya cukup tinggi.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Desa Sumberadi. Adapun di Desa Jatisari, genangan setinggi 40 sentimeter muncul di Dukuh Kedungjati.
BPBD menyebut ketinggian air berpotensi bertambah jika hujan susulan turun, mengingat kondisi drainase masih terbatas.
“Fokus kami untuk Kecamatan Kebumen adalah pemantauan debit air, asesmen cepat kerusakan, dan memastikan tidak ada warga terjebak banjir, terutama di kawasan pesantren dan permukiman padat,” ujar Heri.
Hingga dini hari, BPBD memastikan tidak ada warga yang mengungsi.
Meski begitu, petugas tetap disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan debit air. Pendataan kerusakan dan warga terdampak masih berlangsung dan dapat berkembang sesuai laporan perangkat desa.
BPBD juga mengimbau warga Kecamatan Kebumen tetap berhati-hati, terutama di daerah yang rawan genangan cepat. Masyarakat diminta segera melapor jika melihat kenaikan air sungai, rembesan di permukiman, atau kondisi lain yang berpotensi membahayakan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.