Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Banjir Pesisir Selatan Sumbar, Warga Ketakutan dan Pilih Bertahan di Rumah Regional 7 Januari 2025

Banjir Pesisir Selatan Sumbar, Warga Ketakutan dan Pilih Bertahan di Rumah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Januari 2025

Banjir Pesisir Selatan Sumbar, Warga Ketakutan dan Pilih Bertahan di Rumah
Tim Redaksi
PADANG, KOMPAS.com 

Banjir
melanda Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Senin (6/1/2025) malam akibat tingginya curah hujan sejak sore hari.
Dampaknya akses jalan nasional Sumbar-Bengkulu putus total di daerah tersebut.
Hingga pukul 24.00 WIB hujan masih mengguyur daerah itu dan membuat warga ketakutan.
Sebelumnya pada 7 Maret 2024 lalu daerah itu juga diterjang
banjir
yang meluluh lantakan kecamatan yang berbatasan dengan Kota Padang tersebut.
Saat itu dilaporkan ribuan rumah terendam banjir, akses jalan Sumbar-Bengkulu putus total akibat jalan terban dan longsor. 
Akibat banjir saat itu, sebanyak 25 warga meninggal dunia terseret banjir dan tertimpa longsor.
Salah seorang warga, Andi (49) hanya bisa pasrah dan berdoa agar hujan segera berhenti supaya air susut.
Andi dan tetangganya yang tinggal di Nagari Duku Utara tidak bisa kemana-mana akibat dikepung banjir.
“Mau pergi menuju Padang. Di Barung Belantai dan Siguntur air sudah tinggi. Kendaraan tidak bisa lewat,” kata Andi kepada
Kompas.com
di Duku Utara, Senin (6/1/2025) malam.
Kemudian kalau pergi menuju ke arah Bengkulu, kata Andi, di Nagari Duku juga sudah banjir dengan ketinggian hampir 2 meter.
“Saya hanya bisa pasrah dan berdoa agar hujan segera reda,” kata Andi.
Warga Nagari Duku Utara semakin ketakutan karena hingga pukul 24.00 WIB hujan belum reda.
Sebagian daerah Duku Utara sudah terendam banjir.
Yeli (47) sudah mulai bersiap-siap menghadapi banjir dengan memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
Hampir seluruh warga sibuk di rumahnya bekerja memindahkan barang-barang ke tempat yang aman.
“Kita siap-siap. Selamatkan barang-barang ke atas loteng. Kalau mau pergi tidak bisa juga sudah terkepung dan hujan lebat,” kata Yeli.

Warga seperti sudah pasrah menerima kejadian apa yang akan menimpanya dan bertahan di rumah.
Menurut Yeli ada ratusan warga yang terkepung dan memilih bertahan di rumahnya masing-masing.
“Ya mereka bertahan di rumah karena sudah terkepung itu. Ada banyak, mungkin ratusan,” kataYeli.
Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab membenarkan banjir melanda Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan.
Menurut Ilham tim sudah turun ke lapangan, namun terkendala hujan lebat dan akses jalan yang putus.
“Tim sudah turun. Tapi kondisinya sekarang masih hujan lebat,” kata Ilham.
Ilham menyebutkan hingga sekarang pihaknya belum bisa mendata dampak dari banjir tersebut.
“Soal dampak belum kita data. Korban jiwa belum ada laporan,” jelas Ilham.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.