Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Banjir Hebat di Berau, 2 Orang Meninggal

Banjir Hebat di Berau, 2 Orang Meninggal

Berau, Beritasatu.com – Banjir setinggi dua meter melanda tiga kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, telah menelan korban jiwa. Dua orang lansia ditemukan tewas mengambang di tengah genangan banjir. Diduga, keduanya tidak mampu melawan derasnya arus banjir.

Banjir ini menyebabkan gangguan pada aktivitas ratusan warga yang tersebar di delapan kampung di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sambaliung, Kecamatan Teluk Bayur, dan Kecamatan Kelay.

Tidak sedikit warga yang masih terisolir, lantaran akses jalan utama tergenang banjir sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Selain itu, banjir yang terjadi empat hari menjelang Lebaran ini juga merenggut korban jiwa. Kedua korban tewas berasal dari Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung. Mereka ditemukan mengambang di tengah genangan banjir yang berarus deras.

Kedua korban tersebut adalah lansia yang masih bersaudara. Korban pertama, Sia (70), ditemukan tewas mengambang di area perkebunannya. Korban kedua, Juranga (80), juga ditemukan tidak bernyawa di lokasi perkebunan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Berau Masyahadi Muhdi menjelaskan, kedua korban berasal dari Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung. Korban pertama, yang berusia 70 tahun, nekat pergi ke kebun miliknya untuk menyelamatkan ayam peliharaan saat banjir mulai menerjang pemukiman. Sayangnya, arus banjir yang sangat deras membuat korban terjatuh dan tenggelam.

“Dua-duanya dari Kampung Tumbit Dayak, untuk korban pertama perempuan usia 70 tahun, informasinya dia mau ke kebun lihat ayamnya, cuma karena banjir tahun ini berbeda dengan banjir di tahun sebelumnya. Tahun ini arusnya deras, jadi mungkin dia terpeleset atau apa, sehingga tidak ada temannya,” kata Masyahadi kepada wartawan di lokasi banjir, Kamis (27/3/2025).

Nasib nahas yang sama juga dialami oleh korban kedua, yang merupakan saudara kandung korban pertama. Pada saat itu, korban kedua, berusia 80 tahun, terjebak di area perkebunan seorang diri dan diduga tidak kuat melawan derasnya arus banjir.

“Korban kedua, sama, mau ke kebun juga, tapi itulah karena arus airnya deras, mungkin beliau karena sudah lanjut usia jadi enggak kuat,” sambungnya.

Ketinggian banjir masih mencapai dua meter. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara itu, warga yang masih terisolir hanya bisa pasrah dan berharap banjir segera surut, terutama karena Lebaran sudah semakin dekat.

Merangkum Semua Peristiwa