Banjir di Sejumlah Wilayah Karawang, Sebagian Surut
Tim Redaksi
KARAWANG, KOMPAS.com
– Banjir merendam sejumlah wilayah Karawang, Jawa Barat, Senin (29/12/2025). Meski begitu, sebagian telah surut, misalnya di Dawuan.
Isem, warga Desa Karangligar, Kecamatan
Telukjambe Barat
menyebut banjir datang merendam rumahnya sekitar pukul 05.00 WIB.
Adapun wilayah lainnya banjir lebih dulu datang.
“Barang-barang memang sudah tidak ada di bawah, di atas semua. Ini ngungsi di ponakan, bawa baju saja,” kata Isem.
Isem menyebut, dalam sebulan ini, banjir datang lebih dari lima kali.
Adapun dalam setahun, menurutnya, sudah tak terhitung.
Kaming, petugas Satuan Tugas (Satgas) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Karawang
menyebut air mulai masuk ke perkampungan warga di Karangligar sejak pukul 01.00 WIB. “Paling tinggi 1,5 meter,” kata Kaming.
Sebanyak 188 rumah warga di 5 rukun tetangga (RT) kini terendam banjir.
Adapun warga terdampak ada 790 orang.
Sebagian warga mengungsi di masjid, mushala, rumah bidan desa, dan rumah warga yang lebih aman.
Sebagai langkah antisipasi, tim gabungan telah bersiaga lengkap dengan dua perahu untuk mengevakuasi warga apabila ketinggian air banjir meningkat.
Sementara itu, banjir di Dawuan, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah surut.
Sebelumnya, banjir yang menggenangi wilayah Dawuan hingga ke Jalan Ahmad Yani, Pantura, membuat kendaraan mogok dan menyebabkan kemacetan.
“Sudah surut, jadi itu banjir karena hujan yang deras semalam. Namun, banjir hanya selewat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
BPBD Karawang
, Ferry Muharram, Senin (29/12/2025).
BPBD Karawang mencatat, sebanyak 1.230 jiwa dari 386 kepala keluarga (KK) terdampak bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Karawang hingga Senin (29/12/2025).
Berdasarkan data BPBD Karawang dengan
cut off
pukul 11.00 WIB, bencana tersebut tersebar di enam kecamatan dan sembilan desa.
Dampak terparah berupa banjir yang merendam 275 rumah warga.
Ferry menyebut banjir masih menjadi bencana dominan akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
“Untuk banjir tercatat terjadi di enam kecamatan dengan sembilan desa terdampak. Saat ini petugas masih melakukan pemantauan dan pendataan lanjutan di lapangan,” ujar Ferry.
Adapun wilayah dengan dampak banjir terbesar berada di Kecamatan Telukjambe Barat, tepatnya di Desa Karangligar, dengan jumlah terdampak mencapai 270 KK atau 846 jiwa, serta 188 rumah terendam dengan tinggi muka air (TMA) antara 20 hingga 110 sentimeter.
Banjir juga melanda Kecamatan Karawang Barat di Desa Tanjungmekar dan Desa Karawang Kulon, dengan total terdampak 96 KK dan puluhan rumah terendam.
Ketinggian air di wilayah tersebut berkisar antara 10 hingga 70 sentimeter.
Di Kecamatan Karawang Timur, banjir terjadi di Desa Adiarsa Timur dengan enam KK terdampak, sedangkan di Kecamatan Telukjambe Timur, banjir melanda Desa Sukaharja, serta Desa Wadas dan Desa Purwadana yang hingga kini masih dalam proses pendataan.
Selain banjir, BPBD Karawang mencatat tanah longsor di Kecamatan Tegalwaru, tepatnya di Desa Cintawargi, dengan longsoran setinggi 15 meter dan lebar 5 meter, yang berdampak pada satu KK atau satu jiwa.
Cuaca ekstrem juga terjadi di Kecamatan Tirtamulya, tepatnya Desa Tirtamulya, yang menyebabkan satu rumah mengalami kerusakan ringan dan berdampak pada dua jiwa.
BPBD Karawang, kata Ferry, telah menyiagakan personel serta logistik untuk mengantisipasi kemungkinan bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang berada di daerah rawan banjir dan longsor. Jika terjadi kondisi darurat, segera laporkan kepada petugas setempat atau BPBD,” kata Ferry.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Banjir di Sejumlah Wilayah Karawang, Sebagian Surut Bandung 29 Desember 2025
/data/photo/2025/12/29/69525c95f2040.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)