Samuel menyebutkan pihaknya segera melakukan pendataan terhadap rumah warga yang rusak untuk selanjutnya diberikan bantuan.
“Untuk rumah rusak akibat banjir akan segera dilakukan pendataan oleh BPBD Sigi dan akan dibantu sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.
Ia menjelaskan seluruh pengungsi terkumpul dalam satu titik yakni di posko lapangan yang terdiri dari pos kesehatan, dapur umum, tempat penyimpanan dan bantuan distribusi logistik.
“Jadi posko lapangan akan menjadi titik distribusi logistik bantuan untuk masyarakat selama masa tanggap darurat tersedia dan cukup,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi untuk total rumah rusak akibat banjir di Desa Namo sebanyak delapan unit, terdiri atas dua unit rumah hilang, tiga unit rusak berat dan tiga lainnya rusak ringan.
Kerusakan infrastruktur lainnya di wilayah itu seperti dua jembatan rusak, dua plat duiker, jaringan pipanisasi air bersih dan jaringan listrik.
Sementara jumlah pengungsi terdapat 29 kepala keluarga dengan 122 jiwa.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317075/original/047190300_1755297696-Banjir_Sigi.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)