Banjir dan Longsor di Padanglawas, 5 Orang Tewas Medan 24 November 2024

Banjir dan Longsor di Padanglawas, 5 Orang Tewas
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        24 November 2024

Banjir dan Longsor di Padanglawas, 5 Orang Tewas
Tim Redaksi
PADANGLAWAS, KOMPAS.com

Cuaca ekstrem
dengan intensitas hujan tinggi menyebabkan banjir dan
longsor
di Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara, pada Sabtu (23/11/2024) kemarin.
Peristiwa ini telah merenggut lima nyawa. Satu orang, Panjang Panggabean (52), ditemukan tewas tersangkut di pohon kelapa sawit muda di pinggiran aliran Sungai Barumun.
“Banjir di Kecamatan Barumun menyebabkan satu orang warga tewas terseret banjir, dan ditemukan di pinggir aliran sungai pada Sabtu pagi.”
Demikian ungkap Kepala Polisi Resor Padanglawas, AKBP Diari Astitika, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (24/11/2024).
Diari menjelaskan, hujan dengan curah tinggi terjadi sejak Jumat (22/11/2024) malam. Saat itu, korban diduga mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ) dan pergi ke luar rumah.
“Hasil identifikasi dan penelusuran Sat Reskrim Polres Padanglawas menemukan keluarga korban. Dari keterangan keluarga, korban atas nama Panjang Panggabean, usia 52 tahun, menderita gangguan kejiwaan,” kata Diari.
Kapolres juga melaporkan, terdapat sekitar delapan titik lokasi banjir di Kecamatan Barumun.
“Banjir juga merendam ratusan rumah warga, dan pada Sabtu sekitar pukul 10.00, banjir mulai perlahan surut. Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Barumun,” kata dia.
Di hari yang sama, dua rumah di perkebunan karet Desa Harang Julu, Kecamatan Ulu Sosa, juga tertimbun longsor.
Dalam insiden tersebut, satu rumah yang dihuni oleh Dame Harahap, Rona Pasaribu (52), dan Mawar Pasaribu (60), berhasil menyelamatkan diri.
Namun, satu rumah lainnya, yang dihuni oleh Hermadianto (40), istrinya Lila Siregar (32), serta dua anak mereka, Azra (7) dan Dwi (5 bulan), ditemukan tewas.
Kondisi ini menunjukkan dampak serius dari bencana alam yang melanda wilayah tersebut, menuntut perhatian dan penanganan lebih lanjut dari pihak berwenang.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.