Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Banjir Besar di Dompu NTB, Rumah Hanyut dan Warga Mengungsi Regional 21 Desember 2024

Banjir Besar di Dompu NTB, Rumah Hanyut dan Warga Mengungsi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Desember 2024

Banjir Besar di Dompu NTB, Rumah Hanyut dan Warga Mengungsi
Tim Redaksi
DOMPU, KOMPAS.com
– Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah diguyur
hujan lebat
selama lima jam pada Jumat (20/12/2024).
Kejadian ini berdampak pada 3.766 Kepala Keluarga (KK), merusak tiga rumah dan satu jembatan, serta mengakibatkan sepasang suami istri hanyut tergerus air.
Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Dompu, Tajuddin Hir, menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Namun, warga yang terdampak terpaksa mengungsi sementara di berbagai fasilitas umum, termasuk masjid, sekolah, dan gedung serba guna milik pemerintah.
“Ketinggian air yang merendam rumah warga antara 0,5 sampai dengan 2 meter,” kata Tajuddin saat dikonfirmasi pada Jumat (21/12/2024) malam.
Ia menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Dompu selama lima jam, mulai sekitar pukul 17.30 WITA hingga pukul 21.00 WITA.
Akibat hujan yang berlangsung cukup lama, debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Laju, Silo, Baka, dan Mangge meluap ke area permukiman warga.
Di Kecamatan Dompu, banjir merendam rumah-rumah di Kelurahan Potu, Bada, Bali, Karijawa, serta Desa Mbawi dan Dore Bara.
Sementara itu, di Kecamatan Woja, luapan banjir merendam warga di Kelurahan Simpasai, Kandai II, Monta Baru, dan Desa Wawonduru, Bakajaya, serta Matua.
Di Kecamatan Pekat, banjir terjadi di Desa Soritetanga yang mengakibatkan jembatan rusak dan sepasang suami istri hanyut bersama rumah mereka.
Beruntung, korban bernama Hadijah (56) dan Lalu Tusniawan (51) ditemukan oleh warga sekitar dalam kondisi selamat, meskipun Hadijah mengalami luka robek pada tangan sebelah kanan dan kini dirawat di puskesmas.
Dari tiga kecamatan yang terdampak, tercatat 3.766 Kepala Keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Selain merusak area permukiman, banjir juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah dan kantor desa.
“Saat ini kita terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu korban dan menyalurkan nasi bungkus di lokasi terdampak,” tambah Tajuddin.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.