Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Banjir Bantuan usai Anak Meninggal, Ibu Nia Penjual Gorengan Tenteng Tas Bermerek, Rumah Direnovasi

Banjir Bantuan usai Anak Meninggal, Ibu Nia Penjual Gorengan Tenteng Tas Bermerek, Rumah Direnovasi

TRIBUNJATIM.COM – Sosok ibu Nia penjual gorengan yang tewas dibunuh kini menjadi sorotan.

Penampilan ibu mendiang Nia Kurnia Sari (18) kini berubah drastis.

Belakangan memang ramai kabar makam Nia ramai peziarah, dan banyak yang memberi bantuan kepada keluarga.

Bahkan kisah hidup Nia juga akan difilmkan.

Diberitakan sebelumnya, Nia ditemukan tewas pada 8 September 2024 lalu.

Nia dibunuh dan dirudapaksa secara kejam oleh pemuda bernama Indra Septiarman.

Jasad Nia ditemukan terkubur tanpa busana di semak-semak hutan kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Kasus tersebut viral lantaran sang pelaku yakni Indra sempat kabur selama beberapa hari sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian pada akhir September 2024.

Sementara pihak kepolisian masih memproses kasus hukum yang menjerat Indra Septiarman, publik terus menyoroti nasib keluarga Nia.

Khalayak rupanya dibuat terkagum-kagum dengan kisah hidup Nia yang seorang pekerja keras, sholehah dan pintar.

Nia selama ini dikenal sebagai tulang punggung keluarga yang tak malu berjualan gorengan demi bisa berkuliah.

Karenanya selepas kepergiannya, sosok Nia banyak dibicarakan orang banyak.

Hal itulah yang membuat makam Nia di kawasan Nagari Guguak, Kayu Tanam ramai dikunjungi orang.

Ya, kuburan Nia belakangan ramai diziarahi oleh penduduk lokal maupun luar kota.

Bahkan ada warga Malaysia bernama Ika yang secara khusus mendatangi makam Nia.

 Diungkap Ika, ia jauh-jauh nyekar ke makam Nia karena keinginan dari sang mama.

“Kenalnya (tahu kasus Nia) di media sosial, tak tahu cerita lengkapnya, katanya (mama) mau pergi (ziarah ke makam Nia). Mama bilang tiket udah beli, sebab hati mama (ingin mendatangi makam Nia),” akui Ika, melansir dari TribunBogor.

Tak cuma Ika, para peziarah lain pun antusias mendatangi makam Nia.

Maka tak heran jika banyak orang berjualan di sekitar makam Nia.

Hal itu diungkap warga lokal melalui konten TikTok Rahul Givando.

“Sangat luar biasa semakin rame pengunjung yang beradatangan ke makam alm Nia Kurnia Sari semakin banyak yang berjualan di sini,” kata Rahul.

Dalam postingan akun itu juga terkuak bahwa makam Nia kini bak jadi tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh warga.

Ramainya kunjungan warga ke makam Nia rupanya juga berpengaruh ke keluarga almarhumah.

Usut punya usut, rumah mendiang Nia juga ramai didatangi peziarah.

Bahkan warga yang datang itu juga memberikan bantuan kepada ibunda Nia, Eli Marlina (44) tiap kali datang berkunjung.

Maka tak heran jika kini rumah Nia sedang dalam tahap renovasi.

Sebelumnya, rumah Nia hanya beralaskan tanah dan berdinding kayu lapuk.

Kini rumah Nia sedang dibangun dengan tembok kokoh dengan ukuran yang semakin luas.

Derasnya bantuan yang mengalir ke keluarga Nia belakangan jadi perbincangan.

Terlebih publik dibuat terkejut dengan penampilan ibunda Nia, Eli yang berbeda dari dua bulan lalu.

Saat pertama kali diwawancarai di televisi, Eli tampak berpenampilan sederhana dengan pakaian seadanya.

Namun kini setelah rumahnya banyak dikunjungi, Eli terlihat lebih mentereng.

Ibunda mendiang Nia kini selalu mengenakan pakaian bagus dan kerap menenteng tas bermerek.

Tak cuma itu, Eli juga tampak tak pernah lepas dari ponsel di genggamannya dan selalu terlihat sibuk.

Lantaran hal tersebut, publik pun menuding ibunda Nia aji mumpung memanfaatkan ketenaran kasus sang putri.

Apalagi kabarnya kasus Nia bakal segera dibuat film dan keluarganya kerap mendapat donasi.

“Dari awal viral sampai orang-orang berkunjung itu aku udah ngerasa keluarga manfaatin kejadian duka ini jadi duit, diizinin bikin film sama spanduk yang isinya donasi itu no rek nya no rek ibunya an ibu eli,” tulis akun pumamoon di Twitter.

Sementara ibunda Nia penampilannya kian mentereng, nasib ayah mendiang Nia kabarnya miris.

Baru-baru ini, ayah Nia, Asril kabarnya diusir dari rumah oleh ibunda Nia, Eli.

Penyebab pengusiran tersebut adalah karena Asril meluruskan isu soal mendiang Nia katanya adalah seorang Hafidz atau penghafal Al Quran.

Isu Nia adalah seorang penghafal Al Quran pertama kali diungkap oleh ibunya, Eli.

Namun diungkap Asril, putrinya itu bukan seorang Hafidz, tapi hanya khatam Al Quran saja.

Tak mau muncul isu berkembang tentang anaknya, Nia, Asril pun mengurai klarifikasi.

“(Almarhumah Nia) tamat Al Quran, enggak Hafidz. Cuma khatam Al Quran. Dia katanya hafal Al Quran, anak saya jangan dibilang begitu. Jadi saya meminta maaf kepada (semua). Saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya karena telah menolong anak saya,” kata Asril dilansir TribunnewsBogor.com dari video TikTok Rahul Givando.

Selepas sang putri tewas dibunuh, Asril tampak merana dan kerap mengunjungi makam Nia.

Alasan Keluarga Izinkan Kisah Nia Dibuat Film

Sebelum kabar ini terkuak ke publik, deretan kru belakang layar sudah lebih dulu berkunjung ke keluarga Nia di Padang Pariaman, untuk meminta izin.

“Iya sudah tau (akan difilmkan),” kata Ratu, salah satu perwakilan keluarga saat menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Ambyar TransTV, Rabu (6/11/2024), melansir dari Grid.ID.

Rupanya, saat itu keluarga Nia Kurnia Sari sudah bertemu dengan para kru belakang layar dan sudah memberikan izin.

“Kami sudah beri izin dan support, memberi kebebasan angkat cerita ini, pihak sutradaranya Aditya Gumay,” kata Ratu.

Sayangnya, keluarga belum bercerita akan bagaimana kisah tragis Nia Kurnia Sari ini akan diangkat, mengingat kisahnya pasti meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga.

Namun Ratu menegaskan kalau keluarga berharap jika Nia bisa menjadi teladan bagi anak-anak muda untuk mau bekerja keras demi meraih cita-cita dan menyejahterakan keluarga.

“Harapan besar difilmkan ini bukan untuk kenang tragedi, tapi sosok motivasi di zaman milenial,” kata Ratu.

“Anak tanpa gengsi berkorban untuk keluarga wujudkan cita-cita adik dan keluarga,” katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com