Dampak Banjir merusak akses jalan dan jembatan utama antardesa. Sebanyak 615 jiwa dari 158 kepala keluarga di Desa Tuweya dan 620 jiwa dari 197 kepala keluarga di Desa Bohusami dilaporkan terdampak. Tidak hanya itu, banyak hewan ternak warga hanyut dan mati akibat terjangan banjir.
Pemerintah Kabupaten Pohuwato menyediakan pos pengungsian darurat di balai desa dan rumah-rumah warga yang tidak terdampak.
Bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, serta perlengkapan bayi mulai disalurkan. Peringatan Cuaca dan Mitigasi Bencana
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo mengingatkan potensi hujan lebat masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
“Kami imbau masyarakat tetap waspada. Kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi menyebabkan banjir susulan,” kata Kepala BMKG Gorontalo.
BPBD menilai lemahnya sistem peringatan dini dan buruknya tata kelola drainase menjadi faktor yang memperparah dampak banjir. Pemerintah daerah diminta segera mengevaluasi sistem mitigasi bencana dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim.
Banjir ini menjadi salah satu bencana alam terbesar yang menimpa Kabupaten Pohuwato dalam tiga tahun terakhir. Selain kerusakan fisik, bencana ini juga menimbulkan trauma bagi masyarakat, terutama anak-anak dan lansia yang kini tinggal di pengungsian.Penutup
Hingga Sabtu malam, situasi di lokasi bencana berangsur kondusif. Pemerintah daerah terus memantau perkembangan cuaca dan memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya membangun ketangguhan daerah terhadap ancaman iklim ekstrem yang kian sering terjadi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5259729/original/099666700_1750481729-WhatsApp_Image_2025-06-21_at_12.19.14_1_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)