Banjir Bandang Nagekeo: 747 KK Mengungsi, 7 Jembatan Putus

Banjir Bandang Nagekeo: 747 KK Mengungsi, 7 Jembatan Putus

Liputan6.com, Nagekeo – Banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Nagekeo NTT meninggalkan kerusakan parah, di antaranya 27 bangunan irigasi hancur, 24 titik ruas jalan rusak sepanjang 57 km, dan tujuh jembatan utama putus total. Selain itu, 40 rumah warga hanyut, 17 rusak berat, dan 48 mengalami kerusakan ringan.

Data sementara mencatat lima korban jiwa, tiga orang masih hilang, serta 16 warga luka-luka. Sebanyak 747 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

Pemerintah telah menyiapkan tenda darurat, dapur umum, serta menyalurkan bahan pangan. Sementara itu, PUPR, TNI, dan Polri fokus membuka akses jalan dan jembatan agar bantuan bisa menjangkau desa yang terisolasi.

Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menegaskan, distribusi bantuan harus tepat sasaran, terutama bagi anak-anak, lansia, dan keluarga yang paling terdampak.

Johni juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk pemulihan bertahap, dari penanganan darurat hingga pembangunan jangka panjang.

Pernyataan itu saat Johni melakukan kunjungan ke Kabupaten Nagekeo untuk meninjau langsung kondisi wilayah yang dilanda banjir bandang pada 7-9 September lalu.

Selama hampir tiga jam, ia bersama rombongan melihat kerusakan infrastruktur, kondisi pengungsi, dan merumuskan langkah penanganan bersama pemerintah daerah serta instansi terkait.

Ia menegaskan pemerintah hadir bersama masyarakat yang terdampak banjir bandang Nagekeo NTT.

“Atas arahan Presiden Prabowo, kami akan berupaya maksimal menanggulangi semua kerusakan dan memastikan masyarakat mendapat perlindungan, bantuan, dan harapan baru,” katanya.