Di Aceh Tengah, dari 20 SPPG yang ada, 12 SPPG juga stop operasi, 2 SPPG menjadi dapur umum, sementara 6 SPPG lainnya masih belum bisa diketahui karena jaringan listrik dan komunikasi terputus. Sementara di Kabupaten Aceh Timur, dari 40 SPPG, sebanyak 19 SPPG berhenti operasi, 11 SPPG menjadi dapur umum, 2 SPPG sudah berjalan normal, sementara 6 SPPG belum diketahui kondisinya
Di Kabupaten Bireun dari 40 SPPG yang seharusnya sudah beroperasi, sebanyak 17 SPPG terpaksa stop operasi, 21 SPPG menjadi dapur umum.
“Sedangkan 2 SPPG yang telah beroperasi kemudian dikunjungi Presiden Prabowo Subianto hari ini, masing-masing SPPG Bireun Kuala Lancok-Lancok – Yayasan Babul Hida Aceh, dan SPPG Bireun Kota Juang Geulanggang Baro 2 – Yayasan Hajjah Khuzaijah Affan Mutiara Anak Bangsa,” kata Kamal.
Sementara di Kabupaten Pidie, dari 43 SPPG yang seharusnya sudah beroperasi, 11 SPPG masih belum bisa beroperasi, 24 SPPG sudah beroperasi normal, dan 8 menjadi dapur umum. Adapun di Kota Langsa, dari 19 SPPG yang ada, 17 SPPG sampai hari ini masih belum bisa beroperasi, sementara 2 SPPG menjadi dapur umum.
Di Kabupaten Aceh Besar, dari 37 SPPG yang sudah beroperasi, 9 SPPG terpaksa menghentikan operasi, 20 SPPG telah beroperasi normal, dan 8 SPPG menjadi dapur umum. Sedangkan di Kabupaten Aceh Tenggara, dari 28 SPPG yang sudah beroperasi, 24 SPPG berfungsi normal, sementara 8 SPPG berubah menjadi dapur, namun tidak ada satu pun SPPG yang berhenti beroperasi.
Kondisi serupa juga terjadi di Kota Banda Aceh. Di wilayah Ibu Kota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini, ada 27 SPPG yang sudah beroperasi. Namun, 7 SPPG terpaksa berhenti operasi, 10 SPPG mulai berjalan normal, dan 10 SPPG mengalihkan penerima manfaat dari para siswa ke warga masyarakat yang terdampak bencana banjir
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428146/original/092095300_1764480695-5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)