TRIBUNNEWS.COM – Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar dan terasa hingga Thailand pada Jumat (28/3/2025).
Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa tersebut terjadi di Myanmar bagian tengah pada pukul 1.20 siang waktu setempat pada kedalaman 10 km, dikutip dari The Guardian.
Pusat gempa berada sekitar 17,2 km dari Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Kemudian diikuti oleh gempa susuluan berkekuatan 6,4 SR.
Akibat gempa besar ini, banyak bangunan yang runtuh.
Salah satunya di ibu kota Thailand, Bangkok.
Gedung 30 lantai yang berada di sekitar pasar Chatucak itu runtuh seketika hanya dalam beberapa detik.
“Gedung pencakar langit setinggi 30 lantai itu merupakan kantor pemerintah yang sedang dalam pengerjaan di utara ibu kota Thailand,” lapor kantor berita AFP Prancis.
Awalnya, National Institute of Emergency Midicine Thailand melaporkan bahwa jumlah pekerja kontruksi yang masih terjebak sebanyak 70 orang, dikutip dari Architectsjournal.co.uk.
Namun wakil PM Thailand melaporkan bahwa jumlah pekerja yang hilang bertambah menjadi 81 orang.
Pemerintah Thailand mengatakan pihaknya sedang mengoordinasikan tanggapan darurat di lokasi kejadian, dikutip dari BBC.
Dalam pernyataan daring, disebutkan bahwa mereka telah memerintahkan mobilisasi tim pencarian dan penyelamatan, dan pusat-pusat penanggulangan bencana telah diperintahkan untuk menyiapkan peralatan dan mesin bantuan.
Menurut Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Somsak Thepsuthin, ada sekitar 409 orang yang bekerja di lokasi tersebut saat runtuh.
Tiga orang yang berada di reruntuhan gedung dilaporkan tewas.
Sementara itu, Suara sirene bergema di seluruh pusat kota Bangkok dan kendaraan memenuhi jalan, membuat beberapa jalan di kota yang sudah padat itu macet total.
Sistem angkutan cepat dan kereta bawah tanah ditutup, dikutip dari Le Monde.
Balai kota menyatakan kota itu sebagai daerah bencana untuk memfasilitasi bantuan antarlembaga dan bantuan darurat.
Perdana Menteri Thailand juga mengumumkan keadaaan darurat di Bangkok.
Tidak hanya itu, ia juga menghentikan kunjungan resminya ke pulau selatan Phuket untuk mengadakan pertemuan darurat.
Shinawatra mengimbau kepada warga untuk tenang dan menghindari bangunan tinggi.
“Perdana Menteri akan segera kembali ke Bangkok dan mengimbau masyarakat untuk menghindari gedung-gedung tinggi, hanya menggunakan tangga, dan tetap tenang,” kata kantor PM Thailand.
Departemen Pencegahan Bencana Thailand mengatakan gempa tersebut terasa di hampir seluruh wilayah negara tersebut.
Di daerah tujuan wisata di utara Chiang Mai, tempat listrik sempat padam.
Sebagai informasi, gempa sangat jarang terjadi di Thailand.
Biasanya, guncangan terjadi akibat gempa dari negara tetangga, seperti, Myanmar.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Gempa di Myanmar