Paser, Beritasatu.com – Bangkai truk trailer bermuatan 50 ton semen curah yang menjadi penyebab ambruknya Jembatan Busui hingga kini masih dibiarkan teronggok di tengah jembatan yang patah. Truk belum bisa dievakuasi dari Jembatan Busui.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, hingga saat ini bangkai truk trailer bermuatan 50 ton semen curah itu masih dibiarkan tergeletak di tengah jembatan yang patah.
Pasalnya, selain karena truk trailer itu yang membawa muatan hingga 50 ton semen curah, juga diperlukan alat berat untuk bisa mengangkat bangkai truk itu. Selain itu, kondisi bangkai truk yang berada tepat di tengah jembatan yang patah, membuat petugas kesulitan mengevakuasi sehingga tetap dibiarkan begitu saja di tengah patahan jembatan.
“Iya tentu kan berat muatan semen ini 50 ton. Untuk evakuasi juga berat, perlu mengerahkan alat berat, kemudian juga trailernya sendiri juga dalam posisi yang sulit. Jembatan Busui juga dalam posisi patah bergeser dari porosnya. Itu tentu harus dihitung baik-baik, dipertimbangkan baik-baik,” kata Yulianto saat disambangi Beritasatu.com di Mapolda Kaltim, Jumat (17/1/2025).
Menurut Yulianto, untuk bisa mengevakuasi bangkai truk trailer itu dari Jembatan Busui, diperlukan perhitungan dan perencanaan yang matang, agar tidak membahayakan nyawa petugas atau pun personel di lapangan.
“Harus dihitung baik-baik, dipertimbangkan baik-baik untuk mengevakuasi truk trailer ini supaya tidak membahayakan yang mengevakuasi atau yang lain,” sambungnya.
Saat ini, Jembatan Busui di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser ditutup untuk umum. Di sekitar jembatan pun juga sudah terpasang pengumuman larangan untuk mendekati area jembatan, lantaran dinilai membahayakan nyawa masyarakat.
Oleh sebab itu, guna menjamin kelancaran arus lalu lintas dari Kalimantan Timur menuju ke Kalimantan Selatan, Polres Paser telah meminta izin ke salah satu perusahaan tambang batu bara di sekitar lokasi kejadian untuk membuka akses Jalan Hauling sebagai jalan alternatif.
Dengan dibukanya jalan alternatif itu, maka saat ini arus lalu lintas kendaraan dari Kalimantan Timur menuju ke Kalimantan Selatan atau pun sebaliknya, telah kembali lancar karena telah dibuka jalur alternatif dengan rute sepanjang lima kilometer. Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus truk menabrak Jembatan Busui itu.
