Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Garuda Yamato Steel Co., Ltd. (GYS), anak perusahaan terkonsolidasi dari Daiwa Kogyo Indonesia, mulai memproduksi dan menjual balok-H berstandar tinggi dengan ketahanan gempa yang sangat baik pada akhir Februari 2025.
“Indonesia adalah daerah rawan gempa, tetapi dengan perkembangan ekonomi, bangunan berkembang menjadi lebih besar.
Dengan memanfaatkan teknologi manufaktur Jepang, kami menyediakan produk dengan ketahanan dan keamanan gempa yang lebih tinggi,” ungkap sumber Tribunnews.com pada Senin (24/3/2025).
Inovasi terbaru ini diperkenalkan dalam acara peluncuran di Sheraton Gandaria City Ballroom, yang dihadiri ratusan peserta dari ekosistem baja dan konstruksi.
“Perkembangan ini menandai tonggak penting dalam industri baja Indonesia, karena GYS menjadi pabrik baja domestik pertama yang memproduksi balok IWF/H berkekuatan tinggi dan tahan gempa. Baja tahan gempa terkenal dengan kekuatan dan daya tahannya yang unggul,” katanya.
Balok IWF/H tahan gempa tarik tinggi yang baru diluncurkan memiliki titik luluh (ukuran kekuatan baja) 345 MPa, sekitar 40 persen lebih kuat dibandingkan dengan balok-H standar di Indonesia yang umumnya memiliki titik luluh 245 MPa.
Menurut GYS, baja tarik tinggi tidak hanya memberikan ketahanan seismik dan keamanan struktural yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi biaya dalam konstruksi.
Dengan menggunakan baja yang lebih kuat, pembangun dapat mengurangi jumlah baja yang dibutuhkan, yang berpotensi menghemat biaya konstruksi hingga 20% sekaligus memastikan proyek diselesaikan tepat waktu.
“Ini adalah baja standar ganda yang memenuhi Standar Industri Jepang (JIS) untuk JIS SN490B dan standar American Society for Testing and Materials (ASTM) untuk ASTM A572 Gr.50.
Selain itu, GYS tetap berkomitmen terhadap keberlanjutan dengan baja tarik tinggi ini yang dihasilkan dari limbah baja daur ulang dan emisi rendah berkat proses peleburan dengan teknologi Electric Arc Furnace (EAF).”
Dengan memperkenalkan baja tahan gempa berkinerja tinggi di negara rawan gempa seperti Indonesia, GYS bertujuan untuk melindungi masyarakat sekaligus mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Inisiatif ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan negara akan infrastruktur yang tangguh, memastikan integritas struktural yang lebih baik di zona berisiko tinggi.
Selain meluncurkan PLUS/High Tensile Earthquake Resistant Steel, GYS juga menandatangani kontrak dengan iForte Energi Nusantara, perusahaan panel surya lokal, untuk memasang sistem tenaga surya atap dengan kapasitas puncak 6.506 kilowatt (kWp) di pabrik Cikarang mereka.
Inisiatif ini menegaskan komitmen GYS terhadap solusi energi hijau, semakin memperkuat peran mereka dalam mendukung industri baja yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dengan kemajuan strategis ini, GYS terus menetapkan tolok ukur baru di sektor manufaktur baja Indonesia, memperkuat dedikasi mereka terhadap inovasi, keselamatan, dan keberlanjutan.
Daiwa Kogyo Co., Ltd., sebuah perusahaan tungku listrik besar, mengakuisisi 80% saham GYS bersama anak perusahaannya di Thailand senilai 358 juta dolar (sekitar 56 miliar yen) pada 31 Mei 2024.
Daiwa Kogyo berfokus pada bisnisnya di Asia Tenggara, dan akuisisi ini menjadi perusahaan grup ketiga mereka di kawasan Asia.
Kapasitas produksi tahunan baja berbentuk di Asia Tenggara akan meningkat sebesar 60?ri level sebelumnya menjadi 2,5 juta ton.
Pada Agustus 2023, Daiwa Kogyo mengumumkan akuisisi PT Nusantara Baja Profil (NBP), anak perusahaan raksasa baja Indonesia.
Hanwa Kogyo, sebuah perusahaan perdagangan baja, juga berpartisipasi dalam akuisisi ini dengan mengambil alih 15% saham NBP melalui anak perusahaan lokalnya.
Diskusi mengenai akuisisi perusahaan Jepang juga aktif dilakukan di grup Pencinta Jepang. Bagi yang ingin berpartisipasi dalam diskusi, dapat mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email tkyjepang@gmail.com.