Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Bahlil Santai Hadapi Tarif Trump: Jangan Seolah-olah Dunia Mau Berakhir – Halaman all – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bahlil Santai Hadapi Tarif Trump: Jangan Seolah-olah Dunia Mau Berakhir – Halaman all

Bahlil Santai Hadapi Tarif Trump: Jangan Seolah-olah Dunia Mau Berakhir – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi secara santai tarif resiprokal yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sebagaimana diketahui, pada awal April 2025, Donald Trump secara resmi menetapkan tarif resiprokal terhadap 180 negara. Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen.

Namun, Donald Trump kemudian mengumumkan bahwa pemberian tarif tinggi terhadap 56 negara, termasuk Indonesia, ditunda selama 90 hari.

Bahlil pun meminta agar publik tidak bereaksi berlebihan menanggapi kebijakan tarif Trump. Menurutnya, kebijakan tersebut adalah bagian dari strategi dagang biasa.

“Ini biasa-biasa aja. Kalau di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) ini biasa. Harus bikin masalah dulu, baru kompromi. Jadi jangan juga kita membuat seolah-olah dunia sudah mau berakhir. Ini bagian strategi dagang saja,” katanya dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center, Selasa (15/4/2025).

Bahlil menjelaskan, alasan di balik pemberlakuan tarif tersebut adalah karena AS mengalami defisit perdagangan dengan banyak negara, termasuk Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 10 tahun terakhir atau pada 2015-2024, neraca perdagangan Indonesia terhadap AS selalu surplus.

Terakhir pada 2024, AS menjadi penyumbang surplus terbesar neraca perdagangan Indonesia dengan nilai 16,84 miliar dolar AS.

Menurut Bahlil, AS memberlakukan tarif ini karena mereka menginginkan neraca perdagangan yang seimbang.

“Maka atas arahan Presiden Prabowo, kami coba mengecek komoditas apa lagi yang bisa kita beli di Amerika Serikat,” ujarnya.

Ia pun mengusulkan rencana peningkatan impor LPG dari AS.

Impor LPG dari AS akan ditingkatkan kurang lebih di atas 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 168,2 triliun (kurs Rp 16.822).

Penambahan impor LPG dari AS ini akan dilakukan oleh Kementerian ESDM dengan pengalihan impor LPG dari negara lain ke AS, sebagai bagian dari upaya menyeimbangkan neraca perdagangan.

“Kalau ini aja kita geser, maka defisit neraca perdagangan kita dengan Amerika itu tidak akan terjadi lagi. Neraca kita balance. Ini yang kita akan lakukan,” ucap Bahlil.  

Merangkum Semua Peristiwa