Bahlil Disoraki Aktivis di Sorong, Massa Protes Tambang Nikel Raja Ampat: Papua Bukan Tanah Kosong
Tim Redaksi
SORONG, KOMPAS.com
– Kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Bahlil Lahadalia
ke
Sorong
,
Papua Barat Daya
, diwarnai aksi damai dari sejumlah aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Alam dan Manusia Papua, Sabtu (7/6/2025).
Pantauan Kompas.com menunjukkan massa datang ke Bandara Deo Sorong sekitar pukul 06.24 WIT, membawa spanduk dan pamflet berisi tuntutan pencabutan
izin tambang nikel
di Kabupaten
Raja Ampat
.
Setibanya rombongan Bahlil di ruang transit, para aktivis langsung membentangkan spanduk di pintu kedatangan bandara.
“Menteri Bahlil segera mencabut izin konsesi tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat secara permanen di sejumlah pulau-pulau yang sedang melakukan aktivitas tambang nikel,” kata Irwan di Bandara Deo.
Beberapa pamflet bertuliskan #saverajaampat dan ”
Papua Bukan Tanah Kosong
” juga terlihat dibentangkan peserta aksi. Situasi sempat memanas ketika massa menyuarakan aspirasi mereka dengan menyebut “Bahlil Penipu”.
Seorang perwakilan dari rombongan Bahlil sempat menemui massa dan meminta agar mereka tenang. Massa dijanjikan akan difasilitasi untuk bertemu langsung dengan Menteri ESDM di areal bandara.
Namun, saat massa hendak memasuki ruang terminal Bandara Deo Sorong, Menteri Bahlil bersama rombongan Gubernur Papua Barat Daya justru keluar melalui pintu belakang sekitar pukul 07.02 WIT.
Merasa kecewa, salah seorang pemuda Raja Ampat, Uni Klawen, menyayangkan sikap Menteri ESDM yang dianggap menghindari massa.
“Bahlil penipu sebab dia hanya sebut PT Gag Nikel, namun yang beroperasi di Raja Ampat ada empat perusahaan besar,” ujar Uni dengan nada tinggi.
” Kami selaku anak-anak adat Raja Ampat berharap kepada pemerintah pusat jangan tutup mata. Karena alam kami dirusak. Ingat, Papua ini bukan tanah kosong. Apalagi ini permainan elit pusat atas nama pembangunan oleh negara,” tegasnya.
Massa mengaku akan terus berupaya menemui Menteri Bahlil untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka.
Kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke Sorong bertujuan meninjau langsung lokasi tambang PT Gag Nikel di Kabupaten Raja Ampat. Ia didampingi oleh Gubernur Papua Barat Daya dan Bupati Raja Ampat.
Adapun empat perusahaan yang diketahui tengah beroperasi di wilayah tersebut adalah PT Gag Nikel, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Anugerah Surya Pratama, dan PT Mulya Raymon Perkasa.
Dalam spanduk aksi massa, tercantum tiga poin tuntutan utama:
1. Mendesak pemerintah agar mencabut izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Raja Ampat secara permanen.
2. Mendesak Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya agar tidak memberi izin kelapa sawit di seluruh wilayah adat Papua Barat Daya.
3. Menolak proyek strategis nasional (PSN) di wilayah Papua Barat Daya dan tanah Papua.
Hingga berita ini disusun, jurnalis
Kompas.com
masih berupaya meminta konfirmasi dari pihak-pihak terkait mengenai aksi ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Bahlil Disoraki Aktivis di Sorong, Massa Protes Tambang Nikel Raja Ampat: Papua Bukan Tanah Kosong Regional 7 Juni 2025
/data/photo/2025/06/07/6843ef1097114.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)