Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bahlil Bakal Tawarkan Sumur Minyak Nganggur ke Investor

Bahlil Bakal Tawarkan Sumur Minyak Nganggur ke Investor

Jakarta, CNBC Indonesia – Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Infrastruktur Migas, Anggawira membeberkan bahwa Kementerian ESDM berencana menawarkan sumur-sumur minyak idle alias nganggur kepada investor.

Menurut dia, langkah ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak nasional. Terlebih, masih terdapat potensi kenaikan produksi dari sumur minyak idle.

“Jadi arahan dari Pak Menteri (Bahlil Lahadalia) ya kemarin kepada terhadap wilayah-wilayah kerja atau sumur-sumur yang tidak lagi dioptimalkan oleh Pertamina itu segera dikembalikan kepada negara,” kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/11/2024).

Ia menilai, dengan memanfaatkan teknologi terbaru, potensi peningkatan lifting (produksi minyak siap jual) diharapkan bisa dicapai. Adapun, saat ini, lifting minyak Indonesia berada di kisaran 590 ribu hingga 600 ribu barel per hari.

“Kami meyakini sebenarnya dengan berbagai macam teknologi saat sekarang ini ya ini akan mampu menaikkan lifting kita ya jadi kalau sekarang di kisaran 590 ribu, 600 ribu harapan kami ya dari berbagai macam percepatan-percepatan yang kita lakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya telah memetakan sumur-sumur minyak nganggur di Indonesia. Hal ini penting dilakukan untuk mengerek produksi minyak siap jual atau lifting yang setiap tahunnya terus mengalami penurunan.

Bahlil mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim Satgas, khusus untuk menangani pemanfaatan sumur-sumur idle. Jika para operator sumur tersebut tidak berniat mengaktifkannya kembali, pemerintah siap mengambil alih pengelolaannya.

“Kalau dia mau untuk mengerjakan, nggak apa-apa.Kalau nggak mau, serahkan ke pemerintah,” kata Bahlil di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji beberapa skema pengelolaan sumur idle tanpa melalui mekanisme lelang. Sehingga prosesnya lebih efisien.

“Kalau dilelang lama ngapain? Bisa kita buat percepat aja. Kita ada banyak aturan di republik ini. Gara-gara sekian banyak aturan, kita bekerja aja nggak bisa. Kapan lelangnya, kapan menangnya. Kalau yang kecil-kecil ya. Tapi kalau yang gede-gede kan tetap lelang,” ujarnya.

Bahlil memperkirakan setidaknya terdapat sekitar 4.500 hingga 5.000 sumur idle di seluruh Indonesia. Meski tiap sumur hanya mampu menghasilkan antara 10 hingga 15 barel, namun jika diakumulasikan akan berdampak pada peningkatan lifting.

“Yang idle well itu kan ada sekitar 4.500 sampai 5.000. Itu kan satu sumur bisa cuma 10 sampai 15 barel. Ada di bawah 10 bph gitu loh. Tapi kalau dikumpulin kan banyak. Sekarang lifting kita turun terus,” ujarnya.

(wia)