Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bagikan Premi Minyak Sawit Lestari, Asian Agri Dukung Pertanian Kelapa Sawit Berkelanjutan – Halaman all

Bagikan Premi Minyak Sawit Lestari, Asian Agri Dukung Pertanian Kelapa Sawit Berkelanjutan – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Asian Agri memberikan apresiasi kepada petani plasma mitra yang berada di Provinsi Riau dan Jambi melalui pembagian premi hasil penjualan minyak sawit bersertifikasi atau premium sharing 2023 di akhir tahun 2024.

Total premi yang diserahkan mencapai lebih dari 6,18 milyar Rupiah kepada 78 KUD di kedua provinsi tersebut yang memayungi lebih dari 27.500 anggota petani.

Penyerahan apresiasi kepada petani plasma mitra di Riau diberikan pada Kamis (12/12/2024) lalu, dengan total premi yang diserahkan yaitu lebih dari 3,8 milyar rupiah kepada 38 KUD yang memiliki anggota kurang lebih 15.000 anggota petani.

Asian Agri juga telah memberikan apresiasi kepada petani plasma mitra yang berada di Jambi yang totalnya mencapai 2,38 milyar rupiah kepada 40 KUD yang memiliki sekitar 12.500 anggota petani, pada Jumat (20/12/2024). 

Regional Head Asian Agri Provinsi Riau, Pengarapen Gurusinga mengatakan, “Tujuan dari pemberian apresiasi ini adalah untuk memotivasi petani plasma agar terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil perkebunan mereka, serta menjaga keberlanjutan sertifikasi yang telah diperoleh, yaitu Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).”

Sementara itu, Ramli Simarmata, Regional Head Asian Agri Wilayah Jambi, menyatakan bahwa program ini bertujuan memberikan apresiasi kepada petani kelapa sawit yang konsisten menerapkan standar keberlanjutan yang diakui internasional melalui sertifikasi Roundtable on Sustainability Palm Oil (RSPO). 

“Dengan memiliki sertifikasi RSPO, kami dapat mendukung industri kelapa sawit lestari di pasar internasional, khususnya di Eropa, yang hanya menerima produk sawit yang memenuhi asas keberlanjutan,” jelas Ramli

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa dana premium sharing ini diharapkan dapat membantu lebih dari 12.500 petani. Hal ini sejalan dengan filosofi 5C dari Asian Agri, yaitu bahwa keberadaan perusahaan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar (Community), negara (Country), iklim (Climate), konsumen (Customer), dan akhirnya perusahaan itu sendiri (Company).

Kemitraan beri kemudahan

Pada acara tersebut, Ketua KUD Jaya Makmur asal Riau, Sudiyono menjelaskan bahwa ia telah bermitra dengan Asian Agri sejak tahun 1990, yang sudah memasuki tahun ke-35. Selama kemitraan tersebut, ia bersama petani lainnya sebagai mitra perusahaan senantiasa mendapatkan bimbingan dan pengarahan terkait budidaya kelapa sawit yang baik, sehingga mereka dapat mengelola kebun mereka dengan optimal. 

“Asian Agri juga telah membantu kami melengkapi semua kebutuhan administrasi untuk sertifikasi. Dengan kerja sama yang baik, kami mendapatkan premium sharing pertama kali pada tahun 2013, dan secara rutin hingga tahun ini kami juga terus menerima premi tersebut,” ujar Sudiyono. 

Ia juga menjelaskan dari premi yang diterima akan digunakan untuk kegiatan penguatan kelompok dan juga untuk persiapan untuk pendapatan alternatif selama proses peremajaan kebun kelapa sawit.

Salah satu petani plasma generasi kedua Asian Agri yang juga menerima premi di Riau, Sekretaris KUD Sawit Subur, Anton Suhartono, menjelaskan bahwa kemitraan dengan perusahaan memberikan banyak kemudahan, seperti proses administrasi pengajuan permohonan dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) hingga pengelolaan kebun yang berkelanjutan. 

“Dalam kemitraan ini, kami merasa nyaman karena perusahaan juga menjadi avalis/penjamin dalam pengajuan kredit bank,” ujar Anton. 

Ia juga menekankan pentingnya menggunakan bibit unggul Topaz dari Asian Agri saat melakukan replanting, yang terbukti dapat meningkatkan produktivitas hingga 28 ton/ha pada tahun ketiga tanaman menghasilkan. 

Selain itu, panen perdana juga dimulai pada umur tanaman 30 bulan, lebih cepat dibanding dengan bibit lain yang umumnya membutuhkan waktu kurang lebih 36 bulan. “Saya bersama anggota KUD Sawit Subur juga tidak ragu melakukan replanting pada tahun 2019 di lahan seluas 538 hektar, dan tahap kedua pada tahun 2024 ini dengan luas 144 hektar,” ujarnya.

Menurut Anton, ia tidak khawatir kehilangan pendapatannya selama masa replanting, karena berbagai kemudahan telah diberikan, baik dari pemerintah, yaitu dana BPDPKS, maupun dari Asian Agri, berupa pemanfaatan dana premium sharing untuk persiapan pendapatan alternatif, seperti beternak ayam kampung organic, sehingga petani tetap memiliki penghasilan selama masa tunggu.

Sementara itu, pada penyerahan dana premium 2023, Sekretaris KUD Sawit Sumay Makmur asal Riau, Agustian menjelaskan disela-sela acara ia menyebutkan bahwa awalnya tidak mengetahui tentang sertifikasi RSPO. 

“Kami awalnya tidak memahami pentingnya sertifikasi RSPO. Namun, berkat edukasi dan pendampingan dari Asian Agri, kami berhasil mendapatkan sertifikasi dan dana premium pertama pada tahun 2013. Dana ini sangat membantu kami, terutama untuk perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan sepanjang 14 km dan kebutuhan lainnya, seperti kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) serta renovasi kantor. Selain itu, kami juga dapat melakukan studi banding untuk mencari pendapatan alternatif saat replanting, seperti beternak, budidaya ikan, dan tanaman. Kami juga mendapatkan pelatihan penguatan kelembagaan, termasuk dinamika kelompok.” 

Kini, Agustian telah melakukan replanting dengan bermitra bersama Asian Agri dan menggunakan benih Topaz.

Pada kesempatan yang sama, Ketua KUD Sawit Mulia asal Jambi, Rahadi, mengajak para petani yang arealnya sudah tidak produktif untuk segera melakukan replanting, karena saat ini ada banyak kemudahan yang dapat diperoleh jika replanting dilakukan dengan pola kemitraan. 

“Keputusan untuk melakukan replanting kebun sawit Generasi I menjadi Generasi II kami dasarkan pada keberhasilan kemitraan dengan Asian Agri. Perusahaan membantu kami mendapatkan bantuan dana dari BPDPKS sebesar Rp60 juta per kapling, menjadi avalist/ jaminan ke bank atas pinjaman petani, dan bahkan membantu kami agar tetap memiliki penghasilan selama masa replanting melalui pendapatan alternatif. Dengan dukungan mitra, replanting berjalan dengan baik dan tepat waktu. Saya yakin, replanting dengan pola kemitraan adalah solusi terbaik bagi petani,” ujar Rahadi.

Komitmen Asian Agri

Head of Partnership Asian Agri, Rudy Rismanto mengatakan, “Kemitraan merupakan salah satu strategi bisnis keberlanjutan perusahaan. Dengan adanya kemitraan, pasokan bahan baku perusahaan menjadi lebih terjamin, sekaligus menguntungkan petani. Hal ini karena Asian Agri memberikan pendampingan dalam pengelolaan kebun petani agar hasil produksinya optimal, serta jaminan pembelian buah sawit, sehingga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.” 

Rudy juga menegaskan komitmen Asian Agri bahwa kesuksesan yang telah tercapai pada generasi pertama yang dapat dipertahankan untuk generasi selanjutnya.