Sementara itu, berdasarkan laporan hingga 30 September 2024, Smartfren mencatat jumlah pelanggan mereka mencapai 35,9 juta pelanggan.
Jumlah ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana berdasarkan data Smartfren, pelanggan mereka pada kuartal 3 2023 sebesar 36,4 juta pelanggan.
Sementara, jumlah pendapatan Smartfren hingga kuartal 3 2024 pun tercatat sebesar Rp 8,5 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah pendapatan Smartfren sebesar Rp 8,6 triliun.
Perusahaan operator di bawah Sinarmas ini pun membukukan rugi Rp 1 triliun. Pada kuartal yang sama tahun lalu, Smartfren membukukan kerugian Rp 600 miliar.
Presiden Direktur sekaligus CEO Smartfren Merza Fachys, mengakui adanya penurunan jumlah pelanggan Smartfren atau pun pendapatan ini. Menurutnya, salah satunya karena banyaknya tekanan di industri telekomunikasi dan bisnis Smartfren.
“Kami memang banyak sekali pressure di kuartal ketiga, kan. Salah satunya ada persaingan dari RTRW Net (penyedia layanan internet ilegal),” kata Merza, usai konferensi pers.