Badan Geologi Sampaikan Evaluasi Aktivitas Gunung Dukono, Apa yang Mesti Diwaspadai?

Badan Geologi Sampaikan Evaluasi Aktivitas Gunung Dukono, Apa yang Mesti Diwaspadai?

Liputan6.com, Bandung – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, telah menyampaikan hasil evaluasi terkait aktivitas vulkanik Gunung Dukono di wilayah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Masyarakat pun diimbau untuk memperhatikan rekomendasi yang disampaikan Badan Geologi. 

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyampaikan, selama 2025 tingkat kejadian letusan atau erupsi cukup tinggi berkisar antara 60 hingga 394 kejadian atau rata-rata 227 kejadian per hari, dengan ketinggian kolom letusan berkisar antara 200 hingga 2.500 meter di atas puncak.

“Erupsi yang secara intensif terjadi pada saat ini adalah erupsi magmatik yang eksplosif,” katanya dalam laporan tertulis diterima Liputan6.com di Bandung, Rabu, 30 April 2025.

Wafid juga menyebut, aktivitas vulkanik Dukono terpusat di kawah Malupang Warirang dengan ketinggian 1.086 meter di atas permukaan laut. Sejak 27 Maret hingga 30 April 2025 telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom letusan berkisar antara 1.000 – 1.400 m di atas puncak.

Kolom letusan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur, Barat dan Barat laut, yaitu dominan mengarah ke arah Kota Tobelo sehingga abu vulkanik akan banyak jatuh di arah pemukiman dan kota. 

Berdasarkan evaluasi, sambung Wafid, potensi ancaman erupsi Gunung Dukono berada dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada), dengan rekomendasi jarak aman di luar radius 4 (empat) km dari pusat aktivitas. 

“Potensi ancaman bahaya Gunung Dukono di sekitar kawah saat ini adalah lontaran batu di sekitar puncak dan hujan abu di desa-desa yang berada di sektor barat dan timur sesuai arah dan kecepatan angin di sekitar puncak Gunung Dukono,” katanya.

Selain itu, terdapat bahaya sekunder yakni berupa aliran lahar pada saat musim hujan berpotensi terjadi di sepanjang aliran Sungai Mamuya (sektor utara), serta Sungai Mede dan Tauni (sektor timur laut).