Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bacaan Takbiran Idul Fitri Versi Pendek dan Panjang dalam Tulisan Arab serta Latin: Allahu Akbar – Halaman all

Bacaan Takbiran Idul Fitri Versi Pendek dan Panjang dalam Tulisan Arab serta Latin: Allahu Akbar – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Inilah bacaan takbiran Idul Fitri dalam tulisan Arab dan latin, dilengkapi panduan takbiran Idul Fitri.

Setelah menyempurnakan bilangan puasa di bulan Ramadan, kita diperintah menyambut Idul Fitri dengan menggemakan takbir, mengagungkan asma Allah.

Menegaskan bahwa hanya Allah lah yang Maha Besar.

Dilansir laman kemenag.go.id, kalimat takbir adalah bentuk pengagungan akan kebesaran Allah SWT.

Pada saat yang sama, ini adalah ungkapan kesadaran bahwa kebesaran itu hanya milik Allah SWT.

Ungkapan ini membawa pada kesadaran akan fitrah kita sebagai manusia.

Sehebat apa pun kita, setinggi apa pun derajat kita, sekuat apa pun kekuasaan kita, sebanyak apa pun harta kekayaan kita, fitrah kita sebagai manusia adalah hamba Allah SWT.

Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berkata: “Kesombongan adalah kain selendang-Ku dan kebesaran adalah kain sarung-Ku. Barang siapa melawan Aku pada salah satu dari keduanya, niscaya Aku melemparkannya ke dalam neraka jahanam.”

Bacaan Takbiran

Kalimat takbir yaitu Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar merupakan kalimat yang paling mudah diucapkan yang terkandung kemuliaan dan kebesaran Dzat Allah SWT.

Tidak ada kata lain yang paling pantas untuk mengekspresikan keberhasilan spiritual atas kemenangan meraih petunjuk Allah SWT di bulan Ramadhan selain kalimat Allahu Akbar.

Menyemarakkan bertakbir atau mengagungkan Allah SWT atas dorongan keimanan dan berharap ridha-Nya sangat baik dan lebih mendatangkan berkah.

Dilansir buku Risalah Tuntunan shalat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i, berikut bacaan takbiran Idul Fitri dalam versi pendek dan panjang:

Pendek

Diucapkan 3x

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Allâhu akbar Allâhu akbar Allâhu akbar lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhi-l-hamd.
Panjang

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allâhu akbar Allâhu akbar Allâhu akbar lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhi-l-hamd.
Allâhu akbar kabîran wal hamdu lillâhi katsîra wa subhânallâhi bukratan wa ashîla, lâ ilâha illallâhu wa lâ na’budu illâ iyyâh, mukhlishîna lahuddîna wa law karihal kâfirun, lâ ilâha illallâhu wahdahu shadaqa wa’dahu wa nashara ‘abdahu wa hazama al-ahzâba wahdahu, lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar”.

Artinya:

Allah Maha Besar (3 kali) Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah.

Maha suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan iklas kami beragama kepadaNya, walaupun orang-orang kafir membenci, Tidak Ada Tuhan melainkan Allah sendiriNya, benar janjiNya, dan Dia menolong akan hambaNya, dan Dia mengusir musuh NabiNya dengan sendiriNya, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagiNya segala puji”.

Panduan Takbiran

Dikutip dari bimasislam.kemenag.go.id, berikut panduan takbiran Idul Fitri:

Setiap Muslim dalam kondisi apapun disunahkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, tahmid, tahlil menyeru keagungan Allah SWT.
Waktu pelaksanaan takbir mulai dari tenggelamnya matahari di akhir Ramadhan hingga jelang dilaksanakannya salat Idul Fitri.
Disunahkan membaca takbir di rumah, masjid, pasar, kendaraan, jalan, rumah sakit, kantor, dan tempat-tempat umum sebagai syiar keagamaan.
Pelaksanaan takbir bisa dilaksanakan sendiri atau bersama-sama, dengan cara jahr (suara keras) atau sirr (pelan).

Tradisi Pawai Takbiran

Dikutip dari kampungkb.bkkbn.go.id, pawai keliling desa merupakan salah satu tradisi yang sering dilakukan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Pawai ini diiringi dengan takbiran dan merupakan bagian dari perayaan yang meriah.

Tradisi ini menjadi momen untuk bersatu, merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh, serta saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi antara keluarga, kerabat, dan teman.

Pawai keliling desa di malam Idul Fitri seringkali diadakan dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan, diiringi dengan gema takbir dan musik.

Acara ini menjadi wujud kebahagiaan umat Islam dalam merayakan Idul Fitri.

Selain itu, pawai keliling juga menjadi sarana untuk memeriahkan suasana dan menyatukan masyarakat dalam momen yang penuh kegembiraan.

Dalam beberapa daerah, pawai keliling desa juga diiringi dengan tradisi lain, seperti pawai obor, festival lampu colok, dan penggunaan alat musik tradisional.

Antusiasme masyarakat dalam mengikuti pawai keliling ini terlihat dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, yang ikut serta meramaikan acara tersebut.

Dengan adanya pawai keliling desa, diharapkan dapat tercipta suasana kebersamaan, kegembiraan, dan keharmonisan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Tradisi ini juga menjadi bagian penting dalam memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di masyarakat.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Lebaran 2025

Merangkum Semua Peristiwa