Babat Gongso, Kuliner Khas Semarang yang Jadi Bukti Kedatangan Laksamana Cheng Ho

Babat Gongso, Kuliner Khas Semarang yang Jadi Bukti Kedatangan Laksamana Cheng Ho

Liputan6.com, Semarang – Babat gongso merupakan salah satu kuliner khas Semarang yang masih eksis hingga saat ini. Tak hanya lezat, kuliner ini ternyata juga menyimpan jejak kedatangan Laksamana Cheng Ho di Kota Atlas.

Pada abad ke-15, Laksamana Cheng Ho diperkirakan datang ke Semarang. Kedatangan tersebut membawa pengaruh besar terhadap kuliner di Kota Semarang, seperti lumpia, wingko babat, tahu gimbal, dan babat gongso.

Babat gongso lahir dari perpaduan kuliner lokal dengan pengaruh Tionghoa. Perpaduan tersebut menghasilkan kuliner dengan cita rasa yang kaya.

Mengutip dari laman Indonesia Kaya, babat gongso terinspirasi dari kuliner Tionghoa yang umumnya dimasak dengan bumbu kecap dan cabai. Cara memasak tersebut diadaptasi oleh masyarakat lokal untuk mengolah babat, yakni bagian lambung sapi.

Pada masa itu, babat merupakan salah satu bahan yang tersedia di daerah Jawa. Lebih sering diolah menjadi hidangan berkuah, babat hadir dalam bentuk berbeda melalui babat gongso.

Para pedagang kaki lima di Semarang pun banyak yang mulai mengolah babat dengan bumbu yang lebih beragam dan menggunakan teknik menumis. Dari sanalah lahir babat gongso.

Terkait penyebutan gongso sebenarnya nama ini berasal dari bahasa Jawa yang berarti ditumis. Sementara itu, pengaruh budaya Tionghoa tercermin dalam penggunaan bumbu kecap manis dan teknik menumisnya.

Babat gongso menawarkan tekstur babat yang empuk. Bumbu pada masakan ini pun meresap sempurna dan menghasilkan cita rasa gurih, manis, dan sedikit pedas.

Sebelum diolah menjadi babat gongso, pertama-tama babat direbus hingga empuk terlebih dahulu. Proses ini menghasilkan tekstur lembut yang dapat membuat bumbu meresap dengan baik, sehingga menciptakan cita rasa gurih yang khas.

Babat gongso biasanya disantap bersama nasi hagat dan lauk pelengkap lain, seperti paru goreng atau telur dadar. Tak hanya jadi kuliner khas yang melegenda, babat gongso juga menjadi simbol kekayaan tradisi yang terus bertahan dan berkembang di Semarang.

Penulis: Resla