Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ayah Gamma Membara! Desak Kapolrestabes Semarang Dicopot dan Hapuskan Tuduhan Gangster

Ayah Gamma Membara! Desak Kapolrestabes Semarang Dicopot dan Hapuskan Tuduhan Gangster

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Ayah kandung Gamma, Andi Prabowo (44) mengeluarkan unek-uneknya dalam Aksi Kamisan Semarang di depan Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (19/12/2024).

Andi yang melakukan orasi di depan gerbang Polda Jateng meminta nama baik anaknya yang difitnah polisi sebagai gangster dipulihkan.

Dia juga menuntut pencopotan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.

“Iya dua tuntutan itu, pulihkan nama baik Gamma dan copot Kapolrestabes Semarang,” ujar Andi selepas melakukan orasi di Aksi Kamisan.

Pria yang bekerja sebagai sopir forklift di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini menuntut  pencopotan Kapolrestabes karena diduga melakukan rekayasa kasus anak yang menewaskan anaknya.

Rekayasa tersebut berupa anaknya dituding sebagai anggota gangster dan melakukan penyerangan terhadap kepolisian menggunakan senjata tajam.

“Segera dilakukan (pencopotan) yang saya inginkan keadilan dan nama baik sebaik-baiknya bagi anak saya,” jelasnya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar bersama Kabid Propam Polda Jateng Kombes Aris Supriyono memperagakan posisi tangan SA yang merangkul tubuh DA dari arah belakang ketika ditembak Aipda Robig, di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024). (TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto)

Selain itu, dia meminta kepada pelaku penembakan anaknya Robig supaya diganjar hukuman yang maksimal dan seberat-beratnya.

“Banding yang dia ajukan soal pemecatan juga jangan diterima kalau diterima kan mencoreng nama institusi (Polri),” paparnya.

Andi mengungkapkan pula rasa terima kasihnya untuk para mahasiswa dan Aksi Kamisan Semarang yang terus mendukung pengusutan kasus anaknya.

Dia sendiri bahkan sampai menyempatkan waktu di sela kesibukannya bekerja untuk mengikuti aksi tersebut.

“Demi menuntut keadilan bagi anak saya makanya saya semangat,” ujarnya.

Koordinator Aksi Kamisan Semarang Natael Bremana menuturkan, aksi kali ini tuntutannya masih sama yakni copot Kapolrestabes Semarang.

Ia menilai, belum ada kejelasan soal pencopotan tersebut.

Padahal, ada dugaan kuat Kapolrestabes melakukan manipulasi, intervensi dan intimidasi  terhadap para korban.

“Kami mendesak Presiden dan Kapolri untuk segera mencopot Kapolrestabes,” terangnya.

Pihaknya juga bakal terus turun ke jalan jika sampai akhir tahun ini belum ada kejelasan pencopotan Kapolrestabes Semarang.

“Kami akan terus turun ke jalan untuk menyuarakan keadilan ini,” paparnya. (Iwn)