Perbesar
ESPOS.ID – Ilustrasi judi online. (freepik)
Esposin, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) meminta masyarakat waspada agar tidak terkecoh dengan konten-konten judi online yang kini dibalut hiburan seperti konten viral hingga meme sehingga tidak terjerat praktik yang melanggar hukum tersebut.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika (PAI), Syofian Kurniawan, kini konten judi online semakin lihai mengelabui dan menjerat masyarakat karena kemasannya tampak menarik dan disamarkan, sehingga tidak mencolok.
Promosi
KPR BRI Property Expo 2024 Beri Kemudahan dan Keuntungan Bagi Calon Nasabah
“Contohnya, iklan itu bisa muncul dalam bentuk konten hiburan, meme, atau video viral yang kemudian menyisipkan ajakan untuk bermain judi,” ujar Syofian di Jakarta, Senin 911/11/2024).
Lebih lanjut, Syofian menjelaskan beberapa ciri lain yang perlu diwaspadai dari akun-akun yang mungkin menyebarkan konten judi online di antaranya seperti memanfaatkan akun-akun palsu atau akun dengan banyak pengikut untuk menyebarkan tautan ke situs judi online.
Keanehan lainnya dari akun yang menciptakan konten promosi judi online biasanya ditemukan dari penggunaan Istilah atau simbol tertentu untuk mengelabui sistem moderasi media sosial, sehingga iklan mereka bisa lolos dari deteksi platform.
Iklan-iklan itu menyasar pengguna muda yang aktif di media sosial, menggunakan bahasa yang persuasif dan menggoda, seperti iming-iming bonus besar atau peluang menang mudah.
Tidak jarang juga ditemukan, oknum-oknum yang memproduksi konten judi online ikut menunggangi tren giveaway atau undian palsu untuk menarik perhatian pengguna.
Mereka seolah-olah memberikan “hadiah” yang bisa diperoleh setelah pengguna mendaftar dan mulai bermain di situs tersebut.
Karena itu, sebaiknya masyarakat sebagai pengguna media sosial bisa mewaspadai ciri-ciri aneh dari akun-akun yang menyebarkan konten judi online berbalut konten komedi atau konten viral.
“Perlu kami ingatkan lagi kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas digital, terutama konten dan situs perjudian yang memiliki beragam modus,” kata Syofian sebagaimana dikabarkan Antara.
Sejak dimulainya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sepanjang 20 Oktober 2024-11 November 2024, Kementerian Komdigi telah menangani sebanyak 262.034 konten perjudian.
Dengan perincian pemutusan akses paling banyak dilakukan melalui website atau situs Internet Protocol (IP) sejumlah 249.660 konten, Meta 11.015 konten, file sharing 5.562 konten, Google/YouTube 2.136 konten, X (dulu Twitter) 1.035 konten, Telegram 40 konten, TikTok 37 konten, dan App Store 1 konten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.