Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Awal Mula Brigadir Ade Kurniawan Kenal DJP, Hamili dan Bunuh Bayinya, Bohong soal Pekerjaan – Halaman all

Awal Mula Brigadir Ade Kurniawan Kenal DJP, Hamili dan Bunuh Bayinya, Bohong soal Pekerjaan – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Brigadir Ade Kurniawan atau AK, anggota Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jawa Tengah (Jateng), dilaporkan atas kasus dugaan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih berusia 2 bulan.

Mulanya, diberitakan yang melaporkan Brigadir AK adalah istrinya, DJP (24).

Namun, ternyata keduanya belum resmi menikah. Bayi yang dibunuh Brigadir Ade adalah hasil hubungannya dengan DJP.

DJP diketahui merupakan lulusan sebuah kampus negeri di Kota Semarang.

Dilansir TribunJateng.com, Brigadir Ade mendekati DJP memanfaatkan kemampuannya di dunia intel pada 2023 lalu.

Pendekatan itu dilakukan setelah Brigadir Ade resmi bercerai dari istri sahnya.

Awal berkenalan dengan DJP, Brigadir Ade bohong soal pekerjaannya.

Ia mengaku bekerja di sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Awalnya Brigadir AK ngaku bukan anggota polisi tapi kerja di Telkomsel.”

“Namun, lama-kelamaan ketahuan (oleh DJP) ketika sudah saling dekat,” kata pengacara DJP, Alif Abudrrahman, Selasa (11/3/2025).

Dari hasil hubungan itu, lahirlah bayi laki-laki berinisial AN.

Alif pun memastikan, bayi laki-laki berusia 2 bulan yang diduga dibunuh Brigadir Ade adalah anak kandung dari polisi tersebut.

“Jadi kami enggak asal ngomong ini anak siapa, ini ada tes DNA-nya, itu anaknya 99,9 persen,” tandasnya.

Status hubungan Brigadir Ade dan DJP yang belum resmi menikah pun dibenarkan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto.

Artanto juga memastikan, bayi yang menjadi korban pembunuhan adalah anak kandung dari Brigadir Ade.

“Kalau perempuan ini (DJP) adalah teman dekat, belum istri sah. Namun, korban (AN) benar anak kandung dari Brigadir AK.”

“Hubungan mereka di luar resmi dari dinas kepolisian,” ungkapnya, Selasa.

Kendati demikian, motif dugaan pembunuhan terhadap AN oleh Brigadir Ade masih dalam penyelidikan.

“Soal motif masih didalami,” tambahnya.

Kronologi Kejadian

Adapun peristiwa dugaan pembunuhan bayi oleh ayah kandungnya itu terjadi pada Minggu (2/3/2/025).

Artanto menjelaskan kejadian bermula saat Brigadir Ade dan DJP hendak berbelanja.

DJP menitipkan anaknya kepada Brigadir Ade untuk dijaga, sedangkan dirinya berbelanja.

Ketika bayi itu berada di tangan Brigadir Ade, terjadilah dugaan pembunuhan tersebut.

Setelah berbelanja, DJP kembali ke mobil dan mendapati bayinya sudah dalam kondisi yang tak wajar.

Ia lantas membawa korban ke rumah sakit, tetapi nahas karena nyawa bocah itu tak terselamatkan.

“Bayi itu lantas dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah perawatan dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Artanto, Selasa (11/3/2025).

DJP kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polda Jateng, Rabu (5/3/2/025).

Menindaklanjuti laporan itu, Artanto mengatakan telah mengamankan Brigadir AK untuk menjalani pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng.

Sementara itu, tentang tindakan pidana masih ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

Pihaknya juga telah melakukan ekshumasi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

“Kami juga telah melakukan ekshumasi terhadap jenazah bayi AN pada Kamis, 6 Maret 2025 lalu,” tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Terkuak Bayi 2 Bulan Yang Diduga Dicekik Brigadir AK, Ternyata Hasil Hubungan Gelap Dengan Mahasiswi

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Merangkum Semua Peristiwa