Author: Voi.id

  • KPK OTT Kajari dan Kasintel HSU: Dugaan Awal Pemerasan

    KPK OTT Kajari dan Kasintel HSU: Dugaan Awal Pemerasan

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan pada Kamis, 18 Desember. Kegiatan ini terjadi karena diduga ada penyerahan uang yang berkaitan dengan pemerasan.

    “Dugaan awalnya adalah tindak pemerasan,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 19 Desember.

    Pihak yang diamankan saat ini sudah berada di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Budi bilang, mereka di antaranya Albertinus P. Napitulu yang merupakan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Hulu Sungai Utara dan Asis Budianto selaku Kasintel Kejari Hulu Sungai Utara.

    “Dan swasta yang diduga sebagai perantara,” ungkapnya.

    Dalam operasi senyap, komisi antirasuah juga menemukan uang ratusan juta rupiah. Tapi, Budi tak memerinci berapa jumlahnya.

    Adapun komisi antirasuah punya waktu 1×24 jam untuk menentukan status pihak yang diamankan melalui OTT. Status hukum maupun konstruksi perkaranya akan disampaikan melalui konferensi pers.

    Sebagai informasi, KPK terhitung menggelar tiga OTT sejak Rabu malam, 17 Desember. Pertama, kegiatan dilaksanakan di Tangerang, Banten dan Jakarta.

    Dari operasi ini, ada sembilan orang diamankan dan salah satunya adalah jaksa. Pemeriksaan masih dilakukan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

    Setelah pemeriksaan dilakukan, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengambil alih kasus tersebut karena sudah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) pada 17 Desember atau bertepatan saat operasi senyap dilakukan.

    Berikutnya, KPK juga menggelar OTT di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ada 10 orang yang sudah diamankan.

    Kemudian, komisi antirasuah menginformasikan adanya OTT di Hulu Sungai Tengah, Kalsel. Enam orang diamankan dalam kegiatan pada Kamis malam.

  • Eksklusif Angga Yunanda Culture Shock Berkomedi

    Eksklusif Angga Yunanda Culture Shock Berkomedi

  • BYD Denza B5 Raih Skor Keselamatan Tertinggi dari ANCAP Australia

    BYD Denza B5 Raih Skor Keselamatan Tertinggi dari ANCAP Australia

    JAKARTA – SUV plug-in hybrid BYD Denza B5 mencatat prestasi gemilang setelah meraih peringkat keselamatan tertinggi, lima bintang. Uji tabrak dan evaluasi keselamatannya dilakukan oleh ANCAP Australia.

    Dilansir dari Carnewschina, Jumat, 19 Desember, model ini dinilai menunjukkan performa kuat dalam berbagai skenario pengujian. Selain itu, menegaskan posisi Denza sebagai penantang serius di segmen SUV offroad premium.

    Dikenal di China dengan nama Fang Cheng Bao Bao 5, SUV ini pertama kali diperkenalkan pada 2023 sebagai kendaraan offroad bertenaga hybrid yang dibangun di atas platform DMO milik BYD. Mengusung desain bodi rangka tangga, Bao 5 memiliki dimensi panjang 4.890 mm, lebar 1.970 mm, dan tinggi 1.920 mm dengan jarak sumbu roda 2.800 mm.

    Tinggi ground clearance dapat meningkat hingga 310 mm berkat sistem suspensi hidrolik, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar petualangan. Tenaga Denza B5 bersumber dari mesin 1,5 liter yang dipadukan dengan dua motor listrik, menghasilkan output maksimal 505 kW atau 650 dk.

    Tenaga besar ini disiapkan untuk menaklukkan medan berat tanpa mengorbankan efisiensi energi. Australia menjadi salah satu pasar utama untuk model yang dijual dengan nama Denza B5 di luar China ini.

    Baru-baru ini, ANCAP merilis hasil evaluasi terhadap SUV tersebut dengan skor keseluruhan yang sangat kompetitif. Pada segmen Perlindungan Penumpang Anak, Denza B5 mendapatkan skor 95 persen berkat performa baik dalam uji tabrak frontal offset serta benturan samping.

    Meski demikian, ANCAP mencatat adanya kendala pemasangan kursi booster tertentu di posisi tengah belakang. Sementara itu, segmen Perlindungan Penumpang Dewasa mencatat nilai 86 persen.

    Struktur kabin dinilai tetap stabil selama tabrakan. Namun, bagian struktur depan mobil mendapat catatan karena dinilai berpotensi meningkatkan risiko cedera bagi penumpang kendaraan lain pada benturan frontal offset, sehingga memicu penalti.

    Pada kategori Perlindungan Pengguna Jalan Rentan, SUV ini meraih skor 74 persen. Performa pengereman darurat otomatis (AEB) tergolong baik di sebagian besar kondisi, tetapi uji AEB Backover dinilai kurang memuaskan.

    Selain itu, area pilar kaca depan serta tepi kap mesin menunjukkan perlindungan yang kurang optimal bagi pejalan kaki dalam skenario tabrakan. Terakhir, Denza B5 mengantongi nilai 78 persen di kategori Bantuan Keselamatan, memperkuat rekam jejak positifnya sebagai kendaraan modern yang memprioritaskan keselamatan aktif.

    Australia akan menjadi pasar pertama yang meluncurkan Denza B5 sebagai SUV offroad premium dari BYD. Model ini direncanakan hadir pada 2026 dan langsung membidik pasar kompetitif yang selama ini dikuasai merek-merek Jepang dan Eropa.

  • Polda Metro Tangkap Pengedar Uang Palsu Dollar US di Tangerang

    Polda Metro Tangkap Pengedar Uang Palsu Dollar US di Tangerang

    JAKARTA – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membongkar kasus peredaran uang dolar palsu sebanyak 2.463 lembar di Kota Tangerang, Banten.

    “Menyita uang palsu berupa 1.934 lembar Dollar Amerika Serikat dan 529 lembar Dollar Singapura,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Polisi Edy Suranta Sitepu, Jumat, 19 Desember.

    Edy menjelaskan, pengungkapan bermula dari informasi masyarakat terkait maraknya peredaran uang asing yang diduga palsu dan meresahkan.

    “Berdasarkan informasi masyarakat, kami lakukan penyelidikan dan hasilnya, dua tersangka berhasil diamankan,” katanya.

    Pengungkapan dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB di bawah Jembatan Penyeberangan Orang JPO di Kota Tangerang pada Kamis, 18 Desember.

    “Mengamankan tersangka HS saat berada di dalam bus rute Pandeglang-Kalideres, tersangka diketahui berperan sebagai pengedar uang palsu,” katanya.

    Kemudian Direktorat Reserse Kriminal Khusus(Ditreskrimsus) melakukan pengembangan ke wilayah Pandeglang (Banten) dan kembali mengamankan tersangka ARS yang berperan sebagai pembuat desain sekaligus pencetak uang palsu dolar AS (USD) dan dolar Singapura (SGD).

    “Kedua tersangka saat ini sudah kami amankan di Mapolda Metro Jaya. Penyidik sedang melakukan proses penyidikan, ” katanya.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu, khususnya mata uang asing serta segera melapor ke Kepolisian atau melalui layanan Call Center Polri 110 apabila menemukan transaksi yang mencurigakan

  • KPK Keluarkan Ultimatum di Tengah OTT Kajari dan Kasintel HSU: Pihak Terkait Diminta Kooperatif!

    KPK Keluarkan Ultimatum di Tengah OTT Kajari dan Kasintel HSU: Pihak Terkait Diminta Kooperatif!

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengultimatum pihak terkait dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Hulu Sungai Utara (HSU) kooperatif. Sehingga, penegakan hukum bisa berjalan efisien.

    Adapun komisi antirasuah menggelar operasi senyap pada Kamis, 18 Desember. Dari kegiatan ini, tim mengamankan sejumlah pihak termasuk Albertinus P. Napitulu yang merupakan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Hulu Sungai Utara dan Asis Budianto selaku Kasintel Kejari Hulu Sungai Utara.

    “Pihak-pihak terkait agar kooperatif dalam rangkaian kegiatan penangkapan para terduga pelaku tindak pidana korupsi pemerasan di wilayah Hulu Sungai Utara ini,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Jumat, 19 Desember.

    Budi sebelumnya menyebut pihak yang diamankan, termasuk Kajari HSU dan Kasintel HSU sudah berada di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Mereka sedang menjalani pemeriksaan intensif.

    Dari kegiatan ini, turut diamankan uang ratusan juta rupiah yang diduga berkaitan dengan kasus pemerasan. Tapi, KPK belum menjelaskan siapa saja yang jadi tersangka dalam kasus ini.

    Sesuai peraturan perundangan, komisi antirasuah punya waktu 1×24 jam untuk menentukan status pihak yang diamankan melalui OTT. Status hukum maupun konstruksi perkaranya akan disampaikan melalui konferensi pers.

    Sebagai informasi, KPK terhitung menggelar tiga OTT sejak Rabu malam, 17 Desember. Pertama, kegiatan dilaksanakan di Tangerang, Banten dan Jakarta.

    Dari operasi ini, ada sembilan orang diamankan dan salah satunya adalah jaksa. Pemeriksaan masih dilakukan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

    Setelah pemeriksaan dilakukan, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengambil alih kasus tersebut karena sudah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) pada 17 Desember atau bertepatan saat operasi senyap dilakukan.

    Berikutnya, KPK juga menggelar OTT di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ada 10 orang yang sudah diamankan.

    Kemudian, komisi antirasuah menginformasikan adanya OTT di Hulu Sungai Tengah, Kalsel. Enam orang diamankan dalam kegiatan pada Kamis malam.

  • Kami Susah, Ini Musim Kerja Keras

    Kami Susah, Ini Musim Kerja Keras

    JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan, tidak ada pemberlakuan Work From Anywhere (WFA) atau kerja dari mana saja bagi pegawai Kementerian PU.

    Hal tersebut merespons usulan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang meminta adanya kebijakan WFA selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) kepada Presiden Prabowo Subianto, belum lama ini.

    Menurut Dody, pada saat-saat Nataru seperti ini justru pegawainya akan bekerja ekstra lantaran sudah memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrem.

    “Pokoknya kalau PU tidak ada WFA. Kayaknya PU susah kalau WFA karena ini justru musim-musim kami kerja keras di PU, ya. PU itu kerja keras karena ini, kan, musim ber, ber, ber, musim bencana,” ujar Dody dalam media briefing Kesiapsiagaan Infrastruktur Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Kamis, 18 Desember.

    Dody bilang, seluruh wilayah di Indonesia berpotensi menghadapi cuaca ekstrem pada akhir tahun hingga awal 2026 mendatang. Untuk itu, kata dia, Kementerian PU harus siap siaga demi menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem tersebut.

    “Ini, kan, musim bencana di mana-mana. Tidak cuman di Sumatera dan Aceh, tapi di semua tempat kalau kami lihat. Sehari-hari ada banjir, tanah longsor. Jadi, sepertinya di kami tidak ada WFA,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajukan usulan penerapan skema WFA selama libur Nataru 2025/2026 kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Menurut Airlangga, kebijakan WFA dinilai penting untuk menjaga kelancaran mobilitas masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini.

    Usulan tersebut disambut positif dengan tepuk tangan dari para menteri serta Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 15 Desember.

    “Kami usulkan karena tanggal 29, 30, 31 di antara hari libur pak. Kami usul untuk WFA and everywhere pak,” ujarnya.

    Dia menuturkan, kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pergerakan masyarakat dan konsumsi selama periode Nataru 2025/2026.

    Meski begitu, Airlangga mengakui kemungkinan Presiden tetap mengagendakan rapat di Hambalang.

  • Kim Seon Ho Jadi Interpreter dalam Serial “Can This Love Be Translated?”

    Kim Seon Ho Jadi Interpreter dalam Serial “Can This Love Be Translated?”

    JAKARTA – Netflix merilis teaser perdana untuk serial romansa teranyar mereka, Can This Love Be Translated? Diperankan Kim Seon Ho dan Go Youn Jung, serial ini merupakan salah satu judul yang paling dinantikan.

    Teaser perdananya memperlihatkan interaksi antara Joo Ho Jin dan Cha Mu Hee. Joo Ho Jin (Kim Seon Ho) adalah seorang interpreter yang ditugaskan menerjemahkan perbincangan Cha Mu Hee (Go Youn Jung).

    Teaser singkat ini menampilkan interaksi keduanya yang berjarak. Joo Ho Jin mengikuti perjalanan Cha Mu Hee syuting di sejumlah tempat.

    Pada satu waktu, Cha Mu Hee beradu peran dengan Hiro (Fukushi Sota). Hiro membuat pernyataan cinta kepada Cha Mu Hee dalam bahasa Jepang sehingga Mu Hee menantikan interpretasi Ho Jin.

    Joo Ho Jin justru mengatakan, “Aku tidak mengerti apa yang orang ini katakan.” sekaligus terkejut dengan pernyataan cinta Hiro keada Mu Hee.

    Di samping itu, interaksi Cha Mu Hee dan Joo Ho Jin juga diwarnai dengan perjalanan di Italia, Kanada, dan Jepang. Melihat aurora sampai berbagai bangunan masa lampau mendekatkan keduanya.

    Pada saat yang bersamaan, Netflix merilis poster yang menampilkan Kim Seon Ho menatap Go Youn Jung.

    Tagline serial ini berbunyi, “Bahasa paling sulit, dirimu.” yang menampilkan hubungan antara mereka tidak hanya bahasa.

    Serial Can This Love Be Translated? akan rilis di Netflix pada 16 Januari.

  • Satu Frekuensi Sejak Awal, Ade Govinda dan Aisha Retno Ungkap Kesan Pertama Satu Sama Lain

    Satu Frekuensi Sejak Awal, Ade Govinda dan Aisha Retno Ungkap Kesan Pertama Satu Sama Lain

    JAKARTA – Kolaborasi lintas negara kembali mewarnai industri musik Tanah Air. Ade Govinda menggandeng penyanyi muda asal Malaysia, Aisha Retno, untuk single terbaru mereka yang bertajuk “Semoga Saja”.

    Di balik kolaborasi yang juga lintas generasi ini, tersimpan cerita menarik mengenai pertemuan pertama mereka yang ternyata langsung menciptakan chemistry kuat.

    Ade mengatakan, pemilihan Aisha untuk proyek kolaborasi ini bukan tanpa alasan. Baginya, Aisha bukan sekadar penyanyi dengan suara merdu, melainkan seorang musisi paket lengkap yang memiliki kemampuan sebagai komposer.

    Ade mengaku langsung merasakan koneksi positif saat pertama kali berdiskusi mengenai karya dengan pelantun asal Negeri Jiran tersebut.

    “Kalau dari Aisha, kita itu kalau ketemu pasti satu frekuensi. Tentang hal apapun gampang didiskusikan, dari konten, lirik, sampai ide bikin lagu,” kata Ade, saat ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan baru-baru ini.

    “Padahal kita baru kenal, tapi frekuensinya bisa sama. Itu enggak banyak orang yang bisa begitu,” tambahnya.

    Senada dengan Ade, Aisha tidak bisa menyembunyikan kekagumannya kepada gitaris Govinda tersebut. Sebagai musisi yang belum cukup lama di industri, solois 25 tahun itu mengaku sudah lama mengidolakan karya-karya Ade.

    Ia menilai Ade memiliki gayanya tersendiri penulisan lirik yang sangat kuat dan mampu menyentuh hati pendengar.

    Kesan pertama yang didapat Aisha pun sangat positif. Ia terkesan dengan etika kerja Ade yang tetap profesional dan rendah hati di tengah kesibukan serta statusnya sebagai musisi senior.

    “Aku sangat impressed sampai sekarang. Enggak ada yang berubah dari segi etika bekerja, etika berteman, semuanya seru. Walaupun Kak Ade sangat sibuk, tapi masih memikirkan lagu ini dengan sangat detail,” ujar Aisha.

    Adapun, single “Semoga Saja” lahir dari sebuah pertemuan mereka di Malaysia. Lagu ini mengusung genre ballad dengan sentuhan aransemen folk di bagian akhir. Sementara liriknya merupakan hasil curahan hati Aisha yang tengah mengalami fase gagal move on.

    “Lagu ini tentang pengharapan seseorang yang habis putus, tapi tetap mendoakan yang baik-baik tanpa dendam. Istilahnya, ini lagu tentang kegalauan yang positif,” pungas Ade.

  • Kampung Bersinar Selumit Pantai Mulai Redup, Peredaran Narkoba Kembali Marak 3 Bulan Terakhir

    Kampung Bersinar Selumit Pantai Mulai Redup, Peredaran Narkoba Kembali Marak 3 Bulan Terakhir

    TARAKAN – Program Kampung Bersih Narkoba atau Bersinar di Kelurahan Selumit Pantai di Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) perlahan mulai redup. Pasalnya, para pengedar narkoba diduga kembali beraktifitas di wilayah tersebut.

    Ironisnya, wilayah Selumit Pantai ini telah dideklarasikan oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dan Polda Kaltara sebagai Kampung Bersinar pada awal 2025 lalu.

    Lurah Selumit Pantai, Andi Arfan mengatakan, pada awal pelaksanaan program tersebut peredaran narkoba sempat menurun secara signifikan.

    “Namun belakangan program ini mulai redup, masyarakat pun kembali resah karena aktivitas peredaran narkoba kembali terjadi. Mereka menyebar ke tempat lain, lalu yang di sini kembali beraktivitas,” kata Andi Arfan, Kamis, 18 Desember.

    Ia juga menyoroti berkurangnya intensitas kegiatan pembinaan. Jika sebelumnya ada kegiatan rutin hingga tiga kali dalam sepekan, kini hanya berjalan satu kali.

    “Kalau dulu kegiatan pembinaan bisa tiga kali seminggu, sekarang tinggal satu kali. Pemberdayaan masyarakat termasuk UMKM juga mulai redup,” jelasnya.

    Dijelaskannya, Kelurahan Selumit Pantai sebenarnya telah memiliki dua pos pantau, masing-masing berada di belakang Hotel Fortune dan di RT 13. Namun hingga kini, pos tersebut belum difungsikan secara optimal karena belum ada penjagaan.

    “Posnya ada dua, tapi belum ada penjagaan. Kalau difungsikan sebagai pos kamling oleh warga sipil, kami khawatir justru disalahgunakan,” ujarnya.

    Keluhan warga terkait peredaran narkoba pun terus berdatangan ke pihak kelurahan. Bahkan, warga menyampaikan adanya lokasi-lokasi baru yang diduga menjadi tempat transaksi.

    “Ada warga, termasuk ibu-ibu, datang ke kelurahan menyampaikan keresahan. Ada peredaran besar kembali, bahkan ada tempat baru, lubang-lubang baru di beberapa titik,” ungkapnya.

    Lurah Andi memperkirakan peredaran narkoba kembali marak dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan terakhir. Dampaknya, kegiatan positif anak-anak juga mengalami penurunan signifikan.

    “Dulu anak-anak yang ikut kegiatan bisa sampai 120 orang. Sekarang tinggal sekitar 20 sampai 30. Yang dulu aktif 100, sekarang mungkin tinggal 10,” ujarnya.

    Padahal sebelumnya, anak-anak mulai aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti belajar Al-Qur’an di masjid dan taman pendidikan Al-Qur’an, serta rutin melaksanakan salat.

    Andi menambahkan, mayoritas warga Selumit Pantai bekerja sebagai nelayan, pedagang, dan pekerja serabutan, sehingga dinilai rentan terhadap pengaruh lingkungan sekitar.

    “Kami berharap pos penjagaan diaktifkan kembali dan pembinaan berjalan seperti sebelumnya. Kampung Bersinar ini harus benar-benar clear and clean dari narkoba,” tutupnya.

    Sebelumnya, Dalam upaya memberantas peredaran narkoba, Polda Kaltara bersama instansi terkait resmi meluncurkan program Kampung Bebas Narkoba di kawasan Selumit Pantai, Kota Tarakan Kapolda Kaltara saat itu di jabat oleh Irjen Pol. Hary Sudwijanto.

    Kemudian, Kelurahan Selumit Pantai juga dideklarasikan sebagai Kampung Bersih Narkoba oleh Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom dalam lawatannya ke Kaltara pada Selasa 17 Desember 2024 lalu.

  • Kampung Bersinar Selumit Pantai Mulai Redup, Peredaran Narkoba Kembali Marak 3 Bulan Terakhir

    Kampung Bersinar Selumit Pantai Mulai Redup, Peredaran Narkoba Kembali Marak 3 Bulan Terakhir

    TARAKAN – Program Kampung Bersih Narkoba atau Bersinar di Kelurahan Selumit Pantai di Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) perlahan mulai redup. Pasalnya, para pengedar narkoba diduga kembali beraktifitas di wilayah tersebut.

    Ironisnya, wilayah Selumit Pantai ini telah dideklarasikan oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dan Polda Kaltara sebagai Kampung Bersinar pada awal 2025 lalu.

    Lurah Selumit Pantai, Andi Arfan mengatakan, pada awal pelaksanaan program tersebut peredaran narkoba sempat menurun secara signifikan.

    “Namun belakangan program ini mulai redup, masyarakat pun kembali resah karena aktivitas peredaran narkoba kembali terjadi. Mereka menyebar ke tempat lain, lalu yang di sini kembali beraktivitas,” kata Andi Arfan, Kamis, 18 Desember.

    Ia juga menyoroti berkurangnya intensitas kegiatan pembinaan. Jika sebelumnya ada kegiatan rutin hingga tiga kali dalam sepekan, kini hanya berjalan satu kali.

    “Kalau dulu kegiatan pembinaan bisa tiga kali seminggu, sekarang tinggal satu kali. Pemberdayaan masyarakat termasuk UMKM juga mulai redup,” jelasnya.

    Dijelaskannya, Kelurahan Selumit Pantai sebenarnya telah memiliki dua pos pantau, masing-masing berada di belakang Hotel Fortune dan di RT 13. Namun hingga kini, pos tersebut belum difungsikan secara optimal karena belum ada penjagaan.

    “Posnya ada dua, tapi belum ada penjagaan. Kalau difungsikan sebagai pos kamling oleh warga sipil, kami khawatir justru disalahgunakan,” ujarnya.

    Keluhan warga terkait peredaran narkoba pun terus berdatangan ke pihak kelurahan. Bahkan, warga menyampaikan adanya lokasi-lokasi baru yang diduga menjadi tempat transaksi.

    “Ada warga, termasuk ibu-ibu, datang ke kelurahan menyampaikan keresahan. Ada peredaran besar kembali, bahkan ada tempat baru, lubang-lubang baru di beberapa titik,” ungkapnya.

    Lurah Andi memperkirakan peredaran narkoba kembali marak dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan terakhir. Dampaknya, kegiatan positif anak-anak juga mengalami penurunan signifikan.

    “Dulu anak-anak yang ikut kegiatan bisa sampai 120 orang. Sekarang tinggal sekitar 20 sampai 30. Yang dulu aktif 100, sekarang mungkin tinggal 10,” ujarnya.

    Padahal sebelumnya, anak-anak mulai aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti belajar Al-Qur’an di masjid dan taman pendidikan Al-Qur’an, serta rutin melaksanakan salat.

    Andi menambahkan, mayoritas warga Selumit Pantai bekerja sebagai nelayan, pedagang, dan pekerja serabutan, sehingga dinilai rentan terhadap pengaruh lingkungan sekitar.

    “Kami berharap pos penjagaan diaktifkan kembali dan pembinaan berjalan seperti sebelumnya. Kampung Bersinar ini harus benar-benar clear and clean dari narkoba,” tutupnya.

    Sebelumnya, Dalam upaya memberantas peredaran narkoba, Polda Kaltara bersama instansi terkait resmi meluncurkan program Kampung Bebas Narkoba di kawasan Selumit Pantai, Kota Tarakan Kapolda Kaltara saat itu di jabat oleh Irjen Pol. Hary Sudwijanto.

    Kemudian, Kelurahan Selumit Pantai juga dideklarasikan sebagai Kampung Bersih Narkoba oleh Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom dalam lawatannya ke Kaltara pada Selasa 17 Desember 2024 lalu.