Author: Tribunnews.com

  • Ekspansi ke Hulu Migas, Pertamina Lubricants Pasok Smooth Fluid 05 ke Medco E&P Grissik – Halaman all

    Ekspansi ke Hulu Migas, Pertamina Lubricants Pasok Smooth Fluid 05 ke Medco E&P Grissik – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN – PT Pertamina Lubricants (PTPL) memperluas pasar ke hulu migas nasional dan dipercaya memasok specialty chemicals yakni Smooth Fluid 05 (SF05) kepada Medco E&P Grissik Ltd.

    Medco E&P Grissik Ltd merupakan perusahaan migas yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Pengiriman SF05 dilakukan melalui distributor resmi PT Synergy Perkasa Sejahtera.

    Manager Project Sales and Marketing Specialty Chemical PT Pertamina Lubricants Wahyu Pratiwi Triwulandari mengatakan, produk SF05 merupakan buah dari kolaborasi riset dan sinergi lintas holding dan subholding Pertamina.

    Produk ini melibatkan peran dari Technology Innovation PT Pertamina (Persero), PT Kilang Pertamina Internasional, dan Pertamina Lubricants.

    “Smooth Fluid 05 merupakan wujud dari ide dan inovasi yang dikembangkan bersama, didukung oleh layanan teknis terintegrasi. Ini adalah base fluid produksi anak bangsa dengan kualitas internasional yang mampu menjawab kebutuhan industri migas hulu secara optimal,” terang Wahyu dalam keterangan, Jumat (9/5/2025).

    Diproduksi di PT Kilang Pertamina Internasional, SF05 merupakan High Performance Drilling Fluid untuk lumpur pengeboran tipe Oil Base Mud (OBM).

    SF05 berperan penting dalam kelancaran proses pengeboran, yakni ⁠mengangkat serbuk bor ke permukaan, mendinginkan dan melumasi mata bor dan kawat bor, mengontrol tekanan formasi di dalam sumur dan membentuk lapisan tipis (mud cake) pada dinding lubang bor. 

    Selain untuk kebutuhan industri migas hulu secara teknis, produk Smooth Fluid 05 juga mencerminkan komitmen Pertamina menghadirkan produk-produk inovatif berbasis riset dan rekayasa nasional.

    Peningkatan permintaan SF05 menjadi indikator kuat atas kepercayaan industri terhadap kualitas dan performa produk ini.

    Langkah ini juga sejalan dengan visi Pertamina Lubricants untuk mendukung kemandirian energi nasional melalui optimalisasi produk domestik yang mampu bersaing di pasar global.

     

  • Ketegangan India-Pakistan Meningkat, Kedua Pihak Saling Klaim Serangan – Halaman all

    Ketegangan India-Pakistan Meningkat, Kedua Pihak Saling Klaim Serangan – Halaman all

    Pakistan membantah klaim angkatan bersenjata India bahwa “stasiun militer” di Jammu dan Udhampur, wilayah Kashmir yang dikelola India

    Tayang: Jumat, 9 Mei 2025 11:15 WIB

    Anews/Tangkap Layar

    PUING DRONE – Puing-puing drone yang ditembak jatuh pasukan keamanan Pakistan. Mereka mengindikasikan kalau pesawat nirawak itu, yang berukuran panjang 1,5-2 meter, dikendalikan dari luar perbatasan India. 

    Ketegangan India-Pakistan Meningkat, Kedua Pihak Saling Klaim Serangan

    TRIBUNNEWS.COM- Menteri Informasi Pakistan mengatakan negaranya sejauh ini hanya melakukan “respons defensif” terhadap serangan India terhadap negaranya, karena militer Pakistan mengatakan India meluncurkan pesawat tanpa awak serang ke Pakistan pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya dua warga sipil.

    Pakistan membantah klaim angkatan bersenjata India bahwa “stasiun militer” di Jammu dan Udhampur, wilayah Kashmir yang dikelola India, dan di Pathankot, negara bagian Punjab, menjadi sasaran serangan pesawat nirawak dan rudal . Tidak ada korban yang dilaporkan.

    Sebelumnya dilaporkan, setidaknya 48 orang dilaporkan tewas sejauh ini – 32 di antaranya di Pakistan – sejak India meluncurkan rudal pada hari Rabu yang katanya menargetkan “kamp teroris” di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan. Pakistan membalas dengan serangkaian serangan artileri.

    Bentrokan tersebut terjadi setelah meningkatnya ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut sejak  serangan mematikan di wilayah Kashmir yang dikelola India  pada tanggal 22 April, yang menurut India dilakukan oleh Pakistan. Pakistan membantah terlibat dalam serangan tersebut.

     

    SUMBER: AL JAZEERA

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Wapres Amerika Serikat, JD Vance Mengatakan Konflik India vs Pakistan ‘Bukan Urusan Kami’ – Halaman all

    Wapres Amerika Serikat, JD Vance Mengatakan Konflik India vs Pakistan ‘Bukan Urusan Kami’ – Halaman all

    Wapres Amerika Serikat, JD Vance Mengatakan Konflik India-Pakistan ‘Bukan Urusan Kami’

    TRIBUNNEWS.COM-  Wakil Presiden JD Vance mengatakan dalam sebuah wawancara hari ini bahwa konflik antara India dan Pakistan “pada dasarnya bukan urusan kami,” meskipun ia dan Presiden Donald Trump mendorong kedua negara untuk meredakan ketegangan.

    “Yang dapat kami lakukan adalah mencoba mendorong orang-orang ini untuk sedikit meredakan ketegangan, tetapi kami tidak akan terlibat di tengah-tengah perang yang pada dasarnya bukan urusan kami dan tidak ada hubungannya dengan kemampuan Amerika untuk mengendalikannya. Anda tahu, Amerika tidak dapat menyuruh orang India untuk meletakkan senjata mereka. Kami tidak dapat menyuruh orang Pakistan untuk meletakkan senjata mereka. Jadi, kami akan terus mengupayakan hal ini melalui jalur diplomatik,” kata Vance kepada Fox News.

    “Harapan dan ekspektasi kami adalah bahwa ini tidak akan berubah menjadi perang regional yang lebih luas atau, amit-amit, konflik nuklir,” lanjut Vance. “Saat ini, kami tidak berpikir itu akan terjadi.”

    Ketegangan terus meningkat antara India dan Pakistan, seperti yang dilaporkan CNN, dengan pejabat India mengatakan Pakistan menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke lokasi militer di India dan Kashmir yang dikelola India. 

    Islamabad membantah klaim tersebut, tetapi sebelumnya mengatakan telah menewaskan 40 hingga 50 tentara India di sepanjang perbatasan de facto di Kashmir dan menjatuhkan lebih dari dua lusin pesawat nirawak India . Sementara itu, India mengonfirmasi telah menargetkan sistem pertahanan udara di Pakistan.

    Pergeseran dalam Kebijakan luar negeri Amerika

    Pernyataan JD Vance yang mengatakan ‘bukan urusan kami’ terkait ketegangan India-Pakistan mencerminkan kebijakan luar negeri era Trump, kata Michael Kugelman

    Setelah Wakil Presiden AS JD Vance menyatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung antara India dan Pakistan “bukan urusan mereka,” 

    Seorang pakar Asia Selatan yang berkantor di Washington DC, Michael Kugelman, mengatakan bahwa komentar tersebut mencerminkan “pergeseran yang lebih luas dalam kebijakan luar negeri Amerika”. 

    Kugelman, seorang analis terkemuka dan Direktur South Asia Institute di Wilson Centre, menyatakan bahwa pernyataan Vance sejalan dengan sikap umum pemerintahan Trump terhadap urusan global.

    “Menurut saya, secara keseluruhan, apa yang saya pahami dari apa yang dikatakan JD Vance benar-benar mencerminkan pandangan luas pemerintahan Trump tentang kebijakan luar negeri,” kata Kugelman kepada media. “Artinya, AS tidak boleh terlalu memaksakan diri dalam urusan internasional.”

    Ia menambahkan bahwa meskipun Washington mungkin mendukung de-eskalasi pada prinsipnya, kecil kemungkinan Washington akan mencurahkan sumber daya diplomatik yang serius untuk menengahi konflik tersebut.

    “AS dengan senang hati menyatakan keinginannya agar India dan Pakistan meredakan ketegangan, tetapi AS tidak akan memperluas jangkauan secara signifikan untuk mencoba meredakan ketegangan kedua pihak,” kata Kugelman. “Itu akan menjadi perubahan signifikan dari pemerintahan Trump yang pertama.”

    ‘Bukan Urusan Kami’

    Sebelumnya pada hari itu, Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan bahwa konflik antara India dan Pakistan “pada dasarnya bukan urusan kami,” bahkan ketika ia dan Presiden Donald Trump mendorong kedua negara untuk meredakan ketegangan.

    “Apa yang dapat kami lakukan adalah mencoba mendorong orang-orang ini untuk sedikit meredakan ketegangan, tetapi kami tidak akan terlibat di tengah-tengah perang yang pada dasarnya bukan urusan kami dan tidak ada hubungannya dengan kemampuan Amerika untuk mengendalikannya,” kata Vance dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

    “Anda tahu, Amerika tidak bisa menyuruh orang India meletakkan senjata mereka. Kami tidak bisa menyuruh orang Pakistan meletakkan senjata mereka. Jadi, kami akan terus mengupayakan hal ini melalui jalur diplomatik,” imbuhnya.

    Vance, yang telah lama menganjurkan pengurangan keterlibatan AS dalam konflik internasional, juga mengatakan: “Harapan dan ekspektasi kami adalah bahwa ini tidak akan berubah menjadi perang regional yang lebih luas atau, amit-amit, konflik nuklir. Saat ini, kami tidak mengira itu akan terjadi.”

    Pernyataannya muncul saat Pakistan melancarkan upaya yang gagal untuk menargetkan fasilitas militer di Jammu, Pathankot, dan beberapa kota India lainnya.

    Wakil Presiden AS JD Vance pada hari Kamis (8 Mei) mengatakan Washington memantau dengan saksama meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan, tetapi menegaskan bahwa konflik tersebut bukanlah perjuangan Amerika untuk ikut serta. 

    Berbicara kepada Fox News, Vance menekankan bahwa meskipun AS mendorong perdamaian, AS tidak akan campur tangan secara langsung.

    “Yang dapat kami lakukan adalah mencoba mendorong orang-orang ini untuk sedikit meredakan ketegangan,” kata Vance . “Namun, kami tidak akan terlibat dalam perang yang pada dasarnya bukan urusan kami dan tidak ada hubungannya dengan kemampuan Amerika untuk mengendalikannya.”

    Vance , seorang pendukung kuat pelepasan AS dari konflik internasional, menegaskan kembali bahwa India dan Pakistan perlu menangani situasi tersebut secara independen.

    Trump: ‘Kami tahu sesuatu akan terjadi’

    Menyusul serangan tepat sasaran India terhadap kamp-kamp teror di seberang perbatasan, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa Washington memiliki indikasi sebelumnya mengenai tindakan yang direncanakan tersebut.

    “Kami baru saja mendengarnya saat kami memasuki pintu Oval,” kata Trump dalam konferensi pers. “Saya kira kami tahu sesuatu akan terjadi berdasarkan sedikit kejadian di masa lalu.”

    Trump menambahkan bahwa ia berharap situasi tidak akan memburuk lebih jauh. “Mereka telah bertempur selama beberapa dekade, dan berabad-abad jika Anda memikirkannya. Tidak, saya hanya berharap ini berakhir dengan sangat cepat,” katanya.

    Operasi Sindoor India

    Pemerintah India mengonfirmasi pada Rabu pagi (7 Mei) bahwa angkatan bersenjatanya telah melakukan serangan presisi terhadap basis teroris di Pakistan dan Jammu dan Kashmir yang diduduki Pakistan. Sembilan lokasi menjadi sasaran dalam operasi yang diberi nama ‘Operasi Sindoor.’

    Kementerian Pertahanan menggambarkan serangan itu sebagai “respons yang tepat dan terkendali” terhadap serangan teror Pahalgam, yang menewaskan 26 orang, sebagian besar warga sipil. Kementerian menekankan bahwa tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran, yang menggarisbawahi “pendekatan India yang terukur dan tidak menimbulkan eskalasi.”

    SUMBER: CNN, MINT

  • Fenomena Premanisme Marak, Catat Nomor Layanan Polda Metro Jaya Berikut – Halaman all

    Fenomena Premanisme Marak, Catat Nomor Layanan Polda Metro Jaya Berikut – Halaman all

    Polda Metro Jaya serukan laporkan pungli dan premanisme ke nomor 110. Polisi siap tindak tegas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.

    Tayang: Jumat, 9 Mei 2025 10:38 WIB

    Tribunnews.com/Reynas Abdila

    KABID HUMAS POLDA METRO JAYA – Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan tindakan premanisme melalui nomor 110 agar segera ditindaklanjuti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fenomena pungutan liar, pemalakan, intimidasi, dan aksi premanisme semakin meresahkan masyarakat. Polda Metro Jaya menegaskan bahwa warga yang mengalami tindakan tersebut dapat melaporkannya ke nomor 110 untuk segera ditindaklanjuti.

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan kepada wartawan pada Jumat (9/5/2025), bahwa polisi siap 24 jam untuk menanggulangi segala bentuk premanisme di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

    Operasi terpadu ini merupakan bagian dari upaya strategis yang melibatkan tiga pendekatan utama: preemtif, preventif, dan penegakan hukum (represif) terhadap para pelaku premanisme.

    “Kami tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada edukasi kepada masyarakat. Pendekatan dialogis dan penyuluhan hukum menjadi langkah awal kami,” ujar Kombes Pol Ade Ary.

    Langkah preventif pun dilakukan dengan patroli rutin dan pengawasan intensif di titik-titik rawan praktik premanisme, seperti pasar, terminal, pelabuhan, stasiun, dan kawasan parkir liar.

    Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, telah memberikan arahan untuk menjadikan pemberantasan premanisme sebagai salah satu prioritas utama dalam perlindungan masyarakat.

    “Polisi harus hadir di lapangan, tidak boleh ada ruang untuk premanisme,” tegasnya.

    Polda Metro Jaya juga mengimbau masyarakat agar tidak mengambil tindakan sendiri dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sempat Viral Minta THR Rp 165 Juta, Kades Klapanunggal Bogor Disorot Lagi, Kini Anaknya yang Berulah – Halaman all

    Sempat Viral Minta THR Rp 165 Juta, Kades Klapanunggal Bogor Disorot Lagi, Kini Anaknya yang Berulah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Desa (Kades) Klapanunggal, Ade Endang Saripudin lagi-lagi menjadi sorotan.

    Pak Kades di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) itu sempat viral karena meminta tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 165 juta kepada pengusaha.

    Ia kembali diperbincangkan karena kini giliran anaknya yang berulah.

    Putra dari Ade, LR (26) ditetapkan sebagai tersangka setelah melakukan penganiayaan terhadap warga berinisial MWM (27).

    Penetapan status tersangka terhadap LR ini dilakukan oleh Polsek Klapanunggal kurang dari sepekan setelah korban melaporkan kasus tersebut.

    Meski antara korban dengan pelaku bersepakat untuk menyelesaikan persoalan ini melalui musyawarah, tetapi proses hukum di kepolisian tetap berlanjut.

    “Kami tetap menjalankan proses sesuai prosedur, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut terkait masalah pengajuan permohonan Restorative Justice yang telah diajukan oleh pelapor yang juga merupakan korban,” kata Kapolsek Klapanunggal, AKP Silfi Adi Putri, Rabu (7/5/2025), dilansir TribunnewsBogor.com.

    Penetapan tersangka oleh Polsek Klapanunggal ini dilakukan pada Senin (5/5/2025), setelah memeriksa saksi-saksi dan gelar perkara.

    Pelaku LR dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

    Sementara itu, korban mengalami luka sobek dan memar di bagian wajah akibat dianiaya oleh pelaku menggunakan tangan kosong.

    “Korban mengalami luka sobek pada pelipis kiri dan memar di pelipis kanan, kemudian menjalani pengobatan di RSIA Kenari Graha Medika. Korban baru melapor keesokan harinya, tanggal 30 April,” ungkap Silfi Adi.

    Kasus Pak Kades Klapanunggal

    Mengulik kembali pada momen lebaran 2025, saat Ade sang Kades Klapanunggal mendapat kecaman karena surat edarannya yang meminta THR senilai Rp 165 juta viral di media sosial (medsos) beberapa waktu lalu.

    Bahkan Ade sampai kena semprot oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi imbas surat edaran meresahkan itu.

    Surat permintaan THR itu ditandatangani Ade selaku Kades Klapanunggal.

    Dalam surat tertera rencana anggaran THR untuk aparatur desa yang mencapai Rp 165 juta, dengan rincian 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, dan 200 paket konsumsi.

    Kemudian ada biaya untuk penceramah, pembaca ayat suci Alquran, sewa sound system, dan tambahan biaya tak terduga.

    Uang THR yang terhimpun tersebut nantinya akan digunakan untuk menggelar halal bi halal pada Jumat (21/3/2025) di Kantor Desa Klapanunggal.

    Ade berdalih bahwa surat edaran yang viral di medsos itu hanya bersifat imbauan.

    “Maksudnya hanya bersifat imbauan,” ujar Ade, dilansir TribunnewsBogor.com.

    Ade pun meminta maaf atas tindakannya meminta THR kepada perusahaan dan pabrik di Klapanunggal, Bogor.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” tuturnya.

    Ade juga mengatakan akan menarik kembali surat edaran yang meresahkan tersebut.

    “Mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut, dan saya akan menarik kembali surat imbauan tersebut,” jelasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Anak Kades Kalapanunggal Bogor Jadi Tersangka Penganiayaan, Terancam 5 Tahun Penjara

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

  • Menhub Dudy Minta Penindakan ODOL Tidak Berhenti Sampai Sopir Truk – Halaman all

    Menhub Dudy Minta Penindakan ODOL Tidak Berhenti Sampai Sopir Truk – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah terus menggencarkan penindakan truk dengan muatan melebihi batas atau Over Dimension Over Loading (ODOL). Penindakan ini diharapkan bisa menyasar ke seluruh lini baik pemilik hingga pengguna.

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, pertanggungjawaban penindakan truk ODOL ini tidak berhenti sampai sopir saja. Dia ingin pemilik bahkan pengguna bisa mendapatkan tanggungjawab yang sama.

    “Pelaku usaha tidak hanya pemilik, tapi juga pengemudi, pemilik dan juga penggunanya. Tidak bisa kemudian mereka akan melepas tangan seolah-olah semuanya hanya kepada pengemudi saja,” kata Menhub Dudy kepada wartawan di Resto Aroem, ditulis Jumat (9/5/2025).

    Menurut Menhub Dudy, kasus truk ODOL ini sudah banyak menelan korban jiwa. Sehingga hal ini sudah harus dilakukan tindak tegas sebagai efek jera kepada pemilik maupun pengguna. 

    Dia bahkan menduga para pengemudi truk-truk ODOL dalam keadaan terpaksa membawa barang melebihi kapasitas, karena tidak ada pilihan lain.

    “Kadang-kadang pengemudi tahu tapi kadang-kadang juga pengemudi karena tidak ada pilihan. Kita juga tahu bahwa pengemudi mungkin penghasilannya seadanya akhirnya tidak punya pilihan. Sehingga mau tidak mau akan membawa pemuatan yang sebenarnya lebih dari kapasitas,” papar dia.

    Menhub Dudy mengaku, upaya ini akan disampaikan pada aparat penegak hukum agar penindakan pidana tidak berhenti di sopir truk.

    “Ini yang kami ingin dorong kepada kepada aparat penegak hukum supaya, dan itu misalnya sudah bisa ditanyakan di Kakorlantas, itu juga akan dicoba untuk membuat pidana ini tidak berhenti di satu pengemudi saja.”

    “Jadi harus ke semua supaya memberikan efek jera. Kasihan para pengemudinya,” tegas Menhub Dudi.

    Untuk diketahui, Provinsi Jawa Barat dan Riau akan menjadi proyek percontohan penanganan truk Over Dimension Over Load (ODOL) alias truk bermuatan lebih di Indonesia.

    “Kami kemarin kan ketemu, pertama kami ketemu dengan Gubernur Jawa Barat, dia menawarkan untuk Jawa Barat dijadikan sebagai pilot project untuk penanganan ODOL,” kata Dudy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Dari pertemuan itu didapat informasi bahwa Jawa Barat menjadi wilayah dengan tingkat kecelakaan tertinggi akibat truk ODOL. Sementara di Riau, tingkat kecelakaan juga tinggi karena jalanan rusak akibat kerap dilintasi truk ODOL.

    “Kalau Jawa Barat ya, tapi kalau Riau bukan kecelakaan, tapi kerusakan jalan khususnya. Jadi itu sebabnya kedua provinsi itu menawarkan secara sukarela untuk dijadikan tempat sebagai pilot project,” ucapnya.

    “Kami kemarin ketemu dengan pemerintah daerah provinsi Riau, Gubernur dan para bupatinya. Mereka juga berkomitmen agar ODOL segera dapat diselesaikan dan mereka berhasil menjadi pilot project untuk tempat penanganan ODOL,” pungkasnya.

  • Dampak Ekonomi Usai Perceraian Kian Berat, Ini Solusi dari Kemenag – Halaman all

    Dampak Ekonomi Usai Perceraian Kian Berat, Ini Solusi dari Kemenag – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perceraian yang disebabkan oleh masalah ekonomi semakin menjadi perhatian serius di Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) berupaya mengatasi persoalan ini dengan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk 100 penghulu dan penyuluh agama dari berbagai daerah.

     Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat literasi keuangan keluarga, yang diharapkan dapat mengurangi angka perceraian akibat persoalan ekonomi.

    Solusi Literasi Keuangan Pasca Perceraian

    Menurut Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag, Cecep Khairul Anwar, perceraian tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat luas.

    Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penguatan pemahaman tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.

    “Sebagian besar perceraian dipicu oleh masalah ekonomi. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat pemahaman pengelolaan keuangan keluarga,” ujar Cecep.

    Dalam pelatihan tersebut, para penghulu dan penyuluh agama diharapkan dapat menjadi fasilitator yang membimbing pasangan suami istri agar tidak hanya harmonis secara emosional, tetapi juga tangguh secara finansial.

    Cecep menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai kunci menuju Indonesia Emas 2045.

    Kepala KUA Selat Nasik, Bangka Belitung, Luthfi Alawi, yang turut hadir dalam pelatihan ini, mengungkapkan bahwa materi yang diberikan sangat berguna untuk membantu pasangan calon pengantin (Catin) merencanakan keuangan rumah tangga.

    “Kita tidak hanya mengajarkan psikologi kehidupan keluarga, tetapi juga pentingnya perencanaan keuangan yang matang,” ujar Luthfi.

    Ilustrasi perceraian. Wanita di China ceraikan suami karena sudah tidak tahan lagi diminta melahirkan anak laki-laki. Keenam anaknya semuanya perempuan. lustrasi perceraian yang menunjukkan dampak emosional yang ditimbulkan pada pasangan dan keluarga pasca keputusan berpisah. (fre)

    Sementara itu, Millah Kamelia, Penyuluh Agama Islam dari Jawa Timur, menilai bahwa literasi keuangan keluargamenjadi bekal penting bagi pasangan suami istri.

    “Setelah pelatihan ini, saya akan menyampaikan materi tentang pengelolaan keuangan kepada Catin, masyarakat, dan majelis taklim,” ungkap Millah.

    Penyebab Utama Perceraian

    Berdasarkan data Statistik Indonesia (2021–2025), masalah ekonomi masih menjadi faktor utama penyebab perceraian, dengan angka mencapai 100.198 kasus pada tahun 2024.

    Hal ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi dalam rumah tangga berkontribusi besar terhadap tingginya angka perceraian di Indonesia.

    Bimtek Fasilitator Keuangan Keluarga Angkatan 1 dan 2 dilaksanakan pada 6-9 Mei 2025, dengan menghadirkan narasumber seperti Psikolog Keluarga Alissa Wahid dan Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah Kemenag.

  •  Geger Penemuan Tengkorak Kepala Manusia di Jaktim, Polisi: Masih Dilakukan Pemeriksaan Forensik – Halaman all

     Geger Penemuan Tengkorak Kepala Manusia di Jaktim, Polisi: Masih Dilakukan Pemeriksaan Forensik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penemuan diduga tengkorak kepala manusia di sebuah rumah membuat geger warga Duren Sawit Jakarta Timur.

    Peristiwa itu terjadi Rabu (7/5/2025) malam di mana objek yang dimaksud kali pertama ditemukan oleh pekerja bangunan yang melakukan renovasi.

    Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit Iptu Tatan Rustandi mengatakan benda diduga tengkorak kepala manusia itu berada di antara tumpukan barang-barang tak terpakai di dalam rumah tersebut.

    Polisi belum bisa memastikan keaslian tengkorak yang ditemukan tersebut.

    “Kami belum bisa memastikan apa benda tersebut tengkorak manusia asli atau bukan, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan secara forensik di RS Polri Kramat Jati,” ujar Tatan saat dikonfirmasi, Jumat (9/5/2025).

    Sejauh ini, polisi telah memeriksa tiga saksi terkait penemuan tengkorak di Duren Sawit. 

    “Baru tiga saksi yang dilakukan pemeriksaan mengenai penemuan tengkorak,” tambah Tatan.

    Pemeriksaan dilakukan sebab benda menyerupai tengkorak kepala manusia itu boleh jadi hanya replika.

    Iptu Tatan menyebut pemilik rumah mulanya mengira tengkorak itu adalah replika sehingga pemilik rumah tak segera melaporkan ke polisi. 

    “Karena anggapan saksi, benda tersebut adalah tengkorak kepala replika atau tidak sebenarnya seperti halnya tengkorak yang suka digunakan praktik di sekolah,” kata Tatan. 

    Menurut keterangan saksi, tengkorak itu sudah ada sejak tahun 2011, ketika rumah masih ditempati pemilik sebelumnya.

    “Waktu itu saksi sedang beres-beres barang di dalam rumah (persiapan pindah rumah) kemudian melihat benda tersebut di sekitar dapur rumah,” ungkap Tatan 

    Karena mengira hanya replika, pemilik rumah menyimpan tengkorak tersebut di atap plafon.

    Kekinian Rumah Sakit Polri Kramat Jati tengah melakukan pemeriksaan forensik untuk menentukan apakah tengkorak itu asli atau replika. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)
     

     

  • Paus Leo XIV Duduk di Takhta Suci, Israel PDKT Halus, tapi Kebijakan Trump Kena Semprot – Halaman all

    Paus Leo XIV Duduk di Takhta Suci, Israel PDKT Halus, tapi Kebijakan Trump Kena Semprot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gereja Katolik baru saja mengumumkan Paus baru, Paus Leo XIV, yang aslinya bernama Robert Prevost.

    Sontak hal ini menyita perhatian Israel untuk melakukan pendekatan.

    Pasalnya, hubungan antara Israel dan Vatikan memburuk dalam beberapa tahun terakhir setelah insiden pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan dan perang penghancuran di Gaza.

    Seiring dengan hal itu, pendahulu Paus Leo, yakni Paus Fransiskus, menjadi semakin kritis terhadap perilaku Israel.

    Presiden Isaac Herzog mengucapkan selamat kepada Paus baru, dengan mengirimkan “ucapan selamat terhangat dari Kota Suci Yerusalem,” dikutip dari TimeofIsrael. 

    “Kami berharap dapat meningkatkan hubungan antara Israel dan Takhta Suci, dan memperkuat persahabatan antara orang Yahudi dan Kristen di Tanah Suci dan di seluruh dunia,” kata presiden, sambil mengungkapkan harapan, kepausannya akan “menjadi salah satu upaya membangun jembatan dan pemahaman antara semua agama dan masyarakat.”

    “Semoga kita dapat melihat kembalinya para sandera yang masih ditawan di Gaza dengan segera dan aman, serta era perdamaian baru di kawasan kita dan di seluruh dunia,” imbuh Herzog, dalam pernyataan yang diterbitkan dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab.

    Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, bergabung dengan Herzog memberi ucapan selamat kepada Paus baru, dalam pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantornya.

    NETANYAHU – Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam unggahan Instagram-nya pada 10 Desember 2024 yang menuliskan terima kasih kepada pendukung Israel. Pada Kamis (20/2/2025), Netanyahu dikabarkan batal menghadiri upacara penerimaan 4 jenazah sandera hari ini karena diprotes warganya. (Instagram @b.netanyahu)

    “Saya mendoakan Paus pertama dari Amerika Serikat agar berhasil menumbuhkan harapan dan rekonsiliasi di antara semua agama,” kata Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    Dalam beberapa bulan menjelang kematiannya, Fransiskus dua kali mengecam “kekejaman” Israel di Gaza, dan mengecam “kesombongan penjajah” di “Ukraina” dan “Palestina,” yang melanggar tradisi netralitas Takhta Suci saat ini.

    Kematiannya semakin menyoroti memburuknya hubungan, karena Israel menolak mengirimkan kepala negara atau perwakilan pemerintah ke pemakamannya, dan memilih hanya diwakili oleh duta besarnya di Vatikan.

    Sebaliknya, ketika Paus Yohanes Paulus II meninggal saat masih menjabat pada tahun 2005, Israel mengutus presiden saat itu Moshe Katsav dan menteri luar negeri saat itu Silvan Shalom ke pemakamannya.

    Kementerian Luar Negeri juga mengisyaratkan keterbukaan untuk memperbaiki hubungan dengan Vatikan — yang baru-baru ini memburuk setelah menghapus unggahan media sosial yang menyampaikan belasungkawa atas kematian Fransiskus — dan menyampaikan ucapan selamat kepada pemimpin barunya pada hari Kamis.

    “Kami berharap dapat bekerja sama untuk lebih memperkuat hubungan antara negara Yahudi dan Takhta Suci,” demikian bunyi pernyataan tersebut, yang mengucapkan selamat kepada Paus Leo XIV dan “umat Katolik di seluruh dunia.”

    “Kami berharap dapat segera menyambut Anda di Tanah Suci,” tambahnya.

    Bergabung dengan para pemimpin Israel dalam memberi ucapan selamat kepada Paus baru, Liga Anti-Pencemaran Nama Baik menyampaikan harapan, ia akan berkontribusi dalam memperkuat “warisan kerja sama antara Gereja Katolik dan orang-orang Yahudi.”

    “Selama beberapa dekade, hubungan antara Gereja Katolik dan komunitas Yahudi global terus menguat,” kata CEO ADL Jonathan Greenblatt.

    “Kami berharap Paus Leo XIV akan melanjutkan lintasan bersejarah ini – menolak antisemitisme dalam segala bentuknya, mempromosikan saling pengertian, dan menjunjung tinggi nilai-nilai bersama berupa perdamaian, kasih sayang, dan martabat manusia.”

    Paus Leo Kritik Trump?

    Paus Leo XIV diduga pernah memposting ulang unggahan media sosial yang mengkritik Wakil Presiden JD Vance dan kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.

    Pandangan ini yang sejalan dengan pendahulunya, Paus Fransiskus dan dapat menyebabkan ketegangan dengan Gedung Putih.

    Akun X yang tercantum atas nama Prevost tampaknya tidak secara pribadi menulis posting kritis tersebut, tetapi memposting ulang artikel dan tajuk berita dari orang lain.

    CNN Internasional telah menghubungi Vatikan, X, dan rekan Prevost, tetapi belum dapat mengonfirmasi secara independen, akun X tersebut terkait dengan Paus Leo XIV yang baru terpilih berasal dari Amerika.

    Trump mengatakan pada hari Kamis, ia “sangat gembira” mendengar berita tentang paus Amerika pertama.

    Tidak jelas apakah ia telah diberi tahu tentang unggahan media sosial yang tampaknya kritis itu, dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar tentang unggahan itu.

    Kantor Vance merujuk pada pernyataan yang dibuat wakil presiden sebelumnya, ketika ia mengunggah ucapan selamatnya pada X.

    Jejak Digital

    Adapun sebuah tulisan menyasar komentar masa lalu Vance yang menuduh kaum kiri jauh lebih peduli pada migran daripada warga negara Amerika, serta deportasi yang salah oleh pemerintahan Trump terhadap Kilmar Abrego Garcia, seorang imigran gelap yang tinggal di Maryland sebelum ia dikirim ke penjara Salvador.

    Pada tanggal 14 April, akun Prevost memposting ulang sebuah artikel mengenai Abrego Garcia dan sebuah tulisan yang ditulis oleh Uskup Pembantu Evelio Menjivar dari Washington, DC. 

    Uskup tersebut berpendapat: “Pemerintah federal telah melakukan kampanye ‘kejutan dan ketakutan’ berupa ancaman agresif dan operasi yang sangat kentara dengan legalitas yang dipertanyakan yang jauh melampaui sekadar ‘penegakan hukum’ imigrasi.”

    Seorang hakim telah memerintahkan pemerintahan Trump untuk memfasilitasi kepulangan Abrego Garcia ke AS

    Sebelumnya, pada 13 Februari, akun tersebut membagikan surat dari mantan Paus Fransiskus yang mengecam deportasi massal yang dilakukan pemerintahan Trump .

    Fransiskus secara khusus mengkritik deportasi terhadap mereka yang telah meninggalkan tanah air mereka karena kemiskinan, eksploitasi, dan penganiayaan, karena dianggap merusak martabat pria dan wanita.

    “Aturan hukum yang autentik diverifikasi justru dalam perlakuan bermartabat yang layak diterima semua orang, terutama yang termiskin dan paling terpinggirkan. Kebaikan umum yang sejati dipromosikan ketika masyarakat dan pemerintah, dengan kreativitas dan rasa hormat yang ketat terhadap hak-hak semua orang — seperti yang telah saya tegaskan pada banyak kesempatan — menyambut, melindungi, mempromosikan, dan mengintegrasikan yang paling rapuh, tidak terlindungi, dan rentan. Ini tidak menghalangi pengembangan kebijakan yang mengatur migrasi yang tertib dan legal,” tulis Fransiskus.

    Dalam unggahan media sosial lainnya pada tanggal 3 Februari, akun tersebut mengunggah ulang artikel lain yang terkait dengan pernyataan Vance dalam wawancara Fox News bulan Januari lalu, kaum ekstrem kiri tampaknya “membenci” warga negara Amerika dan mengutamakan kasih sayang dan perhatian kepada para migran di atas keluarga atau tetangga mereka sendiri .

    “Ada sebuah konsep lama – dan menurut saya konsep ini sangat Kristen – bahwa Anda mencintai keluarga Anda, lalu mencintai tetangga Anda, lalu mencintai komunitas Anda, lalu mencintai sesama warga negara di negara Anda sendiri, lalu setelah itu, Anda dapat fokus dan memprioritaskan seluruh dunia. Banyak kaum kiri ekstrem telah sepenuhnya membalikkan konsep itu,” kata Vance.

    “Mereka tampaknya membenci warga negara mereka sendiri dan lebih peduli dengan orang-orang di luar perbatasan mereka sendiri. Itu bukanlah cara yang tepat untuk menjalankan masyarakat,” lanjutnya.

    Artikel yang diunggah ulang oleh akun X, yang ditulis oleh Kat Armas untuk National Catholic Reporter, menyatakan pernyataan Vance “menggemakan konsep abad pertengahan yang dikenal sebagai ordo amoris — tata cara beramal” yang “memperkuat mitos bahwa beberapa orang lebih berhak mendapatkan perhatian kita daripada yang lain.”

    Judul beritanya berbunyi: “JD Vance salah: Yesus tidak meminta kita untuk menentukan peringkat kasih kita kepada orang lain.”

    Vance bertemu Paus Fransiskus di Italia beberapa jam sebelum kematiannya.

    Kritik tersebut juga meluas hingga kampanye presiden pertama Trump.

    Pada 2015, Prevost juga menerbitkan ulang opini yang ditulis oleh Kardinal Timothy Dolan yang berjudul: Mengapa retorika anti-imigran Donald Trump begitu bermasalah.

    Akun tersebut juga menyasar tokoh politik lainnya.

    Pada bulan November 2016, akun tersebut mengunggah ulang sebuah opini yang mengatakan mantan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton “menjauhkan” para pemilih, termasuk Demokrat, karena “posisi aborsi yang ekstrem” dari partai tersebut.

    Akun tersebut tampaknya dibuat pada 2011, saat X masih bernama Twitter.

    Sebagian besar kiriman merupakan kiriman ulang berbagai artikel, bukan teks atau konten yang dibuat sendiri.

    Pada Kamis (8/5/2025) siang, akun tersebut memiliki kurang dari 800 pengikut, tetapi hingga pukul 5 sore, jumlah pengikutnya telah bertambah menjadi lebih dari 232 ribu pengikut.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Bareskrim Klaim Uji Labfor Ijazah Jokowi Sudah 90 Persen, Roy Suryo: Bagus, Saya Apresiasi – Halaman all

    Bareskrim Klaim Uji Labfor Ijazah Jokowi Sudah 90 Persen, Roy Suryo: Bagus, Saya Apresiasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bareskrim Polri mengungkap proses penyelidikan dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sudah berjalan mencapai 90 persen.

    Hal ini diungkapkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo dalam konferensi persnya di Polresta Surakarta, Kamis (8/5/2025).

    Menanggapi hal tersebut, Pakar Telematika Roy Suryo pun memberikan apresiasinya kepada Bareskrim Polri.

    Meski demikian, Roy menilai, progres 90 persen dari Bareskrim ini tidak bisa dibilang cepat.

    Pasalnya, laporan dugaan ijazah Palsu Jokowi dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) ini sudah masuk sejak Desember 2024 lalu.

    “Bagus, kalau itu bagus. Sebenarnya ini bukan kecepatan ya, laporan TPUA tuh sudah dimasukkan bulan Desember 2024. Ya jadi sebenarnya ini sudah 6 bulan ya, bulan Desember.”

    “Tapi saya tetap appreciate ya saya tetap memberikan apresiasi kepada Bareskrim Mabes Polri yang telah melakukan itu,” kata Roy Suryo dalam sesi wawancara di ‘Program Sapa Indonesia Malam’ Kompas TV, Kamis (8/5/2025) malam.

    Roy meyakini, Bareskrim pasti akan berusaha menguji keaslian ijazah Jokowi.

    Selain itu, penyidik akan melihat apa saja yang dipermasalahkan dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi ini.

    “Setidak-tidaknya itu nanti akan berusaha kemudian untuk menguji terlebih dahulu apa yang dipermasalahkan. Baik itu skripsi apalagi ijazah,” imbuh Roy.

    Minta Uji Perbandingan Jika Skripsi Jokowi Dinyatakan Asli

    Terkhusus soal skripsi, Roy pun meminta uji perbandingan jika nantinya skripsi Jokowi dinyatakan asli oleh penyidik.

    Pasalnya, pihaknya selama ini meyakini bahwa 99,9 persen skripsi Jokowi adalah palsu. 

    “Tapi sekali lagi kalau skripsi, izinkanlah saya nanti tetap akan mengatakan kalau itu memang skripsi yang dinyatakan asli, yang padahal kami menyatakan 99,9 persen itu palsu, maka nanti kita perlu perlu memperbandingkan,” tegas Roy.

    Menurut Roy, uji perbandingan ini sah-sah saja untuk dilakukan.

    Pasalnya dalam uji perbandingan ini yang diuji adalah ilmu pengetahuan.

    “Enggak apa-apa yang namanya uji perbandingan itu sah-sah saja. Ya kita punya ilmu, sana punya ilmu, kedua-duanya ilmu pengetahuan yang harus dihormati,” pungkas Roy.

    Penyelidikan Sudah Capai 90 Persen

    Sebelumnya,Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo mengeklaim, proses penyelidikan dugaan ijazah palsu Jokowi sudah mencapai mencapai 90 persen.

    Kini prosesnya pun sudah masuk dalam tahap akhir, yakni uji laboratorium secara saintifik.

    “Kami tindaklanjuti sekitar 1 bulan ini mungkin secepatnya kami akan berupaya memberikan kepastian. Kalau persentasenya penyidikan kita sudah 90 persen dan 10 persennya adalah uji lab,” kata Djuhandhani dalam konferensi persnya di Polresta Surakarta, Kamis (8/5/2025).

    Menurut Djuhandhani, dalam proses uji lab forensik, persentase 90 persen bisa gugur jika ada yang tak identik di 10 persen.

    Untuk itu diperlukan uji foto hingga lembaran seperti yang didalilkan oleh pelapor.

    “Termasuk foto, lembaran yang didalilkan oleh pengadu, kita uji semua. Jadi waktunya juga cukup menguras tenaga tapi kembali lagi kita saat ini sudah pada sampai tataran penguji, pengujian secara saintifik terkait ijazah,” jelasnya.

    Djuhandhani meyakini bahwa uji lab akan dilakukan secara hati-hati. Meski begitu, Djuhandhani memastikan, hasilnya akan disampaikan secepatnya.

    “Saya tetap meminta pada kalabfor untuk bisa secepatnya dengan pengujian yang profesional dan saya yakin labfor kita adalah labfor yang diakui oleh internasional,” tuturnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Muhamad Deni Setiawan)

    Baca berita lainnya terkait Ijazah Jokowi.