Author: Tribunnews.com

  • Pramono Ingin Anies dan Ahok Hadiri Kampanye Akbarnya, Begini Respons Jubir Mantan Gubernur DKI

    Pramono Ingin Anies dan Ahok Hadiri Kampanye Akbarnya, Begini Respons Jubir Mantan Gubernur DKI

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung secara terang-terangan mengaku sangat senang jika dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir dalam kampanye akbarnya pekan depan.

    Diketahui, pasangan Pram-Rano bakal menggelar kampanye akbar pamungkasnya pada Sabtu (23/11/2024) pekan depan di Stadion Madya, GBK, Jakarta Pusat.

    “Saya sungguh berharap Mas Anies bisa hadir dan bukan hanya Mas Anies, mungkin saya kalau Pak Ahok juga mau hadir,” kata Pram saat menghadiri peresmian markas relawan Warga Kawal TPS bersama Jubir Anies Baswedan, Sahrin Hamid di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11/2024).

    Pram meyakini akan menjadi sesuatu yang indah sebagaimana pesannya yang dibawanya selama ini mengenai politik riang gembira jika Anies dan Ahok bisa sama-sama hadir dalam kampanye akbarnya.

    “Pak Anies sama Pak Ahok kalau duduk berseberangan berseberangan bagus banget untuk Jakarta kan gitu, dan itu memang hal yang selama ini diharapkan dari saya pribadi. Dalam politik saya kan memang politik yang gembira dan merangkul,” kata Pram.

    Sementara itu, Sahrin Hamid selaku Jubir Anies Baswedan belum bisa memastikan apakah mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan hadir dalam kampanye akbar Pramono-Rano.

    “Kalau itu kita belum bicarakan,” kata Sahrin.

    Kendati begitu, Sahrin meyakini Anies memang telah memutuskan mendukung pasangan Pram-Rano di Pilkada Jakarta 2024.

    Karenanya, Sahrin selaku loyalis Anies langsung tancap gas bersama relawan Warga Kawal TPS untuk memastikan kemenangan pasangan dengan slogan Jakarta Menyala ini.

    “Tapi yang jelas bahwa kami menjadi bagian dari instrumen pilar-pilar pendukung Mas Anies, sudah mulai bergerak,” kata Sahrin.

    Dalam peresmian markas relawan Warga Kawal TPS, foto Anies tampak berdampingan dengan pasangan Pram-Rano.

    Foto Anies yang mengenakan kemeja putih dilipat, berada di sisi kiri dengan wajah tersenyum.

    Sedangkan foto Pram-Rano, berada di sebelah kanan.

    Di bagian tengah terdapat tulisan ‘Jakarta Menyala untuk Perubahan’ yang bisa diartikan sebagai gabungan dari program Pram-Rano dan Anies saat Pilpres 2024 lalu.

    Di bawahnya, ada pula tagline Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta yakni ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’.

    Selain bergerak untuk memenangkan Pram-Rano, relawan Warga Kawal TPS ini juga bakal disebar di seluruh TPS di Jakarta pada hari pemungutan suara untuk mengawal suara dari pasangan yang diusung PDIP itu.

    “Kita akan coba menata seluruh TPS. TPS kan ada 14.835. Kita sedang menyiapkan seluruh tim kawal TPS di seluruh TPS.

    Nanti ada juga saksi yang ada pada saat rekap di tingkat kelurahan, ada juga saat pleno kecamatan. Itu nanti kota akan coba apel siagakan,” kata Sahrin.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

     

  • ‘Jakarta Menyala untuk Perubahan’ Foto Anies Baswedan Bersanding dengan Pramono-Rano

    ‘Jakarta Menyala untuk Perubahan’ Foto Anies Baswedan Bersanding dengan Pramono-Rano

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dukungan dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno kian terlihat jelas.

    Usai menerima kunjungan Pram dan Rano di kediamannya pada Jumat (15/11/2024), foto Anies sudah bersanding dengan Pram dan Rano sehari setelahnya atau pada Sabtu (16/11/2024).

    Hal itu sebagaimana yang terlihat dalam peresmian markas relawan Warga Kawal TPS yang turut dihadiri Sahrin Hamid selaku juru bicara dari Anies dan Cagub Pramono Anung.

    Foto Anies yang mengenakan kemeja putih dilipat berada di sisi kiri dengan wajah tersenyum. Sedangkan foto Pram-Rano dengan tampilan khasnya berada di sebelah kanan.

    Di bagian tengah terdapat tulisan ‘Jakarta Menyala untuk Perubahan’ yang bisa diartikan sebagai gabungan dari program Pram-Rano dan Anies saat Pilpres 2024 lalu.

    Di bawahnya, ada pula tagline Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta yakni “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”.

    Saat peresmian markas relawan Warga Kota Kawal TPS, Sahrin menjelaskan bahwa relawan ini awalnya dipersiapkan untuk mengawal Anies yang berencana maju kembali di Pilkada Jakarta.

    Karenanya, setelah kemarin Anies menerima kedatangan Pram-Rano di kediaman, Sahrin menyebut hal itu sudah cukup bagi relawan untuk mengambil keputusan mendukung pasangan tersebut.

    “Mas Pram dan Mas Anies sudah bertemu, dan Mas Anies sudah jelas bahwa memberikan dukungan dan doa, serta harapan untuk Mas Pram dan bang Doel agar, insya Allah nantinya dalam menjalankan pemerintahan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, mampu menjawab harapan harapan warga masyarakat,” ujar Sahrin di markas relawan Warga Kawal TPS di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11/2024).

    Diantaranya, soal penanganan warga miskin, transportasi hingga banjir sebagaimana yang menjadi perbincangan dalam pertemuan antara Anies dengan Pramono-Rano kemarin.

    Adapun Sahrin juga termasuk orang yang ikut dalam pertemuan di kediaman Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat (15/11/2024) itu.

    “Terutama PR yang terkait dengan, satu warga miskin, dua penataan transportasi, tiga antisipasi banjir, kemisikinan, kemacetan juga misalnya. Nah, ini yang menjadi agenda yang penting, yang kemarin dibcarakan,” kata Sahrin.

    Sebagai relawan, Sahrin menyebut pihaknya mengambil langkah konkret ketika Anies dirasanya telah menyatakan dukungan kepada salah satu paslon di Pilkada Jakarta kendati Anies tak hadir dalam deklarasi markas relawan ini.

    “Dan kami mengambil itu bahwa, itu adalah dukungan. Dan sebagai pendukung Mas Anies, tentunya kami harus menerjemahkan itu dalam tindakan yang konkret,” kata dia.

    Dalam kesempatan itu, Sahrin membeberkan alasan yang diyakini menjadi pertimbangan Anies hingga akhirnya mendukung Pram-Rano.

    Utamanya mengenai rekam jejak Pramono-Rano dan visi misi yang dibawa dari pasangan berjargon Jakarta Menyala ini.

    “Mas Anies itu kan menentukan pilihan paling tidak itu yang pertama melihat rekam jejak, track record. Memamg Mas Pram memiliki posisi-posisi strategis dan semua tertunaikan,”

    “Yang kedua melihat visi dan misi yang dibawa, apa janji yang disampaikan oleh sang calon. Nah, kalau kita lihat, janji yang disampaikan Mas Pram dan Bang Doel dalam dokumen visi dam misinya, relatif melanjutkan apa yang sudah dijalankan Mas Anies pada masa pemerintahannya di 2017-2022 kemarin,” papar Sahrin.

    Selain itu, Sahrin menyebut sosok Pramono yang dianggap bisa merangkul semua pihak juga menjadi pertimbangan lain dari Anies.

    “Bahwa figur Mas Pram ini bisa menjadi bagian atau jembatan untuk menyambungkan seluruh polar komunitas besar yang ada di Jakarta. Sehingga, harapan kota bahwa Jakarta yang damai, Jakarta yang sejuk, Jakarta yang maju kotanya, Jakarta yang bahagia warganya, ada pada sosok Mas Pram dan Bang Doel,” tuturnya.

    Sementara itu, Pramono Anung merasa dukungan dari relawan Anies ini membuatnya kian optimis untuk bisa menang dalam satu putaran.

    “Diluar dugaan saya begitu tadi masuk langsung diminta membuka tirai gambarnya saja (ada foto Anies) sudah membuat terkejut,” kata Pram.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

     

  • Tunjukkan Kualitas Terbaik, 162 Atlet Karate Batang Bersaing di Popda 2024

    Tunjukkan Kualitas Terbaik, 162 Atlet Karate Batang Bersaing di Popda 2024

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Cabang Olahraga (Cabor) Karate semakin menunjukkan peningkatan partisipasi pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2024 yang digelar di GOR Indoor Abirawa, Kabupaten Batang. 

    Koordinator penyelenggara Cabor Karate, Kukuh Prayoga, mengungkapkan bahwa jumlah peserta tahun ini mencapai 162 atlet, meningkat dari 145 atlet pada tahun sebelumnya.

    “Semua kuota terisi penuh, mulai dari pelajar SD, SMP, hingga SMA,” tuturnya, Sabtu (16/11/2024).

    Peserta datang dari berbagai kecamatan, termasuk Warungasem di barat, Limpung di selatan, dan Gringsing di timur, dengan mayoritas berasal dari Kecamatan Batang. 

    Kukuh menambahkan bahwa hasil positif ini merupakan buah dari kerja keras dalam bidang prestasi dan kompetisi, serta dukungan dari para pelatih dojo yang bersemangat mengembangkan atletnya.

    “Kami berharap Forki Kabupaten Batang dapat memberikan perhatian lebih dalam mendukung peningkatan intensitas latihan agar atlet-atlet kita bisa menjadi yang terbaik di karisidenan Pekalongan,” tegasnya.

    Menurut dewan wasit, kemampuan para atlet yang bertanding di kelas Kata dan Kumite pada Popda 2024 sangat seimbang.

    “Para juara Popda kali ini harus terus meningkatkan teknik dan mental mereka agar bisa masuk kuota yang dikirim ke Popda Provinsi,” tambahnya.

    Kukuh juga menyebutkan bahwa pada Popda Provinsi sebelumnya, kategori umur berhasil meraih satu medali perunggu.

    “Ini hasil yang cukup bagus, tapi masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.

    Ia berharap para atlet yang menjuarai Popda 2024 tidak cepat puas dan terus mengasah kemampuan mereka.

    “Jangan lengah, terus berlatih dan tingkatkan kemampuan,” pungkasnya.(din)

  • Damkar Butuh Waktu 45 Menit untuk Menjinakkan Api yang Membakar Dua Rumah Milik Lansia di Blora

    Damkar Butuh Waktu 45 Menit untuk Menjinakkan Api yang Membakar Dua Rumah Milik Lansia di Blora

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Petugas pemadam kebakaran memerlukan waktu nyaris satu jam untuk memadamkan api yang membakar dua rumah warga RT 04 RW 02, Desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Sabtu (16/11/2024).

    Kabid Damkar Satpol PP Blora, Hariyanto Purnomo, mengatakan peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.

    Rumah yang terbakar milik warga atas nama Jari (67), dan rumah milik Sumardi (63).

    “Kami menerjunkan personel 15 orang dengan 2 unit mobil dan 1 tanki supply. Adapun untuk pemadaman membutuhkan waktu sekitar 45 menit, hingga memastikan api benar-benar padam,” katanya, kepada Tribunjateng.

    Lebih lanjut, Hariyanto menyampaikan kronologi detik-detik api membakar dua rumah warga tersebut.

    Berdasarkan informasi yang diterimanya, kebakaran pertama kali diketahui oleh tetangga Jari, yang rumah keduanya hanya berjalan sekitar 3 meter.

    “Awalnya itu tetangganya itu sedang istirahat, berbaring tidur di bangku rumahnya, tiba-tiba mendengar suara kretek-kretek dan melihat rumah milik Jari bagian belakang dalam keadaan terbakar, saat itu api sudah membesar,” terangnya.

    Melihat rumah milik Jari yang kebakaran, si tetangga tersebut langsung berteriak meminta tolong.

    “Warga sekitar mendengar teriakan minta tolong tersebut, dan langsung berdatangan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya,” jelasnya.

    Kemudian, pihaknya juga mendapat laporan masuk adanya kebakaran tersebut. Lalu langsung menerjunkan tim untuk membantu pemadaman api.

    Akibat peristiwa ini, rumah milik Jari dan rumah milik Sumardi terbakar, beserta perabotan, dan surat-surat penting juga terbakar.

    “Untuk Pak Jari, mengalami kerugian sekitar Rp 70 juta, sedangkan Pak Sumardi mengalami kerugian material sekitar Rp 20 juta,” terangnya.

    Lebih lanjut, Hariyanto, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh unit Reskrim Polsek Banjarejo penyebab kebakaran rumah diduga karena korban lupa mematikan kompor gas.

    “Penyebab kebakaran diduga, saat memasak, Pak Jari ini lupa mematikan kompor gas, lalu ditinggal pergi sehingga terjadilah kebakaran,” paparnya.(Iqs)

  • Warisan Berujung Maut, Andy Bacok Adiknya Pakai Pisau Buah Karena Singgung Mendiang Ibu: Mangkel

    Warisan Berujung Maut, Andy Bacok Adiknya Pakai Pisau Buah Karena Singgung Mendiang Ibu: Mangkel

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang lansia di Surabaya, Andy Surotrinoto Anggono (68) memberikan pengakuan setelah membunuh adik dan keponakannya.

    Ia membunuh keduanya setelah tak terima diejek saat tanya soal warisan rumah.

    Tak hanya itu, asal-usul pisau yang dipakai juga terkuak.

    Pelaku memberikan pengakuannya Mapolsek Sukomanunggal pada Sabtu (16/11/2024).

    Andy mengaku merasa sakit hati dengan ucapan adik kandungnya, Sundari Hartatik (62).

    Ia merasa diejek ketika menanyakan mengenai rumah warisan orangtuanya.

    “Mangkel (marah) dikatain (korban) tidak-tidak, diejek,” ujar Andy.

    Saat itu, Andy meminta surat keterangan rumah orangtuanya, tetapi tidak diberikan.

    Permintaan itu malah ditanggapi dengan ejekan.

    “Kamu cari di Jalan Kenjeran, cario mbok (ibu) mu sudah mati,” ungkapnya.

    Andy merasa tersakiti oleh pernyataan tersebut karena ia merasa telah terusir dari rumah orangtuanya.

    “Yang tinggal di (rumah orangtua) sana itu saya sama dia (korban), saya lebih lama dari dia. Dia dulu tinggalnya di Lebak Arum, terus dia tinggal di sana mengajak mantunya,” jelasnya.

    Konflik keluarga ini mencapai puncaknya pada Kamis (14/11/2024) malam, saat pertemuan keluarga di rumah tersebut.

    Andy mengeluarkan pisau yang disimpannya di dalam tas.

    “Kalau pisau beli di DTC, harganya enggak sampai Rp 100 ribu. Bukan soal kompensasi, yang dikasih dia cuma Rp 100 juta, bukan Rp 200 juta, dia bilangnya mau dicicil,” tutupnya.

    Sebelumnya, Ketua RW setempat, Susanto mengungkapkan, ia mendapatkan informasi mengenai tragedi pembacokan dari salah satu warganya yang melintas sekitar pukul 18.30 WIB.

    “Ketika itu saya ada rapat sama warga, terus warga lain datang katanya ada yang bertengkar. Terus saya langsung ke sini,” kata Susanto.

    Susanto menjelaskan, pembacokan tersebut diduga dilakukan seorang pria berinisial Andy terhadap adik kandungnya, Sundari, dan Cynthia, anak perempuan korban, di sekitar rumah.

    “Informasinya semenjak Sundari dan Cynthia datang sudah cekcok. Terus kayanya pelaku ini membacok di ruangan tengah, soalnya masih ada banyak bekas darahnya,” jelasnya.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    Pengakuan kakak kandung

    AAS (68) kakak kandung yang membacok SH (62) adik perempuan dan CKC (34) keponakannya sendiri, hingga tewas di sebuah rumah Jalan Putat Indah Timur I, Sukomanunggal, Surabaya, pada Kamis (14/11/2024) malam, menyesali perbuatannya

    Tersangka AAS akhirnya angkat bicara setelah ditetapkan sebagai tersangka atas pembacokan yang berujung tewasnya adik dan keponakannya sendiri. 

    Seraya menundukkan kepala, selama menjawab rentetan pertanyaan Kapolsek Sukomanunggal Polrestabes Surabaya Kompol Zainur Rofik, nada bicaranya cenderung meninggi. 

    Namun, saat ditanya mengenai penyesalannya usai mengetahui adik kandung dan keponakannya tewas bersimbah darah, seraya mengakui penyesalannya, terdengar pula intonasi suaranya mulai lirih. 

    Tersangka AAS mengaku dirinya sempat merasa sakit hati dengan olokan korban mengenai sengketa rumah warisan orangtua. 

    Dirinya merasa terusir dari rumah semasa kecilnya itu, karena ulah korban adiknya sendiri yang dianggap mengakusisi kepemilikan rumah tersebut. 

    Padahal selama ini, dirinya lebih lama tinggal di rumah tersebut. Sedangkan sang adik atau di korban, tinggal di rumah milik anaknya. 

    Bahkan, dirinya sempat diolok-olok oleh korban karena dalam keadaan gila karena persengketaan rumah warisan orangtua tersebut.

    Dan olok-olokan tersebut terus berlangsung, saat dirinya berupaya meminta surat rumah atas kepemilikan orangtuanya. 

    “Setelah itu saya disindiri terus ya ada kejadian pengusiran pengusiran mangkel. Saya dikatakan yang tidak tidak. Gila apa. Saya minta surat keterangan (rumah) milik orangtua, enggak dikasih. Kata dia; kamu cari di Kenjeran ke mbokmu. Kan (abu jenazah ibu) dilarung,” ujarnya di Mapolsek Sukomanunggal, pada Sabtu (16/11/2024). 

    Padahal, menurut Tersangka AAS, perselisihan soal rumah warisan orangtuanya itu terjadi, sepeninggal kedua orangtua pada tahun 2020.

    Semenjak saat itu, dirinya diusir oleh korban dari rumah tersebut.

    Padahal ia mengaku sudah tinggal di sana lebih lama.

    Nah, mengenai uang kompensasi yang disebut-sebut bernilai Rp200 juta. 

    Menurutnya, uang yang diterima atas kompensasi sengketa rumah warisan orangtua, cuma Rp100 juta. 

    “Saya sudah tinggal di sana pak. Bukan soal kompensasi. Yang dikasih dia cuma 100 juta, bukan 200 juta. Dia bilang dicicil,” katanya. 

    Terlepas dari rasa amarah yang begitu kuat atas kelakuan sang adik. 

    Kini, Tersangka AAS mengaku menyesal karena terlalu menuruti emosi yang ada pada benaknya. 

    Sehingga membuat dirinya tanpa sadar terlalu berlebihan melukai adik kandung dan keponakannya sampai meninggal dunia. 

    “Ya pertama kali, saya emosi. Tapi sekarang ya saya menyesal,” jelasnya. 

    Beli pisau dapur

    Mengenai pisau dapur yang dipakainya untuk melukai korban.

    Ia mengaku dirinya membeli pisau tersebut di sebuah gerai perkakas rumah tangga sebuah mal Surabaya Barat. 

    Harganya tak lebih dari Rp100 ribu.

    Ia berdalih, pisau tersebut semula akan dipakai untuk mengupas mangga. 

    Namun, belakangan, ia merasa bahwa pisau tersebut bakal dipakai untuk menghabisi nyawa dari adiknya. 

    “Kalau Pisau beli di DTC, gak sampai Rp100 ribu. Gak tak buat bikin apa-apa. Rencana buat motong-motong (buah). Setelah itu diancam Saya sakit hati. Iya (akhirnya buat lukai itu),” pungkasnya. 

    Sementara itu, Kapolsek Sukomanunggal Polrestabes Surabaya Kompol Zainur Rofik mengatakan, tersangka telah mempersiapkan alat pisau yang digunakan oleh pelaku melukai kedua korban. 

    Artinya, perbuatan Tersangka AAS dianggap sebagai aksi pembunuhan berencana. 

    Pasalnya, pisau dapur pengupas buah mangga berukuran besar sepanjang 33 cm yang dipakai Pelaku AAS menghabisi kedua korban telah dipersiapkan sejak lama. 

    Pisau tersebut dibeli di sebuah mal sejak seminggu lalu. 

    Kemudian, Pelaku AAS menyimpan pisau tersebut di dalam tas dan meletakkan tas itu di sebuah lemari salah satu ruangan rumah yang menjadi lokasi kejadian. 

    “Pengakuan tersangka pisau itu beli di PTC Mall kemudian disimpan di dalam rumah itu,” ujarnya saat ditemui awak media di Mapolsek Sukomanunggal, pada Sabtu (16/11/2024). 

    Nah, rumah yang menjadi lokasi kejadian merupakan milik kakak dari pelaku berinisial MW.

    Rumah tersebut jarang untuk ditinggali.

    Namun, belakangan ini, rumah itu dimanfaatkan oleh keluarga besar tersebut untuk menjalankan bisnis jual beli buah mangga. 

    Pelaku AAS bakal dikenakan Pasal 340 dan 338 Sub 351 Ayat 2, tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati. 

    “Kurang lebih dia membeli pisau tersebut sekitar semingguan. Iya (pelaku membeli dalam rangka mempersiapkan penyerangan). Ia simpan di dalam lemari (di dalam tas yang ditaruh dalam lemari),” terangnya. 

    Kronologi kejadiannya pada hari penghabisan tersebut keluarga besar pelaku dan korban sengaja menggelar rapat mediasi kembali untuk membahasa persengketaan rumah warisan orangtua mereka. 

    Sore hari, beberapa anggota keluarga atau kakak dan adik pelaku tampak sudah tiba di rumah tersebut. 

    Termasuk dengan pelaku. Namun, tidak dengan korban, karena belum tiba di rumah itu. 

    Saat korban tiba memasuki rumah, Rofik mengungkapkan, pelaku AAS sekonyong-konyong mengambil pisau yang telah dipersiapkan itu, dari dalam kamar, lalu menggunakannya membacok korban. 

    Korban SH, adik kandungnya menjadi sasaran pertama. Leher sisi kanannya sobek nyaris putus, hingga darah bercucuran deras dari luka yang menganga tersebut. 

    Melihat sang ibunda menjadi sasaran amukan sang paman. Anaknya CKC berusaha melerai perkelahian tersebut. 

    Nahas, pelaku AAS yang kalap kesetanan itu, malah menjadikan sang keponakan sasaran amarah berikutnya. 

    Korban CKC mengalami luka di bagian anggota tubuh atas dengan total delapan sayatan. Mulai dari tengkuk, pipi, leher, dada dan tangan. 

    Tak pelak, kedua korban kehilangan banyak darah hingga akhirnya meninggal dunia meskipun sempat dievakuasi ke rumah sakit terdekat. 

    “Selalu saat mediasi tersebut mungkin karena dia kalau sesuai diambil keterangan dia mengaku diejek ataupun apa akhirnya dia seperti kesal. Jadi waktu ketemu korban dia langsung. Jadi tidak ada cekcok langsung dibacok,” katanya. 

    Pengakuan Pelaku AAS kepada penyidik. Rofik mengungkapkan, pelaku merasa emosi dengan perkataan bernada olokan yang kerap terlontar dari mulut sang adik; SH, terkait persengketaan warisan tersebut. 

    “Ya kurang lebih 1-2 mingguan (olokan korban disampaikan kepada pelaku),” ungkapnya. 

    Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi. Ia mengungkapkan, persengketaan tersebut kembali memanas karena si pelaku kembali meminta uang jatah warisan rumah. 

    Padahal si pelaku sudah pernah diberikan jatah uang warisan tersebut pada pertemuan rapat mediasi keluarga besar sebelumnya.

    “Dia sudah pernah dikasih (jatah warisan). tapi kurang lalu minta lagi kepada adik-adiknya yang korban ini,” pungkasnya. 

  • Pengakuan Karyawan Kafe Surabaya Nyambi Curi Motor Bareng Penjual Telur Gulung, Beraksi di 4 Lokasi

    Pengakuan Karyawan Kafe Surabaya Nyambi Curi Motor Bareng Penjual Telur Gulung, Beraksi di 4 Lokasi

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Sepak terjang maling motor yang beraksi di empat lokasi di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, berakhir di tangan Anggota Reskrim Polsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya. 

    Tersangka berinisial AH (27) warga Sidoarjo.

    Ia memiliki pekerjaan bergaji tetap sebagai pelayan sebuah restoran di Kota Surabaya. 

    Namun ia masih nekat mencuri motor bersama seorang temannya, berinisial S, yang profilnya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk diburu Anggota Polrestabes Surabaya. 

    Kapolsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya, Kompol A Risky Fardian mengatakan, tersangka ditangkap setelah mencuri motor milik pengunjung warkop di Jalan Raya Mastrip, Kedurus, Karang Pilang, Surabaya, pada Jumat (8/11/2024) malam.

    Aksi tersangka membobol lubang kunci kontak motor Honda Beat bernopol L-3683-GT milik korban di area parkiran warkop tersebut, sempat diketahui oleh pengunjung dan penjaga warkop. 

    Saat pemuda bertubuh kurus tersebut mendorong dan membawa kabur motor itu, barulah para saksi-saksi meneriaki tersangka AH. 

    Saat aksi pengejaran yang terjadi pada tengah malam, kebetulan beberapa anggota Polsek Karang Pilang yang sedang berpatroli ada di dekat lokasi.

    Tak pelak, tersangka AH berhasil ditangkap dan menjalani serangkaian penyelidikan dan penyidikan kasus di Mapolsek Karang Pilang. 

    “Kronologi, dia mencuri di hari itu, di parkiran motor, aksinya terlihat oleh pemilik ataupun yang jaga warkop, bahwa ada orang mencurigakan di parkiran motor,” ujarnya, Sabtu (16/11/2024). 

    Ternyata, saat dilakukan penggeledahan di kediaman pelaku di Kecamatan Taman, Sidoarjo, petugas kepolisian menemukan empat pelat nopol motor yang pernah dicuri tersangka AH. 

    Kompol A Risky Fardian mengungkapkan, tersangka AH sudah pernah mencuri motor di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. 

    Yakni, wilayah Surabaya di Jalan Menganti, Kecamatan Wiyung, dan Jalan Karang Pilang. 

    Sedangkan, wilayah Sidoarjo, di Jalan Raya Sedati, Kecamatan Sedati, dan Jalan Raya Sukodono, Kecamatan Sukodono. 

    “Ada 4 laporan polisi,” katanya. 

    Selama ini, motor hasil curian komplotan tersangka AH dijual oleh pelaku lain yang profilnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). 

    Pelaku yang sedang diburu oleh personelnya, lanjut Risky, memiliki pekerjaan sebagai penjual jajanan telur gulung. 

    Bahkan, pelaku buronan itu memanfaatkan pekerjaannya sebagai pedagang jajanan keliling sembari mencari sasaran motor curian di permukiman warga. 

    “Pelaku tersebut dapat kami amankan dan beberapa pelat nopol di tempat tinggal pelaku. Dan juga beberapa barang bukti kunci T. Ada DPO, semoga kami bisa tangkap,” pungkasnya. 

    Sementara itu, tersangka AH mengaku memiliki pekerjaan tetap berpenghasilan halal sebagai pegawai pelayan sebuah restore dan kafe di Surabaya. 

    Namun, gajinya dirasa tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup dan keperluan sehari-hari. Termasuk untuk biaya transportasi pulang-pergi ke tempat bekerja. 

    Saat mencari pekerjaan lain untuk menambahi biaya kebutuhan hidupnya, ia bertemu dengan temannya yang kini sedang buron atau berstatus DPO kepolisian. 

    Akhirnya, ia terlibat dalam praktik kejahatan jalanan pencurian motor yang beraksi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. 

    “Awal mencuri, karena terdesak, utang kontrakan, dan pribadi. Judi enggak. Enggak minum,” ujarnya saat diinterogasi Kompol A Risky Fardian. 

    Keterampilannya mencuri motor diperoleh tersangka AH dari bertanya ke beberapa temannya. 

    Sedangkan alat tuas kunci T sarana pembobol lubang kunci kontak motor sasarannya, berupa milik temannya yang buron. 

    “Kalau alat kunci T, teman saya yang bawa. Kalau kemampuannya, saya awalnya coba-coba. Akhirnya bisa,” katanya. 

    Mengenai kemana lokasi penjualan motor curian tersebut, tersangka AH mengaku tidak mengetahuinya. Karena itu tugas dari temannya yang buron. 

    Namun, harga jual motor curian tersebut sekitar Rp 5,5 juta. Dan dirinya memperoleh pembagian separuh dari nominal tersebut. 

    “Kami enggak aksi setiap hari. Tapi sesuai pesanan. Pesanan dari dia. Saya kurang tahu. Ya lewat WA (WhatsApp),” katanya. 

    Tersangka AH berbagi tips kepada masyarakat agar senantiasa memasang kunci ganda berupa gembok pada bagian piringan cakram motor. 

    Karena metode tersebut cukup efektif menghalangi pelaku kejahatan membawa kabur motor. 

    “Agar terhindar curanmor, motor digembok cakramnya. Kalau curanmor sekelas saya, harus ditutup lubangnya. Saya enggak punya,” pungkasnya. 

  • Arafah Rianti Disebut Jarang Bersosialisasi, Satpam Sebut Sang Komika Kerap Absen Kegiatan Komplek

    Arafah Rianti Disebut Jarang Bersosialisasi, Satpam Sebut Sang Komika Kerap Absen Kegiatan Komplek

    TRIBUNJATIM.COM – Karakter Arafah Rianti disebut jarang bersosialisasi.

    Sang komika juga disebut tak diikutkan pembayaran iuran komplek.

    Komika Arafah Rianti belakangan ini mengalami kejadian yang tak mengenakkan.

    Arafah Rianti sempat bercerita dirinya didatangi tetangganya untuk membahas persoalan parkir mobil.

    Ia mengaku ditegur tetangganya lantaran memiliki tiga mobil.

    Bukan tanpa alasan, salah satu mobil Arafah Rianti yang pakir di pinggir jalan dianggap telah mengganggu ketertiban lingkungan sekitar.

    Dikutip dari YouTube Insertlive, Minggu (10/11/2024), satpam komplek tempat tinggal Arafah Rianti, Zaenal turut buka suara mengenai permasalahan tersebut.

    Zaenal mengungkapkan, bahwa Arafah Rianti memang dikenal jarang bersosialisasi.

    Pasalnya, Arafah Rianti tak pernah mau datang ketika ada pembahasan mengenai aturan di komplek.

    “Kan misalkan ada sesuatu akan dibicarakan itu peraturan-peraturan komplek kayak apa, dia nggak pernah mau datang,” ungkap Zaenal.

    Sikap dari komika jebolan SUCA Season 2 itu pun dianggap tak menghargai peraturan-peraturan di dalam komplek tersebut.

    Sehingga, kata Zaenal, Arafah tak diikutkan dalam iuran komplek.

    “Sampai-sampai ya mungkin ketua komplek itu karena dia nggak menghargai ya udahlah nggak usah bayar iuran komplek deh,” beber Zaenal.

    “Jadi kalau markir yang markir di mana kek terserah,” lanjutnya.

    Diungkap Zaenal, bahwa beberapa kali tetangga sudah mencoba mengundang Arafah ketika ada rapat atau kegiatan lainnya.

    Namun, Arafah sendiri disebut tak pernah menunjukkan batang hidungnya.

    Bahkan sang komika juga tak mengirim perwakilan untuk datang.

    “Itu udah beberapa kali ngundang.”

    “Maksudnya ini loh yang mau dijelasin ini-ini.”

    “Mau diundang, ya nggak mau datang mulu gitu. Sampai perwakilannya pun nggak ada,” terangnya.  

    Arafah Rianti Minta Maaf

    Komika Arafah Rianti memberikan klarifikasi atas insiden dirinya dilabrak tetangga perkara parkir mobil di depan rumahnya yang dinilai mengganggu. (YouTube Trans TV Official)

    Sebelumnya, Arafah Arianti sudah menjelaskan bahwa ia ditegur oleh tetangganya karena memiliki tiga mobil, namun diketahui bahwa salah satu mobilnya dianggap mengganggu ketertiban lingkungan sekitar.

    Ia menyebut kejadian ini sebenarnya hanya kesalahpahaman. 

    Dengan tiga mobil, garasi rumahnya hanya mampu menampung dua kendaraan, sehingga satu mobil terpaksa diparkir di pinggir jalan. 

    Meski begitu, Arafah merasa mobilnya tidak mengganggu lalu lintas karena rumahnya berada di kawasan cluster.

    “Di cluster aku sebenarnya kecil, cuma ada delapan rumah.”

    “Jadi mungkin ini hanya kurang komunikasi saja,” kata Arafah di acara FYP.

    “Kalau tiba-tiba dilabrak malam-malam oleh laki-laki, apalagi hujan-hujan disuruh pindahin mobil, aku juga bingung mau taruh di mana,” lanjutnya.

    Arafah juga mengungkapkan bahwa dua mobil tersebut miliknya, sedangkan satu lagi milik adiknya, Halda.

    “Mobilnya Halda, jadi dia sering keluar masuk untuk kuliah. Setelah didiskusikan, memang maksimal hanya boleh dua mobil karena ada tetangga yang juga mau beli mobil lagi, sementara garasinya hanya cukup untuk satu mobil,” ungkapnya.

    Sebagai solusi, Arafah akhirnya memindahkan salah satu mobilnya ke rumah lain di Depok agar tidak lagi parkir di cluster tersebut.

    “Mobilnya tidak menutupi jalan, tapi karena maksimal dua mobil saja di komplek, jadi mobil ketiga aku taruh di rumah di Depok,” ungkapnya.

    Arafah juga menyampaikan permintaan maaf kepada para tetangganya dan berharap kesalahpahaman ini tidak terulang lagi. 

    Ia mengakui bahwa belum terlalu mengenal para tetangga di lingkungannya sehingga komunikasi masih kurang.

    “Mohon maaf buat tetangga-tetangga aku. Semoga semuanya baik-baik saja. Namanya bertetangga, kalau ada tamu atau keluarga yang datang, parkirnya diatur saja biar tetap bisa keluar masuk,” ucapnya.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sosok Fedi Nuril, Viral Diminta Warganet Pindah Negara, Sang Aktor: Mancing Emosi Aja

    Sosok Fedi Nuril, Viral Diminta Warganet Pindah Negara, Sang Aktor: Mancing Emosi Aja

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah sosok Fedi Nuril. 

    Aktor tampan pemeran film Ayat Ayat Cinta ini belakangan ramai diminta warganet alias netizen pindah negara. 

    Hal ini lantaran ia merupakan salah satu aktor yang cukup vokal dalam berkomentar di sosial media.

    Beberapa isu hangat yang sedang berkembang, mulai dari politik hingga perseteruan antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas pun ikut dikomentari oleh bintang film Bila Esok Ibu Tiada itu.

    Belum lama ini, Fedi Nuril pun banjir hujatan setelah dirinya membuat cuitan soal politik di sosial media miliknya.

    Buntut dari cuitan itu, Fedi Nuril diminta untuk pindah negara oleh warganet.

    Dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Sabtu (16/11/2024), Fedi Nuril pun memberikan jawaban soal aksi warganet yang memintanya untuk pindah negara.

    “Paling sering (komentar warganet) kan itu kapan pindah negara, karena mereka mengklaim gue pernah ngomong itu,” kata Fedi Nuril.

    Alih-alih emosi, Fedi Nuril pun menanggapi bijak komentar warganet itu.

    “Nggak ada niatan pindah negara, lu (warganet) sendiri kapan berhenti jadi buzzer,” sambungnya.

    Ditegaskan oleh Fedi Nuril, ia tak pernah memberikan pernyataan soal keinginan untuk pindah negara.

    “Tidak pernah (memberikan pernyataan itu),” tegasnya.

    Kendati demikian, aktor 42 tahun itu mengaku tak terganggu dengan komentar miring warganet soal dirinya.

    “Nggak sih, (nggak merasa terganggu) karena aku tahu itu mancing emosi aja, padahal aku nggak pernah nulis apa ngomong kayak gitu. Jadi kita pancing balik emosinya,” timpalnya.

    Sosok dan biodata Fedi Nuril

    Fedi Nuril tetap tidak terpengaruh dengan komentar negatif warganet yang memintanya untuk pindah negara. (Tangkapan layar YouTube Intens Investigasi)

    Terlepas dari hal itu, Fedi Nuril dikenal sebagai aktor yang memiliki segudang prestasi.

    Meski terkenal sebagai aktor, Fedi sebenarnya mengawali karier di dunia hiburan Tanah Air dari seorang modeling.

    Debut akting Fedi yaitu ketika ia bermain sebagai Nino di film Mengejar Matahari (2004).

    Sejak saat itu, namanya mulai dikenal.

    Dilansir Surya.co.id dari berbagai sumber, Fedi Nuril merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Nuril Rachman dan Tuty Nuril.

    Diketahui ayah Fedi Nuril merupakan seorang tentara dengan pangkat mayor.

    Kedua orangtua Fedi merupakan perantau Minang.

    Di kehidupan asmara, Fedi pernah digosipkan dengan Carissa Putri karena akting yang banyak dipuji di film “Ayat-Ayat Cinta”.

    Berkat film itu pula, Fedi Nuril berhasil memenangkan kategori Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop dai Festival Film Bandung 2008.

    Film lainnya yang juga membuat nama Fedi Nuril sebagai dikenal yaitu Surga yang Tak Dirindukan (2015) sebagai Prasetya.

    Karakter Prasetya berhasil membawa Fedi Nuril menjadi Pemeran Utama Pria Terbaik dalam Indonesian Box Office Movie Awards 2016.

    Pada 2016 pula Fedi Nuril dinominasikan sebagai Actor of the Year di Indonesian Choice Awards.

    Masuk ke kehidupan pribadi, Fedi Nuril resmi mempersunting Vanny Widyasasti sebagai istrinya pada 17 Januari 2016.

    Fedi Nuril disebutkan juga sudah mengenal Vanny sejak tahun 2011.

    Kisah cinta mereka berkembang menjadi serius pada tahun 2013.

    Pada bulan Juni 2015, Fedi dengan berani melibatkan keluarganya dalam proses lamaran kepada Vanny.

    Vanny Widyasasti sebelumnya dikenal sebagai seorang Disk Jockey (DJ).

    Namun saat dekat dengan Fedi Nuril, Vanny terlihat mengubah penampilannya dengan menutup rambutnya dan memilih untuk berhijab.

    Diketahui jika Vanny Widyasasti lahir di Yogyakarta pada tanggal 20 Juni 1989.

    Sementara Fedi Nuril lahir di Jakarta, 1 Juli 1982.

    Ayahnya berasal dari kota Banjar, Jawa Barat, dan ibunya berasal dari Padang, Sumatera Barat. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co

    Berita Seleb lainnya

    Berita Seleb lainnya

  • Simulasi Coblosan Pilkada Tulungagung, Percatu Ingatkan Kejadian Tidak Mengenakkan agar Tak Terulang

    Simulasi Coblosan Pilkada Tulungagung, Percatu Ingatkan Kejadian Tidak Mengenakkan agar Tak Terulang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara, Sabtu (16/11/2024) di Hotel Crown Victoria.

    Simulasi ini menampilkan suana sesungguhnya proses pencoblosan hingga penghitungan suara Pilkada serentak 2024.

    Salah satu komunitas yang dilibatkan dalam simulasi coblosan ini adalah Persatuan Cacat Tubuh (Percatu) Tulungagung.

    Mereka menjadi salah satu kelompok masyarakat yang diutamakan tanpa harus antre.

    “Terkait Pilkada, kami belum menerima sosialisasi. Tapi kami dilibatkan langsung para simulasi pencoblosan,” ujar Ketua Percatu Tulungagung, Didik Prayitno.

    Menurut Didik, secara umum tidak ada kesulitan yang dialami anggota Percatu.

    Namun untuk para penyandang tuna netra membutuhkan perhatian khusus.

    Biasanya mereka disiapkan alat bantu berupa huruf braille untuk memberi petunjuk sebelum mencoblos.

    Masalahnya, tidak semua tuna netra bisa membaca huruf braille.

    “Jadi mungkin lebih baik didampingi sama keluarganya saja dan diprioritaskan, tidak perlu antre,” sambung Didik.

    Didik juga berkisah pengalaman tidak mengenakkan penyandang tuna rungu saat Pemilu.

    Ada disabilitas tuna rungu dan wicara sudah datang dan antre di ruang tunggu.

    Namanya pun sudah dipanggil lebih dari 1 kali, namun karena kondisinya dia tidak tahu jika sudah dipanggil.

    Panitia juga tidak ada yang memberi tahunya, sehingga dia duduk di ruang tunggu sampai akhir pencoblosan.

    “Secara fisik dia memang sehat, seperti warga pada umumnya. Tapi dia tidak bisa mendengar saat namanya dipanggil,” ucap Didik.

    Didik berharap panitia pemilihan memahami setiap kondisi penyandang disabilitas.

    Termasuk apra tuna rungu dan wicara, mereka harus disentuh secara fisik untuk memberi tahu gilirannya mencoblos.

    Didik juga berharap ada solusi untuk disabilitas yang tidak bisa kemana-mana, sementara namanya ada di Daftar Pemilih Tetap (DPT).

    “Mungkin dia dibawa ke TPS, atau petugas yang datang ke rumahnya agar dia bisa memberikan suaranya. Karena suara disabilitas atau bukan disablitas adalah sama,” tegas Didik.

    Saat ini penyandang disabilitas yang bergabung di Percatu ada sekitar 70 orang.

    Namun jumlah seluruh disabilitas di Kabupaten Tulungagung, diperkirakan sekitar 8.000 orang.

    Sementara data DPT Pemilu legislatif 2024, terdapat  5.112 penyandang disabilitas.

    Mereka terdiri dari hambatan fisik 3.296 orang, hambatan intelektual 398 orang, hambatan bicara 571, hambatan pendengaran 233 orang dan hambatan penglihatan 614 orang

  • Waranggono Bojonegoro Titipkan Perkembangan Seni Tradisional ke Setyo Wahono

    Waranggono Bojonegoro Titipkan Perkembangan Seni Tradisional ke Setyo Wahono

    TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Para waranggono Bojonegoro dan wiyaga (penabuh gamelan) meminta Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono untuk mengembangkan kesenian tradisional lokal.

    Mereka berharap kesenian tradisional di daerah tetap lestari.

    Hal ini disampaikan langsung saat acara silaturahmi para waranggono di kediaman Setyo Wahono di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

    Jika terpilih, diharapakan Wahono, sapaan Setyo Wahono, dapat memberikan perhatian lebih kepada sektor kebudayaan, terutama dalam menjaga warisan seni lokal yang sudah ada sejak lama.

    “Kami berharap agar Setyo Wahono dapat mendukung lebih banyak kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat, dan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya leluhur,” ungkap Ely, salah seorang waranggono di hadapan Setyo Wahono, Sabtu (16/11/2024).

    Selain itu, Ely juga berharap ke depan ada sebuah sanggar seni untuk dijadikan tempat pelatihan bagi generasi penerus.

    Sehingga kesenian atau kebudayaan sebagai peninggalan leluhur tidak punah dan tetap lestari sepanjang zaman.

    Permintaan senada, juga disampaikan salah satu wiyaga (penabuh gamelan), Warji.

    Ia berharap agar ke depan sering diadakan pertemuan bagi para pelaku kesenian. Baik waranggono maupun penabuh gamelan atau wiyaga, agar tetap terjalin guyub rukun.

    “Paling tidak sebulan sekali ada pertemuan, baik waranggono dan penabuhnya agar silaturahmi tetap terjalin baik,” kata Warji.

    Menanggapi permintaan para waranggono tersebut, Setyo Wahono menyatakan komitmennya untuk mendukung pelestarian seni tradisional.

    Jika terpilih sebagai Bupati Bojonegoro, ia akan memperkuat sektor seni dan budaya dengan melibatkan para seniman lokal.

    “Saya sangat mengapresiasi langkah waranggono Bojonegoro yang telah menginisiasi upaya pelestarian kesenian lokal. Kami akan mengadakan festival seni dan melibatkan komunitas seni dalam pengembangan sektor pariwisata,” kata Setyo Wahono.