Author: Tribunnews.com

  • ABG Perempuan Dicabuli Tukang Bakso di Pamulang Tangerang Selatan, Massa Hancurkan Gerobak Pelaku

    ABG Perempuan Dicabuli Tukang Bakso di Pamulang Tangerang Selatan, Massa Hancurkan Gerobak Pelaku

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Seorang ABG perempuan berinisial PAPP (16) dicabuli oleh pria bernama Supriono (47) di Pamulang, Tangerang Selatan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatalan, pelaku berprofesi sebagai tukang bakso malang keliling.

    “Modus operandinya, terlapor memegang tangan korban sehingga terkena alat kelamin korban,” kata Ade Ary, Jumat (22/11/2024).

    Ade Ary menjelaskan, peristiwa ini bermula saat korban membeli bakso malang yang dijual korban pada Rabu (20/11/2024) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

    “Kemudian pada saat korban ingin membayar, terlapor bertanya ‘nggak sekalian abangnya dibeli?’. Korban menjawab ‘yee emangnya bisa’,” ujar Kabid Humas.

    Saat menerima uang dari korban, pelaku memegang tangan PAPP dan diarahkan ke alat kelamin korban. Ketika itu korban hanya bisa pasrah.

    Namun, sesampainya di rumah, korban menangis dan menceritakan kejadian yang dialami kepada keluarganya termasuk sang ibu.

    “Para saudara dari korban dan warga setempat yang mendengar hal tersebut berupaya mencari terlapor,” ungkap Ade Ary.

    Warga sekitar yang geram setelah mengetahui peristiwa tersebut kemudian menghancurkan gerobak bakso milik pelaku.

    Sementara itu, pelaku dibawa ke rumah Ketua RT setempat agar terhindar dari amukan massa.

    Persoalan ini akhirnya diselesaikan lewat jalur mediasi. Orangtua korban memilih untuk tidak membuat laporan polisi (LP).

    “Membuat surat pernyataan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan atau musyawarah, Orangtua korban tidak membuat LP,” ucap Ade Ary.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • ABG Perempuan di Pamulang Dicabuli Tukang Bakso Malang, Massa Geram Hancurkan Gerobak Pelaku

    ABG Perempuan di Pamulang Dicabuli Tukang Bakso Malang, Massa Geram Hancurkan Gerobak Pelaku

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Seorang ABG perempuan berinisial PAPP (16) dicabuli oleh pria bernama Supriono (47) di Gang Anggrek, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatalan, pelaku berprofesi sebagai tukang bakso malang keliling.

    “Modus operandinya, terlapor memegang tangan korban sehingga terkena alat kelamin korban,” kata Ade Ary, Jumat (22/11/2024).

    Ade Ary menjelaskan, peristiwa ini bermula saat korban membeli bakso malang yang dijual korban pada Rabu (20/11/2024) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

    “Kemudian pada saat korban ingin membayar, terlapor bertanya ‘nggak sekalian abangnya dibeli?’. Korban menjawab ‘yee emangnya bisa’,” ujar Kabid Humas.

    Saat menerima uang dari korban, pelaku memegang tangan PAPP dan diarahkan ke alat kelamin korban. Ketika itu korban hanya bisa pasrah.

    Namun, sesampainya di rumah, korban menangis dan menceritakan kejadian yang dialami kepada keluarganya termasuk sang ibu.

    “Para saudara dari korban dan warga setempat yang mendengar hal tersebut berupaya mencari terlapor,” ungkap Ade Ary.

    Warga sekitar yang geram setelah mengetahui peristiwa tersebut kemudian menghancurkan gerobak bakso milik pelaku.

    Sementara itu, pelaku dibawa ke rumah Ketua RT setempat agar terhindar dari amukan massa.

    Persoalan ini akhirnya diselesaikan lewat jalur mediasi. Orangtua korban memilih untuk tidak membuat laporan polisi (LP).

    “Membuat surat pernyataan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan atau musyawarah, Orangtua korban tidak membuat LP,” ucap Ade Ary.
     
     
     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • PERSIJA Kena PHP di Tengah Liga 1: Ada Penalti Gratis, Persebaya Tiba-tiba Comeback Depan Bonek

    PERSIJA Kena PHP di Tengah Liga 1: Ada Penalti Gratis, Persebaya Tiba-tiba Comeback Depan Bonek

    TRIBUNJAKARTA COM – Tanpa diduga Persija Jakarta terkena PHP alias gagal menang di kompetisi Liga 1 pekan 11.

    Persija Jakarta harus rela kalah di detik-detik akhir pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya di Liga 1, pada Jumat (22/11/2024) sore.

    Hasil pertandingan Persebaya vs Persija yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, berakhir untuk keunggulan tim tuan rumah 2-1.

    Hasil tersebut sangat mengejutkan sebab Persija Jakarta mampu unggul terlebih dahulu dari Persebaya.

    Persija Jakarta unggul lebih dahulu karena mendapatkan hadiah penalti dari wasit.

    Persija unggul lebih dulu lewat eksekusi penalti Gustavo Almeida pada menit ke-43.

    Persebaya baru bisa ngamuk dan mengejutkan Persija di babak kedua.

    Tim asuhan Paul Munster itu langsung mencetak dua gol balasan lewat aksi Flavio Silva (67′) dan Mohammed Rashid (72′).

    Kemenangan ini membuat Persebaya melesat ke puncak klasemen Liga 1 dengan memiliki 24 poin.

    Sementara bagi Persija Jakarta, hasil ini membuat Rizky Ridho dkk gagal ke empat besar.

    Kini Persija tertahan di urutan keenam dengan memiliki 18 poin.

    Susunan Pemain

    Andhika Ramadhani (GK); Arief Catur, Kadek Raditya, Slavko Damjanovic, Mikael Tata; Francisco Rivera, Gilson Costa, Andre Oktaviansyah; Kasim Botan, Flavio Silva, Bruno Moreira.

    Pelatih: Paul Munster

    Andritany Ardhiyasa (GK); Ondrej Kudela, Rizky Ridho, Muhammad Ferarri; Firza Andika, Maciej Gajos, Ramon Bueno, Ryo Matsumura, Rio Fahmi; Gustavo Almeida, Marco Simic.

    Pelatih: Carlos Pena

    Klasemen Liga 1

     

    Klub

    D

    M

    S

    K

    GM

    GK

    -/+

    P

    1

    Borneo

    10

    6

    3

    1

    16

    6

    10

    21

    2

    Persebaya

    10

    6

    3

    1

    9

    5

    4

    21

    3

    Persib

    10

    5

    5

    0

    18

    8

    10

    20

    4

    Bali United

    10

    6

    2

    2

    16

    8

    8

    20

    5

    PSM Makasar

    11

    4

    6

    1

    14

    7

    7

    18

    6

    Persija Jakarta

    10

    5

    3

    2

    15

    9

    6

    18

    7

    Arema

    11

    5

    3

    3

    16

    13

    3

    18

    8

    Persita

    10

    4

    3

    3

    6

    5

    1

    15

    9

    Persik

    10

    4

    3

    3

    11

    11

    0

    15

    10

    PSBS Biak

    10

    5

    0

    5

    13

    15

    -2

    15

    11

    Malut United

    11

    3

    5

    3

    10

    11

    -1

    14

    12

    Dewa United

    10

    2

    5

    3

    18

    14

    4

    11

    13

    Barito Putera

    10

    2

    3

    5

    10

    18

    -8

    9

    14

    Pss Sleman

    10

    3

    2

    5

    10

    9

    1

    11

    15

    Psis Semarang

    10

    2

    1

    7

    5

    12

    -7

    7

    16

    Persis

    11

    2

    1

    8

    9

    19

    -10

    7

    17

    Madura United

    11

    1

    3

    7

    12

    24

    -12

    6

    18

    Semen Padang

    11

    1

    3

    7

    9

    23

    -14

    6

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    (Tribunnews.com/TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sejak Tahun 2005 hingga 2024, Ada 11 Kasus Polisi Tembak Polisi, Teranyar Kasus Ferdy Sambo

    Sejak Tahun 2005 hingga 2024, Ada 11 Kasus Polisi Tembak Polisi, Teranyar Kasus Ferdy Sambo

    TRIBUNJAKARTA.COM – Aksi polisi tembak polisi yang terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11/2024) sekitar pukul 00.15 WIB menambah panjang deretan kasus serupa yang terjadi di Indonesia.

    Diketahui, pada dini hari tadi, Kabag Ops AKP Dadang Iskandar menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.

    Peristiwa mencekam itu terjadi Mapolres Solok Selatan yang berlokasi di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.

    Ulil diduga ditembak dari jarak dekat dan meninggal dunia. Kemudian jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar di Kota Padang untuk diproses.

    Berikut ini kasus polisi tembak polisi yang dirangkum Tribun Jakarta sejak tahun 2005:

    1. Pembunuhan AKP Ibrahim Gani di Jombang tahun 2005

    Pada Rabu (27/4/2005) silam sekitar pukul 06.30 WIB, AKP Ibrahim Gani yang merupakan Kepala Samapta Polres Jombang, Jawa Timur ditembak rekannya sendiri, Iptu Sugeng Triyono.

    Pelaku saat itu berstatus sebagai perwira di bagian administrasi, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Unit Lalu Lintas Polres Jombang.

    Saat kejadian, korban tengah membaca koran di ruangan, kemudian pelaku tiba-tiba masuk dan meraih pistol milik korban yang tergeletak di atas meja.

    Ibrahim ditembak dua kali oleh pelaku dan satu peluru mengenai dada kiri dan tembus ke ketiak.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Pengacara Kondang Hotman Paris Hutapea Memberikan Informasi Bahwa Pimpinan Padepokan Agung Amparan Jati, Raden Gilap Sugiono meninggal dunia

    Usai menembak Ibrahim, pelaku mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya sendiri.

    Sementara korban yang masih bernapas kemudian dibawa ke RSUD Swadana Jombang sebelum akhirnya dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk menjalani perawatan.

    2. Pembunuhan Wakapolrestabes Semarang AKBP Lilik Purwanto oleh anak buahnya

    Pada Rabu (14/3/2007) sekitar pukul 08.00 WIB, Wakapolrestabes Semarang AKBP Lilik Purwanto tewas ditembak anak buahnya sendiri, Brigadir Satu Hance atas dugaan kecewa dimutasi ke Polres Kendal.

    Kejadian ini terjadi di ruangan kerja Lilik usai apel pagi di halaman Markas Polwiltabes.

    Padahal sebelum penembakan terjadi Hance masuk ke ruangan Lilik dengan dikawal polwan Aiptu Titik. Namun tak lama kemudian terdengar suara tembakan beruntun.

    Lilik ditemukan tewas dengan 4 luka tembak di tubuhnya. Sementara Hance sempat menyendara Aiptu Titik, hingga terjadi baku tembak antara Hance dengan anggota gegana.

    Hance yang menjadi anggota Provost tewas dengan luka tembak. Sementara Aiptu Titik mengalami luka karena ditembak Hance.

    3. Pembunuhan Kombes dr Purwadi di Makassar

    Pada Sabtu (6/6/2013), Kombes dr Purwadi (50) yang menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Tingkat II Ujung Pandang Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Sulsel ditembak Briptu Ishak Trianda (35), yang menjabat sebagai Bintara Pengamanan di Satuan Pengamanan (PAM) Operasi Votal (Obvit) Polrestabes Makssar.

    Insiden ini terjadi di ruang Komite Medik Rumah Sakit Bhayangkara Polri.

    Dikutip dari Tribunnews.com, Ishak Trianda nekat menembak Purwadi karena tersinggung dengan ucapan dokter perwira tinggi tiga bunga itu.

    Ada tiga peluru yang bersarang yakni di dada kiri, selakangan kiri, dan paha kiri bawah Purwadi.

    Ishak diduga kecewa kepada Purwadi lantaran dianggap mengabaikan tata kelola proyek perluasan rumah sakit.

    Pembangunan rumah sakit dianggap Ishak tak memperhatikan keselamatan ratusan penghuni asrama polisi yang hanya dipisahkan oleh tembak dengan rumah sakit Polri Kelas B.

    Peluasan setengah meter membuat akses jalannya bertambah sempit. Hal ini yang menjadi pemicu anak Ishak sering jatuh ke lubang.

    Sehari sebelum penembakan, Briptu Ishak sempat mendatangi Purwadi dan berkata, “Bagimana ini Komandan, galian di depan rumah saya. Nanti anak saya main-main lalu jatuh lagi. Lubangnya dalam.”

    Lalu disahuti Kombes Purwadi, “Kalau anakmu jatuh kamu kubur saja di galian. Terus kalau kamu jatuh juga kamu kubur dirimu bersama anakmu di situ… sekalian”

    Hal itu memicu kemarahan Ishak hingga melepaskan tembakan ke Purwadi.

    4. Pembunuhan Bripka Lasmidi di Tangerang 

    Pada Sabtu (15/2/2014) petang, Bripka Lasmidi, anggota Tim Buser Satreskrim Polreskro Jatiuwung baku tembak dengan Aipda NBB, anggota Reskrim Polsektro Tigaraksa 

    Insiden ini terjadi di Jalan Gatot Subroto KM 2, Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Tangerang, hingga menyebabkan Lasmidi tertembak di dada sebelah kiri.

    Mulanya kasus ini berawal saat NBB sedang menyelidiki kasus pencurian kendaraan bermotor dan narkotika.

    Ia dan anggota polisi lain serta 2 informan naik angkot untuk menelusuri adanya transaksi curanmor serta narkotika. Saat di angkot, ponsel milik informan diambil oleh anggota Polres Tangerang Kota.

    Anggota YON 203 AK yang melihat kejadian tersebut mengira ada perampokan dan kemudian melaporkan kejadian kepada temannya yang bertugas di Polsek Jatiuwung dan diteruskan ke Lasmidi. 

    Lasmidi langsung melakukan pengejaran dan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara sebanyak 3 kali.

    NBB yang berada di angkot juga melepas tembakan hingga terjadi baku tembak.

    Polda Metro Jaya menyebut polisi yang terlibat dalam baku tembak itu memiliki tugas pengungkapan masing-masing dan sama sekali tidak tahu jika saling terkait.

    5. Aiptu Purwanto Tembak Aipda Nabud di Donggala

    Kasus penembakan di Donggala Sulawesi Tengah ini bermula dari adu mulut antara Kanit Sabhara Polsek Sirenja, Aiptu Purwanto dengan rekannya sendiri, KSPKT 1 Polsek Sirenja, Aipda Nabud Salama di Polsek Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat (8/11/2019) silam pada pukul 09.30 WIB.

    Saat itu, Aiptu P yang tengah membersihkan senjata di Polsek Sirenja sempat adu mulut dengan Aipda NS.

    “Tiba-tiba P menembakan senjata apinya ke arah NS hingga mengenai rahang. Karena panik P kemudian menembak dirinya sendiri,” kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Didik Supranoto.

    Usai kejadian tersebut, dua anggota polisi dari Polsek Sirenja segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.

    6. Kasus Pembunuhan Bripka Rachmat Effendi di Depok

    pada Kamis (25/7/2019), Brigadir Rangga Tianto menembak rekan seprofesinya Bripka Rachmat Effendi di ruang SPK Polsek Cimanggis, Depok.

    Dengan demikian, kejadian ini hanya berselang empat bulan dari kasus penembakan di Donggala.

    Berdasarkan keterangan saksi, Brigadir Rangga diduga emosi karena permintaannya tidak dipenuhi oleh Rachmat.

    Keduanya lantas berselisih, sebelum akhirnya Rangga menarik pelatuk pistolnya dan penembakan tersebut berawal dari penangkapan pelaku tawuran, Fachrul oleh Bripka Rachmat.

    Tidak lama setelah Fachrul diperiksa, orangtua Fachrul dan Brigadir Rangga datang dan meminta Fachrul dibina oleh orangtuanya.

    Namun, saat itu Rachmat menolak permintaan Rangga dengan nada tinggi.

    Akibatnya, Rangga yang emosi langsung mengeluarkan senjata api dan menembak Rachmat tujuh kali dan mengenai dada, leher, paha, serta perut.

    Rangga dianggap telah melakukan pembunuhan berencana dengan pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

    Dilansir dari Kompas.com, Brigadir Rangga Tianto pada 26 divonis kurungan 13 tahun penjara.

    Vonis ini selaras dengan dakwaan subsidair jaksa penuntut umum, yang meminta Rangga dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan tuntutan 13 tahun kurungan. 

    “Menyatakan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dalam dakwaan subsidair jaksa penuntut umum,” ujar Hakim Ketua, Yuanne Marietta membacakan amar putusannya di Pengadilan Negeri Depok, Rabu (26/2/2020) sore.

    “Menjatuhkan putusan terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 13 tahun. Menyatakan terdakwa agar tetap ditahan,” tambah Hakim.

    7. Kasus Penembakan Briptu HT di Lombok Timur

    Pada Senin (25/10/2021), Briptu HT yang bertugas di bagian Seksi Humas Polres Lombok Timur, NTB tewas ditembak rekannya sesama anggota polisi, Bripka MN (36).

    Bripka MN yang sedang piket menembak rekannya dengan menggunakan senjata laras panjang jenis V2. 

    Adapun kronoloinya yakni secara diam-diam MN mengambil laras panjang V2 dan pergi mendatangi rumah HT di BTN Griya Pesona Madani, Kabupaten Lombok Timur.

    Sesampainya di rumah HT, ia langsung menembak korban dan HT ditemukan tergeletak berlumurah darah dengan berbalut handuk.

    Tak berselang lama, MN ditangkap dan dipecat dari Kepolisian dan divonis 17 tahun penjara oleh Majelis hakim Pengadilan Negeri Lombok Timur.

    Putusan majelis hakim itu lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum, yakni 18 Tahun penjara.

    8. Penembakan Aipda Ahmad Karnain di Lampung

    Pada Minggu (4/9/2022), penembakan Bhabinkamtibmas di Lampung Tengah, Aipda Ahmad Karnain oleh Pejabat Sementara (Ps) Kepala Unit (Kanit) Provos Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah, Aipda Rudi Suryanto. 

    Korban ditembak mati pelaku di rumahnya Kelurahan Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar saat malam hari. 

    Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, korban dengan pelaku merupakan rekan kerja di Polsek Way Pengubuan.

    “Jabatan sebelumnya kanit SPKT (sentra pelayanan kepolisian terpadu), tapi karena jabatan kanit provos kosong, yang bersangkutan mengisi sebagai pejabat sementara,” kata Pandra saat dihubungi, Senin (5/9/2022).

    Dari hasil penyelidikan setelah peristiwa penembakan, korban memiliki riwayat perselisihan dengan Aipda Rudi.

    “Kami lakukan pendalaman di lingkungan kerja dan keluarga korban, didapati korban punya hubungan yang tidak baik dengan pelaku,” kata Pandra.

    Anggota Satreskrim Polres Lampung Tengah lalu menuju lokasi rumah pelaku di Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar.

    Setelah upaya paksa dan ditunjukkan fakta-fakta yang ada, pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku ditangkap tiga jam setelah penembakan itu.

    Belakangan diketahui, kemarahan pelaku memuncak setelah Aipda Ahmad Karnain menyebarkan informasi di grup WhatsApp bahwa istri Aipda Rudi belum juga membayar uang arisan online.

    Pada Minggu malam, Rudi yang yang masih berdinas, diminta pulang oleh istri yang sedang sakit.

    Saat di perjalanan, Rudi tiba-tiba membelokkan motornya ke rumah Karnain yang memang tidak terlalu jauh dari rumah pelaku.

    Saat itu Karnain sedang berada di teras rumah dan menyuruh Rudi untuk masuk. Tiba-tiba, Rudi mengeluarkan pistol dan menembak Karnain tepat di dada.

    Karnain yang terluka berusaha lari ke kamar diduga untuk mengambil pistol miliknya.

    Namun, Karnain roboh karena mengeluarkan banyak darah. Sementara Rudi bergegas meninggalkan lokasi.

    Pelaku sudah ditangkap dan dipecat sebagai anggota Polri. Rudy divonis 12 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri (PN) Gunung Sugih, Lampung Tengah pada Kamis (5/1/2023).

    9. Kasus Pembunuhan Brigadir J

    Pada Jumat (8/7/2022) lalu, Brigadir J tewas di rumah dinas atasannya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

    Saat awal kabar ini beredar, nyawa Brigadir J disebut-sebut melayang setelah ditembak oleh ajudan Ferdy Sambo lainnya, Bharada E.

    Dimana Brigadir J dikabarkan melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga tersebut.

    Peristiwa itu nyaris ketahuan oleh Bharada E yang kebetulan juga berada di rumah dinas itu.

    Kemudian, Brigadir J menembakkan pistolnya ke arah Bharada E dan Bharada E seketika membalas tembakan Brigadir J. 

    Aksi saling tembak antara dua ajudan Ferdy Sambo tersebut tak terelakkan dan berujung pada tewasnya Brigadir J.

    Namun, cerita itu hanya karangan Sambo. Faktanya, tak ada peristiwa saling tembak, melainkan Brigadir J yang tewas karena sengaja ditembak.

    Selama satu bulan lamanya skenario palsu kasus kematian Brigadir J beredar di publik dan Ferdy Sambo baru ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J pada 9 Agustus 2022.

    Berbarengan dengan hal ini, akhirnya terkuak juga jika Sambo merupakan sosok yang mengarang cerita tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E yang berujung pada tewasnya Brigadir J.

    “Timsus (tim khusus) sudah menetapkan saudara FS sebagai tersangka,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022).

    Skenario palsu Sambo dibongkar oleh Bharada E yang saat itu lebih dulu menjadi tersangka pembunuhan berencana.

    Bharada E menyebut, tak ada pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

    Peristiwa sebenarnya, ia diperintahkan oleh Sambo untuk menembak Brigadir J di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga, pada Jumat (8/7/2022) sore.

    Merasa tak punya pilihan, Bharada E menembak Brigadir J dalam jarak dekat sebanyak empat sampai lima kali. Seketika Brigadir J tersungkur ke lantai bersimbah darah, namun masih bergerak dan mengerang kesakitan.

    Saat itulah, Sambo mengambil pistol dan turut melepaskan tembakan ke arah Brigadir J hingga membuat brigadir polisi itu kehilangan nyawa.

    Setelahnya, Sambo menembakkan pistol ke dinding-dinding rumah, untuk menciptakan narasi tembak menembak antara Bharada E dan Brigadir J.

    Ferdy Sambo divonis hukuman mati dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

    Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menilai, Ferdy Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).

    Namun pada Agustus 2023 lalu, Ferdy Sambo batal divonis mati dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

    Mahkamah Agung (MA) menganulir hukuman mantan jenderal bintang dua Polri itu menjadi penjara seumur hidup. Dalam putusannya, Majelis Hakim MA mempertimbangkan bahwa Sambo telah mengakui kesalahannya. 

    “Terdakwa juga tegas mengakui kesalahannya dan siap bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan,” demikian pertimbangan hakim dalam salinan putusan yang diterima Kompas.com, Senin (28/8/2023).

    Menurut hakim, Sambo memang terbukti bersalah karena memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J.

    Namun, hal itu dipicu oleh peristiwa di Magelang, Jawa Tengah. 

    Peristiwa di Magelang tersebut dikabarkan mengguncang jiwa Sambo karena menyangkut harkat dan martabat serta harga diri keluarga, sehingga ia marah besar kepada Brigadir J.

    Meski tak dapat dibuktikan peristiwa apa yang sesungguhnya terjadi di Magelang, menurut hakim, hal itu tak dapat menghilangkan perbuatan pidana Sambo.

    “Hal tersebut tetap dipertimbangkan dalam menjatuhkan pidana yang adil bagi trdakwa dilihat dari segi alasan mengapa terdakwa melakukan tindak pidana karena telah menjadi fakta hukum di persidangan,” bunyi pertimbangan hakim.

    Tak hanya itu, hakim juga mempertimbangkan karier Sambo di kepolisian selama 30 tahun.

    “Karena bagaimanapun terdakwa saat menjabat sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Kadiv Propam pernah berjasa kepada negara dengan berkontribusi ikut menjaga ketertiban dan keamanan serta menegakkan hukum di Tanah Air,” demikian pertimbangan hakim.

    “Bahwa dengan pertimbangan tersebut, dihubungkan dengan keseluruhan fakta hukum perkara a quo, maka demi asas kepastian hukum yang berkeadilan serta proporsionalitas dalam pemidanaan, terhadap pidana mati yang telah dijatuhkan judex facti kepada terdakwa perlu diperbaiki menjadi pidana penjara seumur hidup,” lanjut hakim.

    Sementara itu, Bharada E atau Bharada Richard Elizer Pudihang Lumiu sudah bebas  dari penjara dan sudah naik pangkat.

    Selain itu, Bharada E sudah menikahi kekasihnya di Manado pada April 2024 lalu.

    10. Pembunuhan Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage di Bogor

    Di tahun 2023, Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage terjadi di rumah susun (Rusun) Polri Cikeas Gunung Putri Bogor, Jawa Barat.

    Pada Minggu (23/7/2023), Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage ditembak rekannya anggota Densus 88, yakni Bripda Ifan Muhamad Saefullah Pelupessy.

    Korban ditembak menggunakan pistol jenis colt milik Bripka Iqbal Gilang Dewangga.

    Penyidikan pun berlangsung cepat dan hanya dalam waktu dua bulan, berkas perkara kasus pembunuhan itu segera disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Cibinong.

    Mejelis Hakim PN Cibinong menyatakan kedua terdakwa bersalah.

    Dua terdakwa yang merupakan sesama anggota polisi ini dihukum 10 tahun dan 8 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Cibinong pada Senin (6/5/2024).

    Pelaku utama penembakan, Bripda Ifan Muhamad Saefullah Pelupessy, mendapat hukuman penjara selama 10 tahun.

    Sementara Bripka Iqbal Gilang Dewangga yang memiliki senjata api jenis Colt divonis hukuman penjara 8 tahun kurungan penjara.

    11. Kabag Ops AKP Dadang Iskandar menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.

    Terbaru, di penghujung tahun 2024, AKP Ryanto Ulil Anshar ditembak mati oleh AKP Dadang Iskandar.

    Peristiwa mencekam itu terjadi Mapolres Solok Selatan yang berlokasi di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir pada Jumat (22/11/2024) dini hari.

    Ulil dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar di Kota Padang untuk diproses.

    Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, membenarkan peristiwa tersebut.

    “Diduga melakukan tembakan dari jarak dekat terhadap korban, yang akhirnya korban meninggal dunia,” kata Irjen Pol Suharyono.

    Ia menjelaskan, peristiwa penembakan ini terjadi di parkiran Polres Solok Selatan, Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.

    “Kejadiannya pada malam dini hari tadi, Jumat tanggal 22 November 2024 pukul 00.15 WIB,” kata Irjen Pol Suharyono.

    Dikutip dari TribunPadang.com, insiden bermula ketika AKP Ryanto Ulil Anshar menerima panggilan telepon dari AKP Dadang Iskandar terkait penangkapan pelaku tambang galian C ilegal. 

    Saat pelaku tiba di Mapolres, tim penyidik langsung melakukan pemeriksaan di ruang Reskrim.

    Di tengah proses pemeriksaan, terdengar suara tembakan dari luar ruangan. 

    Ketika dicek, AKP Ulil ditemukan tergeletak dengan luka tembak di kepala, tepatnya di bagian pelipis dan pipi kanan.

    Sementara itu, AKP Dadang terlihat meninggalkan Mapolres menggunakan mobil dinas Polri.

    Barang bukti berupa senjata api pendek jenis pistol yang diduga digunakan dalam insiden tersebut telah diamankan bersama beberapa selongsong peluru.

    Sedangkan Irjen Pol Suharyono menyebutkan, terduga oknum perwira melakukan tembakan dengan jarak dekat sebanyak dua kali.

    AKP Dadang Iskandar, pelaku penembakan pada Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar telah menyerahkan diri ke Polda Sumbar.

    Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan pelaku penembakan tunggal.

    “Kurang lebih pukul 03.30, saya mendapatkan informasi, pelaku menyerahkan diri,” kata Suharyono.

    Pihaknya mengamankan mobil  dan senjata api yang diduga digunakan pelaku untuk menembak AKP Ulil Ryanto Anshari

    “Barang bukti yang kita amankan ada mobil yang digunakan untuk perjalanan Solok Selatan ke Padang,” kata Irjen Pol Suharyono.

    Irjen. Pol. Suharyono mengatakan senjata api dinas pelaku magazine berisi 15 peluru.

    Sudah digunakan sembilan peluru, dua peluru diduga digunakan kepada korban.

    “Tujuh lagi sedang kami dalami dimana digunakan,” katanya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • ‘Eh Lu Diem Dulu Lu’ Cerita Ridwan Kamil Digertak Tokoh Betawi di Awal Kampanye, Kini Sudah Adaptasi

    ‘Eh Lu Diem Dulu Lu’ Cerita Ridwan Kamil Digertak Tokoh Betawi di Awal Kampanye, Kini Sudah Adaptasi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, pernah digertak seorang tokoh Betawi sampai menunduk dan minta maaf pada masa awal kampanye.

    Cerita itu disampaikan RK, sapaan karibnya, saat berbicara di podcast CURHAT BANG Denny Sumargo, tayang Kamis (21/11/2024).

    Suami Atalia Praratya itu sedang menceritakan bahwa kondisi di Jawa Barat dan Jakarta berbeda dengan segala budayanya masing-masing.

    RK mengaku agak kaget pada pekan awal kampanye, ia bertamu ke rumah salah satu tokoh Betawi,

    saat itu ia duduk berdampingan.

    “Seminggu saya ke Jakarta kampanye, saya ketemu dengan tokoh Betawi.”

    “Saya duduk di sini, saya duduk di sini (sebelahnya),” kata RK membuka ceritanya.

    Sebagaimana yang biasa ia lakukan, RK hendak mengenalkan diri kepada tuan rumah.

    Namun, belum selesai satu kalimat terucap, RK dipotong sang tokoh Betawi dengan tinggi, seperti menggertak.

    Bukan menakut-nakuti, ternyata si tokoh Betawi mempersilakan RK untuk meminum kopi yang dihidangkan, dan membiarkan tuan rumah dulu yang bicara.

    Setalah dipersilakan, baru RK bisa bicara mengutarakan maksudnya berkunjung.

    “Pak izin saya mau kenalan, nama saya, baru setengah, ‘Eh lu diem dulu lu, gua tuan rumah, lu diem, ngopi dulu’, tapi baek,”

    “‘Setelah ngopi, gua dulu yang ngomong baru lu. Jangan duluan’,”

    “‘Iya Pak, maaf’,” kata RK sambil menunduk beberapa kali menirukan obrolannya dengan si tokoh Betawi.

    RK tertawa mengenang masa-masa awalnya berkampanye itu.

    Gubernur Jawa Barat (2018-2023) itu mengakui agak syok saat itu. Namun, kini dia sudah beradaptasi.

    “Maksudnya kan saya basa-basi dulu ya, Pak saya bertamu ke rumah Bapak, mau minta nasihat, pendapat, kan gitu”

    “Saya baru ngomong berapa detik kan, gaya Betawinya muncul. Itulah yang saya maksud, saya beradabtasi.”

    “Agak (kaget). Tapi sudah biasa sekarang,” kata RK tersenyum.

    3 Paslon

    Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gerak-gerik AKP Dadang Iskandar saat Serahkan Diri Usai Tembak Mati AKP Ulil, Santai Sambil Merokok

    Gerak-gerik AKP Dadang Iskandar saat Serahkan Diri Usai Tembak Mati AKP Ulil, Santai Sambil Merokok

    TRIBUNJAKARTA.COM – Video yang merekam gerak-gerik Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar saat menyerahkan diri ke Polda Sumbar, pada Jumat (22/11/2024) viral di media sosial.

    AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri beberapa jam setelah menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar di parkiran Polres Solok Selatan, Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.

    Di video yang viral, AKP Dadang Iskandar terlihat turun dari sebuah mobil.

    AKP Dadang Iskandar langsung dihampiri oleh sejumlah polisi, mereka mencoba menggiring pelaku polisi tembak polisi tersebut ke dalam gedung Polda Sumbar.

    Sempat terjadi adu mulut, AKP Dadang Iskandar terdengar tidak senang saat dirinya ditarik paksa oleh salah seorang anggota polisi.

    “Saya sudah menyerahkan diri,” ucap AKP Dadang Iskandar.

    “Saya sudah datang baik-baik,” imbuhnya sambil berjalan ke gedung Polda Sumbar.

    Di video viral lainnya, merekam momen saat AKP Dadang Iskandar diperiksa oleh penyidik di sebuah ruangan.

    AKP Dadang Iskandar terlihat sangat santai.

    Ia bahkan terciduk menjawab pertanyaan penyidik sambil menghisap rokok.

    Kronoli Polisi Tembak Polisi

    Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Suharyono menyebut kejadian polisi tembak polisi bermula saat Satuan Reskrim Polres Solok Selatan menangkap seorang tersangka kasus tambang ilegal galian C. 

    Saat tersangka sedang diperiksa, terdengar suara tembakan dari luar gedung. 

    “Saat personel keluar, Kasat Reskrim ditemukan tergeletak dengan luka tembak di bagian pelipis kanan dan pipi kanan,” kata Suharyono. 

    Di tubuh korban ditemukan 2 lubang yang diduga bekas tembakan di kepala. 

    AKP Dadang langsung meninggalkan lokasi menggunakan mobil dinas Isuzu Dmax bernomor polisi 3-46. 

    Penyelidikan sementara menyebutkan, pelaku menggunakan senjata api dinas jenis pistol HS dengan nomor seri 260139.

    Polisi menemukan sembilan selongsong peluru kaliber 9 mm di dua lokasi berbeda. 

    “Sebanyak dua selongsong ditemukan di area dekat ruang identifikasi, sementara tujuh lainnya ditemukan di rumah dinas Kapolres,” ucap Suharyono.

    Motif sementara yang teridentifikasi adalah ketidaksenangan pelaku terhadap penangkapan tersangka tambang galian C yang dilakukan tim Sat Reskrim. 

    “Indikasi awal menunjukkan adanya konflik internal terkait penanganan kasus ini. Namun, kami masih mendalami lebih lanjut,” ujarnya.

     

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Terpeleset di Got, Bocah Laki-laki di Lenteng Agung Jaksel Tewas Terseret Arus di Kali Ciliwung

    Terpeleset di Got, Bocah Laki-laki di Lenteng Agung Jaksel Tewas Terseret Arus di Kali Ciliwung

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA – Seorang bocah laki-laki berinisial FH (11) hanyut terseret arus Kali Ciliwung setelah terpeleset dan jatuh ke got di Gang Jawa, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (21/11/2024) siang sekitar pukul 14.37 WIB.

    PIC BPBD Kelurahan Lenteng Agung, Abdul Syukur, mengatakan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (22/11/2024) pukul 04.35.

    “Saat ini korban sudah ditemukan di SSTBS Tanjung Barat. Ditemukan di penyaringan sampah TB Simatupang,” kata Abdul saat dikonfirmasi.

    Abdul menjelaskan, kejadian bermula saat korban baru saja pulang bermain futsal pada Kamis siang kemarin.

    Setibanya di rumah, korban kembali bermain di pinggir got di dekat rumahnya.

    “Lalu korban terpeset ke saluran air got yang menuju ke Kali Ciliwung. Teman korban, R dan F, sudah tidak melihat korban lagi,” ungkap Abdul.

    Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian dengan menyusuri Kali Ciliwung hingga berhasil menemukan jenazah korban.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sosok AKP Ryanto Ulil Anshar, Tulang Punggung Keluarga yang Tewas 2 Kali Ditembak AKP Dadang

    Sosok AKP Ryanto Ulil Anshar, Tulang Punggung Keluarga yang Tewas 2 Kali Ditembak AKP Dadang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak sosok Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar yang ditembak mati Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.

    Aksi polisi tembak polisi terjadi di Mapolres Solok Selatan yang berlokasi di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir pada Jumat (22/11/2024) sekira pukul 00.43 WIB.

    AKP Ryanto Ulil Anshar merupakan tulang punggung keluarga. 

    AKP Ryanto pernah mengemban tugas sebagai Kepala Unit Pejinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jateng dan Kepala Sub Detasemen Wanteror Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng.

    Pria kelahiran Makassar pada 12 Agustus 1990 itu merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2013.

    Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kapolsek Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Pada 2022, Ryanto Ulil Anshar dipromosikan menjadi Kasatresnarkoba Polres Magelang, Polda Jawa Tengah. 

    Ryanto Ulil Anshar juga pernah menduduki jabatan Kaurbungkol Spripim Polda Jateng sebelum menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.

    Ditembak Dua Kali

    Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengungkapkan pelaku diduga menembak sebanyak dua kali dan mengenai pelipis dan pipi korban.

    Hal itu berdasarkan hasil visum. “Memang benar ada tembakan. Diperkirakan kalau dari hasil visum dokter itu dua kali (tembakan), mengenai bagian pelipis dan pipi. Lalu menembus bagian tengkuk,” kata Suharyono di RS Bhayangkara Padang, Jumat (22/11/2024).

    Suharyono mengatakan pelaku diduga menembak korban dari jarak dekat.

    Saat itu, AKP Ryanto dan jajaran Satreskrim sedang salah tersangka diduga pelaku tambang ilegal galian c atau sirtu.

    KLIK SELENGKAPNYA: Misteri Penemuan Mayat ART Wanita dalam Toren Air Rumah Warga Kelapa Gading Belum Terungkap Hingga Kaini. Simak 5 faktanya.

    Sekitar pukul 00.15 WIB, korban bermaksud mengambil handphone ke kendaraannya.

    “Korban diduga diikuti oleh pelaku dan ditembak dengan cara yang sangat tidak manusiawi dan tewas ditembak,” katanya.

    “Tapi apapun masih dalam pendalaman, kita juga belum menyimpulkan. Pendalaman pasti akan mengaitkan-ngaitkan dengan peristiwa sebelumnya dan apa yang terjadi sebenarnya,” tambahnya.

    Suharyono menuturkan diduga tersangka kontra terhadap penegakan hukum yang berkaitan dengan tambang galian C yang dilakukan oleh korban AKP Ryanto Ulil.

    “Ada berita duka yang sangat mendalam disaat para perwira dan seluruh anggota serta seluruh jajaran menindaklanjuti apa yang menjadi perintah pimpinan, yaitu menumpas habis segala sesuatu yang bersifat illegal logging, mining, fishing, dan termasuk trafficking serta segala sesuatu yang bersifat ilegal,” kata Irjen Pol Suharyono.

    Ia mengatakan, penindakan tersebut sesuai dengan perinta Presiden Republik Indonesia dan Kementerian. 

    Oleh karena itu, dirinya memerintahkan seluruh jajaran untuk menertibkan dan menindak secara tegas segala sesuatu yang bersifat ilegal.

    “Kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang sangat mendalam terhadap anggota kami sendiri, perwira kami sendiri, yang pastinya juga keluarga besar atas peristiwa yang terjadi ini,” ujarnya.

    Pihaknya sudah melakukan pendalaman dalam dugaan penembakan ini sejak dini hari setelah kejadian penembakan yang terjadi pukul 00.15 WIB dan masih berlangsung sampai saat ini.

    Pihaknya terus melakukan pendalaman terhadap terduga tersangka yang saat ini sedang dalam pemeriksaan. Kaat dia, Polres Solok Selatan sedang melakukan pengerjaan tambang diduga ilegal jenis galian C yang berada di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.

    Jajaran Sat Reskrim Polres Solok Selatan yang dipimpin oleh AKP Ryanto Ulil Anshar bersama anggota sudah beberapa kali menindak secara tegas pelaku kejahatan tambang ilegal jenis galian C.

    Namun, memunculkan pro dan kontra disaat penegakan hukum itu dilakukan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, tanpa diduga sebelumnya tersangka kontra dalam penegakan hukum tersebut.

    “Bahwa seorang perwira (AKP DI) yang juga barangkali salah satu yang kita anggap tersangka, oknum dari anggota kami juga berada pada posisi kontra terhadap penegakan hukum tersebut,” pungkasnya. 

    Tulang Punggung Keluarga

    Sosok Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar yang ditembak mati AKP Dadang Iskandar. Tulang punggung keluarga ditembak dua kali. (Kolase Foto TribunJakarta/TribunPadang/TribunTimur)

     AKP Ryanto Ulil Anshar dikenal baik di mata keluarga dan temannya.

    Hal itu disampaikan paman almarhum, Purnawirawan AKBP Joni Mangin, saat ditemui di rumah duka Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (22/11/2024)

    “Anak ini (almarhum AKP Ulil Ryanto Anshar) sangat baik,” katanya.

    Anak kedua dari tiga bersaudara ini dikenal sangat peduli dengan keluarganya.  

    Dia anak laki-laki sendiri di keluarganya dan tulang punggung keluarga. Almarhum juga kata dia, dikenal baik bergaul.

    “Sangat peduli dengan keluarga, familiar bergaulnya juga baik,” ucapnya.

    Kabar duka diterima keluarga pada subuh tadi. Dikatakan, pihak keluarga menerima informasi kabar duka itu dari Kapolsek Panakkukang yang merupakan letting almarhum di Akpol angkatan 2012.

    Sontak keluarga, terkhusus ibunya kaget menerima kabar duka itu.

    “Tentunya kami sangat prihatin, kaget, kami tidak sangka ini anak pergi dengan peristiwa kejadian macam itu,” katanya saat ditemui di rumah duka.

    Padahal menurut dia, AKP Ulil melaksanakan tugas dengan baik. 

    “Tapi ada oknum yang mungkin terlibat dengan tambang galian C di sana. Mungkin tidak puas penangannya akhirnya emosilah dia,” katanya

    Dia mengaku menerima kabar duka tersebut dari Kapolsek Panakkukang Makassar.

    “Tadi subu dapat kabar duka dari Kapolsek Panakkukang, dia kan lettingnya (almarhum AKP Ulil Ryanto Anshar),” ucapnya. (TribunPadang/TribunTimur/Tribunnews.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Erick Thohir Turun Tangan Minta Sesuatu ke FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jangan Sampai Terusir dari GBK

    Erick Thohir Turun Tangan Minta Sesuatu ke FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jangan Sampai Terusir dari GBK

    TRIBUNJAKARTA.COM – Permintaan serius Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ke FIFA dan AFC agar Timnas Indonesia tak terusir dari tanah air.

    Permintaan itu diajukan agar Timnas Indonesia bisa menggelar pertandingan kandang saat berhadapan dengan Bahrain di laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Laga tersebut dijadwalkan berlangsung pada Maret 2025.

    Kendati masih lama, Erick Thohir sudah mulai melakukan pendekatan dan memberikan bukti bila Indonesia bisa menyelenggarakan pertandingan dengan aman dan tertib.

    Terbukti, Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik ketika berhadapan dengan Jepang dan Arab Saudi, beberapa waktu lalu.

    Erick Thohir memberikan dua laga tersebut sebagai bukti bahwa Indonesia bisa jadi tuan rumah yang memuliakan tamunya.

    “Bagaimana kita kasih lihat kemarin pertandingan lawan Arab Saudi dan Jepang,” ujar Erick Thohir dikutip dari Tribun Bali, Jumat (22/11/2024).

    “Suporter mereka aman karena suporter Indonesia ini suporter yang hebat.”

    Aksi di lapangan mendapatkan sorotan hingga bisa memberikan pengaruh besar di lapangan, 3 pemain Timnas Indonesia ini disarakan segera melanjutkan karier bermain di kompetisi luar negeri.

    “Suporter kita menghargai bangsa lain.”

    “Cuma kalau dicurangin kan ngambek tapi itu kan semua bangsa,” lanjutnya.

    Eks Presiden Inter Milan tersebut langsung meminta kepada FIFA dan AFC untuk menolak surat permintaan Bahrain.

    Pihaknya meminta duel Timnas Indonesia vs Bahrain tetap digelar di Jakarta.

    Keberhasilan PSSI menggelar laga lawan Jepang dan Arab Saudi tanpa gangguan sedikitpun dinilai jadi bukti shahih untuk FIFA dan AFC.

    Pesepak bola Timnas Indonesia Marselino Ferdinan usai meraih gelar man of the match saat melawan Timnas Arab Saudi dalam laga Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

    “Jadi kemarin suporter Jepang bawa anak dan istri semua aman,” ujar Erick Thohir.

    “Dari Arab Saudi mungkin kaget-kaget sedikit karena hujan, tapi dia senang.”

    “Jadi kita pastikan surat yang Bahrain bilang selayaknya dipindah ya kita tanda tanya.”

    “Tapi tentu FIFA dan AFC sudah melihat dan saya dengan segala kerendahan hati memohon FIFA dan AFC melihat fakta bukan melihat dari sisi yang lain,” sambung Erick Thohir. 

    Seperti diketahui, federais sepak bola Bahrain mengajukan laga Timnas Indonesi avs Bahrain digelar di tempat netral, tak digelar di Jakarta.

    Hal itu diajukan karena suporter Indonesia dianggap memberikan teror dan komentar tak pantas di media sosial.

    Kecaman yang datang dari suporter Indonesia membuat Federasi Sepak Bola Bahrain mengirimkan permintaan kepada FIFA dan AFC agar memindahkan lokais pertandingan.

    AFC pun menanggapi serius permintaan Bahrain dan segera menggelar pertemuan dengan pihak terkait.

    Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen berduel dengan pemain Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (PSSI)

    Sampai tulisan ini rilis, AFC masih belum merilis venue resmi untuk pertemuan kedua Timnas Indonesia vs Bahrain.

    Meski begitu, PSSI pun sudah membuktikan dirinya bisa menjadi tuan rumah yang baik.

    Hal tersebut terjadi saat Skuad Garuda menjamu Jepang dan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ikuti Anies Baswedan, Relawan Lihat Pramono Anung-Rano Karno Peduli Warga Miskin Jakarta

    Ikuti Anies Baswedan, Relawan Lihat Pramono Anung-Rano Karno Peduli Warga Miskin Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Badan Koordinasi Saksi (BAKORSI) Relawan Anies melihat pasangan Pramono Anung-Rano Karno responsif melanjutkan program Anies Baswedan.

    BAKORSI pun mengikuti sinyal Anies Baswedan yang mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.

    “Awalnya BAKORSI mendukung gerakan coblos semua, tetapi setelah sinyal Anies mendukung Pramono-Rano Karno maka BAKORSI berbalik haluan,” kata
    Pembina Bakorsi Nasional Tatak Ujiyati, Jumat (22/11/2024).

    Deklarasi dukungan ini dilakukan merespon sikap politik Anies Baswedan yang memberikan sinyal dukungan untuk pasangan calon nomor urut 3 itu di Jakarta.

    BAKORSI merupakan organ relawan Anies Baswedan yang sengaja dibuat untuk menjadi saksi luar atau saksi warga, demi mengamankan suara Anies-Muhaimin di TPS pada perhelatan Pilpres 2024 lalu. 

    Bakorsi dibentuk di seluruh Indonesia dengan memiliki struktur jaringan di tiap Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan desa/ kelurahan di seluruh Indonesia. Pada Pilpres 2024, BAKORSI mengkoordinir sekitar 60.000 relawan saksi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

    Dengan deklarasi dukungan di Pilkada Jakarta, BAKORSI langsung menggerakan jaringan Tim 100 yang telah mereka miliki di tingkat Kelurahan wilayah Jakarta.

    Selain itu, Tatak Ujiyati menyatakan kepercayaan pada pilihan Anies karena Pramono Anung telah dikenal lama sebagai pribadi yang baik semenjak sama-sama menjadi aktivis di UGM lebih dari 30 tahun lalu. 

    “Anies Baswedan dan Pramono Anung sama-sama menjadi aktivis reformasi yang melawan sikap otoriter Orde Baru pada awal tahun 1990-an, dan semenjak itu terus berhubungan secara dekat. Sebagai aktivis, kita bisa melihat bahwa calon Gubernur nomor 3 punya kepedulian pada nasib rakyat banyak”, tuturnya.

    Tatak juga menuturkan Pramono Anung-Rano Karno responsif untuk melanjutkan program-program Anies Baswedan, terutama yang bertujuan memberikan kesempatan dan keadilan bagi warga miskin Jakarta. 

    “Bagi kami ini hal penting karena perjuangan relawan Anies memang untuk memberi jalan bagi warga miskin Jakarta memperbaiki hidupnya,” lanjut Tatak.

    Sementara itu, Koordinator BAKORSI Jakarta, Marlina Idha mengatakan pihaknua sudah mulai merapikan barisan dan mengaktivasi jaringan Tim 100 BAKORSI di tingkat Kelurahan se Jakarta. 

    “Kita harapkan Pencoblosan yang akan berlangsung sebentar lagi ini dapat berjalan lancar, dan pasangan Pramono Anung – Rano Karno menang satu putaran,” katanya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya