Author: Tribunnews.com

  • Ketakutan Pimpinan Ponpes Sembunyi di Plafon karena Diamuk Warga, Gazebo Dibakar, Polisi Bertindak

    Ketakutan Pimpinan Ponpes Sembunyi di Plafon karena Diamuk Warga, Gazebo Dibakar, Polisi Bertindak

    TRIBUNJATIM.COM – Aksi pimpinan ponpes sembunyi di plafon viral di media sosial.

    Pimpinan pondok pesantren tersebut diketahui berinisial KH.

    Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Serang, Banten.

    KH sembunyi di plafon karena diamuk warga.

    Pemicunya KH diduga melakukan pencabulan terhadap santriwatinya di Pondok Pesantren Bani Ma’mun Cikande.

    KH yang mengetahui hal tersebut kemudian berusaha melarikan diri dengan cara bersembunyi dari kejaran warga. 

    Namun persembunyian tersebut tidak berlangsung lama lantaran personel gabungan Polres Serang dan Polsek Cikande berhasil mengetahui lokasinya. 

    KH nekat bersembunyi dari atas plafon rumahnya demi menghindari massa yang telah menggeruduk kediamannya.

    Penangkapan KH dipimpin langsung oleh Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko. 

    Ketakutan KH tersebut beralasan lantaran aksi massa yang kesal sudah sangat anarkis. 

    Massa membakar dua gazebo serta merusak seluruh kobong serta tempat pimpinan ponpes.

    Kepala Desa Gembor Udik, Arsyad membenarkan terkait adanya kejadian tersebut.

    Warga mengamuk lantaran salah seorang santriwati diduga dicabuli oleh seorang ustadz inisial KH yang merupakan pimpinan ponpes.

    “Tempat duduk duduk (gazebo) anak santri saja dibakar. Tapi langsung dipadamkan, itu spontan saja oleh warga, ada juga warga luar, kejadiannya sekitar pukul 14.00 sampai pukul 15.00 WIB,” ujar Arsyad kepada wartawan, dikutip dari Wartakotalive pada Senin (2/12/2024).

    Pimpinan ponpes sembunyi di plafon karena takut diamuk warga. Ia diduga melakukan pencabulan terhadap santriwati. (via Wartakotalive)

    Kejadian itu diduga terkait pencabulan yang dilakukan pimpinan ponpes dan sudah dilaporkan ke Polres Serang,” sambungnya.

    Arsyad mengungkapkan, pimpinan ponpes KH sendiri memang sangat tertutup.

    Bahkan, sama aparat desa setempat pun tidak kenal.

    Sehingga sampai saat ini pun pihaknya tidak tahu nama dari ponpes tersebut.

    Arsyad mengatakan, hingga sore hari Minggu menjelang maghrib warga masih berkumpul di pondok pesantren.

    Puluhan personil Polres Serang dan Polsek Cikande masih menjaga di kawasan ponpes.

    Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko membenarkan terjadinya peristiwa pengrusakan bangunan ponpes dan rumah KH oleh ratusan massa.

    Kapolres juga membenarkan peristiwa pengrusakan dipicu dari dugaan pimpinan ponpesberinisial KH telah melakukan tindakan asusila kepada santriwatinya.

    “Benar telah terjadi pengrusakan bangunan ponpes oleh sejumlah warga buntut dari peristiwa dugaan tindakan asusila yang dilakukan pimpinan ponpes,”ujar AKBP Condro Sasongko.

    Kapolres mengatakan pimpinan ponpes berinisial KH telah berhasil diamankan saat bersembunyi di atas plafon rumah warga tidak jauh dari lokasi ponpes Bani Ma’mun Kobak.

    “Pimpinan ponpes yang diduga melakukan tindakan asusila berhasil diamankan ketika bersembunyi di atas plafon rumah warga beberapa saat setelah peristiwa pengrusakan terjadi. Saat ini KH masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolres Serang,” kata AKBP Condro Sasongko.

    Kasus lainnya, video seorang santri di Aceh Barat merintih kesakitan lantaran disiram air cabai viral di media sosial.

    Tak hanya disiram air cabai sampai kepanasan, santri tersebut juga digunduli wanita yang ternyata istri pimpinan ponpes.

    Kini pelaku telah ditangkap polisi.

    Adapun wanita pelaku yang tega menyirami santri pakai air cabai sampai menjerit kepanasan ternyata istri pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Aceh Barat.

    Sosok istri pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Aceh Barat tersebut berinisial NN (40).

    NN merupakan istri dari pimpinan pesantren.

    Atas kejahatannya, NN mengakibatkan korban merasakan sakit yang parah, termasuk rasa panas di bagian tubuhnya.

    Alasan NN melakukan kekerasan kepada santri tersebut karena korban melakukan kesalahan.

    Ksus ini terkuak setelah videonya viral beredar di media sosial.

    Terlihat video menunjukkan kondisi santri yang menangis kesakitan saat dibersihkan oleh keluarganya menggunakan sabun mandi.

    Dalam video tersebut, korban terlihat berusaha meredakan rasa perih dengan meloncat ke dalam bak mandi.

    Kini Polres Aceh Barat memeriksa wanita berinisial NN, istri pimpinan salah satu dayah di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat.

    Wanita ini diperiksa sebagai terlapor atas dugaan menyiram air cabai terhadap seorang santri berusia 13 tahun di dayah tersebut pada Senin (30/9/2024).

    Terlapor melakukan hal ini sebagai hukuman karena santri ini ketahuan merokok.

    Kasus yang videonya tersebut sudah viral akhirnya dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Aceh Barat, Selasa (1/10/2024) malam.

    Kapolres Aceh Barat, AKBP Andi Kirana, melalui Kasat Reskrim, Iptu Fachmi Suciandy, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (2/10/2024).

    Menurutnya, pelaku diperiksa setelah pihak keluarga korban melapor kasus ini ke Polres Aceh Barat, Selasa (1/10/2024) malam.

    “Saat ini pelaku sedang kita mintai keterangan lebih lanjut terkait dugaan penyiraman air cabai ke salah satu santrinya,” ujar Iptu Fachmi Suciandy.

    Santri di Aceh disiram air cabai oleh istri pimpinan ponpes. (Tribun-medan)

    Pemanggilan terhadap NN (40) dilakukan sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/123/X/2024/SPKT/POLRES ACEH BARAT/Polda Aceh, yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak.

    “Petugas kami dari unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) tengah mendalami kasus ini,” tambah Iptu Fachmi Suciandy.

    Proses kasus ini masih berjalan dan pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus yang viral di media sosial maupun media online di Aceh Barat tersebut. 

    Jika terbukti bersalah, NN akan terancam dikenakan Pasal Kekerasan terhadap Anak, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76.c jo Pasal 80 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

    Hingga saat ini, NN masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Aceh Barat untuk mendalami lebih lanjut terkait dugaan penyiraman air cabai tersebut.

    Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini agar dapat memberikan keadilan bagi korban.

    Mereka juga mengingatkan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan dan harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

    Dalam laporan keluarga santri, korban mengalami penyiksaan yang berupa penyiraman air cabai dan pencukuran rambut.

    Penyiksaan ini sebagai bentuk hukuman setelah ketahuan merokok di lembaga pendidikan tersebut.

    Terkini, korban harus dijemput oleh keluarganya dan dirawat oleh neneknya setelah mengalami kesakitan akibat insiden tersebut.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Viral Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Bank Indonesia Angkat Bicara Singgung Hukuman: Penjara 5 Tahun

    Viral Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Bank Indonesia Angkat Bicara Singgung Hukuman: Penjara 5 Tahun

    TRIBUNJATIM.COM – Viral video yang menunjukkan uang pecahan Rp 10.000 dicoret-coret menggunakan alat tulis.

    Tampak dalam uang pecahan itu, terdapat tulisan yang dibubuhkan.

    Video yang diunggah akun TikTok @made***** pada Kamis (19/9/2024) kemudian FYP.

    Tampak video tersebut sudah ditonton lebih dari 1,6 juta kali. 

    Coretan tersebut secara eksplisit menanyakan perpindahan uang itu sudah sampai mana.

    “KEBUMEN JATENG. DARI TEMON. Sudah sampai mana kah uang ini.” bunyi coretan di uang Rp 10.000 tersebut.

    Hingga Senin (2/12/2024), unggahan video tersebut sudah mendapat 79.700 likes dan ribuan komentar warganet.

    Lantas, apa kata Bank Indonesia soal video viral tersebut.

    Apakah uang yang dicoret-coret masih berlaku? Apakah ada sanksi bagi pelakunya?

    Penjelasan BI

    Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengingatkan bahwa mencoret-coret uang, termasuk merusaknya dapat dikenakan pidana penjara dan denda sesuai UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

    “Sesuai Pasal 35 ayat (1) UU Mata Uang, setiap orang yang melakukan tindakan merusak uang Rupiah dengan maksud merendahkan kehormatan rupiah sebagai simbol negara, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan pidana denda paling banyak Rp 1 miliar,” ucap Marlison kepada Kompas.com, Senin.

    “Memberi coretan atau menggambar suatu obyek pada uang Rupiah kertas dapat dikategorikan perbuatan merusak uang Rupiah,” sambungnya.

    Merujuk Pasal 25 ayat (1) UU Mata Uang, tindakan yang dimaksud lainnya yakni membakar, melubangi, menghilangkan sebagian, atau merobek.

    Dengan begitu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran mencitai uang Rupiah dengan selalu mengenali, merawat, dan menjaganya.

    “Bank Indonesia menghimbau kepada masyarakat senantiasa merawat dan menjaga Uang rupiah dengan ‘5 Jangan’, yaitu: ‘Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi, dan Jangan Distaples’,” tuturnya.

    Apakah uang yang dicoret-coret masih berlaku?

    Lebih lanjut, Marlison menyampaikan bahwa uang yang dicoret-coret tergolong Uang Tidak Layak Edar (UTLE).

    Meski demikian, ia memastikan bahwa uang yang dicoret-coret tersebut masih dapat digunakan untuk bertransaksi.

    Sebab, uang itu masih menjadi alat pembayaran sah.

    Sementara uang Rupiah tidak berlaku apabila BI mengeluarkan peraturan untuk mencabut dan menarik peredarannya.

    “Dalam hal masyarakat mendapatkan uang rupiah dengan coretan, Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk menukarkannya kepada perbankan mengingat uang rupiah tersebut tergolong UTLE, meskipun masih berlaku untuk transaksi,” ujar Marlison.

    Masyarakat dapat menukarkan UTLE tersebut ke BI maupun perbankan dengan mendapatkan uang rupiah yang sesuai dengan ketentuan.

  • Korban Lain Agus Buntung Muncul, Ada 3 Anak Masih di Bawah Umur, Agus: Dicari-cari Kesalahan Saya

    Korban Lain Agus Buntung Muncul, Ada 3 Anak Masih di Bawah Umur, Agus: Dicari-cari Kesalahan Saya

    TRIBUNJATIM.COM – Korban dugaan pelecehan I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) disebut tak hanya satu.

    Pria disabilitas yang menjadi tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap mahasiswi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini kembali dilaporkan polisi.

    Terbaru, Agus Buntung kini dilaporkan atas dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

    Mengetahui ini, Agus Buntung pun sempat membantahnya.

    Melansir dari Kompas.com, Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Joko Jumadi mengungkapkan, ada tiga laporan kekerasan terhadap anak di bawah umur yang diduga dilakukan oleh Agus Buntung.

    “Peristiwanya terjadi di tahun 2022, ada juga di tahun 2024,” ungkap Joko pada Senin (2/12/2024).

    Joko menganggap, adanya laporan korban lain harus diketahui masyarakat.

    Menurutnya, hal tersebut salah satu bentuk melindungi korban tetapi tidak mengabaikan hak-hak korban.

    Para korban mengalami peristiwa serupa dengan modus yang sama. Di antara korban tersebut pernah dipacari Agus Buntung.

    Joko memastikan, nama korban dan keberadaannya sudah terverifikasi.

    “Sekarang kita fokus apakah dia bisa menjadi saksi, masuk BAP atau tidak. Walaupun tidak, bagaimana hak mereka dipenuhi sebagai korban,” ujar Joko.

    Bantahan Agus

    Melansir dari TribunBogor, atas tuduhan baru terhadapnya, Agus Buntung semakin syok.

    Ditegaskan oleh Agus, ia tidak mungkin berani dan mampu melecehkan banyak wanita.

    “Saya berani bilang tidak (tidak ada tujuh korban perkosaan). Kenapa seketika baru ada kejadian ini, semua langsung kayak gitu melaporkan yang tidak-tidak. Kalau memang ada anu dari awal dia sudah (laporkan) saya. Seketika ada kasus ini, dicari-cari kesalahan (saya),” tegas Agus Buntung.

    “Tidak ada ancaman, ancaman seperti apa itu yang saya pengin tahu,” tantang Agus.

    Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan Agus Buntung kepada mahasiswi di Mataram sudah masuk ke kejaksaan.

    “Tinggal menunggu kelengkapan dari jaksa, kalau jaksa oke, segera P21,” katanya.

    Perihal korban lain, Syarif mengatakan akan mendalami terlebih dahulu. Jika para korban melapor, pihaknya akan menindaklanjuti laporan yang masuk.

    “Paling tidak sebagai petunjuk kita ada korban lain,” ujarnya.

    Syarif mengatakan, perkara ini bukan merupakan pemerkosaan yang dianggap melakukan kekerasan fisik, tetapi laporan peristiwa pelecehan seksual.

    “UU yang diterapkan adalah Pasal 6C Undang-Undang nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), bukan UU pemerkosaan atau KUHP Pasal 385. Ini yang perlu kami luruskan terkait pemberitaan,” kata Syarif.

    Syarif menegaskan, penyidik Polda NTB menangani kasus ini bukan untuk mencari-cari kesalahan orang.

    Polda NTB menangani kasus ini karena adanya laporan pengaduan dari seorang korban perempuan yang datang ke Polda NTB.

    Laporan dugaan pelecehan seksual diterima Polda NTB pada tanggal 7 Oktober 2024.

    “Kami selaku penyidik Direktorat Reskrimum Polda NTB Subdit PPA menindaklanjuti. Proses ini berjalan bukan serta-merta langsung kita tetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Syarif.

    Syarif menjelaskan, proses yang dilakukan merupakan proses jangka panjang dan sudah melewati tahapan-tahapan. Baik  proses penyelidikan, mengumpulkan bukti-bukti, maupun meminta keterangan ahli.

    “Di mana dalam proses penyelidikan ditemukan fakta-fakta dan bukti-bukti, kita tetapkanlah Agus sebagai tersangka,” kata Syarif.

    Polda NTB sudah berupaya memperhatikan disabilitas, baik sebagai korban maupun pelaku, dengan pendampingan dari Komisi Disabilitas Daerah (KDD).

    “Kita membuat MOU dengan pemerintah setempat dan stakeholder di mana Polda NTB memperhatikan disabilitas yang berhadapan dengan hukum,” kata Syarif.

    Diketahui, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan Agus Buntung alias AG (21), pemuda penyandang disabilitas asal Mataram, NTB, sebagai tersangka dugaan kasus kekerasan seksual terhadap korban M (23), seorang mahasiswi.

    Kejadian berawal saat korban dan tersangka bertemu tidak sengaja di Teras Udayana. Korban bertemu dan berkenalan di sana serta bercerita.

    Korban mengungkapkan perasaannya yang dilalui, dan si pelaku mendengarkan sehingga ada pembicaraan di sana.

    “Hingga ada kata-kata atau kalimat, ‘kalau tidak mengikuti permintaan saya, saya akan bongkar aib kamu.’ Inilah rangkaian hingga terjadilah perbuatan pelecehan seksual itu,” kata Syarif.

    Syarif menjelaskan, dugaan kekerasan seksual ini terjadi di sebuah homestay di Kota Mataram pada 7 Oktober 2024 sekitar pukul 12.00 WITA.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Hasil Visum Jasad Mahasiswi UTM yang Dibakar Kekasih di Bangkalan, Tasbih Digital Masih di Tangan

    Hasil Visum Jasad Mahasiswi UTM yang Dibakar Kekasih di Bangkalan, Tasbih Digital Masih di Tangan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Keberadaan seorang perempuan tewas dengan tubuh terbakar di bekas tempat sawmil atau pemotongan kayu, Desa Banjar, Kecamatan Galis mulai menapaki titik terang.

    Pihak rumah sakit memastikan bahwa perempuan tersebut merupakan korban pembunuhan.

    Hal itu disampaikan dokter forensik RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Edy Suharta, SpF usai melakukan serangkaian kegiatan visum terhadap tubuh korban, Senin (2/12/2024).

    Jasad itu tiba di Gedung Pemulasaran Jenazah RSUD pada Minggu (1/12/2024) sekitar pukul 23.45 WIB.

    “Itu pembunuhan, dibunuh dulu terus dibakar. Banyak sekali tanda-tanda bekas sajam (senjata tajam) terutama di leher, kepala, dan lengan,” ungkap dr Edy.

    Informasi yang berkembang, perempuan tersebut diketahui bernama Een Jumianti yang diduga merupakan warga Tulungagung. 

    Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi pihak kepolisian berkaitan dengan identitas korban.  

    “Usianya sekitar 20 tahun, pihak keluarga (korban) sudah mengetahui. Kemarin sempat mau kami ambil sampel urinenya, tetapi sudah menguap karena luka bakar 80 persen,” pungkasnya.

    Personil gabungan Satreskrim Polres Bangkalan dan Unitreskrim Polsek Galis menangkap MMA (21), warga Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis, mengenakan peci hitam, atas perkara pembunuhan terhadap EJ (22), warga Kelurahan Purworejo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung pada Minggu (1/12/2024). (istimewa)

    Sebelumnya, Kanit V Satreskrim Polres Bangkalan, Ipda Firdiansyah Widyatama Firdaus mengungkapkan, penemuan perempuan tanpa identitas dengan kondisi api masih melalap tubuhnya awalnya ditemukan warga setempat sekitar pukul 20.00 WIB. 

    “Diduga sebagai korban pembunuhan, kondisi korban tadi hasil sementara olah TKP ada luka diduga pembunuhan. Ada luka di tangan korban,” ungkap Firdi saat ditemui di Gedung Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan, Minggu (1/12/2024) malam.

    Luka di tangan memang tampak terlihat jelas pada foto yang beredar di sejumlah grup WhatsApp.

    Jemari manis tangan kanan tampak hilang, tampak pula di jemari telunjuk kanan menyerupai mata cincin berwarna merah atau tampak menyerupai tasbih digital.

    Awan kelabu disertai rintik hujan mengiringi langkah Zainal memasuki Polres Bangkalan, Senin (2/12/2024). Pria asal Desa Purworejo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung merupakan bapak dari mendiang EJ (22), mahasiswi semester V Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang yang menjadi korban pembunuhan pada Minggu (1/12/2024) malam.

    Mengenakan jaket berwarna hitam dan masker, Zainal hadir ke Gedung Satreskrim Polres Bangkalan didampingi Kepala Desa Purworejo, Darto dan beberapa anggota keluarganya. Zainal juga turut hadir dalam siaran pers di ruang lobi mapolres.

    “Almarhumah adalah anak tunggal, mohon (pelaku) dihukum seberat-beratnya,” singkat Zainal sambil berlalu meninggalkan awak jurnalis.

    Korban EJ dibunuh dengan cara sadis oleh pacarnya, MMA (21), mahasiswa semester VII Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Ibrohimi Kecamatan Galis. Keduanya mulai berpacaran pada Mei 2024 atau baru selama tujuh bulan.

    Jasad EJ ditemukan warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa di bekas tempat pemotongan kayu di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Bangkalan sekitar pukul 20.00 WIB. Sebagian anggota tubuh korban sudah hangus, serta api masih menyala di tubuh korban.

    Diketahui, korban saat itu disampaikan tersangka MMA dalam kondisi hamil dua bulan. Sempat terjadi cekcok antara tersangka dan korban saat melintas Jalan Raya Tanah Merah dengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy. Sebagaimana disampaikan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya.

    “Di tengah perjalanan keduanya terlibat cekcok mulut masalah kehamilan. Awalnya mereka berangkat dari rumah kos di kota,” ungkap Febri didampingi Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto serta Kasat Reskrim AKP Heru Cahyo.

    Setiba di pinggir jalan raya Desa Banjar, Kecamatan Galis, lanjutnya, tersangka menghentikan laju motor. Tersangka yang disebutnya terbiasa membawa senjata tajam, sudah tersulut emosi kemudian membacok korban.

    “Pertama dia membacok pada leher, kedua ke arah kepala kepala. Setelah korban jatuh, pelaku gorok leher korban. Untuk menghilangkan jejak, pelaku menarik tubuh korban ke bekas tempat sawmill (pemotongan kayu) dan membeli bensin yang disiramkan ke tubuh korban,” jelas Febri.

    Ia memaparkan, tersangka melakukan pembunuhan setelah korban mengancam akan melaporkan kepada pihak berwajib apabila tidak bertanggung jawab atas kehamilannya. Namun sebelumnya, keduanya sempat bermaksud memijatkan perut korban dengan tujuan untuk menggugurkan kandungannya.

    “Tersangka kami jerat dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara,” pungkasnya.

    Dari perkara tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa handphone yang ditemukan di sekitar TKP, gagang senjata tajam terbuat dari kayu yang ditemukan di sekitar TKP.

    Selain itu, ceceran potongan rambut yang berada di sekitar TKP, dua buah botol parfum yang ditemukan di sebelah kiri posisi mayat/korban, 1 potong pakaian yang digunakan mayat/korban, serta satu unit sepeda motor Honda Scoopy.

    Mewakili keluarga korban, Kepala Desa Purworejo, Darto mengapresiasi langkah Polres Bangkalan yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap korban EJ dalam waktu sesingkat-singkatnya.

    “Saya mohon kepada pihak kampus UTM untuk bisa mengawal proses hukumnya. Saya dan pihak keluarga menyerahkan kepada proses hukum yang berlaku, mudah-mudahan (tersangka) bisa dihukum seberat-beratnya,” ungkapnya.  

    Darto menegaskan, pembunuhan yang dilakukan terhadap EJ merupakan kejahatan yang luar biasa. Apalagi diakui tersangka, bahwa korban saat dilakukan pembunuhan dalam kondisi sdang hamil.

    “Hukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Karena ini merupakan kejahatan yang luar biasa, ada penggorokan, pembakaran. Saya meminta dari semua pihak untuk mengawal proses hukum nya agar bisa dihukum yang seberat-beratnya,” pungkasnya.

  • Hasil Babak I Madura United vs Persebaya, Bajul Ijo Unggul 0-1 Lewat Gol M Rashid

    Hasil Babak I Madura United vs Persebaya, Bajul Ijo Unggul 0-1 Lewat Gol M Rashid

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Persebaya unggul 0-1 dari Madura United hingga babak pertama di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Senin (2/12/2024) malam ini.

    Gol keunggulan Persebaya pada laga pekan ke-12 Liga 1 2024/2025 ini diciptakan oleh M Rashid menit 44.

    Dua tim bermain dengan tempo pelan sejak wasit Gedion Dapaherang meniup tanda laga dimulai.

    Lima menit babak pertama tempo permainan tak kunjung meningkat, dua tim lebih sebar mencari celah pertahanan lawan.

    Bermain dengan tempo pelan, praktis tak ada puang berhaya tercipta dari kedua kesebelasan hingga menit ke-15.

    Peluang pertama Persebaya baru tercipta menit 17 lewat tendangan Toni Firmansyah tapi masih terlalu lemah.

    Setelahnya tak ada peluang tercipta hingga menit 30, lebih banyak memeragakan duel sengit lini tengah.

    15 menit terakhir babak pertama, tempo mainan mulai meningkat. Dua tim silih ganti menekan.

    Persebaya mendapat peluang menit 34 lewat Bruno Moreira memanfaatkan kesalahan lini belakang, namun tendangannya hanya mendarat tipis di atas gawang lawan.

    Persebaya akhirnya membuka keunggulan lewat gol Mohammed Rashid menit 44.

    Memanfaatkan halauan tidak sempurna kiper Madura United, M Rashid yang berdiri bebas melepaskan tendangan akurat ke arah gawang Madura United yang sudah kosong, skor 0-1.

    Akhir babak pertandingan Persebaya terus menekan, namun gol tambahan gagal diciptakan, skor 0-1 menjadi kedudukan sementara hingga babak pertama 

  • Ambisi Ibu Diduga Picu Anak 14 Tahun Bunuh Keluarganya, Guru Muncul Kuak Tabiat: Agak Keras ke Anak

    Ambisi Ibu Diduga Picu Anak 14 Tahun Bunuh Keluarganya, Guru Muncul Kuak Tabiat: Agak Keras ke Anak

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok diduga guru dari remaja yang bunuh keluarganya sendiri muncul ke publik.

    Dia mengungkap pemicu MAS (14) melakukan tindak kriminal yang menghabisi nyawa keluarganya di kawasan Lebak Bulus, Cilanda, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari.

    Akibat aksi ini, ayah dan nenek pelaku, Argadipa (40) dan Ruth Megawati), tewas, sementara ibunya, Mita, harus dirawat di rumah sakit.

    Menurut guru, ambisi Mita terhadap anak semata wayangnya mungkin menjadi penyebab.

    Dia ingin MAS yang duduk di bangku 1 SMA berkuliah di Universitas Indonesia (UI).

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Akun Twitter bernama @saya160560 mengaku bahwa ia sempat berbincang dengan ibunda terduga pelaku pembunuhan yakni Mita di bulan Oktober 2024 lalu.

    Disinyalir Mita sempat mengurai ambisinya yakni agar sang putra tunggal, MAS bisa berkuliah di Universitas Indonesia.

    “Kebetulan ini (terduga pelaku) siswa bimbingan saya dan saya pernah ngobrol lumayan la dengan ibunya di bulan Oktober lalu. Dari obrolan ini saya paham gimana pola orang tua nya mendidik anaknya karna si anak ini anak tunggal dan orang tuanya pengen si anak LuLus ke UI,” tulis akun @saya160560.

    Tak cuma itu, akun tersebut juga mengungkap kejadian sebelum insiden pembunuhan terjadi.

    Kejadian tersebut diduga jadi pemicu konflik di keluarga korban dan terduga pelaku.

    Yakni ibunda pelaku marah nilai try out alias uji coba ujian sang putra tidak sesuai ekspektasi.

    “Saya sih sedikit percaya karena ini anak kebetulan siswa saya dan saya pernah ngobrol lama dengan ibunya kalau mereka ingin anaknya nanti kuliah di ilmu komputer UI karena kebetulan ayahnya seorang programer. Kamis anaknya masih ke bimbingan dan orang tuanya masih merespon chat saya di hari Kamis ketika saya bagikan hasil TO siswa. Saya khawatir karna hasil TO anaknya gak sesuai ekspektasi orang tuanya si anak di omelin dengan keras. Karna ibunya sendiri pernah bilang ke saya kalau mereka agak sedikit keras ke anaknya,” pungkas akun @saya160560.

    Terkait sosok terduga pelaku pembunuhan, akun yang mengaku sebagai guru MAS itu mengungkap fakta.

    Bahwa terduga pelaku adalah sosok yang pendiam namun cerdas.

    “Anaknya pintar, rajin memang agak pendiam kalau saya ngajar si anak ini terus menunjukkan tanda kalau dia lelahh dan setiap kali sya tanya dia gak mau menjawab terlalu terbuka. Tapi, apapun itu si anak tetap salah dan jadi pembelajaran untuk kita semua,” kata akun saya160560.

    Sementara itu terkait isu motif pelaku membunuh ayah dan neneknya serta melukai sang ibu, pihak kepolisian akhirnya buka suara.

    Hingga kini penyidik belum bisa menyimpulkan apakah tekanan akademik dari orang tua jadi pemicu pelaku melakukan aksi pembunuhan sadis tersebut.

    Penyidik masih menunggu pihak psikolog anak memeriksa terduga pelaku.

    “Sampai saat ini belum ada (pengakuan terduga pelaku soal motif pembunuhan karena tekanan akademik). Itu nanti yang menyimpulkan ahlinya, psikolog anak, nanti ahli yang lain,” imbuh Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal.

    Adapun perihal kondisi terduga pelaku saat ini, MAS rupanya dalam keadaan menyesal.

    “Ada pendalaman psikiater juga untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan (pembunuhan). Padahal di keluarganya dia (terduga pelaku) sangat disayang. Tadi yang bersangkutan (terduga pelaku) sangat sedih, menunjukkan penyesalan yang mendalam,” kata Kombes Ade Rahmat Idnal.

    Bahkan diungkap penyidik, terduga pelaku sempat bertanya soal kondisi sang ibu setelah insiden penikaman yang ia lakukan.

    Kepada pihak kepolisian, MAS mengaku menyesali perbuatannya.

    “Ibu (terduga pelaku) masih dalam pemulihan, belum bisa diwawancara. Dia (terduga pelaku) mempertanyakan bagaimana kondisi ibunya, dia sangat menyesal dengan kejadian ini. Masih pendalaman kenapa dia tiba-tiba melakukan itu (pembunuhan), kemudian ada tekanan apa,” ucap Kombes Ade Rahmat Idnal.

    Postingan ibunda pelaku

    Sementara sang terduga pelaku tengah dalam perasaan menyesal, publik menyoroti sosok ibunda MAS.

    Setelah kasus pembunuhan keluarganya viral, akun ibunda pelaku yakni Mita mendadak ramai diserbu netizen.

    Terlihat khalayak menyoroti postingan terakhir Mita di media sosial Instagram.

    Dalam postingannya itu, Mita membagikan fotonya bersama sang suami, Argadipa dan sang putra, MAS alias A.

    Foto tersebut adalah momen membanggakan karena A berhasil lulus sekolah dasar dengan prestasi gemilang.

    Terlihat MAS alias A membawa piala bertuliskan peringkat 1.

    Postingan diduga ibunda pelaku pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan jadi sorotan.

    Dalam unggahnnya itu, Mita pun mengurai rasa bangganya kepada sang putra tunggal.

    “Post ah, biar nggak hilang fotonya.Congrats A. Alhamdulillah,” tulis Mita.

    Postingan ibunda pelaku itu sontak ramai dikomentari netizen yang ikut berduka dengan kasus korban.

    “Turut berduka cita,”

    “Turut berdukacita sedalam2nya. Semoga bunda segera sehat dan masalah bisa segera selesai,”

    “Turut brduka… kira2 permasalahan/motif mas A bisa tega melakukn hal tsb apa ya?

    “Turut berduka dan semoga cepat selesai masalahnya Bundd…sabarrr,”

    Hingga kini ibunda pelaku sekaligus korban masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

    Kronologi kejadian

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan kronologi awal kasus pembunuhan anak terhadap ayah dan neneknya.

    Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Perumahan Taman Bona Indan Blok B6 No. 12 Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari.

    Saksi yang merupakan sekutiti yang bertugas mendengar info telah terjadi pembacokan.

    Menurutnya, sang ibu juga ditikam oleh tersangka tetapi dalam keadaan selamat dalam kondisi luka berat.

    “Awal kejadian menurut keterangan para saksi bahwa pada Sabtu (30/11/2024) sekitar jam 01.00 WIB pada saat para saksi sedang bekerja sebagai petugas security, saksi A mendengar info telah terjadi pembacokan di depan rumah Blok B6 No 12,” ucap Ade Ary dalam keterangannya, Sabtu (30/11/2024).

    Kemudian saksi A mendatangi TKP dan di depan rumah tersebut bertemu dengan warga sedang berdiri di depan rumahnya.

    Saat itu saksi melihat ibu pelaku inisial AP yang berdiri dalam keadaan berlumur darah pada tangan dan pakaian yang dikenakan.

    Sementara kedua korban ditemukan sudah dalam kondisi terkapar di lantai dasar rumahnya.

    Melihat hal itu lalu saksi saksi A langsung menginformasikan melalui handy talkie (HT) bahwa telah terjadi pembunuhan di TKP.

    Informasi di HT didengar oleh para petugas sekuriti lain saksi T, saksi G, dan saksi R.

    “Setelah mengetahui ada pembunuhan saksi T melihat pelaku awalnya berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah lalu saksi A memanggil pelaku,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya.

    Namun tiba-tiba pelaku berlari ke arah lampu merah Karang Tengah. 

    Saksi A meminta bantuan di HT dan saksi G yang mendengar perihal permintaan bantuan langsung mendatangi saksi T. 

    Kemudian saksi T bersama dengan saksi G langsung menangkap pelaku yang saat itu pada bagian tangan kanan dan tangan kirinya serta pakaian terlihat berlumur darah (warna merah). 

    Pelaku diamankan ke Pos Security dan sekira pukul 02.00 WIB para saksi melaporkan peristiwa dugaan terjadinya pembunuhan ke Polsek Cilandak guna pengusutan lebih lanjut.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Hasil Sidak Proyek Rp 14 M untuk Pengaspalan Jalan di Bande Alit Jember Rusak, Dewan: Kurang Tepat

    Hasil Sidak Proyek Rp 14 M untuk Pengaspalan Jalan di Bande Alit Jember Rusak, Dewan: Kurang Tepat

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Iman Nawawi

    TRIBUNJATIM.COM, JEMBER – Jajaran Anggota Komisi C DPRD Jember melakukan inspeksi di lokasi proyek pengaspalan jalan di kawasan Bande Alit Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo,Senin (2/12/2024).

    Hal itu dilakukan untuk menindak lanjuti, informasi aspal jalan di kawanan Taman Nasional Meru Betiri tersebut rusak dan ambles. Padahal baru dibangun oleh rekanan PT Rajendra Pratama Jaya.

    Para anggota legislator ini meninjau langsung lokasi kerusakan aspal yang baru dibangun dengan biaya Rp 14 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.

    Ketua Komisi C DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo mengungkapkan berdasarkan hasil inspeksi di lokasi proyek. Kata dia, perencanaan pengaspalan tersebut memang kurang pas.

    “Setelah kami lihat kesini, proyek ini perencanaannya kurang tepat,” ujarnya.

    Menurutnya, berdasarkan kontrak pengerjaan seharusnya proyek ini sudah rampung pada 15 November 2024. Namun setelah dicek, ini pengaspalan tahap awal.

    “Seharunya sudah selesai, tapi malah terjadi seperti ini. Kalau force major saya rasa tidak bisa disalahkan, karena ini pengerjaanya masih belum selesai,” kata Ardi.

    Hal itu dapat dilihat, antara cor penahan dinding dengan aspalnya lebih tinggi cor penahan dinding. Hal itu adalah bukti kalau proyek ini masih tahap awal.

    “Nah ini yang seharusnya selesai tanggal 15 November kemarin. Dan kerusakan aspalnya ini ada 500 meter, saya yakin ke bawah akan juga rusak seperti ini. Karena curah hujan cukup tinggi,” ucap Ardi Legislator Fraksi Gerindra.

    Ardi mengungkapkan kontraktor pelaksana ini telah mengajukan addendum atau pembayaran denda kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Atas molornya pekerjaan proyek hingga melebihi batas waktu yang ditentukan.

    “Dan denda harus tetap berjalan, karena itu wajib dilakukan,” urainya.

    Sementara itu, Kurniawan selaku Konsultasi Pengawas Proyek dari PT. Bhakti Persada mengatakan kerusakan aspal ini baru diketahui setelah terjadi hujan lebat, hingga mengaliri badan jalan.

    “Sebelum hujan itu kering, tetapi ketika hujan lebat membuat aliran air cukup kencang hingga menggerus badan jalan. Airnya masuk ke pondasi membuat kondisi agregat tidak stabil,” ungkapnya.

    Selain itu, Kurniawan mengatakan perusahaannya hanya menjadi konsultan pengawas proyek saja dan tidak terlibat dalam proses perencanaan.

    “Sebetulnya dalam perencanaan sudah dijabarkan secara kompleks. Namun anggaran untuk finishing, penanganan tebing ini sangat minimalis sekali,” imbuhnya.

    Menanggapi hal tersebut, Pelaksanaan Tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember Eko Ferdianto mengatakan butuh waktu lima belas hari untuk menyelesaikan proyek pengasapan jalan ini.

    “Tetapi karena ini menggunakan DAK (dana alokasi khusus). Kami akan koordinasi dengan balai kapan batasan akhir waktu pekerjaannya,” tanggapnya.

    Eko menjelaskan batasan normal proyek ini harus rampung pada 10 Desember 2024. Namun karena kerusakan tersebut dipicu bencana alam, hal tersebut perlu dikoordinasikan dengan Balai Pusat Jalan dan Jembatan.

    “Kami akan minta di balai pusat jalan dan jembatan. Agar anggaran DAK ini bisa lebih dari tanggal 10 Desember 2024,” paparnya.

  • Dapat Makan Siang Gratis Bukannya Disantap, Ternyata Danang Ingin Bawa Pulang untuk Adik: Sayang

    Dapat Makan Siang Gratis Bukannya Disantap, Ternyata Danang Ingin Bawa Pulang untuk Adik: Sayang

    TRIBUNJATIM.COM – Satreskrim Polres Ogan Ilir menyambangi SDN 02 Indralaya Utara, Sumatera Selatan, pada Jumat (29/11/2024) lalu.

    Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, membagikan seratus boks makan siang sehat dan bergizi ke para siswa SD.

    Setelah membagikan seluruh boks, Ilham melihat ada seorang siswa SD yang tak menyantap makan siang gratis.

    Tak biasanya, Ilham pun menghampiri siswa SD tersebut.

    “Kenapa enggak dimakan?” tanya Ilham pada pelajar SD tersebut pada video yang diterima Tribun Sumsel dan Sripoku.com pada Sabtu (30/11/2024).

    “Nanti di rumah,” jawab siswa SD kelas III bernama Danang tersebut.

    Danang menuturkan, dia ingin makan bersama adiknya yang masih kecil.

    Siswa berusia 8 tahun itupun memasukkan boks makanan ke dalam kantong kain yang dibawanya.

    “(Bawa pulang makanan karena) sayang adik,” kata Danang.

    Sementara Ilham menuturkan, pembagian makan siang sehat dan bergizi merupakan instruksi dari pucuk pimpinan Polda Sumatera Selatan melalui Kapolres Ogan Ilir.

    “Kemarin ada 100 paket makanan sehat dan bergizi yang dibagikan,” ungkap Ilham.

    Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan setiap minggu.

    Juga sekaligus sebagai uji coba program makan siang gratis yang mulai dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Januari 2025 mendatang.

    “Semoga dengan makan siang sehat dan bergizi ini dapat membantu semangat belajar anak sehingga cerdas dan berprestasi,” harap Ilham.

    Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham membagikan makanan kepada Danang, pelajar kelas III SDN 02 Indralaya Utara, Jumat (29/11/2024) lalu. (Dok Polres Ogan Ilir)

  • Penjelasan Istana soal Makan Siang Gratis Rp10 Ribu per Porsi, Sebut Sudah Uji Coba Hampir Setahun

    Penjelasan Istana soal Makan Siang Gratis Rp10 Ribu per Porsi, Sebut Sudah Uji Coba Hampir Setahun

    TRIBUNJATIM.COM – Anggaran makan siang gratis yang semula Rp15 ribu per porsi kini turun menjadi Rp10 ribu.

    Pemerintah sudah melakukan uji coba selama setahun terakhir sebelum memutusakan.

    Hal ini seperti dijelaskan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi.

    Pemerintah telah uji coba di beberapa provinsi.

    “Sudah dilakukan uji coba hampir setahun ini. Jadi di Pulau Jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian, bisa dengan harga maksimal Rp 10.000,” kata Hasan kepada Kompas.com, Sabtu (30/11/2024).

    Hasan menuturkan, uji coba itu sudah diadakan di beberapa provinsi.

    Tiga di antaranya adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

    Tak hanya itu, penurunan harga per porsi menjadi Rp 10.000 tidak memangkas anggaran program makan bergizi gratis tahun 2025.

    Pada tahun depan, pemerintah tetap menganggarkan Rp 71 triliun dalam APBN.

    Dengan begitu, sasaran penerima program makan bergizi gratis akan lebih banyak secara bertahap.

    “Sudah ada uji coba di Jabar, Jateng, dan DKI Jakarta. Anggaran untuk MBG tahun depan tetap Rp 71 triliun,” ucap Hasan.

    Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan anggaran makan bergizi gratis menjadi Rp 10.000 per porsi.

    Nilai ini berubah setelah sebelumnya Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebutkan anggaran mencapai Rp 15.000 per porsi, yang pada praktiknya bersifat fleksibel menyesuaikan harga bahan pangan di daerah.

    Dengan kata lain, bakal ada subsidi silang dengan mengalihkan sisa anggaran dari kota dengan biaya bahan pangan rendah ke kota yang lebih mahal.

    “Kalau kita rinci program bergizi ini nanti rata-rata minimumnya atau rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp 10.000 per hari, kurang lebih,” kata Prabowo, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).

    Sejatinya, kata Prabowo, pemerintah ingin menganggarkan program tersebut Rp 15.000 per porsi.

    Kendati demikian, setelah dihitung-hitung, alokasi Rp 10.000 per porsi masih cukup layak dan bergizi.

    Kepala Negara mengungkapkan, program makan bergizi gratis merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menambah kesejahteraan rakyat, termasuk para buruh.

    Prabowo bilang, satu keluarga yang berada dalam desil terbawah biasanya memiliki 3-4 anak yang harus diberi makan.

    Lewat program ini, satu keluarga bisa menerima Rp 30.000-Rp 40.000 per hari karena program makan bergizi gratis.

    “Berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp 30.000 per hari. Ini kalau satu bulan bisa 2,7 juta,” tutur Prabowo.

    Ujicoba program makan bergizi gratis di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Senin (25/11/2024). (KOMPAS.com/Hasan)

    Makan bergizi gratis Rp 10.000 dapat apa?

    Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menilai, program makan bergizi gratis dari pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki tujuan yang baik, berapa pun nilai anggarannya.

    Menurut Toto, anggaran Rp 10.000 per porsi dapat mencukupi kebutuhan gizi anak-anak sekolah, jika program makan bergizi tersebut dikelola secara efektif.

    “Program makan siang gratis dari Presiden Prabowo sesungguhnya berapa pun nilainya, kalau dikelola dengan baik bisa cukup untuk pemenuhan gizi anak-anak,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/11/2024).

    Lebih lanjut ia menjelaskan, anggaran Rp 10.000 per anak memang sekilas terlihat tidak mencukupi bila dilihat secara individual.

    Namun, jumlah tersebut bisa cukup dengan menerapkan subsidi silang, terutama karena program ini menyasar banyak anak.

    “Kalau Rp 10.000 dihitung untuk satu orang, maka tidak akan pernah terselesaikan atau cukup. Tapi, karena ini jumlahnya banyak (anak-anak) dan jika dikelola dengan baik bisa, yaitu dengan subsidi silang,” sambung dia.

    Diketahui, subsidi silang adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan mekanisme di mana kelebihan dana dari kelompok tertentu, dialokasikan untuk mendukung kelompok lain yang membutuhkan banyak anggaran. 

    Dalam konteks makan bergizi gratis, kebutuhan gizi dan porsi makan anak-anak yang bervariasi, dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan mereka.

    Toto menambahkan, penggunaan subsidi silang ini bisa diterapkan lantaran kebutuhan gizi dan porsi makan anak-anak dari setiap jenjang pendidikan berbeda.

    Ia memberikan contoh, anak-anak SD bisa saja cukup dengan anggaran Rp 5.000 hingga Rp 7.500, mengingat porsi makan mereka lebih kecil dibandingkan siswa SMP atau SMA/SMK.

    Kelebihan anggaran dari porsi siswa SD tersebut, lantas dapat dialokasikan untuk menutupi kebutuhan gizi siswa di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

    “Jadi saya sampaikan, jika anggaran Rp 10.000 dilihat untuk per orang, maka tidak cukup. Tapi kalau Rp 10.000 untuk banyak anak, misalnya 100 atau 200 anak, maka itu cukup. Karena pakai subsidi silang itu bisa mendukung satu sama lain,” sambung dia.

    Toto mengaku dirinya pernah mempraktikkan penerapan subsidi silang tersebut.

    Menurut dia, hasilnya menunjukkan anggaran Rp 10.000 bisa mencukupi program makan bergizi, asalkan pengelolaannya tepat.

    “Sudah pernah saya coba di sebuah panti (asuhan) dan dikelola dengan baik, Rp 10.000 itu cukup untuk memenuhi gizi. Karena programnya Prabowo itu jauh lebih baik, sesungguhnya. Kalau dihargai berapa pun jumlahnya itu akan cukup,” tambah dia.

    Menurut Toto, dengan alokasi anggaran Rp 10.000 per porsi, anak-anak masih bisa mendapatkan protein, sayur, buah, dan nasi.

    Toto memberikan contoh, misalnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), siswa sekolah bisa mendapatkan nasi, ikan (75-100 gram), sayur, buah (pepaya/nanas).

    Sementara itu, Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan menyarankan agar pemerintah memfokuskan anggaran Rp 10.000 per porsi pada penyediaan lauk pauk bergizi.

    Menurut dia, konsep ini lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dibandingkan menyediakan menu lengkap.

    “Menurut saya sebaiknya dialokasikan khusus untuk lauk pauk (telur, daging ayam, atau susu secara bergantian), sebab bila berupa makan lengkap anggaran Rp 10.000 terlalu mepet,” ujarnya dalam wawancara terpisah.

    Ali menambahkan, kebutuhan nasi dan sayur sebenarnya dapat diusahakan oleh keluarga, terutama bagi masyarakat ekonomi rendah.

    Fokus utama pemberian makanan bergizi gratis diarahkan pada lauk hewani yang cenderung mahal dan sering kali sulit diakses oleh keluarga kurang mampu.

    “Biasanya dari kalangan ekonomi rendah defisit lauk hewani (karena dianggap mahal). Dengan anggaran yang tidak terlalu besar, kita bisa mengalokasikan sesuai proporsi dan prioritas jenis makanan yang sangat dibutuhkan, khususnya oleh kalangan kurang mampu,” kata dia.

    Ia memberikan gambaran dengan anggaran Rp 10.000 per porsi, anak-anak bisa mendapatkan satu telur dan satu susu, atau alternatif lain seperti satu potong daging ayam atau ikan berukuran sedang.

    Menurut Ali, alokasi yang terfokus pada sumber protein hewani ini dapat memberikan dampak signifikan pada pemenuhan gizi masyarakat.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Lestari Penjual Kopi Cemas Selamatkan Penumpang Bus Tertimpa Longsor, Semua Berhamburan ke Warungnya

    Lestari Penjual Kopi Cemas Selamatkan Penumpang Bus Tertimpa Longsor, Semua Berhamburan ke Warungnya

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang penjual kopi menceritakan momen menyelamatkan penumpang bus yang tertimpa longsor.

    Diketahui, longsor itu terjadi di Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Selasa (26/11/2024).

    Penjual kopi tersebut bernama Lestari Situmorang.

    Wanita berusia 48 tahun ini menceritakan, malam itu hujan lebat turun cukup lama.

    Sekitar pukul 22.00 WIB, dia bergegas menutup warung kopinya.

    Tiba-tiba ada empat pengendara sepeda motor yang parkir di depan warungnya.

    Tak enak hati menolak pelanggan, Lestari mempersilakan para pengendara untuk duduk.

    Tak berapa lama, dia mendapat kabar longsor terjadi di jalan yang berjarak hanya beberapa meter dari rumahnya.

    Teriakan histeris minta tolong pun memecah suasana malam yang berisik karena hujan.

    Arus lalu lintas macet parah.

    Beberapa orang meninggalkan kendaraan untuk menyelamatkan diri.

    Cukup ramai pula orang mendatangi warungnya untuk berlindung.

    Kecemasan pengunjung mulai menyelimuti warung kopinya.

    Suasana semakin menegangkan ketika dia mendapat informasi bahwa ada dua unit bus pariwisata yang terkena longsor.

    Parahnya, satu unit bus itu terdorong material longsor sampai masuk ke jurang.

    Sejumlah penumpang dari bus pun berusaha menyelamatkan diri dan meminta pertolongan ke warungnya.

    “Jadi orang sudah berhamburan ke sini. Yang dari bus pariwisata itu pun datang semua ke sini,” kata Lestari saat diwawancarai di warungnya pada Kamis (28/11/2024), melansir dari Kompas.com.

    Dia melihat ada seorang penumpang bus yang mengalami luka di bagian kepala.

    Dengan sigap, Lestari membantu memberikan obat dan selimut untuk menutupi luka.

    Korban itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit oleh warga lainnya.

    Setelah itu, longsor tiba-tiba terjadi di seberang rumahnya.

    Dia bersama keluarga dan warga yang mengungsi seketika berlari masuk ke dalam rumah untuk berlindung.

    Satu pohon tumbang tepat di samping warungnya.

    Hanya cabang pohon yang terkena seng.

    “Udah gitu menjerit-jerit kami semua. Itu lah namanya juga panik, ada juga yang nakut-nakuti kami. ‘Udah hati-hati kalian, nanti nyusul lagi longsornya,’ katanya,” ucap Lestari.

    Lestari lekas berpikir rumahnya yang berdiri di atas tanah timbun cukup berisiko menampung pengungsi.

    Alhasil, dia bersama keluarganya membantu untuk mengevakuasi.

    Sebelum itu, mereka pun berdoa bersama untuk meminta perlindungan.

    “Siap berdoa, mereka udah pergi, kami evakuasi ke belakang sana, ladang Daulay, Desa Sibolangit. Itu ada rumah keluarga,” ungkap Lestari.

    Dia menyampaikan, setelah peristiwa itu, dia tidak berani tidur di warungnya dan memilih mengungsi di kediaman keluarganya.

    Hanya saja, sesekali dia datang ke warung untuk membersihkan lumpur.

    Sampai saat ini, Lestari masih cemas untuk tinggal di warungnya.

    “Sudah pasti cemas. Cuma sebagai anak Tuhan kita kan harus banyak berdoa. Kalau enggak sih, ya gimana, karena musim hujan ini, kita jadi was-was. Sementara dari belakang longsor, di depan diterpa longsor. Ya dari saya pribadi banyak berdoa. Baru ini titik terparah, semua kami kena,” tutupnya.

    Sebelumnya diberitakan, Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan sudah ada sembilan orang yang tewas akibat longsor tersebut.

    Sampai saat ini, jalur Medan-Berastagi pun masih ditutup karena proses evakuasi dan pembersihan material belum selesai.

    Sementara itu, dinding dapur rumah milik Nur Taufik di Dusun/Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar jebol diterjang material tanah longsor pada Kamis (28/11/2024). 

    Tebing setinggi lebih kurang 15 meter di belakang rumah Taufik longsor setelah diguyur hujan seharian. 

    “Sejak kemarin hingga hari ini di sini (Desa Kemirigede) diguyur hujan dan mengakibatkan tanah longsor,” kata Taufik, Jumat (29/11/2024). 

    Taufik mengatakan tanah longsor yang terjadi kemarin merupakan longsor susulan. 

    Sekitar seminggu lalu, sudah terjadi tanah longsor di tebing belakang rumahnya. 

    “Longsor pertama hanya membuat dinding dapur retak. Terus kemarin terjadi longsor susulan yang mengakibatkan dinding dapur ambrol,” ujarnya.

    Kepala Dusun Kemirigede, Acen Indriyanto mengatakan perangkat desa bersama warga melakukan kerja bakti membersihkan material longsor di lokasi. 

    Menurutnya, kejadian tanah longsor kali ini merupakan longsor susulan. Seminggu sebelumnya sudah terjadi tanah longsor di lokasi. 

    “Kemarin hujan deras dan berlangsung lama, lalu terjadi longsor susulan di lokasi,” katanya. 

    Dikatakannya, longsor susulan kali ini merusak dinding dan atap bagian dapur rumah warga. 

    “Kami mengimbau warga waspada, karena kondisi cuaca ekstrem. Hari ini di lokasi juga masih diguyur hujan,” ujarnya. 

    Sebelumnya, hujan yang menguyur sejak Kamis (28/11/2024) hingga Jumat (29/11/2024) pagi menyebabkan bencana tanah longsor dan banjir di sejumlah desa di Kabupaten Blitar. 

    Bencana tanah longsor terjadi di Desa Kemirigede Kecamatan Kesamben, Desa Pagerwojo Kecamatan Kesamben, dan Desa Ngadirejo Kecamatan Wlingi. 

    Sedang bencana banjir terjadi di Desa Kedungwungu, Kecamatan Binangun. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com