Author: Tribunnews.com

  • Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Divonis Penjara 10 Bulan, Didenda Rp5 Juta

    Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Divonis Penjara 10 Bulan, Didenda Rp5 Juta

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Jelita Pamungkas Sari (28) yang dikenal sebagai Selebgram asal Desa Padangan, Kecamatan Ngantru diputus bersalah oleh Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung, pada Kamis (28/11/2024) lalu.

    Sebelumnya Jelita menjadi terdakwa karena mempromosikan sejumlah situs judi online, dengan imbalan uang.

    Dalam amar putusannya, majelis hakim menjatuhkan pidana penjara selama 10 bulan kepada Jelita.

    Selain itu majelis hakim juga menambahkan pidana denda Rp 5 juta, atau diganti pidana kurungan selama 3 bulan jika tidak dibayar.

    Putusan ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), yaitu pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan, dan denda Rp 10 juta, subsider 3 bulan pidana kurungan.

    Barang bukti berupa ponsel Iphone 14 Pro dan Oppo A58, serta rekening berisi Rp 1,4 juta disita.

    Dua ponsel itu yang dipakai Jeje, panggilan akrabnya, untuk aplikasi Instragram yang dipakai mempromosikan judi online.

    Sementara rekening sebuah bank nasional itu dipakainya menerima transferan uang upah dari promosi judi online itu.

    Menanggapi putusan ini, Kasi Intelijen Kejari Tulungagung, Amri Rahmanto Sayekti, mengaku pihaknya masih mempertimbangkan putusan itu.

    “Besok adalah hari terakhir untuk menentukan sikap. Jika terdakwa banding, JPU juga akan banding,” ujar Amri

    Sementara penasihat hukum Jeje, Fitri Erna mengaku menerima putusan majelis hakim.

    “Kami menghargai putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Tulungagung, dan kami tidak banding,” ujar Fitri.

    Fitri mengaku akan membayar pidana denda sebesar Rp 5 juta, seperti amar putusan.

    Dengan demikian nantinya Jeje hanya menjalani pidana penjara selama 10 bulan.

    Jeje mulai ditahan pada 6 Agustus 2024, dan akan bebas pada 6 Juni 2025.

    Jika Jeje mendapat remisi Idul Fitri 2025 yang jatuh di Bulan Maret, maka ia bebas lebih cepat.

    Sosok Jeje selama ini cukup terkenal karena mempunyai 332.000 pengikut di Instagram @jelitaje20.

    Ia juga aktif di Tiktok, dengan pengikut mencapai 651,3 ribu.

    Dalam konten yang diunggahnya, Jeje selalu menampilkan sosok yang seksi dan menarik mata laki-laki.

    Banyaknya pengikut di media sosial ini yang membuatnya dilirik situs judi online.

    Dia mendapat endorse untuk mempromosikan 4 situs judi yaitu Indobet, Eslot, Slotvip dan Fortuna.

    Secara aktif dia mencantumkan tautan (link) situs judi tersebut dalam unggahan di akun instagramnya dengan upah Rp 25 juta.

    JPU menuntut dengan pasal 45 ayat (2) juncto pasal 27 ayat (2) Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang mengatur distribusi muatan perjudian.

  • UPH dan Korporasi Tembakau Swating Wonosobo Resmi Beroperasi, Produk Unggulannya Cerutu dan Garangan

    UPH dan Korporasi Tembakau Swating Wonosobo Resmi Beroperasi, Produk Unggulannya Cerutu dan Garangan

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan Korporasi Tembakau Swating di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo telah diresmikan, Rabu (4/12/2024).

    Peresmian tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distabun) Jawa Tengah Supriyanto dan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar.

    Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengaku bersyukur Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan Korporasi Tembakau Swating yang diusulkan petani direspon baik oleh pemerintah provinsi.

    Dengan adanya UPH dan korporasi ini diharapkan dapat mengembangkan kembali potensi tembakau Swating Tieng yang sudah melegenda sejak zaman Belanda.

    Albar menyebut, tembakau Swating sempat terpinggirkan. Hanya sekitar 20-30 persen petani yang menanam tembakau sementara sisanya beralih bertanam kentang. 

    Namun seiring waktu dengan biaya produksi kentang yang meningkat dan harga jual rendah, Albar berpendapat tembakau Swating punya potensi peluang yang cukup besar.

    Peresmian Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan Korporasi Tembakau Swating di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo telah diresmikan, Rabu (4/12/2024). (Tribunjateng.com/Imah Masitoh)

    “Alhamdulillah, sudah ada peresmian UPH dan Korporasi Tembakau Swating. Terima kasih kepada Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah yang sudah menerima usulan dari Kelompok Tani Swating,” ucap Albar.

    Ke depan, dalam prosesnya nanti, petani diimbau untuk menggunakan teknologi terapan guna mempermudah produksi dan penanganan tembakau.

    “Diperlukan alih teknologi dari metode lama ke teknologi terapan agar lebih efisien,” sebutnya.

    UPH akan menggandeng petani Desa Tieng dan sekitarnya di Kecamatan Kejajar, serta korporasi petani yang mendukung kelompok tani dan petani secara timbal balik.

    “Kelompok tani akan membeli hasil panen petani, menghindari ketergantungan pada tengkulak. Petani diminta lebih berdaya dan menguasai produksi sendiri,” terangnya.

    Albar percaya dengan inovasi yang dihadirkan para petani Desa Tieng seperti cerutu dan tembakau linting Swating dapat bersaing di pasaran.

    “Pasar rokok yang mahal memberikan peluang besar untuk tembakau Swating. Namun, semua produk harus bercukai agar legal dan aman dipasarkan,” imbuhnya.

    Albar berharap kehadiran UPH Swating dapat membuka peluang pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bagi petani tembakau di Desa Tieng dan sekitarnya. 

    Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Sumanto menambahkan, produk tembakau di Desa Tieng telah bisa dimanfaatkan sendiri oleh para petani. Tembakau Tieng telah dikenal kekhasannya.

    Setidaknya ada sebanyak 5 kelompok tani tembakau atau sekitar kurang lebih 125 petani tembakau di desa ini yang nantinya akan ikut berkontribusi dengan UPH ataupun Korporasi Tembakau Swating Tieng.

    Dalam UPH ini setidaknya ada 4 jenis yang akan di produksi mulai dari tembakau rajangan lembutan, garangan khas Tieng, tembakau racikan, tembakau lintingan, termasuk cerutu yang produknya bisa disandingkan dengan daerah lain.

    “Produk ini sudah ada khasnya sendiri ada cerutu linting dan garangan yang khas Tieng berbeda dari lainnya. Dengan UPH dan korporasi semoga bisa memberikan nilai tambah untuk tembakau sendiri dan kesejahteraan petani,” tandasnya. (ima)

  • Jika Upah Minimum 2025 Kepri Naik 6,5 Persen, UMP Kepulauan Riau Jadi Berapa? Cek di Sini

    Jika Upah Minimum 2025 Kepri Naik 6,5 Persen, UMP Kepulauan Riau Jadi Berapa? Cek di Sini

    Jika Upah Minimum 2025 Kepri Naik 6,5 Persen, UMP Kepulauan Riau Jadi Berapa? Cek di Sini

    TRIBUNJATENG.COM – Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5 persen.

    Pengumuman dilakukan di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).

    “Setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan buruh, kami memutuskan menaikkan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada tahun 2025,” ujar Prabowo di Istana Negara.

    Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli merekomendasikan kenaikan sebesar 6 persen, namun pemerintah memutuskan kenaikan lebih tinggi untuk memperkuat daya beli pekerja.

    UMP 2025 dirancang sebagai jaminan pengamanan sosial, khususnya bagi pekerja yang belum berkeluarga atau bekerja di bawah 12 bulan, dengan memperhatikan kebutuhan hidup layak.

    Untuk upah minimum sektoral di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, penentuan akan dilakukan oleh Dewan Pengupahan Daerah.

    “Dewan pengupahan akan menetapkan upah sektoral sesuai kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah masing-masing,” tambah Prabowo.

    Kenaikan ini ditetapkan setelah rangkaian rapat di Istana Kepresidenan yang melibatkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan pejabat terkait lainnya.

    Dalam penyusunan UMP, pemerintah mempertimbangkan aspirasi buruh dan pengusaha untuk menyeimbangkan peningkatan pendapatan pekerja serta menjaga daya saing usaha.

    “Kami ingin memastikan kenaikan UMP dapat memenuhi kebutuhan buruh sekaligus tidak membebani pengusaha,” ujar Yassierli.

    Pemerintah menargetkan aturan terkait UMP 2025 selesai pada akhir November atau paling lambat awal Desember, dengan harapan dapat memberikan kepastian kepada seluruh pihak terkait.

    Dalam pernyatannya, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa upah minimun sektoral akan ditetapkan oleh Dewan Pengupahan Provinsi, Kota, dan Kabupaten.

    Sementara itu, ketentuan yang lebih rinci dari upah minimum 2025 akan diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) baru yang segera terbit.

    Lantas berapa besaran UMP Kepri Kepulauan Riau jika naik 6,5 persen?

    Berikut perhitungannya:

    6,5 persen x UMP Kepri 2024

    = 6,5/100 x 3.402.492

    Jumlah kenaikan UMP Kepri Kepulauan Riau = 221.161,98

    UMP Kepri Kepulauan Riau 2025: 3.402.492 + 221.161,98 = Rp 3.623.653,98

    Dengan demikian, UMP Kepri Kepulauan Riau 2025 diprediksi sebesar Rp 3.623.653,98 naik Rp 221.161,98 dari tahun 2024.

    UMP Kepri Kepulauan Riau 2020-2024

    2020: Rp 3.005.460

    2021: Rp 3.005.460

    2022: Rp 3.050.172

    2023: Rp 3.279.194

    2024: Rp 3.402.492

    UMK Kab/Kota di Provinsi Kepri Kepulauan Riau tahun 2024:

    1. UMK Kabupaten Bintan: Rp 3.950.050

    2. UMK Kabupaten Karimun: Rp 3.715.000

    3. UMK Kabupaten Kepulauan Anambas: Rp 3.835.605

    4. UMK Kabupaten Lingga: Rp 3.402.492

    5. UMK Kabupaten Natuna: Rp 3.406.575

    6. UMK Kota Batam: Rp 4.685.050

    7. UMK Kota Tanjung Pinang: Rp 3.402.492

     

    (*)

  • 21 Daerah Tuntas Rekapitulasi Suara Pilkada Serentak 2024, 17 Kabupaten/Kota Masih Proses

    21 Daerah Tuntas Rekapitulasi Suara Pilkada Serentak 2024, 17 Kabupaten/Kota Masih Proses

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Proses rekapitulasi suara Pilkada serentak 2024 di tingkat kabupaten/kota saat ini masih terus berlangsung. Dari proses hitung tersebut, setidaknya sudah terdapat 21 daerah dari total 38 Kabupaten/kota yang tuntas melaksanakan rekapitulasi suara. 

    Data tersebut merupakan update sementara yang dihimpun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim per Rabu (4/12/2024) sore.

    “Alhamdulillah secara umum rekapitulasi suara di tingkat kabupaten/kota tidak ada kendala,” kata Komisioner KPU Jatim Choirul Umam saat dikonfirmasi. 

    Dari data yang dirilis oleh KPU, 21 daerah tersebut mayoritas tuntas melaksanakan rekapitulasi suara pada rentang tanggal 1 hingga 3 Desember. Misalnya Kota Mojokerto, Tuban, Pacitan, Ponorogo, Kabupaten Madiun, Magetan, Kediri, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. 

    Lalu Kota Batu, Kota Malang, Kota Surabaya, Jombang dan Kota Kediri. Sedangkan sejumlah daerah sisanya merampungkan rekapitulasi suara pada Rabu ini. Yakni, Banyuwangi, Bojonegoro, Gresik, Kota Madiun, Kota Blitar, Probolinggo dan Trenggalek. 

    Dengan data tersebut, praktis saat ini tersisa 17 daerah yang masih melaksanakan proses rekapitulasi suara. Diantaranya, merupakan daerah di kawasan Madura. 

    Namun, KPU Jatim meyakini tahapan ini masih akan sesuai jadwal. Apalagi, rekapitulasi suara di tingkat Provinsi masih akan berlangsung mulai 8 Desember 2024. 

    Sementara itu, Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi mengungkapkan, pihaknya berupaya agar rekapitulasi suara di tingkat provinsi bisa rampung dalam dua hari.

    “Rencananya tanggal 8 dan 9 Desember. Insyaallah dua hari cukup,” ujar Aang saat dikonfirmasi wartawan. 

    Berikut daftar kabupaten/Kota yang sudah tuntas rekapitulasi Pilkada Serentak 2024 hingga 4 Desember ;

    1. Kota Mojokerto, 1 Desember 2024
    2. Tuban, 2 Desember 
    3. Pacitan, 3 Desember
    4. ⁠Ponorogo, 3 Desember
    5. Kabupaten Madiun 3 Desember
    6. Magetan, 3 Desember
    7. Kediri 3 Desember
    8. Kota Pasuruan, 3 Desember
    9. Kota Probolinggo 3 Desember
    10. Kota Batu, 2 Desember
    11. Kota Malang, 3 Desember
    12. Kota Surabaya, 3 Desember
    13. Jombang 3 Desember 2024
    14. Kota Kediri 3 Desember 2024
    15. Banyuwangi 4 Desember 2024
    16. Bojonegoro 4 Desember 2024
    17. Gresik, 4 Desember 2024
    18. Kota Madiun, 4 Desember 2024
    19. Kota Blitar, 4 Desember 2024
    20. ⁠Probolinggo, 4 Desember 2024
    21. Trenggalek, 4 Desember 2024

  • Kondisi Wisata Setigi di Gresik yang Dulu Desa Miliarder, eks Kades Jadi Tersangka, Tak Terawat

    Kondisi Wisata Setigi di Gresik yang Dulu Desa Miliarder, eks Kades Jadi Tersangka, Tak Terawat

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Wisata Setigi di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik yang dulunya dijuluki desa miliarder dan viral di segala penjuru kondisinya tak seramai dulu.

    Ditambah lagi mantan kades Sekapuk Abdul Halim yang juga penggagas Desa Miliarder ditetapkan sebagai tersangka penggelapan aset desa oleh Satreskrim Polres Gresik.

    Pria yang akrab disapa Halim itu dijerat dengan Pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 4 tahun.

    Diketahui beberapa wahana dan fasilitas di wisata Setigi Gresik saat ini sudah mulai rusak dan tak terawat.

    Para pedagang makanan dan minuman yang ada di dalam wisata Setigi sangat berkurang. Jika dulu ramai kini hanya tersisa 5 stan yang buka pada hari biasa, dan 9 stan buka pada hari Minggu.

    Sebab pada hari Minggu atau hari libur, pengunjung wisata Setigi Gresik baru berdatangan meskipun tak sebanyak dahulu.

    Kemudian danau yang menjadi icon wisata Setigi, spot foto pengunjung kini mengering karena masih dalam perbaikan.

    Keringnya danau buatan tersebut, mengalami kebocoran yang disebabkan akar pohon.

    Manager Wisata Setigi Basith mengaku dengah kondisi yang saat ini, Wisata Setigi tidak bisa berbuat banyak untuk membenahi.

    Pendapatan tiket pengunjung yang masuk juga masih minim, hanya cukup untuk membayar karyawan.

    “Kalau karyawan sekarang sisa 16 orang, itu pun kita secara gantian masuknya. Untuk saat ini bisa gaji karyawan sudah bagus. Tapi menunggu kasus Mantan Kades itu selesai, nanti akan di rencanakan secara matang mau diapakan wisata Setigi ini,” ujar Basith, Rabu (4/12/2024).

    Diketahui Wisata Setigi merupakan primadona saat masa kejayaannya. Wisata Setigi mempunyai arti yaitu selo yang artinya bebatuan ,Tirto artinya Air dan Giri yang artinya Gunung.

    Wisata ini dibuka 1 Januari 2020. Dulunya wisata setigi adalah sebuah lahan bekas tambang batu kapur dan sejak 2003 sudah tidak lagi digunakan.

    Mantan kepala desa Sekapuk, Abdul Halim dibawa ke mobil polisi, Kamis (28/11/2024). (tangkapan layar video amatir)

    Kemudian, berubah fungsi sebagai tempat pembuangan sampah. Pada 2018, semenjak Abdul Halim menjabat sebagai Kepala Desa Sekapuk, ia bersama warga berinisiatif untuk membersihkan dan menjadikannya sebagai tempat wisata.

    Saat pertama kali dibuka, Wisata Setigi mendapatkan antusias luar biasa dari masyarakat Gresik maupun dari luar kota Gresik. Bahkan, wisatawan dari mancanegara tertarik untuk mendatangi wisata bekas tambang tersebut.

    Kejayaan Wisata Setigi tak berlangsung lama. Melihat antusias wisatawan yang semakin banyak, Abdul Halim yang saat itu menjabat sebagai Kepala Desa menaikan harga tiket masuk sebesar Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu.

    “Pada saat harga tiket dari Rp 15 ribu naik menjadi 30 sampai Rp 40 ribu, ada penurunan pengunjung secara drastis. Saya tidak tahu berapa penurunannya waktu itu, karena saya ditunjuk oleh warga jadi manager disini masih baru seminggu,” katanya.

    Dinaikan tiket tersebut, lanjut Basith, merupakan langkah Mantan Kepala Desa Abdul Halim untuk menutupi kekurangan dalam pembangunan wisata baru yakni Kebun Pak Inggih (KPI). Sehingga, pendapatan dari Wisata Setigi banyak yang terkuras untuk ambisi Abdul Halim dalam membangun wisata KPI.

    Wisata agrowisata Kebun Pak Inggih atau bisa juga di sebut agrowisata KPI.  Wisata Kebun Pak Inggih (KPI) masih termasuk dengan wilayah sekapuk yakni masih satu wilayah dengan wisata setigi yang menawarkan wisata alam nya.

    “Banyak yang pendapatan dari sini (Setigi) untuk menutupi kebutuhan dari Wisata KPI. Jadi banyak karyawan yang di Setigi yang gajinya nunggak sampai tiga bulan,” terangnya.

    Karena gaji karyawan banyak yang menunggak, membuat wisata Setigi tak lagi terawat. Banyak karyawan yang enggan kembali masuk karena gaji masih belum diberikan.

  • Remaja Meresahkan Akhirnya Tertangkap, Hendak Kembali Curi Barang Jamaah Masjid Ataqwa Boyolali

    Remaja Meresahkan Akhirnya Tertangkap, Hendak Kembali Curi Barang Jamaah Masjid Ataqwa Boyolali

    TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI – Remaja meresahkan akhirnya tertangkap tangan saat hendak kembali beraksi di Masjid Ataqwa Boyolali.

    Sosok remaja ini memang sudah dinanti-nanti kehadirannya oleh warga.

    Dia telah mencuri tas milik jamaah masjid dan aksinya pun terekam secara jelas di CCTV.

    Jemaah Masjid Ataqwa Dukuh Ngepreh, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak kini bisa bernapas lega.

    Remaja meresahkan yang kerap bikin jemaah kehilangan barang akhirnya tertangkap.

    DBN (13) ditangkap warga pada Senin (2/12/2024) petang.

    Remaja asal Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar ini memang sudah ditandai warga.

    Pasalnya, remaja itu sempat terekam CCTV saat mengambil barang milik jemaah pada Sabtu 30 November 2024.

    Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto menyebut, saat itu aksi remaja ini terekam kamera pengawas.

    “Terduga pelaku mengambil tas milik korban yang berisi uang Rp144.000, 1 handphone, 1 kalkulator,” kata AKP Arif Mudi Prihanto seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (4/12/2024).

    Akibat kejadian itu, pengurus masjid kemudian membuka rekaman CCTV.

    Dalam rekaman itu, terlihat jelas wajah terduga pelaku.

    Warga yang sudah mengenali wajah terduga pelaku ini pun kemudian melihat DBD kembali berada di masjid.

    “Senin (2/12/2024) sekira pukul 17.30, terduga pelaku yang kembali ke masjid, kemudian ditangkap warga setempat,” katanya.

    Oleh warga, terduga pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Ngemplak.

    Dari Polsek Ngemplak, terduga pelaku kemudian dibawa ke Unit PPA Satreskrim Polres Boyolali. (*)

  • Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Wonosobo 2024, Pasang Afif-Husein Unggul dari Itab-Sidqi

    Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Wonosobo 2024, Pasang Afif-Husein Unggul dari Itab-Sidqi

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Hasil rekapitulasi perhitungan perolehan suara Pemilihan Bupati Wonosobo 2024, paslon nomor urut 1 Afif-Husein unggul dari paslon nomor urut 2 Itab-Sidqi.

    Hasil tersebut ditetapkan dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan dan Penetapan Hasil Tingkat Kabupaten Wonosobo dalam Pilkada Serentak Tahun 2024, Rabu (4/12/2024) di Gedung Korpri Wonosobo.

    Pasangan calon nomor urut 1 atas nama Afif Nurhidayat dan Amir Husein memperoleh suara sah sebanyak 318.163 suara. 

    Sementara pasangan calon nomor urut 2 atas nama Khairullah Al Mujtaba dan Sidqi Ferin Diana memperoleh suara sah sebanyak 135.425.

    Dengan ini, pasangan nomor urut 1 atas nama Afif Nurhidayat dan Amir Husein unggul dari lawannya pasangan calon nomor urut 2 atas nama Khairullah Al Mujtaba dan Sidqi Ferin Diana.

    Untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pasangan calon nomor urut 2 Ahmad Luthfi -Yaj Yasin memperoleh suara sah sebanyak 275.134 suara unggul dari pasangan calon nomor urut 1 Andika Perkasa – Hendi yang memperoleh sebanyak 176.819 suara.

    Ketua KPU Kabupaten Wonosobo, Ruliawan Nugroho menyampaikan, dalam rapat pleno ini, seluruh PPK di 15 kecamatan memaparkan hasil rekapitulasi di masing-masing kecamatan.

    Sebelumnya, rekapitulasi perhitungan suara di tingkat kecamatan telah dilaksanakan sejak tanggal 29-30 November 2024 lalu.

    “Hari ini 15 kecamatan sudah memaparkan semua dan lancar tidak ada kendala. Pemilihan Bupati Wonosobo yang unggul paslon 1 sementara Pemilihan Gubernur Jateng yang unggul paslon 2,” ujarnya.

    Ruli menyebut dari laporan tiap-tiap kecamatan tidak ada kendala yang berarti. 

    Beberapa kendala ditemui mulai dari penulisan C plano, kekurangan logistik surat suara, hingga layout TPS yang belum standar sesuai PKPU.

    Sementara itu, partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024, Ruli mengatakan di angka 70 persen, naik dari pilkada sebelumnya.

    “Pemilih berkisar di angka 70 persen naik dari pilkada sebelumnya, tapi bila dibandingkan pilpres dan pileg kemarin turun,” jelasnya.

    Ruli menambahkan, usai penetapan hasil pilkada tingkat kabupaten hari ini, hasil rekapitulasi perhitungan suara gubernur akan dilanjutkan untuk pleno di tingkat provinsi. (ima)

  • Video STIKES Telogorejo Semarang Mewisuda 290 Mahasiswa, 75 Persen Diterima Kerja Sebelum Lulus

    Video STIKES Telogorejo Semarang Mewisuda 290 Mahasiswa, 75 Persen Diterima Kerja Sebelum Lulus

    Berikut ini video STIKES Telogorejo Semarang mewisuda 290 mahasiswa, 75 persen diterima kerja sebelum lulus.

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – STIKES Telogorejo Semarang kembali mengukir prestasi dengan sukses menyelenggarakan acara Wisuda dan Angkat Sumpah bagi lulusan program Ahli Madya Keperawatan, Sarjana Farmasi, Profesi Ners, Kebidanan, dan Fisioterapi.

    Bertempat di PO Hotel Semarang, Rabu (4/12) acara ini dihadiri oleh para wisudawan, keluarga, dosen, serta tamu undangan dari berbagai instansi.

    Sebanyak 290 wisudawan resmi dilantik, yang terdiri dari 131 lulusan Profesi Ners, 49 lulusan Sarjana Farmasi, 31 lulusan Sarjana Profesi Bidan, 35 lulusan Srjana Fisioterapi dan 44 lulusan Ahli Madya Keperawatan.

    Dalam acara ini, penghargaan diberikan kepada lulusan terbaik di masing-masing program studi. 3 wisudawan dari program Profesi Ners meraih predikat lulusan terbaik dengan IPK sempurna 4.00 diantaranya Natalia Azalia Dyah Wibowo, Vrita Anggraeny dan Nur Qomariyah.

    Sementara itu, Risma Ayu Octaviani dari program Sarjana Farmasi memperoleh IPK 3.85, Hesty Tri Kurniasari dari program Profesi Bidan memperoleh IPK 3.95, Samuel Frandito Pramaditya T dari program Sarjana Fisioterapi memperoleh IPK 3.88 dan Rasti Kaha Andini dari program Diploma Keperawatan mencatatkan IPK 3.93 sebagai yang terbaik.

    Acara ini menjadi momen istimewa yang tidak hanya mengukuhkan keberhasilan akademik para Iulusan, tetapi juga menegaskan peran STIKES Telogorejo sebagai institusi pendidikan kesehatan yang mampu mencetak tenaga profesional berdaya saing global.

    STIKES Telogorejo Semarang merupakan institusi pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan kompetensi tenaga kesehatan. Dengan fasilitas dan program pendidikan berkualitas, STIKES Telogorejo terus berkomitmen mencetak lulusan yang unggul dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Stikes Telogorejo Semarang saat ini tengah menunggu kesempatan untuk mendapatkan rekomendasi menuju ke Universitas.

    Selain prestasi akademik, STIKES Telogorejo juga dikenal memiliki keunggulan dalam membangun jejaring kerjasama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri. Melalui unit Career Center, mahasiswa dan alumni mendapat akses lebih luas ke peluang kerja.

    Tidak heran, sebanyak 75 persen dari wisudawan Profesi Ners dan 45 persen Wisudawan Diploma Keperawatan sudah diterima bekerja sebelum lulus di rumah sakit ternama, seperti SMC RS Telogorejo, RS Mardi Rahayu Kudus, RSU Budi Rahayu Pekalongan, RS Awal Bros Batam, ZAP Clinic, RS Keluarga Sehat Pati, National Hospital Surabaya, ERHA Clinic, PT BRILife, RS Pondok Indah Group, Eka Hospital Jakarta, dan beberapa klinik di Kota Semarang.

    Ketua Stikes Telogorejo Semarang, dr. Swanny Trikajanti Widyaatmadja, M.Kes., Ph.D. mengucapkan selamat kepada wisudawan. Ia berpesan agar menjadikan pencapaian ini bukan suatu akhir tapi awal untuk terus belajar dan terus berusaha.

    dr. Swanny Trikajanti Widyaatmadja, M.Kes., Ph.D. juga bepesan kepada wisudawan untuk tidak melupakan Stikes Telogorejo Semarang dan menjaga nama baik almamater dimanapun berada.

    “Integrasi dalam bekerja, menjalankan profesi dengan sebaik-baiknya. Saya sampaikan hal yang perlu diingat empat prinsip moral yaitu selalu berbuat baik, tidak merugikan orang lain, adil dalam pelayanan dan menghargai pasien atau masyarakat,” pungkasnya.

    Para lulusan yang hari ini diwisuda sebanyak 75 persen sudah mendapat pekerjaan sebelum lulus. Sebagian lain dari mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang akademik yang lebih tinggi.

    “Satu tahun sebelum semester akhir itu kita ada karir center yang memberi kesempatan kepada pihak pengguna yaitu dari rumah sakit dari klinik untuk rekrutmen di kampus Stikes Telogorejo Semarang. Jadi HRD dari rumah sakit, dari klinik datang mengadakan rekrutmen dan teman-teman bisa ikut wawancara ikut tes,” imbuhnya.(*)

  • Penjaga Toko Jadi Polisi Gadungan, Pasang Foto Kapolda Ngaku Duda Cari Istri Demi Endorse Iklan

    Penjaga Toko Jadi Polisi Gadungan, Pasang Foto Kapolda Ngaku Duda Cari Istri Demi Endorse Iklan

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pria mengaku sebagai seorang polisi bahkan menggunakan foto Kapolda untuk memuluskan aksinya.

    Pria itu membuat akun Facebook untuk mencari calon korbannya.

    Foto Kapolda yang digunakan adalah Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri digunakan sebagai foto profilnya.

    Diketahui, pemilik akun Facebook polisi gadungan itu adalah RH.

    Kini ia ditangkap Tim Siber Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau (Kepri).

    Pria itu dituduh melakukan penipuan dengan memakai foto Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri, sebagai foto profil akun miliknya.

    Dalam postingannya, RH mengaku sebagai duda yang mencari calon istri.

    Dia juga mengklaim memiliki toko sembako, lahan pertanian, dan perkebunan sawit.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri, Kombes Pol Putu Yudha, menjelaskan aksi RH berlangsung selama dua bulan terakhir.

    “Dari patroli siber, kami menemukan akun menggunakan foto Kapolda Kepri.

    Dia mengaku sebagai duda, mencari calon istri, dan memamerkan punya 5 hektare sawah, perkebunan sawit, serta 5 toko sembako,” kata Putu di Polda Kepri, Selasa (3/12/2024).

    RH tidak hanya memakai foto Kapolda Kepri, tetapi juga foto pejabat TNI-Polri lainnya.

    RH sebelumnya bekerja sebagai penjaga toko.

    Patroli siber pada Minggu (24/11/2024) mengungkap aktivitas akun palsu tersebut.

    Tim kemudian melacak lokasi RH di Kota Serang, Banten.

    RH ditangkap di rumahnya pada Rabu (27/11/2024).

    Petugas menyita dua ponsel yang digunakan untuk mengoperasikan akun palsu tersebut.

    Saat diperiksa, RH mengaku tidak tahu identitas pejabat TNI-Polri yang fotonya dia pakai.

    “Dia asal mengambil foto untuk akun media sosialnya.

    Tujuannya menaikkan jumlah pengikut agar bisa mendapat endorse dan iklan,” ujar Putu.

    RH mengaku terinspirasi selebritas di YouTube.

    Dia juga mengaku jumlah pengikutnya melonjak dari 46 ribu menjadi 68 ribu sejak memakai foto pejabat.

    Dia kini dijerat Pasal 51 ayat 1 junto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Ancaman hukumannya mencapai 12 tahun penjara.

    “RH ini meningkatkan jumlah pengikut dengan memakai foto pejabat.

    Dia berharap bisa mendapat iklan dan endorse di akun Facebook miliknya,” kata Putu.

    Sementara itu, aksi polisi gadungan lainnya juga pernah terjadi di Sleman, DI Yogyakarta.

    Polisi gadungan itu menyasar korban berinisial DRS.

    Korban sempat menanyakan surat penangkapan, namun pelaku marah.

    Hingga akhirnya korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah  . 

    Usai menerima laporan, polisi bergerak cepat dan meringkus  pelaku.

    Diketahui modus operandi yang dilakukan pelaku adalah berpura-pura sebagai anggota polisi.

    Korban seolah-olah target operasi penangkapan.

    Kejadian bermula saat korban sedang berada di rumah rekannya, di Kalurahan Merdikorejo Tempel pada Senin 26 Agustus 2024 sekira pukul 20.30 WIB, tiba-tiba didatangi 3 orang mengenakan masker dan sebo dengan mengendarai satu mobil. 

    Satu orang mengaku sebagai anggota polisi dan memaksa korban dipaksa masuk ke dalam mobil. 

    Adapun sepeda motor milik korban turut dibawa pelaku. 

     “Salah satu pelaku mengaku anggota polisi. Jadi, seolah-olah korban merupakan tersangka kejahatan,” kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menceritakan, Mapolresta Sleman, beberapa waktu lalu.

    Ditengah perjalanan, di jalan Tempel – Seyegan tepatnya di Kalurahan Sumberrejo, Tempel, mobil berhenti.

    Korban diturunkan dari mobil lalu dipaksa untuk mencari seseorang pemakai sabu. 

    Jika tidak bisa menunjukkan maka akan dibawa ke kantor.

    Tetapi korban tidak tahu, dan berbalik menanyakan surat penangkapan sehingga membuat pelaku yang mengaku sebagai anggota Kepolisian marah sehingga dipukul berulang kali.

    Dompet dan handphone milik korban diambil. 

    Setelah itu, mulut, mata dan tangan korban dilakban dan bagian kedua jari kelingking diikat menggunakan kabel ties. 

    Korban kembali dimasukkan ke dalam mobil dan diajak pergi dengan posisi satu pelaku duduk di tengah, satu driver dan satu pelaku lainnya mengendarai sepeda motor Kawasaki milik korban. 

    Sesampainya di dekat Samsat Magelang, mobil berhenti.

    Para pelaku keluar sedangkan korban yang berada di dalam mobil membuka ikatan tangan dan membuka lakban dan berusaha kabur. 

    Tetapi ketahuan dan dikejar para pelaku. 

    Korban melawan namun akhirnya diamankan oleh warga. 

    Sedangkan tiga pelaku pergi dengan membawa barang-barang berharga milik korban, berupa sepeda motor, handphone dan dompet. 

    Korban yang diamankan warga, kemudian dibawa ke Polresta Magelang. 

    Saat di Polresta Magelang, ternyata pelaku telah lebih dahulu menyerahkan handphone milik korban. 

    Handphone tersebut kemudian dicek ternyata saldo uang digitalnya telah raib senilai Rp 900 ribu. 

    “Saat itu korban menyadari telah menjadi korban pencurian dengan kekerasan,” katanya. 

    Korban lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolresta Sleman. 

    Korban menderita kerugian senilai Rp 23,4 juta rupiah. 

    Karena dompet yang berisi uang tunai Rp 1,5 juta, surat-surat, ATM dan sepeda motor dibawa kabur pelaku.

    Korban juga mengalami luka memar di bagian mata, tangan dan hidung. 

    Setelah menerima laporan, polisi bergerak melakukan penyelidikan. Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap para pelaku.

    Polisi pertama menangkap pelaku F (35) di Magelang, seorang residivis kasus penyalahgunaan narkotika di Bantul pada tahun 2018. 

    Pelaku kedua berinisial R alias T (32) yang ditangkap di sekitar pabrik GKBI Sleman. 

    Dari penangkapan kedua pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti sepeda motor korban. 

    Kedua pelaku langsung ditahan. 

    Mereka disangka telah melanggar pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara paling lama 9 tahun. 

    Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Rizky Adrian mengatakan, saat kejadian tersebut mobil pelaku berisi tiga orang tetapi hanya dua oranga yang ditetapkan sebagai tersangka. 

    Sebab, satu orang lainnya ternyata adalah sopir rental.

    Sopir tersebut tidak mengetahui rencana kedua pelaku.

    Kendati demikian, sang sopir tetap diperiksa sebagai saksi. 

    “Si sopir ini tidak tahu apa-apa tapi tetap kami periksa sebagai saksi,” kata dia.

  • Beda Adab, Niken Salindry Borong Pedagang Es Teh Dibandingkan dengan Gus Miftah

    Beda Adab, Niken Salindry Borong Pedagang Es Teh Dibandingkan dengan Gus Miftah

    TRIBUNJATENG.COM – Gus Miftah dihujat warganet setelah mengejek pedagang es teh di Magelang, Jawa Tengah.

    Sosok Gus Miftah pun bahkan dibandingkan dengan Niken Salindry, pesinden yang justru memborong jualan pedagang es teh.

    Alhasil keduanya dibandingkan oleh publik soal adab yang dimiliki mereka berdua.

    Nama Niken Salindry mendadak menjadi perbincangan publik.

    Penyanyi dangdut sekaligus sinden ini dibandingkan dengan Gus Miftah yang viral setelah mengejek pedagang es teh di Magelang, Jawa Tengah.

    Video Niken Salindry yang memberikan perlakuan berbeda kepada penjual es saat manggung pun viral di media sosial.

    Publik kini ramai-ramai memberikan pujian kepada Niken Salindry dan membandingkan dengan sikap Gus Miftah.

    Dalam video yang beredar, Niken Salindry sempat memanggil seorang pedagang es di tengah-tengah konsernya.

    “Mas e sing bakul es teh sama es jeruk sini (Mas yang jualan es teh sama es jeruk sini),” ucap Niken Salindri dalam video viral di X, dikutip Tribunnews.com, Rabu (4/12/2024).

    Kemudian Niken Salindry menanyakan harga keseluruhan es teh yang dijual oleh pedagang tersebut.

    Sontak Niken langsung membeli semua dagangan tersebut dan meminta untuk membagikan ke penonton lainnya.

    “Itu berapa totalnya semua? seratus ribu, oke.”

    “Semuanya boleh ambil itu ya, yang mau ambil aja,” ujar Niken.

    Bahkan menariknya lagi, Niken meminta pedagang tersebut untuk ikut berjoget menikmati konsernya kala itu.

    “Sampeyan melu joget yo mas, wis gak usah bakulan (kamu ikut joget aja ya mas, udah nggak usah jualan),” tuturnya.

    Tak hanya itu, Niken pun juga mendoakan agar pedagang tersebut diberikan kesehatan selalu.

    “Semoga laris terus, semoga sehat selalu ya,” ucapnya.

    Sementara itu, Gus Miftah sendiri kini malah menuai hujatan dari netizen.

    Pasalnya, video Gus Miftah yang melontarkan kata-kata kasar kepada pedagang es teh viral di media sosial.

    Publik kini justru dibuat geram dengan perilaku Gus Miftah di acara kajiannya.

    Video Gus Miftah Datangi Rumah Sunhaji Penjual Es Teh Magelang: Ajak Rombongan dan Bawa Mobil Mewah (tiktok)

    Minta Maaf

    Kendati begitu, Gus Miftah sudah menyampaikan permintaan maafnya atas kekhilafannya.

    “Saya, Miftah Maulana Habibur Rahman menanggapi yang viral hari ini. Yang pertama, dengan kerendahan hati saya minta maaf atas kekhilafan saya,” ucap Gus Miftah.

    Gus Miftah mengakui bahwa dirinya memang kerap bercanda dengan semua orang.

    Candaannya dinilai kurang pantas, Gus Miftah pun meminta maaf secara langsung dengan pedagang es teh tersebut.

    “Saya memang sering bercanda dengan siapa pun. Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung,” katanya.

    Ia pun berharap orang tersebut bisa membukakan pintu maaf untuknya.

    “Dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” sambungnya.

    Gus Miftah kemudian juga meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang terjadi.

    Terlebih lagi kepada orang-orang yang merasa terganggu atas ucapannya.

    “Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan,” ujarnya.

    Terkait persoalan tersebut, Gus Miftah akan menjadikan sebagai pembelajaran.

    Ia bakal lebih berhati-hati dan menjaga tutur katanya di depan masyarakat.

    “Untuk itu, saya minta maaf Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan pabrik dan masyarakat,” ungkapnya.