Author: Tribunnews.com

  • Sedang Masa Ujian, Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Kini Jalani UAS di LPAS – Halaman all

    Sedang Masa Ujian, Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Kini Jalani UAS di LPAS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengungkapkan kegiatan MAS (14) setelah dipindahkan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) pada Rabu (4/12/2024) kemarin.

    Diketahui MAS ini adalah remaja yang membunuh ayah dan neneknya di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024).

    Selama kasus pembunuhan ini berjalan, MAS pun dipindahkan ke LPAS agar hak-haknya sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH) bisa terpenuhi.

    Termasuk hak memperoleh pendidikan, mengingat MAS masih tercatat sebagai siswa kelas satu SMA.

    Menurut Nurma, hari ini MAS sedang mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) di LPAS.

    “Pendidikan anak dia ikut juga. Lagi ujian sekarang. Kemarin-kemarin ikut juga, ujian (UAS) harus ikut,” kata Nurma dilansir Kompas.com, Kamis (5/12/2024).

    Nurma menambahkan, dalam pemenuhan pendidikan untuk MAS ini, pihaknya pun berkoordinasi langsung dengan pihak sekolah.

    “Betul (koordinasi dengan sekolah) untuk ikut ujian. Ujian via zoom,” tambah Nurma.

    MAS Dipindahkan ke LPAS dengan Didampingi Penyidik PPA dan Tantenya

    AKP Nurma Dewi, mengungkap MAS pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus telah dipindahkan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara atau LPAS dari Polres Metro Jakarta Selatan.

    Dalam proses pemindahan MAS ke LPAS Polres Metro Jaksel, ia didampingi oleh Penyidik PPA Satreskrim Polres Jaksel dan tantenya.

    “Tadi pagi, untuk anak berkonflik dengan hukum (ABH) sudah kami bawa ke lembaga penitipan anak sementara, itu yang dilakukan penyidik,” kata Nurma, Rabu (4/12/2024).

    Nurma menegaskan, selama berada di LPAS, MAS akan tetap mendapatkan hak-haknya sebagai anak dan pelajar.

    Nantinya, MAS akan mendapatkan pembelajaran dari LPAS dan pihak sekolah.

    “Kalau sudah di sana, memang sudah ada sistemnya.”

    “Memang di situ ada pembelajaran, kemudian ada juga pembelajaran dari sekolahnya. Itu ada semua,” terang Nurma.

    Selanjutnya, terkait pemeriksaan kasus pembunuhan yang menjerat MAS, Nurma menyebut, nantinya penyidik akan melakukan jemput bola.

    Atau bisa juga MAS dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Mengingat pemeriksaan kasus pembunuhan ini tetap harus berjalan.

    “Jika memang kami perlu, kami bisa jemput bola atau bisa membawa ke Polres Metro Jakarta Selatan,” ungkap Nurma.

    Diketahui, sebelum dipindahkan ke LPAS, MAS menjalani pemeriksaan dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

    Pemeriksaan Apsifor ini berlangsung selama tiga hari, yakni sejak Minggu (1/12/2024) hingga Selasa (3/12/2024) lalu.

    MAS Mulai Bisa Diajak Bicara

    Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat mengungkapkan perkembangan kondisi dari MAS pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024).

    Menurut Ade, kondisi MAS kini mulai stabil dan sudah bisa diajak berbicara.

    Tak hanya itu, MAS kini juga bisa tersenyum dan menjawab beberapa pertanyaan dari polisi.

    “Kondisi Ananda A ini sudah mulai stabil, dari mulai kemarin sudah mulai bisa diajak berbicara, menjawab pertanyaan. Sudah bisa senyum,” kata Ade, Selasa (3/12/2024).

    Lebih lanjut Ade menjelaskan, pemeriksaan terhadap MAS dalam kasus pembunuhan ayah dan neneknya akan dilakukan secara bertahap.

    Selain itu polisi juga akan melibatkan psikolog anak dalam pemeriksaan MAS ini.

    Selanjutnya dalam tahap pendalaman kasus, polisi juga akan bekerjasama dengan psikiater untuk menggali apa motif MAS melakukan pembunuhan pada ayah dan neneknya.

    “Tentunya pemeriksaan ini akan bertahap, kita akan gunakan juga psikolog anak.”

    “Kemudian juga sampai tahap mungkin ada pendalaman dari psikiater juga untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan (pembunuhan).” terang Ade.

    Ade menambahkan, MAS ini sangat disayang oleh keluarganya.

    Sehingga polisi harus menggali informasi lebih dalam terkait motif pembunuhan ini.

    “Padahal di keluarganya dia sangat disayang,” ungkap Ade.

    Kepada polisi MAS juga sempat mengungkapkan rasa sedihnya atas insiden pembunuhan ini.

    MAS juga mengungkapkan penyesalan yang mendalam usai melakukan pembunuhan pada ayah dan neneknya.

    “Tadi yang bersangkutan juga sangat sedih, menunjukkan rasa penyesalan yang mendalam,” jelas Ade.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/I Putu Gede Rama Paramahamsa)

    Baca berita lainnya terkait Bocah Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta.

  • Ibu Korban Penusukan oleh Anak di Cilandak Akhirnya Bersuara, Ada Pesan Disampaikan, Maafkan MAS? – Halaman all

    Ibu Korban Penusukan oleh Anak di Cilandak Akhirnya Bersuara, Ada Pesan Disampaikan, Maafkan MAS? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – AP (40), korban penikaman oleh anak kandung berinisial MAS (14)  akhirnya bersuara atas peristiwa yang menimpa dirinya dan keluarganya.

    AP tetap menitipkan pesan untuk putra sematawayangnya tersebut, meski ia telah ditikam hingga nyaris tewas.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, pesan itu dititipkan kepada salah satu anggota keluarga AP.

    Dalam pesannya itu, sang ibu mendoakan MAS agar anaknya itu tetap sehat.

    “Jadi kemarin bude bilangnya ‘sehat-sehat saja, semoga sehat’. Jadi tetap komunikasi antarkeluarga itu pasti ada,” ungkap Nurma kepada wartawan, Rabu (4/12/2024).

    Sebelumnya, MAS juga menitipkan salam dan permohonan maafnya untuk sang ibu.

    “Kita kemarin bertemu dengan bude dari anak tersebut, jadi berkomunikasi karena memang anak yang berkonflik dengan hukum ini menitip salam buat ibunya dan permohonan maaf untuk ibunya. Itu sudah kita sampaikan,” ungkap Nurma.

    “Dia juga berdoa agar dia bisa bertemu dengan ibu dan ibunya segera sembuh. Itu yang didoakan,” katanya.

    Meski demikian, kata Nurma, sang ibu belum menyampaikan bahwa dirinya memaafkan perbuatan MAS tersebut.

    “Kalau itu belum kita dapatkan karena memang kemarin tidak bertemu. Hanya dari keluarga atau budenya anak tersebut yang kita temui,” ucap dia.

    Untuk diketahui, AP selamat dari pembunuhan yang dilakukan oleh anaknya tersebut.

    Namun, AP mengalami luka cukup berat yang menyebabkannya masih menjalani perawatan di RS Fatmawati.

    Karena masih dalam masa perawatan, AP pun belum bisa bertemu dengan anaknya.

    Motif Pembunuhan Masih Misteri

    Sejauh ini penyelidik masih mendalami motif MAS (14), remaja yang membunuh ayahnya, APW (40) dan neneknya, RM (69) serta melukai ibunya AP (40) di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menegaskan MAS tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

    “Tidak ada,” ucapnya.

    Berdasarkan keterangan, MAS belum pernah dirawat atau berobat terkait kejiwaan.

    “Belum pernah,” imbuh Nurma.

    Terkait dipaksa belajar oleh kedua orangtuanya, pihak kepolisian pun menjawab isu yang berkembang ini.

    “Ya kita bertanya karena banyak beredar dia dipaksa untuk belajar. Tetapi sejauh ini, setelah kita tanyakan, dia memang disuruh belajar, tapi dia itu sudah hal biasa bagi anak yang berkonflik dengan hukum ini. Jadi itu memang menjadi kebiasaan dari ibu bapaknya, dia disuruh belajar,” kata Nurma.

    Dalam kesehariannya, Nurma mengatakan memang MAS kerap diminta untuk belajar. 

    Namun, tersangka mengaku tidak ada paksaan atau tekanan yang menbuat dia hingga melakukan aksi kejinya itu.

    “Memang disuruh dari bapak dan ibunya. Tapi dia tidak merasa ditekan, karena dia bilang ‘kalau saya belajar saya pintar’. Itu yang diungkapkan anak yang berkonflik dengan hukum,” ungkapnya.

    “Kalau sejauh ini kita bertanya, kemudian dijawab oleh anak tersebut. Dia bilang ‘ini bukan paksaan’. Jadi walaupun dia memang disuruh untuk belajar, tapi dia mengerjakan dengan senang hati,” sambungnya. 

    Sehingga, polisi saat ini masih melakukan pendalaman untuk motif pembunuhan yang dilakukan oleh MAS di samping mengecek kejiwaannya.

    “(motif pasti pembunuhan) kita masih mendalami. (hasil tes kejiwaan) belum, belum keluar,” tuturnya.

    Menyesal Bunuh Ayah dan Nenek

    MAS mengakui dirinya menyesal atas perbuatannya.

    Hal itu dikatakan Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Polisi Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).

    “Dia (tersangka) juga berdoa agar bisa bertemu dengan ibu dan ibunya segera sembuh. Itu yang didoakan. Kemudian dia minta disampaikan permohonan maaf ke ibunya,” kata Nurma.

    Permintaan maaf tersangka kepada sang ibu akan disampaikan saat kondisi ibunya berangsur stabil.

    MAS sempat menangis saat diperiksa dan saat itu sudah bisa merespons setiap pertanyaan yang diajukan.

    “Sudah stabil, sudah ceria, kemudian berangsur-angsur sudah menerima apa yang kita tanya dan dijawab dengan lancar,” kata Nurma. 

    Tak Seperti Anak Normal

    Psikolog Anak dan Keluarga, Novita Tandry, mengungkapkan pertemuannya dengan MAS, bocah yang membunuh ayah dan sang nenek.

    Novita mengungkapkan kondisi MAS sudah jauh lebih baik.

    “Betul, tadi bertemu. Kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan kemarin,” ungkap Novita dikutip dari TribunJakarta.com.

    Lebih lanjut, Novita membeberkan proses komunikasinya dengan MAS.

    Menurut Novita, MAS terlihat masih syok, namun sudah bisa diajak berkomunikasi.

    Ia menyebut kondisi MAS saat ini tak seperti anak-anak normal kebanyakan.

    “Kondisi lebih bisa untuk bicara, tetap dalam posisi yang agak syok. Tidak seperti anak-anak normal kebanyakan, tapi lebih baik,” kata dia.

    “Sudah bisa diajak komunikasi,” imbuhnya.

    Novita juga menyinggung soal sikap MAS saat bertemu dengannya.

    Ia sepakat dengan pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, yang menyebut MAS bersikap sopan.

    Novita mengungkapkan, MAS langsung menjabat tangannya dan menunjukkan gestur menghormati orang tua selama mereka bertemu.

    “Memang kalau kita bicara kata baik, definisinya luas sekali. Yang dimaksud Menteri PPPA mungkin sopan santunnya (MAS).”

    “Saya sudah bertemu langsung, sopan santun, perilakunya pada saat bertemu dengan orang tua (seperti lumrahnya) budaya kita.”

    “Salim, kakinya ditekuk dengan sikap mendengar. Kita bisa lihat (MAS) sedikit membungkuk,” urai Novita.

  • Kondisi Ibu yang Ditikam Anak di Lebak Bulus: Masih Kerap Berteriak Histeris, Diduga Trauma Mendalam – Halaman all

    Kondisi Ibu yang Ditikam Anak di Lebak Bulus: Masih Kerap Berteriak Histeris, Diduga Trauma Mendalam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah update kasus pembunuhan yang dilakukan remaja pria berinisial MAS (14) terhadap ayah dan neneknya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari.

    Selain ayah dan nenek pelaku berinisial APW (40) dan RM (69), korban dalam kasus ini adalah ibu pelaku, yakni AP (40).

    Beruntungnya, AP masih selamat setelah ditikam anak kandungnya, dan kini kondisinya berangsur membaik.

    Paman MAS, Angga Raditya (37) menyebut, AP sudah mulai bisa diajak bicara oleh keluarga dekatnya. Proses pemulihannya berjalan lancar.

    “Kalau fisik sudah agak bagus, ya, cuman masih sama kayak kemarin,” kata Angga saat dihubungi, dilansir Tribun Jakarta, Kamis (5/12/2024). 

    “Fisik sih sudah agak bagus, maksudnya pemulihannya berjalan lancar,” imbuhnya.

    Namun, AP masih memerlukan perawatan intensif untuk memulihkan kondisi psikisnya.

    Pasalnya, korban masih sering berteriak histeris di ruang ICU Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Jakarta Selatan.

    Angga Raditya menduga korban mengalami trauma akibat perbuatan pelaku.

    “Ya itu masih suka ada kejadian seperti itu sih, memang masih kerap histeris. Mungkin karena trauma, ya, trauma mendalam,” tuturnya.

    Meski begitu, Angga mengaku tak mengetahui lebih detail mengenai teriakan histeris AP.

    “Nah saya itu kurang tahu, ya, persisnya karena belum melihat, karena di keluarga besar bilangnya cuma histeris saja sih.” 

    “Saya belum mendengar atau melihat langsung gitu ke rumah sakitnya,” ujar Angga.

    Ditetapkan sebagai Tersangka

    MAS telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap ayah dan neneknya.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, membenarkan hal tersebut.

    “Iya (MAS alias pelaku) tersangka,” kata Nurma, saat dihubungi, Senin (2/12/2024).

    Meski begitu, dirinya belum bisa menjelaskan motif AS menikam ayah dan neneknya hingga tewas.

    “Motifnya belum,” tutur Nurma.

    Ia juga menjelaskan, saat ini MAS dititipkan di lembaga penitipan anak milik Kementerian Sosial.

    Meski dititipkan, sambungnya, pihak kepolisian tetap terus melakukan pemantauan terhadap tersangka MAS.

    Selain itu, polisi juga masih mendalami motif tersangka tega melakukan pembunuhan, termasuk dengan meminta keterangan dari saksi-saksi, di antaranya seperti guru hingga kepala sekolah tempat MAS menimba ilmu.

    Akibat perbuatannya tersebut, tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.

    “Diduga melanggar Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP,” imbuhnya.

    Sosok MAS Menurut Pihak Sekolah

    Pada Senin, 2 Desember 2024, pihak kepolisian memeriksa sejumlah saksi dari sekolah tempat pelaku menempuh pendidikan.

    “Tadi dari kepala sekolah, dari guru BP, serta dari dewan guru SMA di mana anak yang berkonflik dengan hukum datang ke Polres Jakarta Selatan,” kata AKP Nurma Dewi.

    Menurut Nurma, pemeriksaan terhadap pihak sekolah dilakukan untuk mendalami keseharian pelaku selama proses belajar mengajar.

    Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkapnya.

    Selain itu, pelaku juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

    “Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik.”

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” tuturnya.

    Mendengar Bisikan Gaib

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung mengatakan, pelaku melakukan tindakan kejam ini setelah mengaku mendengar bisikan gaib.

    “Interogasi awalnya, dia merasa tidak bisa tidur dan ada hal-hal yang membisiki dia,” ungkap Gogo.

    Pelaku lantas mengambil pisau dari dapur dan menikam ayah serta ibunya yang tidur di lantai atas.

    “Ayahnya sedang tidur bersama ibunya. Dia turun mengambil pisau, lalu naik lagi dan melakukan penusukan,” imbuhnya.

    Ayahnya tewas di lokasi, sedangkan ibunya berhasil selamat meski terluka.

    Nenek yang terbangun juga menjadi korban, ditikam saat mencoba keluar dari kamar.

    “Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar,” jelas Gogo.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Ibu yang Ditikam Anak hingga Kritis Sering Teriak Histeris di Ruang ICU, Diduga Trauma Mendalam.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Annas Furqon)

  • Menkopolkam-Kapolri Pimpin Pengungkapan Capaian Desk Pemberantasan Narkoba – Halaman all

    Menkopolkam-Kapolri Pimpin Pengungkapan Capaian Desk Pemberantasan Narkoba – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menkopolkam Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah menteri terkait melakukan pengungkapan desk pemberantasan narkoba.

    Sejumlah barang bukti berbagai jenis narkoba ditampilkan dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    Adapun barang bukti yang ditampilkan antara lain 1,190 ton ganja, 1.163.210 butir happy five, 132,900 gram hashish.

    Selain itu ada 2.296.409 butir obat keras, 370.868 butir pil ekstasi, dan BB TPPU senilai Rp1.057.515.000.

    Barang-barang haram tersebut ditampilkan berjejer dan bertumpuk-tumpuk di depan meja konferensi pers.

    Sesuai jadwal pengungkapan capaian desk pemberantasan narkoba akan dimulai pukul 12.00 WIB.

    Selain Menkopolkam dan Kapolri, pejabat yang dijadwalkan hadir Jaksa Agung, Mensesneg, Mendikti Saintek, Menimipas, Menag, Kepala PPATK, Kepala BNN.

    Pejabat lainnya Kadiv Humas, Deputi V Polkam, Sahli Penerima Negara, Irjen TNI, Wamen Dikdasmen, Ses Menko, Ka Bakamla, Wakapolri, Kabareskrim Polri, Sekjen Kemenkes RI dan Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri.

     

  • Pedagang Telur Tewas Diamuk Massa di Tebet, Polisi Dalami Keterlibatan Bos Korban – Halaman all

    Pedagang Telur Tewas Diamuk Massa di Tebet, Polisi Dalami Keterlibatan Bos Korban – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mendalami keterlibatan AS bos korban pedagang telur gulung yang tewas diamuk massa di Tebet, Jakarta Selatan.

    AS yang kini berstatus saksi menuduh MR sebagai maling motor.

    Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP M Suwarno mengatakan saat ini AS masih diperiksa.

    “Masih kami dalami sedang dilakukan penyelidikan secara intensif,” ucapnya kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).

    Polisi mendapat informasi bahwa korban MR dibawa ke kontrakan usai diamuk massa karena ada kesepakatan akan mencari motor yang dibawa kabur oleh korban.

    “Infonya mau diajak nyari motornya,” tambah Suwarno.

    Sebelumnya diberitakan, pedagang telur inisial MR tewas di Jalan Asem Baris Raya Gg. VI No. 2, Rt.007/005, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024).

    Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP M Suwarno mengatakan informasi penemuan mayat diketahui pukul 09.00 WIB.

    “Kami ke TKP, dan di TKP ternyata ada di halaman depan rumah kontrakan akhirnya kami lihat seperti ada luka tidak wajar, kita panggil tim iden terus kita kirim ke RS Cipto untuk diautopsi,” ucapnya saat dihubungi Rabu (4/12/2024).

    Berdasarkan keterangan saksi AS selaku bos telur gulung meminjamkan motor ke korban untuk membeli telur pada 20 November 2024.

    Namun korban tidak kembali,.

    Saksi kemudian mencari keberadaan korban yang diduga maling motor.

    Setelah 10 hari menghilang, korban diketahui keberadaannya di Bekasi.

    “Korban sempat dipukulin orang yang sekitar situ yang melintas,” ucap Suwarno.

    Selanjutnya, korban yang sudah dalam kondisi penuh luka pemukulan dibawa oleh saksi ke kontrakan di Tebet Jakarta Selatan.

    Kasus ini ditangani gabungan dari Resmob dan Polres Metro Jakarta Selatan.

    Peristiwa  itu terungkap dari penemuan mayat terjadi di Jalan Asem Baris Raya Gg. VI No. 2, Rt.007/005, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kronologis kejadian korban MR pada hari Senin tanggal 25 November 2024 jam 14.30 WIB diminta saksi belanja telor tetapi tidak kembali lagi.

    Lalu saksi menginfokan kepada grup Gojek dan mendapati keberadaannya di stasiun Bekasi.

    “Saksi 1 meminta saksi 2 untuk menemani kelokasi pada hari Senin tanggal 02 Desember 2024 sekira pukul 22.30 WIB, lalu saat dilokasi ketemu dengan korban dan korban melarikan diri,” ucap Ade Ary.

    Kemudian saksi 1 teriak “maling motor” dan diikuti ojek online yang di lokasi dan korban ketangkap dan diamuk masa.

    Lalu saksi 1 dan saksi 2 membawa korban ke kontrakan saksi 1 pada hari Selasa, 03 Desember 2024 sekira pukul 04.40 WIB di Jalan Asem Baris Raya Gg. VI No. 2, Rt.007/005, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jaksel.

    Korban diamankan di halaman kontrakan dalam keadaan sudah luka berdarah bagian kepala dengan keadaan kaki tangan diikat tali rafia oleh saksi 1.

    “Lalu saksi 1 tinggal tidur didalam kontrakan dan saksi 2 pulang kerumah, kemudian sekira pukul 09.00 WIB saksi 2 datang ke kontrakan dan ditanyakan oleh warga tentang keadaan korban dan saksi 2 membangunkan saksi 1, kemudian saksi 1 membangunkan korban tetapi tidak terbangun, atas kejadian tersebut dilakukan penyelidikan guna tindakan lebih lanjut,” pungkasnya. 

     

  • Sering Kumat, Keluarga Harap Aipda Nikson Tak Dipecat, Minta Direhabilitasi hingga Sembuh – Halaman all

    Sering Kumat, Keluarga Harap Aipda Nikson Tak Dipecat, Minta Direhabilitasi hingga Sembuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Belasan saudara Aipda Nikson Jeni Pangaribuan alias Ucok berkumpul di
    rumah TKP pembunuhan sekaligus rumah duka korban di Dusun Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (3/12) sore sekira pukul 16.00 WIB. 

    Mereka yang semuanya mengenakan pakaian serba hitam baru saja selesai menguburkan Herlina Sianipar, ibunda Aipda Nikson di TPU Cipenjo, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Wartawan Tribunnews diperbolehkan mengintip bagian dalam rumah Nikson dan Herlina oleh pihak keluarga. 

    Dari bagian tengah rumah keluarga itu tampak garis polisi membentang di sepanjang pintu berwarna cokelat yang dipasang gorden berwarna dominan merah muda dan putih.

    Pintu tersebut menghubungkan bagian ruang tengah rumah dengan warung yang menjadi tempat kejadian Nikson menghabisi nyawa ibu kandungnya. 

    Bagian dalam warung tidak terlihat. Hanya gelap karena lampu di bagian dalamnya tidak dalam kondisi menyala.

    Paman pelaku, Rony (75), menjelaskan keluarga Herlina sejatinya adalah keluarga yang
    rukun. 

    Ia menyebut, mendiang adik iparnya itu sangat menyayangi keempat anaknya, termasuk Nikson.

    Ia kemudian mengatakan, sekitar tiga tahun belakangan, Nikson diduga mengidap gangguan kejiwaan. 

    Ia tidak mengetahui apa penyebab keponakannya dalam kondisi seperti yang demikian. 

    Katanya, Nikson alias Ucok sudah sempat dibawa untuk berobat ke rumah sakit jiwa di kawasan Grogol, Jakarta Barat. 

    Pihak rumah sakit membolehkan Nikson pulang karena telah dinyatakan sembuh.

    Namun, menurutnya, gangguan kejiwaan yang diderita keponakannya itu kerap kambuh.

    Hal itu dikarenakan, Nikson, diduga tidak teratur minum obat yang diresepkan dokter kepadanya.

    Kondisi Nikson yang demikian, katanya, berdampak pada keluarganya yang khawatir akan kesehatan mental Nikson. 

    Bahkan, Rony mengatakan, ayah dari Nikson telah wafat enam bulan yang lalu akibat serangan jantung. 

    Ia menduga, sang adik meninggal karena memikirkan kondisi anaknya yang merupakan anggota kepolisian aktif itu.

    Aipda Nikson Pangaribuan (41), oknum polisi aniaya ibu kandung di Bogor terpaksa meratapi penyesalannya di bui. (Kolase foto TribunnewsBogor.com/ist)

    Meski demikian, ia menilai, hubungan Nikson dengan ibu kandungnya, Herlina, dalam kondisi yang sangat baik dan tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. 

    “Gejala sebelum kejadian (pembunuhan), Nikson itu dua minggu yang lalu, sudah marah-marah
    terus, nonjokin lantai, ubin, dan mukulin meja. Di situ, kita jelas, bahwa si Nikson itu
    penyakitnya sudah kambuh,” jelas Rony, kepada Tribun Network.

    Atas kondisi yang terjadi dengan Nikson, Rony berharap keponakannya dapat
    direhabilitasi sambil menjalankan hukuman. 

    “Bukan kemauan si Nikson jadi sakit. Bukan kemauan dia. Mohon Propam yang memeriksa dia nanti memikirkan seadil-adilnya sesuai dengan aturan. Maksud saya, permintaan keluarga kami, jangan sampai dia dipecat. Tolonglah direhab sampai dia sembuh,” imbuh Rony.(tribun network/riz/dod)

  • Terjemahan Lirik Lagu Pengarepan, Trending di YouTube Dinyanyikan Happy Asmara: Rasane Kangen Tenan

    Terjemahan Lirik Lagu Pengarepan, Trending di YouTube Dinyanyikan Happy Asmara: Rasane Kangen Tenan

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah terjemahan lirik lagu Pengarepan yang dinyanyikan oleh Happy Asmara.

    Penampilan istri Gilga Sahid tengah trending di YouTube saat artikel ini tayang, Rabu (4/12/2024).

    Video tersebut telah disaksikan lebih dari 450 ribu kali sejak rilis pada 29 November 2024.

    Diketahui, lagu ini dinyanyikan pertama kali oleh Twentynine pada 29 Oktober 2024.

    Sejak saat itu, lagu ini dinyanyikan ulang oleh sejumlah penyanyi seperti Happy Asmara, Difarina Indra, Dinda Teratu, dan lain-lain.

    Selengkapnya, simak terjemahan lirik lagu Pengarepan di bawah ini.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Terjemahan lirik lagu Pengarepan – Happy Asmara

    Cubo kowe ning kene
    Cobalah kamu di sini
    Ngancani aku nulis lagu iki
    Temani aku menulis lagu ini
    Mung iso cukup bayangke
    Cukup dengan membayangkannya
    Sesandingan bebarengan ning kene
    Ayo pergi bersama ke sini
    Sedelok wae
    Hanya sebuah rasa
    Kowe nekani masio ning ngimpi
    Kamu mengunjungi dalam mimpi

    Rasane kangen tenan rasane
    Sungguh perasaan yang sangat rindu
    Raiso ketemu amergo kahanane
    Tidak bisa bertemu karena situasi tersebut
    Mugi mugi kowe iso njogo tresnomu
    Aku harap kamu bisa menjaga cintamu
    Nganti mbesok aku lan kowe isok ketemu
    Sampai jumpa lagi, kamu dan aku bisa bertemu

    googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-zone_middle_2’); });

    Sabar tak simpen kangenku
    Aku tak sabar untuk menyimpan rasa rinduku
    Bakale mbesok isok ketemu
    Sampai jumpa lagi lain kali
    Ning kene aku berjuang
    Di sini saya sedang berjuang
    Sak kabehane dinggo dirimu sayang
    Semuanya hanya kamu, sayangku
    Sedelo wae
    Hanya sebuah rasa
    Kowe nekani masio ning ngimpi
    Kamu mengunjungi walaupun dalam mimpi

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Rekomendasi Drama Korea Desember 2024 yang Tayang di Netflix, Season Baru Squid Game, The Auditors

    Rekomendasi Drama Korea Desember 2024 yang Tayang di Netflix, Season Baru Squid Game, The Auditors

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah drama Korea Netflix yang akan tayang Desember 2024.

    Drama-drama ini lantas bisa menemani waktu liburan Natal dan Tahun Baru 2025.

    Salah satu drama ini bahkan sempat populer beberapa tahun lalu.

    Kini, drakor tersebut menyajikan musim terbaru kepada penggemar.

    Apa saja drama Korea Netflix yang dimaksud tersebut?

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    4 rekomendasi drama Korea Netflix yang tayang Desember 2024

    1. Rugged Rugby: Conquer or Die

    Serial Netflix Rugged Rugby: Conquer or Die

    Tanggal tayang: 10 Desember 2024

    Rugged Rugby: Conquer or Die adalah acara survival dari PD Chang Si Won.

    Chang Si Won sebelumnya dikenal dengan beragam program populer termasuk A Clean Sweep, Steel Troops, dan The Fisherman and the City. 

    Rugged Rugby: Conquer or Die sendiri merupakan acara survival olahraga yang menampilkan persaingan ketat dan perjuangan di antara atlet rugbi menuju kemenangan.

    Di bawah dunia rugbi Korea yang samar, tujuh tim bertarung sengit menunjukkan kekuatan, strategi, dan kerja sama semuanya demi memperebutkan gelar juara.

    2. The Auditors: Season 1

    The Auditors: Season 1 

    Tanggal tayang: 11 Desember 2024

    Pemeran: Shin Ha-kyun, Lee Jung-ha, Jin Goo

    The Auditors mengisahkan tentang dinamika pekerjaan di JU Construction, sebuah perusahaan dengan tim audit yang sangat sibuk bekerja. 

    Hal ini dikarenakan JU Construction sangat terkenal dengan kasus korupsi yang melimpah. Shin Cha-Il (Shin Ha Kyun) merupakan pemimpin dari tim audit tersebut. 

    Ia memiliki sikap yang dingin, tegas, dan tidak memiliki kepercayaan pada orang lain.

    Di dalam tim ini terdapat karyawan yaitu Gu Han Soo (Lee Jung Ha), seorang karyawan pemula yang baik hati dan ramah. 

    Awalnya, ia melamar di tim audit sebagai batu loncatan untuk dipindahkan ke cabang perusahaan di Florida. 

    Namun, rencananya tidak mudah terwujud karena harus bekerja di bawah kepemimpinan Shin Cha Il yang tegas.

    Selain itu, terdapat juga karyawan baru Yoon Seo Jin (Jo Aram) yang sifatnya bertolak belakang dengan Gu Han Soo, Ia merupakan anggota tim audit yang ambisius dan seorang individualis yang bertekad untuk sukses. 

    Karakternya yang berlawanan dengan Gu Han Soo menciptakan dinamika yang unik dalam tim mereka.

    Yoon Seo Jin mengenali Wakil Presiden JU Construction, Hwang Dae Woong (Jin Go) sejak dia masih kecil. 

    Namun, mereka berpura-pura tidak mengenal satu sama lain di tempat kerja. Hwang Dae Woong merupakan putra ketiga dari pendiri perusahaan yang berambisi menjadi presiden perusahaan, dengan mengalahkan dua kakak laki-lakinya untuk posisi tersebut.

    3. Check-in Hanyang

    Poster drakor Check-in Hanyang

    Tanggal tayang: 22 Desember 2024

    Pemeran: Bae In-Hyuk, Kim Ji-Eun, Jung Gun-Joo dan Jae Chan

    Yongcheonru, wisma termegah di Joseon, beroperasi di bawah moto bahwa pelanggan adalah raja.

    Empat pemagang baru bergabung dengan motivasi mereka sendiri.

    Di antaranya yaitu, Lee Eun (Bae In-Hyuk), seorang pangeran rahasia Joseon, bekerja dengan nama samaran Lee Eun-Ho. 

    Lalu, Hong Deok-soo (Kim Ji-Eun), menyamar sebagai seorang pria, bertujuan untuk menjadi manajer umum.

    Kemudian, Cheon Joon-Hwa (Jung Gun-Joo), dipaksa oleh ayahnya, tidak menunjukkan minat untuk menjalankan wisma. 

    Sementara itu, Go Soo-Ra (Jae Chan), berharap untuk memulihkan kekayaan keluarganya, berjuang untuk posisi permanen. 

    Saat mereka bekerja sama, keempat magang berbagi pengalaman dan mengembangkan ikatan yang erat.

    Keluarga Go Soo Ra telah menurun untuk sementara waktu sekarang. 

    Untuk membangun kembali keluarganya, dia mulai bekerja sebagai magang di Yongcheonru. 

    Tujuannya adalah untuk dipromosikan menjadi karyawan secara permanen. 

    Selama bekerja di Yongcheonru, 4 magang ini berbagi pengalaman dan menjadi teman.

    4. Squid Game 2

    Poster Squid Game 2 (Netflix)

    Tanggal tayang: 26 Desember 2024

    Pemeran: Lee Jung Jae, Kang Ha Neul, Choi Seung Hyun, Im Si Wan, Jo Yu Ri, dan Park Sung Hoon.

    Pemenang Squid Game musim pertama, Seong Gi Hun, awalnya akan meninggalkan Korea Selatan dan berangkat ke Amerika Serikat. 

    Namun, keberangkatannya ia batalkan setelah mendapatkan pesan ancaman yang mengatakan bahwa seseorang akan terus mencarinya.

    Tanpa berpikir panjang, ia langsung membatalkan keberangkatannya tersebut. 

    Gi Hun dengan ekspresi geramnya pun bertekad untuk mengungkapkan ke publik tentang betapa gilanya permainan itu.

    Dengan demikian, ia kembali mengikuti permainan mematikan itu di musim kedua bersama ratusan orang lainnya yang sedang frustasi karena mengalami kesulitan finansial. 

    Ketika memasuki arena permainan, 456 pemain disambut oleh penjaga berseragam pink yang bertopeng.

    Setelah penyambutan, mereka langsung dibawa ke arena permainan yang serupa dengan arena permainan musim pertama, yaitu Lampu Merah Lampu Hijau (mugunghwa kkoci pieot seumnida). 

    Dalam permainan tersebut, para pemain diharuskan untuk maju ke garis finis selagi boneka mekanik raksasa membelakangi mereka.

    Namun, ketika boneka berbalik menghadap para pemain, mereka harus diam mematung. 

    Sebab, jika ada para pemain yang didapati bergerak oleh alat Passive Infrared Sensors (PIR) yang ada di mata boneka, maka pemain akan langsung ditembak mati.

    Gi Hun, yang sebelumnya pernah berhasil melewati permainan ini mencoba untuk melatih para pemain agar mereka selamat. Sayangnya rencana sering tak sesuai harapan.

    Upaya yang dilakukannya itu tidak berhasil ketika seorang gadis bergerak setelah diberi tahu bahwa ada seekor lebah hinggap di kepalanya. Pemain itu kemudian berteriak histeris dan bergerak.

    Tanpa aba-aba, perempuan itu ditembak di bagian kepala hingga mati. Satu per satu pemain mulai ditembak karena ikut histeris dan terkejut ketika pemain lainnya dieksekusi.

    Melihat pemain yang terus menjadi korban dalam permainan, Gu Hun kembali mencoba menggunakan taktik yang sama pada musim pertama, yakni meyakinkan mereka untuk menghentikan permainan dan segera keluar dari tempat ini. 

    Para pemain pun setuju dan mulai melakukan voting.

    Lantas, bagaimana nasib para pemain yang tersisa?

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Sosok Marion Jola, Dihujat Gegara ‘Tak Ada Teater Musikal di Indonesia’ di Hadapan Aktor Film Wicked

    Sosok Marion Jola, Dihujat Gegara ‘Tak Ada Teater Musikal di Indonesia’ di Hadapan Aktor Film Wicked

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok Marion Jola menjadi sorotan belakangan ini gegara menyebutkan ‘tak ada teater musikal di Indonesia’.

    Terlebih-lebih pernyataan itu dilontarkan di hadapan dua aktor film musikal populer berjudul Wicked.

    Kala itu penyanyi jebolan Indonesian Idol ini tengah mewawancarai Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum.

    Sontak saja aksi Marion Jola menuai kritik bahkan hujatan.

    Seperti apa isi percakapan tersebut dan sosok Marion Jola?

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Penyanyi Marion Jola menjadi sorotan warganet usai melakukan wawancara dengan para pemain film Wicked.

    Penyanyi jebolan Idol itu didaulat menjadi perwakilan Indonesia dalam event gala premier film Wicekd yang dilaksanakan di Sydney Australia awal November 2024 lalu.

    Dalam wawancara tersebut, Marion berbincang dengan Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum.

    Marion memuji Wicked sebagai karya musikal yang laur biasa, namun menyebut Indonesia tidak memiliki teater musikal.

    “Banyak orang di Indonesia tidak tahu tentang Wicked karena tidak ada teater musikal di Indonesia,” kata Marion, dikutip Selasa (3/12/2024).

    Pernyataan mantan kekasih Julian Jacob ini lantas mengejutkan Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum.

    Mereka langsung bertanya apakah Indonesia tidak memiliki budaya musik yang indah.

    Marion kemudian menjelaskan bahwa meskipun musik di Indonesia sangat kaya, teater musikal seperti Wicked belum terlalu populer.

    “Sungguh? Tapi ada banyak musik?” tanya Jeff Goldblum.

    Marion Jola sebut Indonesia tidak punya teater musikal saat mewawancarai bintang film Wicked, Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum. (TikTok @universalpicsid)

    “(Teater musikal) Tidak terlalu populer di Indonesia. Musik di mana-mana, tapi tidak seperti teater musikal seperti Wicked yang sangat terkenal,” jawab Marion.

    Ungkapan wanita yang akrab disapa Lala ini lantas menuai hujatan warganet, khususnya di platform X.

    Banyak netizen yang geram dengan ucapan Marion Jola padahal faktanya, Indonesia memiliki banyak teater musikal yang terkenal dan hebat seperti Petualangan Sherina, Polariasasi karya Andovi dan Jovial, serta berbagai karya lainnya.

    Menanggapi kontroversi tersebut, Marion akhirnya memberikan klarifikasi.

    Ia menjelaskan bahwa ucapannya hanya mengikuti skrip wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya dan mengakui dirinya tidak terlalu paham dunia teater musikal Indonesia.

    “Truly sorry kalau kamu kecewa… semuanya sudah diatur dalam skrip, dan aku hanya menjalankan pesan yang dititipkan,” tulis Marion menjawab salah satu warganet akun X @salmonbellysoup.

    “Memang aku juga nggak terlalu paham dengan industri teater musik Indonesia. Jadi banyak kekurangan dari aku,” lanjutnya.

    Lantas, bagaimanakah latar belakang Marion Jola yang kini tengah disorot publik ini? Berikut profilnya.

    Sosok Marion Jola

    Marion Jola memiliki nama lengkap Marion Rambu Jola Pedi.

    Ia lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Ari Umbu dan Sherly N. Dauta Elim.

    Ayahnya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil  dan bekerja di instansi pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur serta memiliki usaha kos. 

    Ia pernah pindah ke Sumba, namun ia meminta untuk kembali pulang ke Kupang dan tinggal bersama neneknya karena di-bully di sekolah.

    Bakat bernyanyinya muncul saat usia 4 tahun dan ia mulai mengikuti perlombaan kidung rohani di gereja saat SD.

    Meski ia memiliki hobi menyanyi, Marion mengaku tidak pernah mengikuti les vokal dan hanya belajar secara otodidak sendiri.

    Penyanyi lagu ‘Aduh’ ini juga aktif sebagai akivis gereja serta menjadi guru sekolah minggu. Tidak hanya itu, ia juga mengajar pendidikan agaman kepada anak-anak kecil.

    Marion Jola. (@lalamarionmj)

    Karier

    Sebelum menjadi seorang penyanyi profesional dan mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian idol, Marion sudah dikenal di Kupang sebagai selebgram dengan 20 ribu pengikut di Instagram.

    Ia bahkan bisa menghasilkan uang dari media sosial melalui endorse produk yang dilakukannya.

    Lala juga terjun dalam dunia modeling sejak kelas 3 SMP dan kerap menerima tawaran untuk pemotretan, tetapi ia jarang untuk ikut dlam pentas peraga (catwalk) karena tinggi badannya yang kurang.

    Kariernya di bidang musik berawal pada tahun 2017 disaat dirinya mengikuti kompetisi Indonesian idol musik kesembilan.

    Berawal dari audisi daerah di Kupang, NTT ia berhasil dipilih oleh Bambang Reguna Bukit setelah membawakan lagu “That’s What I Like” dari Bruno Mars dan mendapatkan tiket untuk audisi panggung di Jakarta.

    Sayangnya, Marion tereliminasi di babak keenam besar pada 12 Maret 2018.

    Setelah itu ia mendapat kesempatan untuk bergabung dalam label rekaman Universal Music Indonesia.

    Ia lantas memulai debut sebagai penyanyi solo melalui single perdana ‘Jangan’ yang dirilis 8 Juni 2018 bersama Rayi Putra.

    Saat musik video ‘Jangan’ dirilis, video tersebut sukses memasuki jajaran trending YouTube Indonesia dan mengumpulkan lebih dari 3 juta penonton dalam waktu 10 hari perilisan.

    “Jangan” berhasil membawa Marion meraih penghargaan dari ajang penghargaan tertinggi bagi industri musik Indonesia, Anugerah Musik Indonesia 2018 sebagai “Pendatang Baru Terbaik-Terbaik” serta penghargaan internasional dari Mnet Asian Music Awards 2018 sebagai “Best New Asian Artist Indonesia”.

    Kini, Marion sudah melebarkan kariernya di dunia akting pada 2021 lalu.

    Ia melakukan debut sebagai aktris dalam seri web persembahan Blibli bertajuk ‘Cerita Tentang Menyudahi’ yang dirilis 9 Maret 2021 di YouTube.

    Pada tahun 2018 lalu, Marion Jola pernah dikabarkan bekencan dengan aktor sekaligus penyani, Julian Jacob.

    Sayangnya, hubungan mereka harus kandas pada awal 2020 dengan diwarnai isu adanya orang ketiga.

    Kini, Marion Jola tengah menjalin hubungan dengan Dennis Talakua. Pria yang memiliki selisih umur 15 tahun lebih tua darinya.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • KPU Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Menang 81,4 Persen

    KPU Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Menang 81,4 Persen

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya menuntaskan rekapitulasi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Surabaya. 

    Hasilnya, pasangan calon (Paslon) tunggal Wali Kota – Wakil Wali Kota, Eri Cahyadi – Armuji unggul dengan perolehan 81,4 persen.

    Pada proses perhitungan yang berlangsung di Harris Hotel Gubeng, Eri – Armuji mendapatkan akumulasi suara sebanyak 980.380 suara atau 81,3 persen dari total suara sah. Sedangkan 224.340 suara atau sekitar 18,6 persen suara sah memilih kotak kosong.

    “Berdasarkan hasil rekapitulasi suara di tingkat kota, pasangan Eri-Armuji dinyatakan unggul,” kata Komisioner KPU Surabaya Divisi Teknis Penyelenggaraan Bakron Hadi dikonfirmasi di sela acara rekapitulasi tersebut.

    Sementara itu, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Surabaya yang mencapai 2.229.244 calon pemilih, sebanyak 1.252.973 orang di antaranya memberikan suara (56,2 persen). Dari total pemilih yang memberikan suara, sebanyak 48.253 suara dinyatakan tidak sah.

    Dengan persentase tersebut, terlihat partisipasi masyarakat Surabaya pada Pilkada tahun ini meningkat dibanding pada 2020 lalu yang baru 52,4 persen. “Dari sisi partisipasi, memang ada peningkatan antusias pemilih,” kata Bakron.

    Pasca proses rekapitulasi selesai, maka selanjutnya adalah proses pengajuan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh pasangan yang merasa dirugikan. Namun karena Surabaya hanya ada satu pasangan calon, maka proses pengajuan gugatan bisa diajukan pemantau pemilu.

    Namun apabila MK memastikan tidak ada gugatan yang diajukan atau proses penyelesaian sengketa selesai, maka KPU dapat menetapkan pasangan calon terpilih. Penetapan ini dilakukan paling lambat tiga hari setelah pemberitahuan resmi diterima.

    Tahap ini menjadi landasan bagi pengesahan administrasi calon terpilih sebagai kepala daerah yang baru. Setelah ditetapkan, maka akan menuju ke tahap pelantikan kepala daerah.