Author: Tribunnews.com

  • Inovasi Layanan Keuangan Bantu Pekerja Migran di Tengah Dinamika Global – Halaman all

    Inovasi Layanan Keuangan Bantu Pekerja Migran di Tengah Dinamika Global – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era digital, lembaga keuangan dituntut bisa berinovasi menjawab kebutuhan masyarakat.

    Termasuk di antaranya kebutuhan pekerja migran Indonesia yang memerlukan layanan pengiriman uang ke tanah air.

    Senior Vice President Consumer Business Pos Indonesia, Zuhed Nur, lewat aplikasi Pospay, versi terbarunya kini menawarkan kemudahan dan keamanan untuk mengirim uang ke lebih dari 50 negara, termasuk Arab Saudi, Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, dan Singapura.

    Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan finansial pekerja migran dan keluarga mereka.

    “Inovasi ini sangat membantu, khususnya bagi pekerja migran Indonesia yang ingin mengirimkan uang kepada keluarga di Tanah Air,” jelas Zuhed pada Minggu (15/12/2024).

    Menurut dia, pengguna cukup meng-upgrade akun mereka ke Liteplus untuk transaksi hingga Rp10 juta atau ke Reguler untuk nominal lebih besar.

    “Kami memastikan fleksibilitas dan kenyamanan sesuai kebutuhan pengguna,” ujarnya.

    Para Pekerja Migran Indonesia mendapatkan akses Internasional: Layanan transfer uang internasional ke lebih dari 50 negara.

    Untuk faktor keamanan, sudah ada kerjasama dengan PT Dhanapatra Loka Abadi (Dhapat), penyedia layanan transfer dana berlisensi yang diawasi langsung oleh Bank Indonesia.

    Direktur Utama Dhapat, Bagus Widayatmo, menambahkan layanan ini memberikan pengalaman transaksi yang murah, aman, dan terpercaya.

    “Kami berkomitmen menghadirkan solusi finansial yang memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi masyarakat, baik domestik maupun internasional,” ujarnya.

    Dengan layanan terbaru ini, pekerja migran kini memiliki solusi mudah untuk memastikan dukungan finansial kepada keluarga di Indonesia. 

    Perubahan istilah

    Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Kading menyinggung soal perubahan istilah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

    Sebelumnya, secara resmi istilah TKI diubah menjadi PMI setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

    Menurut Kadir, seluruh masyarakat harus bersyukur setelah diubahnya istilah tersebut dalam UU tersebut.

    “Kita kenal sekarang bukan lagi TKI atau TKW. Mohon maaf karena istilah itu mohon maaf agak merendahkan martabat Bangsa kita,” kata Kadir, di Mataram, Rabu (11/12/2024).

    Ia mengatakan istilah migran digunakan di kancah internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO).

  • 30 Tahun Merantau Jadi Tukang Servis Panci, Ujang Mampu Sekolahkan Anak sampai S2: Saya Lulusan SD

    30 Tahun Merantau Jadi Tukang Servis Panci, Ujang Mampu Sekolahkan Anak sampai S2: Saya Lulusan SD

    TRIBUNJATIM.COM – Sehari-hari membuka usaha servis panci di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Ujang Nuryadien (60), berhasil menyekolahkan anaknya hingga jenjang S2 di perantauan.

    Tukang servis panci asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini membuka jasanya di toko kelontong yang berada di kawasan Pasar Kahayan, Kota Palangka Raya, Kalteng.

    Ujang Nuryadien yang lulusan SD ini bisa menyekolahkan anaknya hingga S2 berkat servis panci.

    Ujang Nuryadien sendiri telah menjadi tukang servis panci sejak jaman krisis moneter, tepatnya pada tahun 1997.

    Ayah empat anak ini telah merantau dari Pulau Jawa ke Kalimantan sejak tahun 1994.

    Dia pernah berada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, hingga menetap di Kalimantan Selatan.

    “Saya ke Kalimantan sejak 1994 ikut orang merantau, pertama di Kalsel, kemudian Kaltim,” katanya.

    “Bekerja serabutan, sempat jadi kuli bangunan juga,” ujar dia, dikutip dari Kompas.com.

    Saat itu, kesulitan memenuhi kebutuhan hidup menjadi alasan Ujang Nuryadien akhirnya merantau ke Kalimantan.

    Terlebih, dia hanya lulusan sekolah dasar (SD) sehingga harus memutar otak untuk mencari penghasilan yang cukup.

    Lantas Ujang pun mulai belajar menambal panci dari temannya.

    Tidak hanya menyervis panci, Ujang Nuryadien juga mengerjakan berbagai alat-alat rumah tangga lainnya.

    Tangannya yang sudah sepuh bergerak lincah mengukur, menggunting, sampai memukul-mukul aluminium hingga membentuk tutup mesin peniris minyak.

    “Selain menambal, saya juga menerima pembuatan alat rumah tangga, dandang bakso, loyang roti, dan alat lain yang bahannya dari aluminium,” ucap Ujang, dengan bahasa Banjar dengan aksen Sunda.

    Ujang tukang servis panci berhasil sekolahkan anak hingga S2 (KOMPAS.COM/AKHMAD DHAN)

    Toko yang dijadikannya tempat usaha kini ia tempati dengan sistem sewa.

    Jarak antara toko dan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh.

    Toko servis berbahan kayu yang menjadi tempat usahanya menjadi saksi bisu perjuangan Ujang Nuryadien mencari nafkah.

    Meskipun hanya seorang lulusan SD, Ujang Nuryadien ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang layak.

    “Saya cuma lulusan SD, ibunya juga sama, tapi saya ingin anak-anak kami punya masa depan yang lebih baik. Jalurnya ya melalui pendidikan,” ungkap Ujang.

    Dia pun menyisihkan uang dari kebutuhan sehari-hari, untuk tabungan pendidikan anaknya.

    “Lumayan lah, sebulan paling sedikit bisa dapat Rp3 juta, tapi itu naik turun, tergantung banyak sedikitnya orang yang mau servis,” ujar dia.

    Berkat penghasilan dari servis panci dan alat rumah tangga tersebut, dia bisa membuat anak-anaknya menempuh pendidikan dengan baik.

    Anak keduanya, Bela Novita, yang menjadi sumber kebanggaannya, berhasil menamatkan S1 di IAIN Palangka Raya.

    “Saat ini dia lanjut S2 di universitas yang sama. Alhamdulillah sekarang bisa bekerja sebagai supervisor di salah satu perusahaan ritel di Palangka Raya,” tutur dia.

    Bagi Ujang, pendidikan adalah kunci mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik.

    Melalui kios kecil dan usaha yang digelutinya, kisah Ujang memberikan pesan bahwa kerja keras mampu memperbaiki nasib seseorang, betapapun terbatasnya.

    Ujang Nuryadien asal Tasikmalaya jadi tukang servis panci dan peralatan dapur di Pasar Kahayan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (10/12/2024). (KOMPAS.COM/AKHMAD DHANI)

    Di sisi lain, nasib penjual es teh Sunhaji (38) kini bak ketiban durian runtuh setelah diolok-olok Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa dipanggil Gus Miftah.

    Banyak orang yang berempati lantaran Sunhaji direndahkan derajatnya oleh seorang pemuka agama.

    Mereka pun berbondong-bondong memberikan rezeki kepada Sunhaji.

    Namun meski sudah banyak limpahan rezeki yang dia terima, Sunhaji tak mau meninggalkan pekerjaannya sebagai penjual es teh.

    Sunhaji beralasan karena berdagang es teh dengan cara disunggih itulah, dia menerima banyak rezeki.

    Hal itu seperti diungkapkannya dalam tayangan di kanal YouTube Channel Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang tayang pada Minggu (8/12/2024).

    “Karena saya dapat rezeki banyak dari jualan es teh,” kata Sunhaji.

    Dedi Mulyadi pun sempat melontarkan kelakar agar Sunhaji berdagang es teh menggunakan mobil.

    Sebab Sunhaji menerima sebuah mobil dari seseorang yang iba terhadapnya.

    “Masih mau jualan es teh meski sudah punya mobil?” tanya Calon Gubernur Jawa Barat 2024 tersebut ke Sunhaji.

    “Masih,” jawab Sunhaji.

    “Jadi nanti kalau jualan es teh diantar pakai mobil?” tanya Dedi Mulyadi lagi.

    “Iya,” katanya, mengutip Tribun Jakarta.

    Dedi Mulyadi pun tertawa mendengar jawaban Sunhaji.

  • Tingkah Anak Mulan Jameela Nangis Seketika Diam usai Diberi Gepokan Uang, Istri Ahmad Dhani: Hiburan

    Tingkah Anak Mulan Jameela Nangis Seketika Diam usai Diberi Gepokan Uang, Istri Ahmad Dhani: Hiburan

    TRIBUNJATIM.COM – Penyanyi sekaligus anggota DPR RI, Mulan Jameela membagikan momen putra bungsunya, Muhammad Ali.

    Tingkah anak bungsu Mulan dan Ahmad Dhani itu menuai sorotan.

    Bagaimana tidak, Ali yang menangis seketika diam usai diberikan segepok uang oleh ayahnya.

    Mulan tak menjelaskan kapan tepatnya video tersebut diambil.

    Hanya saja Ali terlihat masih sangat kecil.

    Video tersebut menjadi hiburan bagi keluarga kecil Ahmad Dhani dan Mulan Jameela saat ini.

    Dimana putra bungsu Ahmad Dhani tersebut kini sudah berusia 8 tahun, ia lahir pada 4 Juni 2016 lalu.

    Dalam video yang dibagikan Mulan lewat media sosial pribadinya itu, ia mengaku lucu melihat bagaimana putranya menangis kemudian langsung diam setelah dibujuk sang ayah.

    Ahmad Dhani menggendong serta memberikan gepokan uang lembaran ratusan ribu kepada putra bungsunya.

    Lucunya, Muhammad Ali pun langsung terdiam setelah menerima uang tersebut.

    “Ali.. kamu lucu bangetttt”, tulis Mulan Jameela, dikutip dari Tribun Batam pada Minggu (15/12/2024).

    Selanjutnya, Mulan menjelaskan jika tidak ada maksud lain dirinya mengunggah video lama tersebut di sosial media.

    “Maaf ya gaess,, tidak ada niatan apapun, posting ini hanya mengenang kejadian lucu dan sekedar hiburan untuk keluargaku”, sambung mantan rekan duet Maia Estianty ini.

    Kebiasaan Ahmad Dhani tersebut rupanya malah berimbas baik terhadap Ali.

    Tingkat anak bungsu Mulan Jameela disoroti. (Instagram)

    Putra bungsu Dhani dan Mulan itu disebut menjadi sosok yang pintar menabung.

    Hal itu disampaikan Mulan Jameela dalam caption dengan mengaitkan kebiasaan Ahmad Dhani ketika membujuk Ali menangis dengan uang.

    “Ayah @ahmaddhaniofficial selalu ada cara biar anak2 berhenti nangis…

    Dan lucunya sampai sekarang Ali ini paling pinter nabing tp dia ga pelit.

    MashaaAllah,” tutup Mulan Jameela.

    Di sisi lain, Ahmad Dhani melarang Shafeea Ahmad pacaran disorot. 

    Diketahui, Shafeea merupakan anak Ahmad Dhani dan Mulan Jameela. 

    Adik perempuan Al, El, dan Dul ini kini berusia 13 tahun. 

    Menurut Mulan Jameela, kini Shafeea sudah mulai punya crush atau sosok laki-laki yang ditaksir. 

    Namun Shafeea ternyata dilarang ayahnya, Ahmad Dhani pacaran, karena usianya masih 13 tahun. 

    Ahmad Dhani meminta putrinya untuk tak memikirkan soal asmara di usianya yang sekarang.

    “Wah belumlah gila,” kata Dhani.

    Sebelumnya, Mulan Jameela pun sempat meminta putrinya itu untuk tidak berpacaran.

    Walaupun, Mulan mengetahui jika Shafeea memiliki crush atau lelaki yang disuka.

    Dikatakan Mulan, ia memperbolehkan anaknya pacaran saat usia 19 tahun.

    “Masih kecil anaknya. Nanti saja diobrolinnya kalau sudah 19 tahun,” katanya.

    Istri Ahmad Dhani ini berharap Shafeea bisa mengembangkan kariernya.

    Bukan tanpa alasan, Mulan melihat Shafeea memiliki jiwa seni music yang tinggi.

    “Dia bakatnya gede banget cuma belum mau ya. Mudah-mudahan ya mau, tapi aku orangnya nggak maksa,” pungkasnya.

    Sikap Ahmad Dhani dan Mulan Jameela saat putrinya remaja dan mulai punya crush disorot. Tegas melarang pacaran. (Instagram)

    Pernah curhat punya sifat sama-sama cemburuan, Mulan Jameela mendadak ungkap pergulatan daalam rumah tangganya dengan Ahmad Dhani. 

    Ada apa dengan pasangan selebriti ini? 

    Ahmad Dhani dan Mulan Jameela merupakan salah satu pasangan selebriti yang kerap terlihat adem ayem. 

    Meskipun bukan tanpa cobaan, rumah tangga Ahmad Dhani dan Mulan Jameela terbukti tetap kokoh selama lebih dari satu dekade.

    Terlebih lagi, pernikahan mereka telah dikaruniai dua anak, Safeea dan Ali.

    Kerap terlihat kompak, Mulan Jameela baru-baru ini curhat perdebatannya dengan Ahmad Dhani. 

    Menurut Mulan, hal ini dipicu oleh kesibukan mereka dalam mempersiapkan lagu baru.

    Tak disangka, Mulan dan Dhani sempat berselisih soal lirik lagu yang sedang mereka garap bersama.

    “Capek banget abis gulat sama paksu gara2 lirik lagu baru

    Siap2 ya BalaDewa BalaDewi Bakal ada lagu baru,” tulis Mulan.

    Dalam foto yang diunggahnya, terlihat Ahmad Dhani fokus menatap layar komputer besar, sementara Mulan duduk di belakangnya.

    Melansir dari Kompas.com, Jarang membahas secara terbuka mengenai kehidupan rumah tangganya dengan musisi Ahmad Dhani, penyanyi Mulan Jameela kini berbagi cerita tentang bagaimana mereka menjaga komunikasi.

    Menurut Mulan, ia dan Ahmad Dhani selalu memberi kabar dan saling bertanya satu sama lain saat menjalani kegiatan sehari-hari.

    “Kami dua-duanya sama-sama cemburuan,” ucap Mulan Jameela, ditemui di daerah Ampera, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).

    Mereka mengatasi rasa cemburu dengan bertemu secara langsung.

    Sementara itu, untuk mengatasi rasa rindu saat terpisah oleh jarak dan waktu, keduanya memanfaatkan teknologi.

    “Ya ketemu lah, kalau lagi di luar kota video call kadang-kadang.

    Teknologi sudah canggih, kalau lagi kangen lihat wajahnya ya video call aja,” ujar Mulan Jameela.

    Mulan juga sering menemani Ahmadi Dhani dalam kegiatannya bersama Partai Gerindra.

    Infomasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • ASDP Siapkan Layanan Penyeberangan Ferry untuk Libur Nataru 2024/2025 – Halaman all

    ASDP Siapkan Layanan Penyeberangan Ferry untuk Libur Nataru 2024/2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mempersiapkan seluruh layanan dan fasilitas penyeberangan ferry menjelang periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Persiapan ini bertujuan untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat.

    Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyatakan bahwa sosialisasi aktif mengenai pembelian tiket ferry secara online melalui aplikasi Ferizy telah dilakukan.

    “ASDP memiliki aplikasi Ferizy yang memudahkan calon penumpang, khususnya yang dapat diakses dalam perjalanan jelang liburan Nataru mendatang,” ujar Heru, Minggu (15/12/2024).

    Aturan Pembelian Tiket

    Saat ini, tiket ferry tidak lagi dijual secara langsung di pelabuhan (go-show).

    Oleh karena itu, pengguna jasa diharapkan untuk membeli tiket melalui aplikasi Ferizy atau mitra resmi lainnya.

    Tiket ferry sudah dapat dibeli H-60 keberangkatan.

    Heru menekankan pentingnya memastikan tiket dibeli paling lambat H-1 sebelum keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai jadwal yang tertera di e-ticket.

    “Pastikan juga data diri terisi dengan benar saat reservasi untuk mempermudah proses klaim asuransi,” tambahnya.

    Prediksi Puncak Pergerakan Penumpang

    prediksi puncak pergerakan libur Natal dan Tahun Baru di 13 Lintas Pantauan Nasional diperkirakan terjadi pada 22-23 Desember 2024.

    Sedangkan puncak pergerakan libur Tahun Baru 2025 pada 30 dan 31 Desember, sedangkan prediksi puncak arus balik terjadi pada 1-2 Januari 2025.

    Adapun kenaikan penumpang periode Nataru mencapai 4,1 persen yaitu mencapai 3 juta penumpang.

    Kemudian kenaikan trip diprediksi mencapai 14,3 persen atau mencapai 14.975 trip bila dibandingkan periode Nataru 2023.

    Antisipasi Lonjakan Arus Penumpang

    Untuk mengantisipasi lonjakan arus penumpang, ASDP bersama stakeholder mengimplementasikan kembali program Delaying System dengan titik area sebagai berikut:

    Arah Pelabuhan Merak: Rest Area KM43, KM68, dan Lahan Munic Cikuasa Atas;
    Arah Pelabuhan Bakauheni: Rest Area KM163B, KM87B, KM49B dan KM20B;
    Arah Pelabuhan Ketapang: Terminal Sritanjung, Lahan Dermaga Bulusan, dan Grand Watudodol;
    Arah Pelabuhan Gilimanuk: UPPKB Cekik, Terminal Kargo, dan Terminal Bus Gilimanuk.

    Peningkatan Kapasitas Pelabuhan

    Dari segi sarana dan prasarana, ASDP telah meningkatkan kapasitas pelabuhan.

    Di Pelabuhan Merak, kapasitas kendaraan kecil meningkat dari 5.526 menjadi 6.026.

    Di Pelabuhan Ketapang, kapasitas juga meningkat dari 1.570 menjadi 1.670 kendaraan kecil, ditambah lahan Bulusan.

    Penambahan kapasitas area parkir dan dermaga juga dilakukan.

    Di Pelabuhan Merak, Dermaga II yang semula 3.000 GRT kini menjadi 10.000 GRT, mampu menampung sekitar 836 kendaraan kecil serta integrasi dengan Pelabuhan Indah Kiat sekitar 500 parkir kendaraan kecil.

    Di Pelabuhan Ketapang, pemindahan lintasan dan pemanfaatan lahan parkir Dermaga Bulusan juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas.

    Dengan langkah-langkah ini, ASDP berharap dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat selama periode liburan Nataru 2024/2025.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

    Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerbitkan aturan menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

    Melalui Surat Edaran (SE) Nomor 300/ 26738/ 436.8.6/ 2024, Pemkot mengajak masyarakat meningkatkan keamanan, ketentraman dan toleransi masyarakat selama momen penting tersebut.

    “Seluruh warga masyarakat diharapkan mematuhi dan menjaga kondusifitas, ketertiban umum serta ketentraman masyarakat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu (15/12/2024).

    Ada beberapa poin aturan menjelang libur Nataru. Di antaranya, pelaku tempat hiburan atau usaha rekreasi dan hiburan umum (RHU) harus menutup usaha pada malam Natal, 24 Desember 2024, mulai pukul 18.00 WIB.

    Pada malam tahun baru, RHU diperbolehkan beroperasi hingga pukul 04.00 WIB. Syaratnya, tidak menerima pengunjung di bawah usia 18 tahun, menyalahgunakan tempat usaha untuk perjudian, dan peredaran narkoba.

    Pelaku usaha juga harus menerapkan standar Cleanliness, Health, Safety, and Environment sustainability (CHSE). Serta, memastikan kesiapan mitigasi bencana di lokasi wisata.

    Pengelola tempat wisata diwajibkan melakukan perawatan fasilitas secara berkala. Juga, menyiapkan jalur evakuasi dan memperhatikan kapasitas pengunjung.

    Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca juga harus menjadi acuan. Hal ini untuk mengantisipasi potensi bencana alam.

    Dalam SE yang sama, pengurus gereja dan panitia Natal diminta untuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam). Terutama, saat menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal.

    Selain itu, pengurus gereja juga diimbau untuk memasang pengamanan tambahan. Di antaranya, barrier di pintu masuk dan melakukan pemeriksaan barang bawaan pengunjung.

    Untuk menghindari potensi gangguan keamanan, masyarakat dilarang menjual atau menyalakan petasan. Termasuk, larangan terhadap memperjualbelikan terompet serta melakukan konvoi pada malam Tahun Baru.

    Bagi masyarakat yang akan bepergian dan meninggalkan rumah, diminta memastikan kompor, gas, aliran listrik, air dalam kondisi padam. 

    Serta, tidak meninggalkan barang berharga atau hewan peliharaan di dalam rumah dan menginformasikan kepada tetangga yang berdekatan atau RT setempat.

    Selain itu, Wali Kota Eri juga mengungkapkan bahwa pengawasan ketertiban umum selama libur Nataru 2024/2025 di Surabaya, melibatkan perangkat daerah (PD), TNI/Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

    “Kami juga meminta masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca ekstrem sewaktu-waktu,” imbuhnya.

    Wali Kota Eri menegaskan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan dalam surat edaran ini akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

    “Apabila terjadi kondisi darurat atau menemukan kejadian yang membutuhkan pertolongan agar menghubungi Pos Polisi terdekat, Call Center Kepolisian 110 atau Command Center 112,” katanya.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh gereja untuk memastikan keamanan dalam perayaan Hari Raya Natal 2024.

    “Kami telah berkoordinasi dengan seluruh gereja di Surabaya untuk memastikan pengamanan agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” kata Wali Kota Eri.

    Tidak hanya itu, Wali Kota Eri menyebut bahwa Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat (ormas) untuk menjaga keamanan dan kenyamanan umat Kristen dalam menjalankan ibadahnya. “Kita juga rapatkan dengan kepolisian terkait dengan keamanan Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.

    Menanggapi insiden beberapa waktu lalu, dimana seorang wanita bercadar masuk ke salah satu gereja di Surabaya, Wali Kota Eri pun menegaskan pentingnya kewaspadaan di tempat ibadah.

    “Gereja tidak boleh lengah, termasuk masjid juga. Pengelola tempat ibadah harus memperketat pengamanan, terutama di pintu masuk yang dijaga satpam. Jika ada orang dengan pakaian tertutup rapat, seperti bercadar, satpam harus menanyakan keperluannya,” jelas dia.

    Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengajak seluruh warga untuk terus menjaga kerukunan umat beragama yang selama ini telah menjadi ciri khas Kota Pahlawan.

    “Saya mohon kepada warga Kota Surabaya, njenengan (anda) adalah orang yang hebat. Kita sudah bisa membuktikan bahwa Surabaya ini menjadi salah satu kota yang penuh dengan toleransi,” pesan dia.
    Ia berharap, toleransi yang telah berjalan di Surabaya dapat menjadi teladan bagi kota-kota lain di Indonesia, sekaligus memperkuat persatuan di tengah keberagaman.

     “Sebagai sesama umat beragama, mari kita menjaga keamanan, kenyamanan umat beragama lain agar bisa menikmati dan menjalankan ibadahnya dengan tenang di Kota Surabaya,” katanya.

  • Tragedi Bocah 2 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor, Ibu Tak Henti Menangis: Ingin Ketemu Jasadnya – Halaman all

    Tragedi Bocah 2 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor, Ibu Tak Henti Menangis: Ingin Ketemu Jasadnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Suasana haru menyelimuti kediaman Arjuna, seorang balita berusia dua tahun yang hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).

    Hingga kini, Arjuna masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

    Ibu kandung Arjuna, Elisa (27), terlihat tak kuasa menahan tangisnya.

    Dalam wawancara dengan Tribunnews Bogor, ia mengungkapkan harapannya untuk segera menemukan jasad anaknya.

    “Saya harapannya ingin ketemu aja jasadnya,” ujar Elisa, sembari menahan kesedihan.

    Ia menyatakan ia sudah ikhlas dengan apapun kondisi yang akan ditemukan, asalkan anaknya segera ditemukan.

    “Biar saya segera urus disini. Saya ikhlas apapun kondisinya,” tambahnya.

    Elisa juga mengungkapkan ketidakpercayaannya Arjuna bisa bermain mendekati Sungai Ciliwung, yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.

    “Aneh gitu, anak seusia dua tahun jalannya cepat. Padahal selama ini dia paling takut kalau main ke arah sungai. Tapi kemarin dia malah main ke situ,” jelasnya.

    Seiring dengan kesedihan yang melanda keluarga, banyak warga yang berdatangan untuk memberikan dukungan.

    Di depan rumah Arjuna, telah dipasang tenda terpal untuk menampung para relawan dan pengunjung yang ingin membantu.

    Keberadaan relawan terlihat aktif di sekitar rumah, membantu keluarga dalam masa sulit ini.

    Elisa terus menangis dan sesekali ditenangkan oleh anggota keluarganya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Isi Percakapan Diduga Agus Buntung dengan Korbannya, Sebut Bukan Modus Manipulasi Namun Motivasi

    Isi Percakapan Diduga Agus Buntung dengan Korbannya, Sebut Bukan Modus Manipulasi Namun Motivasi

    TRIBUNJATIM.COM – Bisa dipastikan suara pada rekaman yang beredar adalah suara Agus Buntung.

    Hal ini sudah diakui sendiri oleh Agus Buntung.

    Tapi dirinya menyebut suara tersebut bukan bertujuan untuk memanipulasi seseorang, melainkan untuk memotivasi.

    Tersangka kasus dugaan pelecehan seksual, I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung, mengakui suara dalam rekaman yang beredar adalah dirinya.

    Pria disabilitas asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu membantah pernyataan dirinya dalam rekaman suara adalah modus untuk memanipulasi korban.

    Dirinya bersikukuh, pernyataan tersebut untuk memberikan motivasi.

    “Itu memang betul suara saya, tetapi tidak saya bermaksud untuk memanipulasi atau merubah pikiran.”

    “Itu sudah jelas saya memberi semangat,” ucap Agus, dilansir TribunLombok.com, Minggu (15/12/2024).

    Agus juga dengan tegas membantah tuduhan yang mengatakan ia memiliki ilmu hitam, guna-guna, dan semacamnya.

    “Saya terus terang saya berani bersumpah di hadapan semua orang bahwa saya tidak punya ilmu apa-apa,” kata Agus.

    “Jadi tidak ada saya punya ilmu ini itu, atau manipulasi atau menggerakkan orang dengan kata-kata. Mustahil itu,” lanjutnya.

    Rekaman Suara Agus Buntung
     
    Sebelumnya, beredar percakapan Agus Buntung yang disinyalir tengah merayu korbannya.

    Dalam percakapan tersebut, Agus Buntung menggunakan kalimat yang dianggap ‘manipulatif’.

    Termasuk terdapat kata-kata ingin “membantu” korban menjadi seorang yang sukses.

    Tak hanya itu, dalam video yang berdurasi 1,22 menit itu, Agus diduga menyebut tak ingin disamakan dengan pria lain.

    Berikut isi percakapan diduga Agus Buntung dengan korbannya:

    “Saya tidak senang orang yang lemah, lap air mata itu nanti luntur pupurannya (bedak), nanti kayak apa mau ke kampus. Kakak (korban) bersihin diri, sampai kakak shalat pun kakak nggak bisa shalat karena ada yang ganjal,” kata Agus dalam rekaman video tersebut.

    “Tau nggak perjuangan kakak itu ya Allah hanya hidup sendiri dan berjuang sendiri, nekat gara-gara hal sepele, kakak mau nekat aja bisa nggak aku minta jangan nekat, tobatlah nyawa saya, saya kasih kakak biar kakak tau biar kakak berarti bagi dunia ini,” lanjut Agus

    “Setengah percaya, sedikit percaya, itu pikiranmu sekarang karena kamu baru kenal saya, saya bisa baca langsung (pikiran), bingung kenapa saya ngomong gini? Kamu kira modus sama kayak cowok yang lain, benarkan, buktinya ngerusak kamu, walaupun kita berdua di kamar saya tidak bisa apa-apa, saya mandi masih dimandiin sama mamak, saya tidak sama dengan cowok-cowok yang lain karena cowok-cowok itu hanya manfaatin kamu.”

    “Kamu mau berubah atau tidak, kalau kamu tidak mau berubah saya pergi, tetapi kalau mau berubah saya akan tetap di sini dengan mengasih tau bagaimana cara kesuksesan kamu,” tutup Agus.

    Dalam video tersebut tidak memperlihatkan wajah Agus, namun diketahui suara tersebut mirip suara Agus.

    Tabiat Agus Terkuak

    I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung akui rekaman suara yang beredar adalah dirinya. Sebut kata-kata itu bukan manipulasi tapi motivasi. (Istimewa)

    Diberitakan sebelumnya, tabiat Agus Buntung dibongkar dosen pembimbing akademik (PA), I Made Ria Taurisia Armayani.

    Pihaknya mengaku pernah terdampak karena ulah Agus sebab pernah dilaporkan ke Dinas Sosial karena dianggap tidak menginginkan Agus kuliah.

    “AG (Agus) ini berbohong. Saya selaku dosen PA, dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah. Padahal tidak dalam cerita konteks itu,” ujar Ria, Selasa (3/12/2024), dilansir Kompas.com.

    Lebih lanjut, Ria menjelaskan duduk perkara, mengapa Agus sampai melaporkan dirinya ke Dinas Sosial.

    Hal ini bermula saat Agus sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), menunggak Uang Kuliah Tunggal (UKT). 

    Namun, pelaku tak kunjung membayar UKT, meski diketahui sudah menerima pencairan beasiswa KIP-K.

    “Jumlah uang beasiswa (yang diterima) sekitar Rp13 juta per tahun. Sedangkan dia membayar UKT Rp900.000 per semester,” ungkap Ria.

    Saat sistem pembayaran kembali ditutup, barulah Agus menghubungi Ria untuk meminjam uang dengan alasan untuk membayar UKT.

    Tetapi, Ria tidak memberikannya, ia beralasan meskipun memberi pinjaman, tetap saja tidak dapat membayar UKT karena sistemnya tidak dapat dibuka kembali. 

    Akibat keterlambatan tersebut, Agus pun tidak dapat kembali menerima beasiswa KIP-K. 

    Agus juga kerap memanipulasi absensi kuliah ia kerap mebolos kelas sejak awal perkuliahan.

    “Saya sayangkan (jadi tersangka pelecehan), iya. Tapi, saya juga tidak kaget karena ini bukan kali pertama Agus membuat ulah.”

    “Intinya, kami serahkan ke penegak hukum sesuai hukum yang berlaku. Kalau ditanya bagaimana karakter Agus, ya seperti itulah intinya,” pungkas Ria.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Jelang Nataru 2024/2025, ASDP Sosialisasikan Pembelian Tiket Ferry via Aplikasi Ferizy – Halaman all

    Jelang Nataru 2024/2025, ASDP Sosialisasikan Pembelian Tiket Ferry via Aplikasi Ferizy – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Dalam rangka menyambut periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pastikan seluruh layanan dan fasilitas penyeberangan siap untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. 

    Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyatakan, persiapan matang menjelang Angkutan Nataru 20245/2025 telah dilakukan termasuk sosialisasi aktif pembelian tiket ferry secara online melalui layanan aplikasi Ferizy. 

    “ASDP memiliki aplikasi Ferizy yang memudahkan calon penumpang, khususnya yang dapat diakses dalam perjalanan jelang liburan Nataru mendatang,” ujar Heru, Minggu (15/12/2024), dikutip dari siaran pers asdp.id.

    “Saat ini sudah tidak ada lagi penjualan tiket go-show di pelabuhan, sehingga pengguna jasa agar membeli tiket via aplikasi atau mitra resmi Ferizy,” lanjutnya.

    Diketahui, tiket ferry sudah bisa dibeli H-60 keberangkatan.

    “Mohon, pastikan Anda sudah bertiket paling lambat H-1 keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera pada e-ticket,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Heru juga meminta agar pengguna jasa memastikan data diri terisi dengan benar dan sesuai ketika melakukan reservasi tiket, untuk memastikan data tercatat di manifest sehingga mempermudah proses klaim asuransi.

    Adapun jadwal pelaksanaan dan prediksi puncak pergerakan libur Natal dan Tahun Baru di 13 Lintas Pantauan Nasional diperkirakan terjadi pada 22-23 Desember 2024.

    Selanjutnya, prediksi puncak pergerakan libur Tahun Baru 2025 pada 30 dan 31 Desember, sedangkan prediksi puncak arus balik terjadi pada 1-2 Januari 2025.

    Sebagai informasi, kenaikan penumpang periode Nataru mencapai 4,1 persen yaitu mencapai 3 juta penumpang.

    Sedangkan kenaikan trip diprediksi mencapai 14,3 persen atau mencapai 14.975 trip bila dibandingkan periode Nataru 2023.

    Untuk mengantisipasi lonjakan arus penumpang, ASDP bersama stakeholder mengimplementasikan kembali program Delaying System dengan titik area sebagai berikut:

    Arah Pelabuhan Merak: Rest Area KM43, KM68, dan Lahan Munic Cikuasa Atas;
    Arah Pelabuhan Bakauheni: Rest Area KM163B, KM87B, KM49B dan KM20B;
    Arah Pelabuhan Ketapang: Terminal Sritanjung, Lahan Dermaga Bulusan, dan Grand Watudodol;
    Arah Pelabuhan Gilimanuk: UPPKB Cekik, Terminal Kargo, dan Terminal Bus Gilimanuk.

    Dari segi kesiapan sarana dan pra sarana, ASDP telah meningkatkan kapasitas pelabuhan yang semula 5.526 kendaraan kecil pada tahun 2023 di Pelabuhan Merak menjadi 6.026 kendaraan kecil pada periode tahun ini.

    Sedangkan di Pelabuhan Ketapang, kapasitas pelabuhan meningkat yang semula 1.570 kendaraan kecil menjadi 1.670 kendaraan kecil ditambah dengan lahan Bulusan.

    Penambahan kapasitas area parkir dan kapasitas dermaga pun turut dipersiapkan di Pelabuhan Merak, tepatnya pada Dermaga II yang semula 3.000 GRT menjadi 10.000 GRT yang mampu menampung sekitar 836 kendaraan kecil serta integrasi dengan Pelabuhan Indah Kiat sekitar 500 parkir kendaraan kecil.

    Untuk optimalisasi kelancaran operasional di Pelabuhan Ketapang, dilakukan pemindahan lintasan Ketapang-Lembar menjadi Jangkar-Lembar serta pemanfaatan lahan parkir Dermaga Bulusan Pelabuhan Ketapang yang mampu menampung sekitar 400 unit kendaraan kecil.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • Sosok Ipda Ismail, Polisi Bagi Gajinya dan Jual Kambing untuk Bantu Lansia, Tenteng Beras Sendiri

    Sosok Ipda Ismail, Polisi Bagi Gajinya dan Jual Kambing untuk Bantu Lansia, Tenteng Beras Sendiri

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah inspiratif datang dari seorang polisi.

    Polisi ini rela bagikan gajinya dan jual kambing untuk membantu warga yang membutuhkan terutama para lansia.

    Menurutnya daripada digunakan untuk hal tidak bermanfaat, rezeki yang ia dapatkan dari profesinya diberikan kepada orang yang membutuhkan.

    Sosok polisi tersebut bernama Ipda Ismail.

    Kisahnya sengaja diangkat kembali sebagai inspirasi dan pendorong semangat agar masyarakat lebih peduli kepada sesama.

    Ismail merupakan petugas bhabinkamtibmas di wilayah Sendana Kabupaten beberapa tahun lalu.

    Saat itu masih berpangkat Aiptu (Ajun Inspektur Polisi Satu).

    Dalam mengembang tugasnya sebagai bhabinkamtibmas di wilayahnya tidak sedikit pengorbanan yang harus diberikan demi membantu meringankan beban ekonomi warganya.

    Bahkan ia rela menyisihkan sebagian gajinya dan menjual kambing peliharaannya untuk membantu warganya.

    Sosok polisi seperti ini tentu sangat jarang dijumpai.

    Aksi-aksi kemanusiaannya kerap menjadi perhatian di media sosial karena kerendahan hati Ismail rela membantu sesama tanpa pamrih.

    Saat ini, Ismail sudah memikul tanggung jawab yang lebih besar.

    Ipda Ismail Anggota Polda Sulbar, saat bantu warga yang kurang mampu di Kabupaten Majene, Sulbar, Minggu (15/12/2024). (Humas Polres Majene)

    Ia sudah menjadi seorang perwira berpangkat Ipda (Inspektur Polisi Dua).

    Dengan pangkat barunya, aksi-aksi kemanusian yang dilancarkan sebelumnya terus dijaga.

    Karena aksinya tulus dari hati bukan sekedar mencari simpati dan popularitas.

    Ismail mengatakan, dirinya tidak pernah merasa malu untuk membantu warga.

    Bahkan ketika ia sudah berpangkat Ipda

    Ia tetap dengan rendah hati memikul beras, membawa tentengan bahan makanan, dan membagikannya kepada warga, terutama para lansia.

    “Kepedulian dan rasa empati tidak mengenal pangkat atau jabatan,” kata Ipda Ismail kepada wartawan, Minggu (14/12/2024), dikutip dari Tribun Sulbar.

    Lebih lanjut ia mengatakan, menurutnya semua orang memiliki kesempatan untuk membantu sesama, baik dengan cara yang besar maupun kecil. 

    “Daripada membuang-buang rezeki untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, lebih baik kita sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan.

    Dengan begitu, kita tidak hanya membantu mereka di dunia, tetapi juga menabung pahala untuk kehidupan di akhirat,” lanjutnya.

    Ipda Ismail adalah contoh nyata bahwa menjadi polisi bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun kemanusiaan. 

    Sosok Ipda Ismail menunjukkan dengan tekad dan niat yang tulus, semua orang bisa membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain. 

    Kisahnya tentu menjadi inspirasi bagi semua orang khususnya generasi muda untuk lebih peduli dan berani berbuat baik kepada sesama.

    Kisah inspiratif lainnya datang dari sosok polisi bernama Bripka Seladi.

    Bripka Seladi mencuri perhatian publik karena memiliki pekerjaan sampingan sebagai pengumpul barang bekas.

    Selama 16 tahun bertugas di bagian pelayanan SIM, anggota Polres Malang Kota ini konsisten menolak suap.

    Bahkan dalam bentuk kecil seperti pemberian kopi dari pemohon SIM.

    Pria berusia 57 ini telah membuktikan integritas seorang polisi tidak hanya soal tugas, tetapi juga tentang menjalani kehidupan jujur dan bermartabat.

    Di Polres Malang ia berseragam polisi, namun ketika selesai tugas ia melanjutkan pekerjaan sampingannya sebagai pemulung.

    Bripka Seladi tak malu jadi pemulung demi uang tambahan untuk keperluan sehari-hari ketimbang mendapat uang dari cara tidak benar.

    Menurutnya, biarpun pemulung yang penting halal.

    Bripka Seladi nyambi jadi pemulung (TribunJatim.com/Aminatus Sofya – TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO)

    “Lebih baik jadi pemulung, jauh lebih jujur dan benar daripada terima salam tempel dan suap,” ungkap Bripka Seladi belum lama ini.

    Bagi Bripka Seladi, mengelola sampah tidak hanya menambah penghasilan, tetapi juga menjadi cara untuk berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan. 

    Bahkan Bripka Seladi kini memiliki gudang sampah di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, tak jauh dari tempat ia bertugas.

    “Saya tidak pernah merasa rendah diri meskipun setiap hari berurusan dengan sampah. Ini pekerjaan halal, dan saya ikhlas melakukannya,” kata Bripka Seladi.

    Pendapatan dari hasil memilah sampah ini sekitar Rp25.000 hingga Rp50.000 per hari.

    Bripka Seladi memulai aktivitas memulungnya delapan tahun lalu.

    Awalnya, ia mengumpulkan sampah dengan sepeda ontel, memilahnya, dan menjualnya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

    Apa yang dilakukan Bripka Seladi pun mengundang banyak perhatian masyarakat di dunia maya.

    Salah satunya yang ada di kolom komentar akun Instagram milik @jktnewss.

    Masyarakat berharap, baik Kapolri dan Kapolda dapat memberikan apresiasi kepada Bripka Seladi atas komitmennya menjadi polisi yang jujur.

    Kesederhanaan Bripka Seladi memang tak membuatnya tergoda untuk memanfaatkan posisinya.

    Ia tegas menolak gratifikasi dalam bentuk apapun, termasuk uang atau hadiah dari pemohon SIM.

    Prinsip ini juga diajarkan kepada keluarganya.

    “Kalau ada yang mencoba memberi sesuatu, saya suruh anak saya untuk mengembalikan.”

    “Saya tidak mau uang itu, karena hidup saya harus bersih,” tegas Seladi.

    Kini ia mengelola gudang sampah yang melibatkan anaknya, Rizal Dimas, dan beberapa rekan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Seni Menipu Rasa dan Aroma Eceng Gondok, Warga Bondowoso Hasilkan Lele Organik yang Sehat Dikonsumsi

    Seni Menipu Rasa dan Aroma Eceng Gondok, Warga Bondowoso Hasilkan Lele Organik yang Sehat Dikonsumsi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca ari pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Usaha budidaya lele organik kini mulai diminati di Bondowoso. Hadirnya budidaya lele organik ini, untuk menekan harga pakan cukup mahal. Sekaligus, keinginan untuk menjaga kesehatan lingkungan.

    Salah satunya, yang menerapkan budidaya lele organik di Bumi Ki Ronggo yakni Lele Bondowoso Organik (Leboni) di Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan.

    Leboni ini adalah milik Iswahyudi. Seorang Tour Guide yang kala pandemi Covid-19 harus berpikir keras banting setir. Karena matinya usaha Hostel dan Guiding Tourist miliknya disebabkan oleh Corona.

    Pria berusia 45 tahun itu, akhirnya memutuskan beternak lele organik. Kepada TribunJatimTimur.com, ia menyebut ini seni menipu rasa dan aroma makanan ikan lele.

    Budidaya ikan lele organik: Iswahyudi saat menaburkan garam ke kolam ikan lelenya untuk menurunkan menormalkan Ph air

    Ungkapan itu dilontarkannya, karena lele sebagai omnivora yang cenderung  memakan daging. Oleh Iswahyudi, diberi makan eceng gondok atau pun limbah organik dan bekatul  yang dicampurnya dengan sedikit ikan hasil memancing.

    “Setelah besar Eceng Gondok ini akan dicacah. Dicapur bekatul, dan ikan hamm difermentasi satu hari agar abu. Jadi fungsi ikan sebagai konsentrat,” jelasnya.

    Ia menerangkan, dia memiliki total 8 kolam ikan lele besar berukuran 6×3 meter.  Sedangkan untuk lele masih kecil, dirinya punya empat kolam dengan ukura 2,5×3 meter.  

    Iswahyudi saat menaburkan garam ke kolam ikan lelenya untuk menurunkan menormalkan Ph air (Tribunjatim.com/Sinca Ari Pangistu)

    Dalam setiap kolamnya, ditumpangsari dengan eceng gondok. Pemberian tumbuhan air yang mengapung dipermukaan memiliki beberapa kegunaan.

    Salah satunya yakni menyediakan kadar oksigen untuk ikan dari proses fotosintesisnya. Termasuk, menyerap amoniak dari kotoran lele dan sisa makanan, melalui akarnya.

    “Ini untuk memfilter air, jika amoniaknya naik. Dia akan diserap oleh akarnya ini,” jelasnya.

    Di lain sisi, eceng gondok juga akan digunakan sebagai pakai lele.

    Namun begitu, ia juga kerap memberikan garam pada air kolam ikan lele setelah hujan. Tujuannya untuk membuat kadar Ph air normal, agar lele bisa terus bertumbuh besar. Namun, pemberian garam ini tak dilakukan terus menerus. Maksimal tiga hari.

    “Jika air hujan itu terlalu basah, Phnya turun. Bisa membuat ikan tak nafsu makan, dan akhirnya mati,” jelasnya.

    Ia menyebut lele organik ini memiliki nilai jual lebih mahal dari lele umumnya. Dalam satu kilogramnya, dihargai paling murah Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.

    Selain itu, dipastikan lele organik ini lebih sehat untuk dikonsumsi. Karena, dari uji coba lele yang diberi makan usus ayam itu, ketika digoreng aromanya masih berbau pakan ayam.

    “Sudah ada penelitian, pakan berpengaruh terhadap rasa,” ujarnya pada Minggu (15/12/2024).

    Selama ini, peminat ikan lele organik memang tak banyak untuk di Bondowoso. Karena itulah, dirinya hanya menerima pesanan khusus saja dari pembeli di Bondowoso hingga Jember.

    “Omzetnya memang belum signifikan. Pelanggannya ekslusif saja. Mereka pembeli yang mau makan ikan lele yanh benar-benar organik,” jelasnya.

    Adapun untuk pemasaran, Leboni memanfaatkan Facebook untuk menawarkam produk ikannya. Termasuk, mengajak para mahasiswa atau pun pelajar yang ingin belajar tentanh budidaua ikan lele organik.

    Karena itulah, dalam usaha Leboninya ini. Iswayudi tak hanya menjual ikan lele. Namun juga menjual pakan lele organik, bibit ikan lele berbagai ukuran, kolam terpal aneka ukuran, hingga edukasi budidaya lele organik