Author: Tribunnews.com

  • Ibu Ungkap Kebahagiaan Keluarga Sebelum MAS Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ada Canda di Jumat Malam – Halaman all

    Ibu Ungkap Kebahagiaan Keluarga Sebelum MAS Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ada Canda di Jumat Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fakta baru diungkap AP (40), sebelum putra semata wayangnya MAS (14) membunuh ayah dan neneknya di sebuah kompleks perumahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel) Sabtu (30/11/2024) dini hari sekira pukul 01.00 WIB.

    AP, ibu dari pelaku MAS, hingga kini masih menjalani perawatan karena mengalami luka serius setelah diserang putranya pada hari kejadian.

    Hingga saat ini kondisi psikis AP masih terguncang dan selalu menangis ketika mengingat kembali kejadian yang menimpa suaminya dan ibunya.

    “Kemarin itu juga dia masih tertekan atau psikisnya masih syok. Setiap diperiksa juga dia nangis,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Minggu (15/12/2024).

    Meski sang ibu sudah memaafkan MAS, tetapi ia belum bisa melupakan perbuatan anaknya.

    Dalam pemeriksaan tambahan, AP mengungkap pada Jumat (29/11/2024) malam, keluarganya terlihat bahagia.

    Bahkan, MAS bersama dirinya sempat bercanda bermain petak umpet.

    “Jadi dia tuh sampai diperiksa ibunya masih membayangkan bahwa pada malam itu situasi keluarga sangat bahagia,” ujar Nurma.

    “Jadi kemarin kita minta keterangan dari ibunya tambahan bahwa sempat bercanda, kemudian sempat bermain. Ya, bermainnya itu malah seperti petak umpet,” kata dia.

    Nurma menambahkan, AP juga bercerita bahwa pada malam itu MAS terlihat sangat bahagia.

    Menurut kesaksian AP, tidak ada gelagat aneh yang ditunjukkan MAS beberapa jam sebelum aksi pembunuhan.

    “Jadi dia cari-carian, kemudian ya itu. Jadi sempat bercandanya betul-betul bahagia,” ujar Nurma.

    Di sisi lain, AP masih menganggap MAS sebagai anaknya.

    “Ibunya bilang, ‘bagaimanapun yang dia lakukan, dia tetap anak saya dan tetap memaafkan’. Itu kata-kata ibunya,” ujar Nurma.

    Lebih lanjut Nurma menyebut, maaf yang diberikan AP kepada anaknya ini juga merupakan satu upayanya untuk meringankan hukuman MAS.

    Meskipun maaf yang diberikan AP terhadap MAS ini tidak bisa menghentikan proses hukum yang dijalani putranya.

    Bahkan AP pun memilih untuk menganggap bahwa penusukan pada suaminya APW (40) dan nenek MAS, RM (69) itu bukanlah perbuatan anaknya.

    “Iya melindungi betul (ingin keringanan hukuman). Dia sudah minta, bahkan dia menganggap jika (penusukan) itu bukan perbuatan anaknya,” ujar Nurma.

    Mengaku Mendapat Bisikan

    MAS tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya APW (40) dan RM (40) karena mengaku mendapat bisikan.

    Bisikan yang didengar yakni terkait dengan beban hidup kedua orangtuanya.

    “Ketika dia gelisah dia bilang ‘terlalu banyak beban orangtua, ya sudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga’,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (9/12/2024).

    Ade Rahmat mengungkapkan, MAS hanya sekali mendengar bisikan yang menyebabkan pembunuhan terhadap ayah dan nenek itu.

    Pelaku mendengar bisikan beberapa jam sebelum menghabisi nyawa ayah dan neneknya.

    “Setelah itu dia lakukan pembunuhan. Iya (bisikan) pada malam itu saja, langsung eksekusi,” ungkap Kapolres.

    Di sisi lain, polisi telah memeriksa AP (40) ibunda pelaku yang juga ditikam anaknya hingga nyaris meregang nyawa.

    “Pada hari ini saksi kunci yang mengalami penganiayaan sang ibu sudah bisa diambil keterangan,” kata Ade Rahmat.

    Ade Rahmat menjelaskan, AP didampingi psikolog saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Sang ibu diperiksa di Polres. Sudah keluar dari RS tapi masih didampingi oleh psikolog karena sang ibu juga terguncang dengan peristiwa ini,” ujar Kapolres.

    AP diperiksa terkait kejadian yang menewaskan suami dan ibunya, serta untuk mengetahui motif anaknya melakukan pembunuhan.

    “Ya terkait kejadian dan hal yang secara pribadi, medis, dan psikiatris yang kita bisa gali terkait apa yang menyebabkan peristiwa ini bisa terjadi sehingga bisa ditemukan motif sesungguhnya,” ungkap Ade Rahmat.

     

    (Tribunnews.com/ Tribujakarta.com/ Annas Furqon Hakim)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Psikis Belum Stabil, Ibu yang Anaknya Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Masih Sering Nangis

  • 8,2 Juta Anak Diperkirakan Miliki Kadar Timbal Melebihi Batas – Halaman all

    8,2 Juta Anak Diperkirakan Miliki Kadar Timbal Melebihi Batas – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperkirakan 8,2 juta anak Indonesia pada 2019 memiliki kadar timbal darah (KTD) di atas 5 mikrogram per desiliter (µg/dL).

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri merekomendasikan kadar timbal dalam darah (KTD) tidak melebihi 5 µg/dL untuk intervensi kesehatan masyarakat.

    Paparan timbal sendiri berdampak serius pada kesehatan.

    Terutama pada anak-anak, dengan risiko seperti anemia, gangguan sistem imun, menurunnya poin IQ serta gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. 

    Anak merupakan generasi penerus bangsa, upaya perlindungan terhadap anak-anak dari bahaya timbal perlu diinisiasi.

    Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Anas Ma’ruf, MKM mengatakan Indonesia telah membahas dan menekankan pentingnya menghasilkan data berkualitas tinggi untuk membantu memahami paparan timbal dan beban kesehatan pada anak Indonesia.

    “Hal ini akan menjadi langkah awal yang penting menuju pencegahan paparan timbal yang efektif pada masa kanak-kanak bersamaan dengan pengurangan sumber timbal, penguatan sistem kesehatan, dan peningkatan kesadaran,” ungkap dr. Anas dari website resmi, Minggu (15/12/2024).

    Dengan dukungan teknis dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Vital Strategies, serta Yayasan Pure Earth Indonesia, Kemenkes merintis upaya untuk membangun sistem pengawasan timbal dalam darah anak di Indonesia dengan menyelenggarakan Surveilans Kadar Timbal Darah (SKTD) tahap pertama sebagai langkah awal.

    Sebelumnya, setidaknya telah dilakukan lebih dari 20 penelitian lokal di Indonesia terkait kadar timbal darah pada anak-anak. 

    Penelitian-penelitian ini memberikan wawasan dan menunjukkan pentingnya pemantauan paparan timbal pada anak-anak.

    Namun, banyak dari penelitian ini dilakukan di wilayah yang terbatas, sumber paparan timbal yang sebagian sudah diketahui dan dengan ukuran sampel yang juga terbatas. 

    Maka, diperlukan SKTD untuk melakukan pemantauan paparan timbal pada anak-anak dengan menggunakan sampel yang representatif di wilayah yang lebih luas dan menyelidiki potensi paparan timbal di rumah.

    Kegiatan Piloting SKTD tahap pertama yang dikoordinasikan oleh Kemenkes ini dijadwalkan pada Januari – Juli 2025 akan mencakup pemeriksaan darah untuk mengetahui KTD pada anak.

    Kegiatan kunjungan ke rumah untuk mengambil sampel berupa debu, tanah, air, dan barang sehari-hari untuk diukur kadar timbalnya.

    Epidemiolog Vital Strategies Edwin Siswono mengungkapkan mengetahui sumber timbal dan siapa yang paling rentan terhadap paparan adalah salah satu langkah awal untuk mengurangi paparan timbal. 

    Data yang dikumpulkan dari surveilans KTD ini akan menunjukkan sejauh mana kadar timbal pada anak-anak di Indonesia.

    “Data juga dapat dijadikan dasar untuk mengidentifikasi sumber utama timbal, serta untuk menyusun kebijakan dan program yang akan memperkuat kemampuan sistem kesehatan dalam melindungi anak-anak dari bahaya timbal,” ungkap Edwin.

    Direktur Yayasan Pure Earth Indonesia Budi Susilorini mengatakan penting bagi orang tua untuk tahu sejak dini apakah ada timbal dalam darah anak dan apa saja potensi sumbernya. 

    Orang tua bisa segera mengambil langkah untuk mencegah anak dari bahaya paparan timbal dan memastikan tumbuh kembangnya berjalan optimal.

    “Oleh karena itu, identifikasi sumber pencemar menjadi komponen penting dalam kegiatan ini dikarenakan dari hasil studi yang pernah dilakukan, termasuk di Indonesia, menunjukkan beragamnya sumber pencemar, bahkan dari produk yang kita gunakan sehari-hari,” pungkasnya. 

  • Eks Presiden Suriah Bashar al-Assad Dilaporkan Timbun Uang Rp1,1 Triliun di Rekening Bank Inggris – Halaman all

    Eks Presiden Suriah Bashar al-Assad Dilaporkan Timbun Uang Rp1,1 Triliun di Rekening Bank Inggris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan menimbun uang senilai lebih dari 55 juta poundsterling (sekitar Rp1,1 triliun) di rekening bank di London, Inggris.

    Laporan ini pertama kali diungkap oleh surat kabar Inggris, i Paper, yang mengutip sumber dari dunia perbankan.

    Menurut dokumen pengadilan tahun 2011, Assad memiliki sekitar 40 juta poundsterling di rekening HSBC di London.

    Namun, dana tersebut telah dibekukan akibat sanksi yang dijatuhkan terhadap rezim Assad, sehingga ia tidak dapat mengaksesnya.

    Saat ini, dengan bunga yang terus bertambah, jumlah dana tersebut telah meningkat menjadi lebih dari 55 juta poundsterling.

    Sanksi dan Aset Assad

    Sanksi terhadap Assad diberlakukan setelah tindakan kerasnya terhadap para pengunjuk rasa menjelang Perang Saudara Suriah pada 2011.

    Kekayaan Assad diperkirakan mencapai hampir 125 miliar poundsterling (sekitar Rp2.527 triliun), yang terdiri dari aset berupa 200 ton emas, rumah di berbagai belahan dunia, serta jaringan bisnis di Timur Tengah.

    Pemerintah Inggris juga telah membekukan aset milik paman Assad, Riffat al-Assad, termasuk rumah senilai 26 juta poundsterling di Mayfair.

    Mantan Ketua Partai Konservatif, Sir Iain Duncan Smith, menyerukan agar pemerintah Inggris menggunakan Undang-Undang Hasil Kejahatan 2002 untuk mengambil alih dana tersebut, dengan harapan dapat disalurkan kepada pemerintahan baru Suriah di masa depan.

    Sementara itu, politikus John McDonnell menekankan pentingnya pemerintah Inggris untuk segera bertindak membekukan aset Assad dan menggunakannya untuk kemakmuran rakyat Suriah.

    Razan Rashidi, Direktur Eksekutif Campaign Syria, juga menegaskan bahwa dana tersebut seharusnya dikembalikan kepada rakyat Suriah, yang telah mengorbankan banyak nyawa.

    Seberapa Kaya Assad?

    Keluarga Assad telah berkuasa di Suriah selama puluhan tahun dan menguasai jaringan ekonomi yang luas.

    Menurut laporan dari surat kabar Arab Saudi, Elav, kekayaan keluarga Assad mencakup 200 ton emas, uang tunai sebesar 16 miliar dolar AS, dan 5 miliar euro.

    Meskipun angka-angka ini belum diverifikasi secara independen, Kementerian Luar Negeri AS memperkirakan kekayaan keluarga Assad berkisar antara 1 hingga 2 miliar dolar.

    Kekayaan Assad dan keluarganya sulit dilacak karena disembunyikan di berbagai rekening offshore dan melalui perusahaan cangkang.

    Mereka juga diduga terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal, termasuk penyelundupan dan pemerasan.

    Keluarga Shalish, sepupu Assad, juga merupakan pemain penting dalam kerajaan bisnis keluarga ini, dengan kekayaan yang diperkirakan lebih dari 1 miliar dolar, berasal dari berbagai bisnis, termasuk konstruksi dan impor mobil.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Dapat Indonesia Fundraising Award, Taman Zakat: Semoga Terus Bisa Alirkan Kebaikan

    Dapat Indonesia Fundraising Award, Taman Zakat: Semoga Terus Bisa Alirkan Kebaikan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Januar Adi Sagita

    TRIBUNJATIM.COM – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Taman Zakat lagi-lagi mendapatkan penghargaan.

    Jika Juli 2024 lalu mendapatkan penghargaan Forum Zakat (FOZ), kali ini dari Institut Fundraising Indonesia (IFI). 

    Ziyad, General Manager Taman Zakat menjelaskan bahwa kali ini Taman Zakat mendapatkan penghargaan di dua katagori, yaitu sebagai lembaga dengan Platform Fundraising Digital LAZ Terbaik IFA 2024 dan Inovasi Fundraising Terbaik 2024. 

    Penghargaan yang diterima Ziyad di salah satu hotel di Thamrin Jakarta pada Jumat (13/12/2024) lalu itu, baginya menjadi motivasi tersendiri untuk terus menjadi jembatan kebaikan dari donatur ke masyarakat yang membutuhkan. 

    “Ini menjadi semangat kami untuk lebih rajin menjadi jembatan kebaikan. Semoga istiqomah, terus bisa mengalirkan kebaikan,” harapnya. 

    Institut Fundraising Indonesia (IFI), Ziyad menjelaskan, adalah sebuah lembaga yang bergerak di dalam pelatihan dan pendampingan fundraising profesional yang berkomitmen untuk memandirikan Lembaga Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS), Wakaf maupun NGO Indonesia melalui fundraising. 

    Setiap tahunnya IFI memberi Indonesia Fundraising Award (IFA) 2024. IFA adalah festival penghargaan yang diberikan kepada para penggiat sosial individu maupun lembaga. 

    “Kegiatan ini mendorong gerakan kemanusiaan untuk tetap eksis memberikan manfaat dan dipercaya masyarakat,” katanya. 

    Bagi Ziyad, dua penghargaan yang didapat sekaligus ini menjadi hadiah istimewa akhir tahun di tahun keenam Taman Zakat. 

    Penghargaan ini, imbuhnya, semakin mempertegas bahwa Taman Zakat terus berusaha mehadirkan layanan yg inovatif dan terhubung dengan digitalisasi.

    Sebelumnya, Juli lalu di tahun yang sama Taman Zakat mendapatkan penghargaan dari FOZ dalam katagori Tata Kelola Sumber Daya Manusia (SDM) Terbaik se-Indonesia. 

    Sementara, Maret 2024 Taman Zakat juga mendapatkan penghargaan dan terpilih sebagai LAZ Provinsi Terbaik se-Indonesia dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

    “Terima kasih kepada semua donatur, tim semua stakeholder. Semoga kita bisa istiqomah mengalirkan kebaikan untuk masyarakat,” tutupnya. 

  • Ayah di Surabaya Viral Cubit Anaknya Berkali-kali di Jalan Kini Tersangka, Terancam Penjara 3 Tahun

    Ayah di Surabaya Viral Cubit Anaknya Berkali-kali di Jalan Kini Tersangka, Terancam Penjara 3 Tahun

    TRIBUNJATIM.COM – Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria mencubit anak laki-lakinya, viral di media sosial.

    Aksinya viral di media sosial setelah videonya diunggah oleh akun Instagram @surabaya.terkini.

    Diketahui, pria di Surabaya dalam video tersebut ternyata ayah kandung korban.

    Dalam video yang berdurasi 27 detik, terlihat seorang pria berkacamata mengenakan helm hitam dan masker putih tengah menggendong bocah laki-laki.

    Pria tersebut tampak mencubit kaki sang anak.

    Sedangkan si bocah berusaha memindahkan tangan dan menunjukkan wajah kesakitan.

    Atas aksinya, banyak netizen di media sosial yang mengecam tindakan sang ayah.

    Sebab tampak di video, pria tersebut tetap mencubit anaknya meski sudah berteriak-teriak, menangis minta ampun.

    Kini pria yang merupakan ayah kandung korban tersebut telah menjadi tersangka.

    Dia diamankan Satreskrim Polrestabes Surabaya Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) setelah videonya viral.

    Kasi Humas Polrestabes, AKP Rina Shanty Nainggolan mengatakan, Polrestabes Surabaya saat itu banyak mendapat pengaduan dari netizen media sosial.

    Reskrim langsung melakukan penyelidikan.

    Dimulai dari memeriksa CCTV yang ada di sekitar lokasi.
     
    “Dari situ kami runtut sampai ke belakang, ketemulah,” katanya.

    Video viral pria cubit anak kecil hingga menangis minta ampun di Surabaya (Istimewa)

    AKP Rina Shanty Nainggolan mengatakan, pihaknya telah berhasil menangkap pelaku.

    Yakni setelah melakukan penyelidikan melalui rekaman CCTV di sekitar Jalan Jaksa Agung Suprapto, Genteng.

    Kejadiannya tersebut tepatnya berada di depan Hotel Leedon, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Gubeng, Surabaya.

    Terungkap anak kecil tersebut adalah anak dari pelaku pencubitan, usianya baru 3,5 tahun.

    “Kita temukan kemarin (Kamis) pukul 07.00 WIB,” kata Rina di markas Polrestabes Surabaya, Sabtu (14/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

    “Diamankan seorang laki-laki yang ternyata adalah bapak kandungnya (korban) sendiri,” lanjutnya.

    Rina tidak mengungkap identitas pelaku yang mencubit kaki bocah tersebut.

    Ia hanya menjelaskan alasan tersangka mencubit korban agar anaknya tersebut diam.

    Sang ayah mengaku, anaknya hiperaktif.

    Setiap menenangkan yaitu dengan cara mencubit. 

    Sedangkan menurut pihak kepolisian, cara pelaku dalam mendidik sudah lumayan kelewatan.

    “Anak ini kalau dari psikologis dibilang hiperaktif, jadi memang dia dicubit.”

    “Bapaknya ngaku dicubit hanya untuk mendiamkan anak ini, bukan karena marah atau gimana, enggak,” terang Rina. 

    Meski demikian, penyidik menilai perbuatan pelaku sudah kelewatan. 

    “Ini bisa dikatakan tindakan untuk mendisiplinkan anak, cuma kali ini memang bapaknya sudah agak kelewatan.”

    “Kalau memar atau apa, nanti kita nunggu hasil visum,” jelasnya.

    Ilustrasi penganiayaan bayi (Kompas.com/ERICSSEN)

    Oleh sebab itu, ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan penganiayaan anak dipersangkakan Pasal 80 ayat 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

    Dia terancam hukuman penjara selama 3 tahun 6 bulan akibat tindakannya tersebut. 
     
    “Pasal 80 ancaman hukumannya tiga tahun enam bulan,” sebut Rina.

    Sementara itu, sampai sekarang tidak terungkap siapa yang telah merekam video tersebut.

    Dari suara video, perekam adalah wanita yang saat itu sedang berada di dalam mobil.

    Temuan polisi, saat itu sebenarnya kondisi si perekam sangat memungkinkan menolong korban, yaitu dengan turun dari mobil lalu menegur atau meminta bantuan sekuriti hotel.

    Rina pun meminta masyarakat agar belajar dari kasus ini.

    Setiap melihat kejadian anak mengalami kekerasan anak jangan hanya sekedar direkam kemudian diviralkan. Sebaiknya juga melakukan tindakan.

    “Yang kita minta, kalau ada kejadian (dianggap kekerasan) seperti itu ke anak, jangan hanya sekedar diviralkan,” ucap Rina.

    “Kita semua punya tanggung jawab yang sama terhadap anak. Bukan hanya tugas polisi, tapi tugas semua masyarakat. Karena anak itu dilindungi oleh kita semua,” imbuhnya.

    “Enggak ada salahnya kita kalau melihat tetangga ataupun melihat siapapun yang menyakiti anak, tegur aja,” jelas Rina.

    “Dengan kita menegur, pasti tindakan kekerasan yang lebih parah bisa diantisipasi,” tandasnya.

    Nasib pilu serupa juga dialami bocah berusia 12 tahun di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, berinisial KM.

    Ia menjadi korban kekerasan oleh warga desa, termasuk Ketua RT setempat, Senin (18/11/2024).

    Korban dituduh mencuri pakaian dalam dan memicu aksi main hakim sendiri.

    Delapan tersangka pun telah ditangkap jajaran Polres Boyolali.

    Mereka antara lain AG, SH, FM, MF, WT, MDR, TP dan RM.

    “Termasuk Ketua RT sudah kita amankan,” kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, Kamis (12/12/2024).

    Insiden bermula pada Senin, 18 November 2024, sekitar pukul 22.00 WIB.

    Ketua RT menuduh KM mencuri celana dalam milik salah satu warga.

    Tuduhan ini memicu kemarahan belasan warga yang kemudian melakukan penganiayaan terhadapnya.

    Ironisnya, penganiayaan dipelopori oleh Ketua RT dan istrinya di rumah salah satu warga.

    Ayah korban, Mulyadi, yang sedang merantau di Jakarta, dihubungi Ketua RT pada Minggu, 19 November 2024.

    Saat itu Mulyadi diminta pulang untuk menyelesaikan persoalan.

    Setelah tiba di rumah, Mulyadi mengajak KM menemui Ketua RT untuk meminta maaf.

    Namun bukannya menyelesaikan masalah secara damai, korban malah dipukul oleh Ketua RT dan istrinya.

    Ilustrasi kekerasan pada anak (Shutterstock/snob)

    Meski ayah KM telah meminta maaf, amarah warga tak terbendung.

    Bukannya mendapat perlakuan baik, justru anaknya malah dipukuli massa.

    Ketika Mulyadi mencoba melindungi anaknya, ia justru mendapat pukulan dari warga lainnya.

    Bocah tersebut dipukuli, bahkan kukunya dicabut dengan tang.

    “Dipukul pakai tangan, dipukul pakai ikrak, dipukul pakai teko, lalu paha kanan kiri diinjak.”

    “Terus jari tangan, jari kaki dijepit pakai tang,” ungkap kuasa hukum korban.

    Ayahnya yang berusaha melindungi hanya bisa pasrah karena ikut mendapat kekerasan.

    “Anaknya ditarik dan dipukuli. Ayahnya mau melindungi, malah ditarik dan dipukul juga,” ujar perwakilan keluarga korban, Fahrudin.

    Situasi ini memuncak hingga ancaman pembunuhan terhadap Mulyadi dan anaknya.

    Penganiayaan brutal menyebabkan KM mengalami luka serius.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Waras Wiris Andong, KM menderita patah hidung, penyumbatan pembuluh darah, dan lebam di seluruh wajah. 

    KM pun terpaksa dirujuk ke RS Moewardi Solo untuk perawatan lanjutan karena kondisinya parah. 

    Ilustrasi penganiayaan (Kompas.com/ERICSSEN)

    Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma dan tidak mau sekolah.

    Korban masih membutuhkan pendampingan untuk memulihkan psikisnya.

    “Trauma dan tidak mau sekolah,” kata kuasa hukum korban, Erdia Risca dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Kamis (12/12/2024).k

    Erdia mengatakan, keluarga telah melaporkan peristiwa yang dialami korban berinisial KM ke Polres Boyolali.

    “Sudah kita laporkan (ke Polres Boyolali),” kata Erdia.

    Setelah kasus dilaporkan ke Polres Boyolali, delapan tersangka, termasuk Ketua RT, telah diamankan.

    Berdasarkan keterangan polisi, mereka memiliki peran aktif dalam melakukan penganiayaan, baik memukul maupun menendang korban.

    Mereka kini ditahan selama 20 hari untuk proses hukum lebih lanjut.

  • Sundulan Jay Idzes Koyak Gawang Juventus, Penalti Kontroversial Bikin Venezia Berakhir Imbang

    Sundulan Jay Idzes Koyak Gawang Juventus, Penalti Kontroversial Bikin Venezia Berakhir Imbang

    TRIBUNJATIM.COM – Jay Idzes mengukir rekor apik saat Venezia melawan Juventus di Serie A Liga Italia.

    Sebab, kapten Timnas Indonesia itu mampu melesakkan 1 gol ke gawang Juventus.

    Meski, hasil yang didapat tak sesuai dengan harapan.

    Hal itu karena muncul kontroversi di laga tersebut.

    Di laga itu, Jay Idzes tampil sejak awal saat Venezia bertamu ke Allianz Stadium, Minggu (15/12) dini hari.

    Momen penting ini adalah karena Jay Idzes berhasil mencetak gol di menit ke-83. 

    Gol Jay Idzes tercipta saat ia memanfaatkan umpan dari tendangan bebas Hans Nicolussi Caviglia di menit ke-83, yang kemudian berhasil ditanduk Jay Idzes ke arah gawang Juventus.

    Satu gol dari Jay Idzes tersebut sempat membawa Venezia unggul 2-1 atas Juventus dalam pertandingan pekan ke-16 Serie A Italia.

    Bahkan, Jay Idzes menyematkan dirinya sebagai pemain dari Timnas Indonesia pertama yang mencetak gol di Serie A Italia.

    Sayangnya gol Jay Idzes yang membuat Venezia unggul atas Juventus batal berbuah kemenangan bagi timnya karena tuan rumah berhasil membalas satu gol lagi melalui titik putih.   

    Hingga peluit panjang dibunyikan, Jay Idzes dan Venezia harus puas dengan hasil imbang 2-2 dengan Juventus.

    Di sisi lain, aksi Jay Idzes untuk Venezia tersebut sempat mendapat sorotan beberapa fans Timnas Indonesia.

    Melansir dari unggahan Instagram @veneziafc pada Minggu (15/12), tampak fans Timnas Indonesia menyayangkan kepemimpinan wasit di laga Venezia melawan Juventus.

    Kritikan tersebut tak luput dari penalti kontroversial yang didapat Juventus di menit-menit akhir pertandingan melawan Venezia.

    Di menit ke-90+2, sempat terjadi kemelut di depan gawang Venezia, di mana bola tepisan kiper Filip Stankovic sempat dianggap mengenai  tangan rekan Jay Idzes.

    Wasit langsung memutuskan bahwa ada handsball di menit-menit akhir pertandingan tanpa mengecek VAR terlebih dahulu, yang akhirnya berujung dengan penalti yang sukses dieksekusi oleh Dusan Vlahovic.

    Tak sedikit fans Timnas Indonesia yang menyayangkan Jay Idzes gagal menang dan menyorot kinerja wasit laga Venezia melawan Juventus.

    “Aaaah apes bangett dah hampir menang,” komentar akun @ahmd_rafi***.

    “Var nggak ada gunanya kalau mau menang pasti ada aja !!,” tulis akun @kanza_al_mujta***.

    “Harusnya hands ball duluan pemain Juventus,” ujar akun @adiemahesaje***.

    “Hampir menang, menit akhir malah hansball. Tapi gak cek VAR, padahal kena dada,” tulis akun @jarangpulang.***. (*)

     

  • Alasan Siswa SD Bangga Gagal Tes Bahasa Inggris, Nilai Pelajaran Agama Islam Bagus Dianggap Wajar

    Alasan Siswa SD Bangga Gagal Tes Bahasa Inggris, Nilai Pelajaran Agama Islam Bagus Dianggap Wajar

    TRIBUNJATIM.COM – Viral seorang siswa SD mengaku bangga karena gagal tes bahasa Inggris.

    Curhatan siswa kelas 6 SD di Malaysia itu ramai dikomentari warganet TikTok.

    Dalam video yang viral, siswa SD itu hanya memperoleh skor 26.

    Meskipun hasil tes tersebut terbilang rendah, siswa tersebut tampak tidak terpengaruh dan tidak khawatir untuk memperbaiki nilai di tes berikutnya.

    Dalam video tersebut, dia menyatakan bahwa kegagalannya “masuk akal” baginya, karena sebagai orang Melayu, dia merasa tidak perlu terlalu pandai berbahasa Inggris.

    “Mengapa saya gagal dalam tes bahasa Inggris saya? Karena kami orang Melayu, bukan Inggris.” tuturnya dikuti dari world of buzz pada Sabtu, 14 Desember 2024 via TribunTrends.

    Siswa tersebut juga berbagi dalam postingan lain bahwa ia berhasil lulus dalam mata pelajaran Studi Islam dengan skor 68, yang dia anggap wajar karena ia adalah seorang Muslim.

    Selain itu, dia menunjukkan minatnya terhadap sepeda modifikasi yang populer, yang menjadi salah satu hobi favoritnya.

    Fenomena ini mengingatkan kita pada kejadian serupa sebelumnya, ketika seorang pria Malaysia dengan bangga mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki kualifikasi SPM (Sijil Pelajaran Malaysia), namun masih bisa menghasilkan Rp 12 juta sebulan tanpa mengikuti ujian.

    Konten semacam ini semakin banyak bermunculan di media sosial, menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap generasi mendatang, terutama dalam hal pandangan terhadap pendidikan.

    Banyak pengguna media sosial merasa kecewa dengan pola pikir siswa tersebut, yang tampaknya tidak menunjukkan usaha untuk memperbaiki dirinya secara akademis.

    Mereka menilai bahwa pendidikan adalah kunci penting bagi masa depan, dan khawatir bahwa jika pola pikir seperti ini berkembang, itu bisa merugikan perkembangan generasi muda.

    Beberapa bahkan memberi saran agar siswa tersebut berubah pikiran ketika melangkah ke jenjang sekolah menengah dan mulai menyadari pentingnya bahasa Inggris, terutama mengingat globalisasi dan peluang yang terbuka di dunia luar.

    “Ya, kamu bukan orang Inggris, tapi kamu masih punya cukup waktu untuk memperbaiki dan lulus ujianmu. Ketika Anda berada di sekolah menengah, Anda akan berbicara lebih banyak bahasa Inggris. Jangan menyesalinya.” ujar seorang wargant.

    “Jangan terkejut mengetahui betapa pentingnya bahasa Inggris ketika Anda berada di luar negeri.” sambung yang lain.

    “Ini adalah pola pikir seseorang yang akan menjual makanan ringan atau burger di pinggir jalan di masa depan.” timpal warganet lain.

    Sementara itu, sebelumnya juga viral di media sosial seorang siswa SD diberi tugas menghitung 10.000 butir beras.

    Adapun kisah seorang siswa SD melakukan pekerjaan rumah menghitung 10.000 butir beras itu jadi sorotan di media sosial.

    Pasalnya siswa SD itu mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya sampai lewat subuh.

    Bahkan, orangtua dari siswa SD itu sampai kelelahan dan frustasi.

    Dilansir Sanook pada 7 November 2023, orang tua siswa di China marah karena seorang guru menugaskan putranya, yang baru masuk sekolah dasar, untuk menghitung 10.000 butir beras dan menyerahkannya, hal ini mendapat banyak perhatian dari komunitas online.

    Saat ini, selain latihan yang berkaitan dengan pengetahuan di buku teks, banyak guru di  juga menambahkan latihan dalam berbagai format lain.

    Bukan hanya membuat latihan di buku catatan dan menyerahkannya, ada juga latihan praktis seperti “Cuci kaki orang tuamu” atau “Bantu orang tuamu memasak”.

    Setelah anak-anak mulai melakukan latihan, mereka akan datang ke kelas untuk menceritakannya.

    Latihan-latihan ini membantu anak-anak belajar menghargai dan memahami kesulitan orang tua dan tahu bagaimana mengungkapkan perasaan mereka kepada orang yang mereka cintai.

    Selain itu, latihan “menghitung manik-manik” telah menarik banyak perhatian karena dapat membantu anak melatih kesabaran dan ketelitia  dan mengembangkan karakter mereka sendiri dengan sangat baik.

    Namun, sebuah keluarga dari Provinsi Liaoning, China baru-baru ini memposting artikel yang mempertanyakan buruknya keterampilan mengajar guru dan tugas pekerjaan rumah yang tidak masuk akal yang mengharuskan siswa menghitung 10.000 butir beras

    Frustasi karena pekerjaan rumah yang diberikan guru terlalu tidak masuk akal, orang tua siswa itu bertanya kepada guru dan mendapat penjelasan yang mengejutkan.

    Setelah putranya pulang dan memberitahunya tentang pekerjaan rumah yang diberikan guru kepadanya, seluruh keluarga duduk dan menghitung sampai malam.

    Namun mereka masih belum bisa menghitung 10.000 butir beras.

    Baru pada pukul 02.00 keesokan harinya seluruh keluarga menghitung cukup butir beras untuk dikirim oleh putra mereka kepada guru.

    Karena latihan seperti itu cukup sulit, jadi butuh banyak usaha.

    Hal ini mempengaruhi waktu istirahat seluruh keluarga.

    Orang tua anak laki-laki tersebut sangat marah dan segera mengajukan keluhan kepada dewan sekolah mengenai metode pengajaran gurunya.

    Mereka juga menyatakan keraguannya terhadap kemampuan mengajar guru.

    Saat dihadapkan pada pertanyaan dari orang tua, guru perempuan tersebut dengan tenang menjelaskan,

    “Sebenarnya latihan ini tidak dimaksudkan agar siswa dapat menghitung 10.000 butir beras, melainkan agar anak dan orang tua dapat menemukan cara yang lebih mudah untuk melakukan latihan ini secara langsung, sehingga akan meningkatkan keterlibatan antara orang tua dan anak. Sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir dan kreativitas anak ketika menghadapi situasi sulit.”

    Guru menambahkan bahwa orang tua dapat membantu anaknya melakukan latihan ini dengan cara menghitung 200 butir beras dan menimbangnya untuk mengetahui berapa jumlah bijinya.

    Selanjutnya ambil saja beras yang jumlahnya sama dengan berat aslinya, lalu menimbang kembali beras ini sebanyak 50 kali akan menghasilkan kurang lebih 10.000 butir beras dengan cepat.

    Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menguji kelenturan anda dalam berpikir untuk meningkatkan kemampuan analisis logis siswa.

    Cara ini tidak hanya meringankan siswa dari tekanan harus belajar siang dan malam, tapi itu juga membantu mereka mengembangkan beberapa keterampilan penting.

    Setelah mendengar penjelasannya, orang tua sangat terkejut sekaligus menunjukkan bahwa keluarga tersebut tidak diberitahu mengenai cara menghitung beras tersebut.

    Oleh karena itu, mereka cukup bingung dan kurang paham dengan pekerjaan rumah guru.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Tabiat Lady Selama Koas di RS Terbongkar, Alasan Dokter Koas Unsri Tak Melawan Saat Dianiaya Sopir

    Tabiat Lady Selama Koas di RS Terbongkar, Alasan Dokter Koas Unsri Tak Melawan Saat Dianiaya Sopir

    TRIBUNJAKARTA.COM – Tabiat Lady Aurellia Pramesti selama koas di Rumah Sakit Siti Fatimah, Palembang, Sumatera Selatan, terbongkar.

    Hal itu buntut penganiayaan dokter Koas Universitas Sriwijaya (Unsri) Luthfi yang dianiaya oleh sopir ibunda Lady, Fadilla alias Datuk bin Chairuddin Adil (36)

    Penganiayaan itu terjadi di sebuah cafe di kawasan Demang Lebar Daun, di Palembang. 

    Ibunda Luthfi Sri Meilani alias Lina berulang kali terlibat cekcok dengan Luthfi dan kedua teman perempuannya terkait jadwal piket malam.

    Dikutip TribunJakarta.com dari TribunSumsel, tabiat Lady terungkap dari rekaman suara yang dibagikan akun X @PartaiSocmed pada Sabtu (14/12/2024) malam.

    “Tante nih orang Palembang loh, dan tante taunya jadwal Lady dua hari sekali jaga kan, dan kalian empat hari sekali jaga, gak masalah tante, tapi kenapa harus kasar, ada rekamannya,” ujar Lina.

    “Boleh gak tante aku ngomong,” ucap wanita diduga teman Luthfi.

    “Saya gak ada urusan sama kamu, karena rekamannya cuma dia,” timpal Lina.

    Lutfhi telah berulang kali menjelaskan perihal jadwal piket.

    Menurutnya, jadwal piket tersebut telah dua kali diubah berdasarkan komplain rekan koas lain.

    Rekan koas yang dimaksud mungkin merujuk kepada Lady Aurellia, anak dari Sri Meilina.

    “Sekarang gini tante, ini udah tau belum tante udah berapa kali diomongi, ini masalah dari awal itu udah tiga kali, pertama oke diubah karena ngomongnya weekend terus, pas diubah dibilang salah lagi, oke diubah. terus sudah diubah kedua kami ubah kemarin malem

    “sudah kita pake. Sekre itu ada tante, sekre 1 dan sekre 2, sekre 2 itu sibuk, ada kegiatan,” katanya.

    “Kita sudah pastikan, yang bersangkutan ke sekre 1, gimana ini udah oke belum?”

    KLIK SELENGKAPNYA: Bukan membela Gus Miftah, Sujiwo Tejo Mengungkapkan Penjual Es Teh Kadang Mengganggu Dalam acara Pengajian. Ia pun Meminta Semua Pihak untuk Jujur.

  • Penetapan Pemenang Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilgub Jatim 2024 Tunggu Putusan MK

    Penetapan Pemenang Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilgub Jatim 2024 Tunggu Putusan MK

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Penetapan pemenang paslon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih hasil Pilgub Jatim 2024 belum bisa dilakukan saat ini. 

    Nantinya, penetapan masih akan menunggu putusan dari Mahkamah Konstitusi atau MK. 

    Sebagaimana diketahui, belum lama ini paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta Gus Hans mengajukan gugatan ke MK. 

    “Pilgub kami masih menunggu,” kata Komisioner KPU Jatim Choirul Umam, Minggu (15/12/2024). 

    Sebelum adanya gugatan di MK, KPU telah merampungkan hasil rekapitulasi suara dan menetapkan perolehan suara untuk Pilgub.

    Dari penetapan itu, pasangan calon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul dengan meraih total suara 12.192.165 atau 58,81 persen. 

    Lalu diikuti paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta Gus Hans yang mendapat total 6.743.095 atau 32,52 persen. Adapun paslon nomor urut 1 yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim memperoleh total suara sebesar 1.797.332 atau 8,67 persen. 

    Pasca itu muncul gugatan dari kubu Risma-Gus Hans. KPU Jatim menghormati adanya pengajuan gugatan di MK. 

    Sebab, secara regulasi hal itu diperkenankan. Umam mengatakan, pihaknya akan terus mengikuti dan menunggu hasil sidang permulaan bagaimana apakah akan berlanjut atau tidak.

    Sementara itu, Anggota Tim Kuasa Hukum Risma-Gus Hans Abdul Aziz mengungkapkan, gugatan di MK sengaja dilakukan lantaran pihaknya menilai ada indikasi dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan Pilgub Jatim 2024. 

    Gugatan sebelumnya diajukan pada 11 Desember 2024 sekira pukul 23.07 WIB. “Tim Kuasa Hukum Ibu Risma dan Gus Hans secara resmi telah mendaftarkan gugatan ke MK dengan akta pengajuan permohonan, nomor: 268/PAN.MK/e-AP3/12/2024,” kata Aziz saat dikonfirmasi terpisah. 

    Aziz mengklaim pihaknya mendapati temuan kejanggalan atau disebut sebagai anomali dalam Pilkada. Untuk sementara, ada sekitar 8 Kabupaten/Kota yang perolehan suaranya dinilai bertentangan sehingga dianggap layak dibuka di ruang peradilan yang terhormat. 

    “Kami sedang merampungkan bukti-bukti yang mengarah pada adanya potensi penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power,” jelas Aziz yang juga sebagai Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Gus Hans.

    Diantara anomali yang disebut Aziz adalah kehadiran pemilih yang mencapai 90 hingga 100 persen di 2,7 ribu TPS di berbagai daerah di Jawa Timur. 

    “Anomali lain adalah, hampir 4 ribu TPS di 31 Kabupaten dan Kota, Ibu Risma dan Gus Hans hanya mendapatkan 30 suara, bahkan tidak mendapatkan suara sama sekali alias nol,” ungkap Aziz. 

  • Reog Ponorogo Tampil di Car Free Day Jakarta Pekan Depan, Disbudparpora : Dihimbau Seluruhnya Ikut

    Reog Ponorogo Tampil di Car Free Day Jakarta Pekan Depan, Disbudparpora : Dihimbau Seluruhnya Ikut

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Kebudayaan sekaligus kesenian Reog Ponorogo bakal makin mendunia.

    Setelah sebelumnya UNESCO menetapkan Reog Ponorogo sebagai daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) UNESCO, melalui mekanisme nominasi tunggal beberapa waktu lalu.

    Gelaran penampilan Reog Ponorogo juga bakal menggemparkan Car Free Day di Jakarta, Minggu 22 Desember 2024 mendatang.

    “Saya diundang oleh Direktorat Jendral Kebudayaan. Keberhasilan Reog Ponorogo masuk WBTb Dunia Unesco sedianya tanggal 22 Desember bakal ada gelaran Reog Ponorogo,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, Minggu (15/12/2024).

    Judha menjelaskan Reog Ponorogo tak sendiri. Juga ada Kebaya dan Kolintang. Lantaran pada 2024 ini ada 3 kebudayaan yang masuk pada WBTb Dunia Unesco.

    Acara ini sekaligus merayakan dienkripsinya tiga warisan budaya Indonesia ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Unesco, yakni Reog Ponorogo, melalui mekanisme nominasi tunggal. 

    Kebaya, melalui nominasi multinasional bersama lima negara Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand), dan Kolintang, melalui nominasi perluasan bersama Balafon dari Mali, Pantai Gading, dan Burkina Faso.

    “Juga dari hasil rapat koordinasi ini khusus untuk Reog Ponorogo dihimbau menggelar secara serentak acara selebrition yang diikuti oleh seluruh seniman Reog Ponorogo di seluruh Indonesia, bahkan dunia” terangnya.

    “Himbauannya ya di Jakarta iya, di Ponorogo iya juga di kabupaten / kota lain yang ada group Reog Ponorogo juga serentak Reogkan bersama pada 22 Desember 2024 mendatang, karena ini bentuk rasa syukur dari perjuangan dan kecintaan kita terhadap Reog Ponorogo yang telah ditetelapkan sebagai ICH Unesco” paparnya.

    Sementara, acara Semarak Budaya beberapa waktu lalu juga digelar oleh Kementerian Kebudayaan. Dimana Reog Ponorogo juga tampil. Pun Kolintang dan Kebaya.

    “Pada malam ini saya membuka acara Semarak Budaya Indonesia Kemenbud RI di Museum Nasional. Penyelenggaraan acara Semarak Budaya Indonesia ini dimaksudkan untuk mensyukuri diakuinya tiga kebudayaan Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Unesco, yakni Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang,” sambut Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

    Mendengarkan sambutan Menteri Kebudayaan tersebut, rasa haru tetiba menyelimuti hati Bupati Ponorogo dan rombongan yang mendampinginya. Mbah Pur dan pak Pri Honggolono nampak menahan rasa haru mereka. Rasa haru kedua tokoh Reog Ponorogo seakan mewakili perasaan para pejuang Reog di seluruh penjuru dunia.

    Perjuangan panjang Bupati Ponorogo dan segenap pejuang Reog Ponorogo sejak tahun 2022 untuk menjadikan Reog Ponorogo sebagai Intangible Cultural Heritage Unesco akhirnya terwujud. “Ini rejeki anak sholeh,” canda Bupati Ponorogo, Kang Sugiri Sancoko.