Author: Tribunnews.com

  • Israel Setujui Rencana Ekspansi Pemukiman di Dataran Tinggi Golan yang Dicaplok dari Suriah – Halaman all

    Israel Setujui Rencana Ekspansi Pemukiman di Dataran Tinggi Golan yang Dicaplok dari Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel pada Minggu (15/12/2024) mengumumkan keputusan untuk melanjutkan ekspansi pemukiman di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

    Tujuannya adalah menggandakan jumlah populasi Israel di wilayah tersebut, Al Mayadeen melaporkan.

    Rencana ini disetujui oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Netanyahu menyatakan bahwa memperkuat keberadaan Israel di Golan adalah langkah penting untuk memperkuat negara, terutama di tengah ketegangan yang terus berkembang di Suriah.

    “Kami akan terus mempertahankannya, membuatnya berkembang, dan menetap di sana,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan resmi.

    Dia juga menekankan bahwa Israel tidak berniat terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Suriah, namun tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan wilayah tersebut.

    Dataran Tinggi Golan, yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Suriah, telah diduduki Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967 dan dianeksasi pada 1981, meskipun langkah ini tidak diakui oleh masyarakat internasional.

    Netanyahu menyebutkan bahwa keberadaan pasukan Israel di wilayah tersebut memastikan keamanan negara dan merupakan bagian dari kedaulatan Israel.

    Israel berencana memperluas pemukiman dengan mendirikan lebih banyak permukiman baru serta meningkatkan jumlah populasi Israel di Golan.

    Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya Israel untuk memperkuat klaimnya atas wilayah tersebut, meskipun banyak negara, termasuk Suriah, menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional.

    Israel Lanjutkan Pendudukan

    Pasukan Israel juga dilaporkan memperluas pendudukannya di pedesaan Quneitra dan wilayah Suriah selatan lainnya.

    Koresponden Al Mayadeen menginformasikan bahwa pasukan Israel telah menguasai beberapa desa baru, termasuk sumber air penting di Cekungan al-Yarmouk, serta bergerak maju menuju kota el-Maalgah.

    Keberadaan pasukan Israel kini semakin dekat dengan jalan raya internasional yang menghubungkan Damaskus dengan Beirut, yang memperbesar potensi ketegangan di kawasan tersebut.

    Selain itu, Israel juga melakukan serangan udara di Suriah, dengan tujuan menghancurkan fasilitas militer dan senjata strategis yang dituding dapat digunakan oleh kelompok pemberontak untuk menyerang Israel.

    Dalam beberapa hari terakhir, Israel mengklaim telah menghancurkan lebih dari 90 persen sistem pertahanan udara Suriah.

    Meskipun ada ketegangan yang semakin meningkat, kepala pemerintahan Suriah, Ahmad al-Sharaa, menegaskan bahwa negara tersebut tidak ingin terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Israel.

    Namun, ia juga menyatakan bahwa Suriah akan terus berjuang untuk memulihkan kedaulatannya atas Dataran Tinggi Golan.

    Kecaman Internasional

    Rencana ekspansi pemukiman ini langsung menuai kecaman dari negara-negara Arab dan komunitas internasional.

    Kementerian Luar Negeri Yaman mengutuk langkah Israel dan menyatakan solidaritas dengan Suriah dalam menghadapi “agresi Zionis.”

    Arab Saudi mengecam rencana ini sebagai bagian dari “sabotase” terhadap upaya pemulihan stabilitas di Suriah.

    Uni Emirat Arab (UEA) dan Irak juga mengungkapkan penentangannya terhadap langkah tersebut, dengan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap hak Suriah untuk memulihkan kedaulatan atas wilayah Dataran Tinggi Golan yang dicaplok.

    Dampak Geopolitik

    Langkah ini semakin memperburuk ketegangan antara Israel dan Suriah, serta menambah kompleksitas dalam hubungan Israel dengan negara-negara tetangganya.

    Ekspansi permukiman ini juga dipandang sebagai bagian dari upaya Israel untuk memantapkan pengaruhnya di wilayah yang sangat strategis tersebut, yang memiliki nilai strategis baik secara militer maupun sumber daya alam.

    Rencana ekspansi pemukiman ini mencerminkan kebijakan Israel yang terus mempertahankan klaim atas wilayah yang telah dicaploknya, meskipun mendapat kecaman keras dari komunitas internasional yang menilai langkah tersebut melanggar hukum internasional dan resolusi PBB.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Cegah Gagal Panen, Basmi Serangan Hama Tanaman Butuh Integrasi Manajemen dan Teknologi Digital – Halaman all

    Cegah Gagal Panen, Basmi Serangan Hama Tanaman Butuh Integrasi Manajemen dan Teknologi Digital – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto  

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Di Indonesia, serangan hama menjadi persoalan serius setiap musim tanam dan berujung gagal panen yang merugikan petani.

    Sepanjang tahun 2023, diperkirakan 174 ribu hektare lahan pertanian padi dan 34 ribu hektare lahan jagung terserang hama seperti wereng, penggerek batang dan tikus.

    Perubahaan iklim meningkatkan serangan hama sehingga petani akan semakin bergantung pada racun hama dan  bisa berdampak terhadap lingkungan.

    Managing Director Rentokil Initial Indonesia Heri Susanto mengatakan, untuk mengatasi masalah itu diperlukan berbagai langkah strategis, seperti pemanfaatan teknologi yang mampu pengendalian hama berbasis inovasi digital dan keberlanjutan. 

    “Mengintegrasikan teknologi digital dengan sistem manajemen hama berkelanjutan jadi cara menjaga produktivitas dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan,” kata Heri di acara dialog bertema Meningkatkan Produktivitas Bisnis Melalui Inovasi Digital dan Sistem Manajemen Hama Berkelanjutan di Gorontalo, akhir pekan lalu.

    Acara ini dihadiri pebisnis, instansi pemerintah, serta pelaku industri dari sektor perhotelan, rumah sakit, dan perbankan.

    Dia mengatakan, isu keberlanjutan menjadi perhatian kami khususnya pada dampak perubahan iklim, pertumbuhan populasi, serta risiko penyebaran hama akibat kegiatan ekspor impor.

    Henny Puspitasari, Regional Sales & Operation Manager Rentokil mengatakan, pihaknya mengedepankan pendekatan yang meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya melalui solusi pencegahan dan eliminasi hama yang tepat sasaran tanpa racun.

    “Juga penggunaan teknologi canggih seperti sistem pelaporan digital myRentokil dan perangkat digital PetsConnect untuk memantau aktivitas hama secara real-time,” katanya.

    Henny juga mengungkapkan komitmen menggunakan kendaraan listrik untuk operasional serta memilih pemasok yang memiliki akreditasi ramah lingkungan dan jalin kemitraan pelestarian.

     

  • Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Tangsel, Korban Balita Sempat Dibawa ke Klinik karena Mulut Berbusa – Halaman all

    Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Tangsel, Korban Balita Sempat Dibawa ke Klinik karena Mulut Berbusa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Satu keluarga ditemukan tewas di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (15/12/2024).

    Korbannya sendiri berinisial YL (28), suaminya AF (31), dan anak mereka, AA (3).

    Jasad ketiga orang tersebut ditemukan oleh Yani (39) yang merupakan kerabat dan tetangga korban.

    Yani merasa curiga karena sejak Sabtu (14/12/2024), rumah adiknya, YL, sepi dan tak ada suara.

    Setelah dicek, ketiganya sudah ditemukan tewas.

    Mengutip TribunTangerang.com, jasad suami ditemukan tergantung.

    Sementara jasad istri dan anaknya ditemukan di dalam kamar.

    “Enggak ada suara. Makanya saya juga curiga kan itu ya. Sudah tiga kali ke belakang, kok ini belum bangun? Tumbenan gitu kan.”

    “Kok anaknya enggak ada suaranya? Malamnya juga enggak dengar suara apa-apa,” ungkap Yani.

    Yani yang curiga rumah sepi pun akhirnya mencoba masuk dalam kamar korban.

    “Saya masuk ke dalem kamar, adik saya, saya bangunin enggak bangun. Kaki sudah pada dingin, sudah pada biru. Sudah gitu keponakan saya juga enggak ketolong,” tambahnya.

    Ditemui di kesempatan berbeda, Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin menuturkan, ketiga jenazah dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan visum.

    Namun, hingga saat ini, penyebab kematian ketiga orang tersebut masih dalam proses penyidikan.

    “Penyebab masih dalam proses penyidikan,” jelas Arifin.

    Jenazah Balita Sempat Dibawa ke Klinik

    Kepada Kompas.com, Yani juga mengaku sempat membawa keponakannya, AA, ke klinik saat mengetahui mulut Aa berbusa.

    “Keponakan saya enggak ketolong. Tadi sempat dibawa ke klinik. Saya tahu memang sudah tidak ada (meninggal). Mulutnya juga sudah berbusa,” ujar Yani (39).

    Ia menambahkan, ada sedikit darah di sudut bibir keponakannya.

    Di leher AA, tambah Yani, juga ada bekas jeratan tali.

    “Di sini ya berdarah (nunjuk arah pinggir bibir). Di sininya (leher) ada semacam geretan (bekas tali) gitu. Biru lehernya,” jelasnya.

    Yani mengaku, saat pertama kali melihat adiknya, YL dan keponakannya, ia hanya berfokus untuk menyelamatkan keduanya.

    “Saya kurang tahu, enggak merhatiin tapi yang saya perhatiin itu anaknya dia, orang dioper ke saya, saya pegangkan dibawa ke luar (klinik),” tuturnya.

    Yani pun langsung melaporkan temuannya tersebut ke polisi dan pihak kepolisian melakukan evakuasi.

    DISCLAIMER:

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Kronologi Satu Keluarga Tewas di Ciputat, Kerabat Curiga Rumah Senyap Seharian

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTangerang.com, Joseph Welsy)(Kompas.com, Intan Afrida Rafni)

  • Kasus Dugaan Bayi Tertukar di Cempaka Putih, Polisi Akan Ekshumasi Makam untuk Penyelidikan – Halaman all

    Kasus Dugaan Bayi Tertukar di Cempaka Putih, Polisi Akan Ekshumasi Makam untuk Penyelidikan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi akan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta Cempaka Putih.

    Bayi yang diduga tertukar tersebut sebelumnya telah dimakamkan di TPU Semper, Jakarta Utara.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan, ekshumasi dilakukan untuk kepentingan penyelidikan.

    “Penyelidik sudah menjadwalkan besok, Selasa tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur,” ucapnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Jasad bayi itu nantinya akan diambil sampel DNA kemudian diuji.

    Hal tersebut untuk memastikan apakah bayi ini benar tertukar atau tidak.

    “Tahapan yang dilakukan penyelidik dan komitmen dari Polres Metro Jakarta Pusat guna pendalaman dan mengusut peristiwa ini hingga tuntas,” kata dia.

    Menurutnya saat ini sedang dilakukan pendalaman apakah peristiwa ini ada dugaan tindak pidana atau tidak dalam tahap penyelidikan.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro membenarkan, proses ekshumasi bakal dilakukan mulai pukul 09.00 WIB.

    “Terkait kasus dugaan tertukarnya bayi di Cempaka Putih, besok Selasa, 17 Desember 2024, pukul 09.00 WIB dalam rangka penyidikan dan kemanusiaan, untuk memberikan kejelasan status orang tua bayi tersebut melalui tes DNA,” ucapnya.

    Ekshumasi melibatkan Polres Metro Jakarta Pusat bersama Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati, Pusdokes Polri yang disaksikan orang tua korban dan pihak RSI Cempaka Putih. 

    “Satreskrim telah bersurat resmi termasuk memberitahukan kepada pihak keluarga. Perkembangan akan disampaikan,” ucapnya.

    Tanggapan Rumah Sakit

    Pihak RS Islam Cempaka Putih angkat bicara terkait meninggalnya bayi yang disebut tertukar.

    Mulai dari penyebab bayi meninggal dunia hingga bukti kepastian jika tak ada yang tertukar.

    Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih, dr. Jack Pradono Handojo menjelaskan, awalnya seorang ibu berinisial FS (27) melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki.

    Adapun berat bayi laki laki tersebut yakni 3.015 gram dengan panjang 47 cm.

    Bayi baru lahir tersebut ternyata mengalami gangguan napas atau Respiratory Distress Syndrome (RDS).

    “Pada saat itu kondisi bayi mengalami gangguan napas sehingga dilakukan resusitasi oleh dokter anak,” ujar Jack.

    Sayangnya meski sudah dibantu, kondisi makin menurun.

    Hal tersebut membuat dokter membawa bayi ke ruang intensif anak (NICU) dan dipasangi ventilator. 

    “Tim kami terus memantau kondisi bayi. Namun, pada 17 September 2024, bayi dinyatakan meninggal dunia,” katanya.

    Jack menegaskan, MR (27), ayah bayi, sempat melihat anaknya saat diazani dan mendampingi hingga ke ruang NICU. 

    “Bapak pasien mengazani bayi, melihat jenis kelamin, berat badan, dan kondisinya,” kata Jack.

    Kemungkinan bayi tertukar sangat kecil sebab pada hari itu hanya ada satu bayi laki-laki yang lahir.

    Pihak rumah sakit mengklaim berdasarkan SOP bayi yang lahir itu tidaklah tertukar.

  • Kalender Jawa Tahun 2025, Dilengkapi dengan Weton – Halaman all

    Kalender Jawa Tahun 2025, Dilengkapi dengan Weton – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kalender penanggalan Jawa tahun 2025 sudah mulai dicari.

    Kalender Jawa tahun 2025 berbeda dengan kalender biasa.

    Pada kalender Jawa terdapat lima pasaran weton..

    Setiap hari terdapat satu pasaran weton.

    Pasaran weton dalam penanggalan kalender Jawa terdiri dari Senin Pon, Selasa Wage, Rabu Kliwon, dan seterusnya.

    Berikut kalender 2025, berdasarkan pada perhitungan penanggalan Jawa.

    Kalender Jawa 2025

    Januari

    1 Januari 2025 : 1 Rejeb 1958 Ja : Hari Rabu Pon

    2 Januari 2025 : 2 Rejeb 1958 Ja : Hari Kamis Wage

    3 Januari 2025 : 3 Rejeb 1958 Ja : Hari Jumat Kliwon

    4 Januari 2025 : 4 Rejeb 1958 Ja : Hari Sabtu Legi

    5 Januari 2025 : 5 Rejeb 1958 Ja : Hari Minggu Pahing

    6 Januari 2025 : 6 Rejeb 1958 Ja : Hari Senin Pon

    7 Januari 2025 : 7 Rejeb 1958 Ja : Hari Selasa Wage

    8 Januari 2025 : 8 Rejeb 1958 Ja : Hari Rabu Kliwon

    9 Januari 2025 : 9 Rejeb 1958 Ja : Hari Kamis Legi

    10 Januari 2025 : 10 Rejeb 1958 Ja : Hari Jumat Pahing

    11 Januari 2025 : 11 Rejeb 1958 Ja : Hari Sabtu Pon

    12 Januari 2025 : 12 Rejeb 1958 Ja : Hari Minggu Wage

    13 Januari 2025 : 13 Rejeb 1958 Ja : Hari Senin Kliwon

    14 Januari 2025 : 14 Rejeb 1958 Ja : Hari Selasa Legi

    15 Januari 2025 : 15 Rejeb 1958 Ja : Hari Rabu Pahing

    16 Januari 2025 : 16 Rejeb 1958 Ja : Hari Kamis Pon

    17 Januari 2025 : 17 Rejeb 1958 Ja : Hari Jumat Wage

    18 Januari 2025 : 18 Rejeb 1958 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    19 Januari 2025 : 19 Rejeb 1958 Ja : Hari Minggu Legi

    20 Januari 2025 : 20 Rejeb 1958 Ja : Hari Senin Pahing

    21 Januari 2025 : 21 Rejeb 1958 Ja : Hari Selasa Pon

    22 Januari 2025 : 22 Rejeb 1958 Ja : Hari Rabu Wage

    23 Januari 2025 : 23 Rejeb 1958 Ja : Hari Kamis Kliwon

    24 Januari 2025 : 24 Rejeb 1958 Ja : Hari Jumat Legi

    25 Januari 2025 : 25 Rejeb 1958 Ja : Hari Sabtu Pahing

    26 Januari 2025 : 26 Rejeb 1958 Ja : Hari Minggu Pon

    27 Januari 2025 : 27 Rejeb 1958 Ja : Hari Senin Wage

    28 Januari 2025 : 28 Rejeb 1958 Ja : Hari Selasa Kliwon

    29 Januari 2025 : 29 Rejeb 1958 Ja : Hari Rabu Legi

    30 Januari 2025 : 30 Rejeb 1958 Ja : Hari Kamis Pahing

    31 Januari 2025 : 1 Ruwah 1958 Ja : Hari Jumat Pon.

    Februari

    1 Februari 2025 : 2 Ruwah 1958 Ja : Hari Sabtu Wage

    2 Februari 2025 : 3 Ruwah 1958 Ja : Hari Minggu Kliwon

    3 Februari 2025 : 4 Ruwah 1958 Ja : Hari Senin Legi

    4 Februari 2025 : 5 Ruwah 1958 Ja : Hari Selasa Pahing

    5 Februari 2025 : 6 Ruwah 1958 Ja : Hari Rabu Pon

    6 Februari 2025 : 7 Ruwah 1958 Ja : Hari Kamis Wage

    7 Februari 2025 : 8 Ruwah 1958 Ja : Hari Jumat Kliwon

    8 Februari 2025 : 9 Ruwah 1958 Ja : Hari Sabtu Legi

    9 Februari 2025 : 10 Ruwah 1958 Ja : Hari Minggu Pahing

    10 Februari 2025 : 11 Ruwah 1958 Ja : Hari Senin Pon

    11 Februari 2025 : 12 Ruwah 1958 Ja : Hari Selasa Wage

    12 Februari 2025 : 13 Ruwah 1958 Ja : Hari Rabu Kliwon

    13 Februari 2025 : 14 Ruwah 1958 Ja : Hari Kamis Legi

    14 Februari 2025 : 15 Ruwah 1958 Ja : Hari Jumat Pahing

    15 Februari 2025 : 16 Ruwah 1958 Ja : Hari Sabtu Pon

    16 Februari 2025 : 17 Ruwah 1958 Ja : Hari Minggu Wage

    17 Februari 2025 : 18 Ruwah 1958 Ja : Hari Senin Kliwon

    18 Februari 2025 : 19 Ruwah 1958 Ja : Hari Selasa Legi

    19 Februari 2025 : 20 Ruwah 1958 Ja : Hari Rabu Pahing

    20 Februari 2025 : 21 Ruwah 1958 Ja : Hari Kamis Pon

    21 Februari 2025 : 22 Ruwah 1958 Ja : Hari Jumat Wage

    22 Februari 2025 : 23 Ruwah 1958 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    23 Februari 2025 : 24 Ruwah 1958 Ja : Hari Minggu Legi

    24 Februari 2025 : 25 Ruwah 1958 Ja : Hari Senin Pahing

    25 Februari 2025 : 26 Ruwah 1958 Ja : Hari Selasa Pon

    26 Februari 2025 : 27 Ruwah 1958 Ja : Hari Rabu Wage

    27 Februari 2025 : 28 Ruwah 1958 Ja : Hari Kamis Kliwon

    28 Februari 2025 : 29 Ruwah 1958 Ja : Hari Jumat Legi

    Maret

    1 Maret 2025 : 1 Pasa 1958 Ja : Hari Sabtu Pahing

    2 Maret 2025 : 2 Pasa 1958 Ja : Hari Minggu Pon

    3 Maret 2025 : 3 Pasa 1958 Ja : Hari Senin Wage

    4 Maret 2025 : 4 Pasa 1958 Ja : Hari Selasa Kliwon

    5 Maret 2025 : 5 Pasa 1958 Ja : Hari Rabu Legi

    6 Maret 2025 : 6 Pasa 1958 Ja : Hari Kamis Pahing

    7 Maret 2025 : 7 Pasa 1958 Ja : Hari Jumat Pon

    8 Maret 2025 : 8 Pasa 1958 Ja : Hari Sabtu Wage

    9 Maret 2025 : 9 Pasa 1958 Ja : Hari Minggu Kliwon

    10 Maret 2025 : 10 Pasa 1958 Ja : Hari Senin Legi

    11 Maret 2025 : 11 Pasa 1958 Ja : Hari Selasa Pahing

    12 Maret 2025 : 12 Pasa 1958 Ja : Hari Rabu Pon

    13 Maret 2025 : 13 Pasa 1958 Ja : Hari Kamis Wage

    14 Maret 2025 : 14 Pasa 1958 Ja : Hari Jumat Kliwon

    15 Maret 2025 : 15 Pasa 1958 Ja : Hari Sabtu Legi

    16 Maret 2025 : 16 Pasa 1958 Ja : Hari Minggu Pahing

    17 Maret 2025 : 17 Pasa 1958 Ja : Hari Senin Pon

    18 Maret 2025 : 18 Pasa 1958 Ja : Hari Selasa Wage

    19 Maret 2025 : 19 Pasa 1958 Ja : Hari Rabu Kliwon

    20 Maret 2025 : 20 Pasa 1958 Ja : Hari Kamis Legi

    21 Maret 2025 : 21 Pasa 1958 Ja : Hari Jumat Pahing

    22 Maret 2025 : 22 Pasa 1958 Ja : Hari Sabtu Pon

    23 Maret 2025 : 23 Pasa 1958 Ja : Hari Minggu Wage

    24 Maret 2025 : 24 Pasa 1958 Ja : Hari Senin Kliwon

    25 Maret 2025 : 25 Pasa 1958 Ja : Hari Selasa Legi

    26 Maret 2025 : 26 Pasa 1958 Ja : Hari Rabu Pahing

    27 Maret 2025 : 27 Pasa 1958 Ja : Hari Kamis Pon

    28 Maret 2025 : 28 Pasa 1958 Ja : Hari Jumat Wage

    29 Maret 2025 : 29 Pasa 1958 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    30 Maret 2025 : 1 Sawal 1958 Ja : Hari Minggu Legi

    31 Maret 2025 : 2 Sawal 1958 Ja : Hari Senin Pahing

    April

    1 April 2025 : 3 Sawal 1958 Ja : Hari Selasa Pon

    2 April 2025 : 4 Sawal 1958 Ja : Hari Rabu Wage

    3 April 2025 : 5 Sawal 1958 Ja : Hari Kamis Kliwon

    4 April 2025 : 6 Sawal 1958 Ja : Hari Jumat Legi

    5 April 2025 : 7 Sawal 1958 Ja : Hari Sabtu Pahing

    6 April 2025 : 8 Sawal 1958 Ja : Hari Minggu Pon

    7 April 2025 : 9 Sawal 1958 Ja : Hari Senin Wage

    8 April 2025 : 10 Sawal 1958 Ja : Hari Selasa Kliwon

    9 April 2025 : 11 Sawal 1958 Ja : Hari Rabu Legi

    10 April 2025 : 12 Sawal 1958 Ja : Hari Kamis Pahing

    11 April 2025 : 13 Sawal 1958 Ja : Hari Jumat Pon

    12 April 2025 : 14 Sawal 1958 Ja : Hari Sabtu Wage

    13 April 2025 : 15 Sawal 1958 Ja : Hari Minggu Kliwon

    14 April 2025 : 16 Sawal 1958 Ja : Hari Senin Legi

    15 April 2025 : 17 Sawal 1958 Ja : Hari Selasa Pahing

    16 April 2025 : 18 Sawal 1958 Ja : Hari Rabu Pon

    17 April 2025 : 19 Sawal 1958 Ja : Hari Kamis Wage

    18 April 2025 : 20 Sawal 1958 Ja : Hari Jumat Kliwon

    19 April 2025 : 21 Sawal 1958 Ja : Hari Sabtu Legi

    20 April 2025 : 22 Sawal 1958 Ja : Hari Minggu Pahing

    21 April 2025 : 23 Sawal 1958 Ja : Hari Senin Pon

    22 April 2025 : 24 Sawal 1958 Ja : Hari Selasa Wage

    23 April 2025 : 25 Sawal 1958 Ja : Hari Rabu Kliwon

    24 April 2025 : 26 Sawal 1958 Ja : Hari Kamis Legi

    25 April 2025 : 27 Sawal 1958 Ja : Hari Jumat Pahing

    26 April 2025 : 28 Sawal 1958 Ja : Hari Sabtu Pon

    27 April 2025 : 29 Sawal 1958 Ja : Hari Minggu Wage

    28 April 2025 : 30 Sawal 1958 Ja : Hari Senin Kliwon

    29 April 2025 : 1 Sela 1958 Ja : Hari Selasa Legi

    30 April 2025 : 2 Sela 1958 Ja : Hari Rabu Pahing

    Mei

    1 Mei 2025 : 3 Sela 1958 Ja : Hari Kamis Pon

    2 Mei 2025 : 4 Sela 1958 Ja : Hari Jumat Wage

    3 Mei 2025 : 5 Sela 1958 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    4 Mei 2025 : 6 Sela 1958 Ja : Hari Minggu Legi

    5 Mei 2025 : 7 Sela 1958 Ja : Hari Senin Pahing

    6 Mei 2025 : 8 Sela 1958 Ja : Hari Selasa Pon

    7 Mei 2025 : 9 Sela 1958 Ja : Hari Rabu Wage

    8 Mei 2025 : 10 Sela 1958 Ja : Hari Kamis Kliwon

    9 Mei 2025 : 11 Sela 1958 Ja : Hari Jumat Legi

    10 Mei 2025 : 12 Sela 1958 Ja : Hari Sabtu Pahing

    11 Mei 2025 : 13 Sela 1958 Ja : Hari Minggu Pon

    12 Mei 2025 : 14 Sela 1958 Ja : Hari Senin Wage

    13 Mei 2025 : 15 Sela 1958 Ja : Hari Selasa Kliwon

    14 Mei 2025 : 16 Sela 1958 Ja : Hari Rabu Legi

    15 Mei 2025 : 17 Sela 1958 Ja : Hari Kamis Pahing

    16 Mei 2025 : 18 Sela 1958 Ja : Hari Jumat Pon

    17 Mei 2025 : 19 Sela 1958 Ja : Hari Sabtu Wage

    18 Mei 2025 : 20 Sela 1958 Ja : Hari Minggu Kliwon

    19 Mei 2025 : 21 Sela 1958 Ja : Hari Senin Legi

    20 Mei 2025 : 22 Sela 1958 Ja : Hari Selasa Pahing

    21 Mei 2025 : 23 Sela 1958 Ja : Hari Rabu Pon

    22 Mei 2025 : 24 Sela 1958 Ja : Hari Kamis Wage

    23 Mei 2025 : 25 Sela 1958 Ja : Hari Jumat Kliwon

    24 Mei 2025 : 26 Sela 1958 Ja : Hari Sabtu Legi

    25 Mei 2025 : 27 Sela 1958 Ja : Hari Minggu Pahing

    26 Mei 2025 : 28 Sela 1958 Ja : Hari Senin Pon

    27 Mei 2025 : 29 Sela 1958 Ja : Hari Selasa Wage

    28 Mei 2025 : 1 Besar 1958 Ja : Hari Rabu Kliwon

    29 Mei 2025 : 2 Besar 1958 Ja : Hari Kamis Legi

    30 Mei 2025 : 3 Besar 1958 Ja : Hari Jumat Pahing

    31 Mei 2025 : 4 Besar 1958 Ja : Hari Sabtu Pon

    Juni

    1 Juni 2025 : 5 Besar 1958 Ja : Hari Minggu Wage

    2 Juni 2025 : 6 Besar 1958 Ja : Hari Senin Kliwon

    3 Juni 2025 : 7 Besar 1958 Ja : Hari Selasa Legi

    4 Juni 2025 : 8 Besar 1958 Ja : Hari Rabu Pahing

    5 Juni 2025 : 9 Besar 1958 Ja : Hari Kamis Pon

    6 Juni 2025 : 10 Besar 1958 Ja : Hari Jumat Wage

    7 Juni 2025 : 11 Besar 1958 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    8 Juni 2025 : 12 Besar 1958 Ja : Hari Minggu Legi

    9 Juni 2025 : 13 Besar 1958 Ja : Hari Senin Pahing

    10 Juni 2025 : 14 Besar 1958 Ja : Hari Selasa Pon

    11 Juni 2025 : 15 Besar 1958 Ja : Hari Rabu Wage

    12 Juni 2025 : 16 Besar 1958 Ja : Hari Kamis Kliwon

    13 Juni 2025 : 17 Besar 1958 Ja : Hari Jumat Legi

    14 Juni 2025 : 18 Besar 1958 Ja : Hari Sabtu Pahing

    15 Juni 2025 : 19 Besar 1958 Ja : Hari Minggu Pon

    16 Juni 2025 : 20 Besar 1958 Ja : Hari Senin Wage

    17 Juni 2025 : 21 Besar 1958 Ja : Hari Selasa Kliwon

    18 Juni 2025 : 22 Besar 1958 Ja : Hari Rabu Legi

    19 Juni 2025 : 23 Besar 1958 Ja : Hari Kamis Pahing

    20 Juni 2025 : 24 Besar 1958 Ja : Hari Jumat Pon

    21 Juni 2025 : 25 Besar 1958 Ja : Hari Sabtu Wage

    22 Juni 2025 : 26 Besar 1958 Ja : Hari Minggu Kliwon

    23 Juni 2025 : 27 Besar 1958 Ja : Hari Senin Legi

    24 Juni 2025 : 28 Besar 1958 Ja : Hari Selasa Pahing

    25 Juni 2025 : 29 Besar 1958 Ja : Hari Rabu Pon

    26 Juni 2025 : 1 Sura 1959 Ja : Hari Kamis Wage

    27 Juni 2025 : 2 Sura 1959 Ja : Hari Jumat Kliwon

    28 Juni 2025 : 3 Sura 1959 Ja : Hari Sabtu Legi

    29 Juni 2025 : 4 Sura 1959 Ja : Hari Minggu Pahing

    30 Juni 2025 : 5 Sura 1959 Ja : Hari Senin Pon 

    Juli

    1 Juli 2025 : 6 Sura 1959 Ja : Hari Selasa Wage

    2 Juli 2025 : 7 Sura 1959 Ja : Hari Rabu Kliwon

    3 Juli 2025 : 8 Sura 1959 Ja : Hari Kamis Legi

    4 Juli 2025 : 9 Sura 1959 Ja : Hari Jumat Pahing

    5 Juli 2025 : 10 Sura 1959 Ja : Hari Sabtu Pon

    6 Juli 2025 : 11 Sura 1959 Ja : Hari Minggu Wage

    7 Juli 2025 : 12 Sura 1959 Ja : Hari Senin Kliwon

    8 Juli 2025 : 13 Sura 1959 Ja : Hari Selasa Legi

    9 Juli 2025 : 14 Sura 1959 Ja : Hari Rabu Pahing

    10 Juli 2025 : 15 Sura 1959 Ja : Hari Kamis Pon

    11 Juli 2025 : 16 Sura 1959 Ja : Hari Jumat Wage

    12 Juli 2025 : 17 Sura 1959 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    13 Juli 2025 : 18 Sura 1959 Ja : Hari Minggu Legi

    14 Juli 2025 : 19 Sura 1959 Ja : Hari Senin Pahing

    15 Juli 2025 : 20 Sura 1959 Ja : Hari Selasa Pon

    16 Juli 2025 : 21 Sura 1959 Ja : Hari Rabu Wage

    17 Juli 2025 : 22 Sura 1959 Ja : Hari Kamis Kliwon

    18 Juli 2025 : 23 Sura 1959 Ja : Hari Jumat Legi

    19 Juli 2025 : 24 Sura 1959 Ja : Hari Sabtu Pahing

    20 Juli 2025 : 25 Sura 1959 Ja : Hari Minggu Pon

    21 Juli 2025 : 26 Sura 1959 Ja : Hari Senin Wage

    22 Juli 2025 : 27 Sura 1959 Ja : Hari Selasa Kliwon

    23 Juli 2025 : 28 Sura 1959 Ja : Hari Rabu Legi

    24 Juli 2025 : 29 Sura 1959 Ja : Hari Kamis Pahing

    25 Juli 2025 : 30 Sura 1959 Ja : Hari Jumat Pon

    26 Juli 2025 : 1 Sapar 1959 Ja : Hari Sabtu Wage

    27 Juli 2025 : 2 Sapar 1959 Ja : Hari Minggu Kliwon

    28 Juli 2025 : 3 Sapar 1959 Ja : Hari Senin Legi

    29 Juli 2025 : 4 Sapar 1959 Ja : Hari Selasa Pahing

    30 Juli 2025 : 5 Sapar 1959 Ja : Hari Rabu Pon

    31 Juli 2025 : 6 Sapar 1959 Ja : Hari Kamis Wage

    Agustus

    1 Agustus 2025 : 7 Sapar 1959 Ja : Hari Jumat Kliwon

    2 Agustus 2025 : 8 Sapar 1959 Ja : Hari Sabtu Legi

    3 Agustus 2025 : 9 Sapar 1959 Ja : Hari Minggu Pahing

    4 Agustus 2025 : 10 Sapar 1959 Ja : Hari Senin Pon
    5 Agustus 2025 : 11 Sapar 1959 Ja : Hari Selasa Wage

    6 Agustus 2025 : 12 Sapar 1959 Ja : Hari Rabu Kliwon

    7 Agustus 2025 : 13 Sapar 1959 Ja : Hari Kamis Legi

    8 Agustus 2025 : 14 Sapar 1959 Ja : Hari Jumat Pahing

    9 Agustus 2025 : 15 Sapar 1959 Ja : Hari Sabtu Pon

    10 Agustus 2025 : 16 Sapar 1959 Ja : Hari Minggu Wage

    11 Agustus 2025 : 17 Sapar 1959 Ja : Hari Senin Kliwon

    12 Agustus 2025 : 18 Sapar 1959 Ja : Hari Selasa Legi

    13 Agustus 2025 : 19 Sapar 1959 Ja : Hari Rabu Pahing

    14 Agustus 2025 : 20 Sapar 1959 Ja : Hari Kamis Pon

    15 Agustus 2025 : 21 Sapar 1959 Ja : Hari Jumat Wage

    16 Agustus 2025 : 22 Sapar 1959 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    17 Agustus 2025 : 23 Sapar 1959 Ja : Hari Minggu Legi

    18 Agustus 2025 : 24 Sapar 1959 Ja : Hari Senin Pahing

    19 Agustus 2025 : 25 Sapar 1959 Ja : Hari Selasa Pon

    20 Agustus 2025 : 26 Sapar 1959 Ja : Hari Rabu Wage

    21 Agustus 2025 : 27 Sapar 1959 Ja : Hari Kamis Kliwon

    22 Agustus 2025 : 28 Sapar 1959 Ja : Hari Jumat Legi

    23 Agustus 2025 : 29 Sapar 1959 Ja : Hari Sabtu Pahing

    24 Agustus 2025 : 1 Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Pon

    25 Agustus 2025 : 2 Mulud 1959 Ja : Hari Senin Wage

    26 Agustus 2025 : 3 Mulud 1959 Ja : Hari Selasa Kliwon

    27 Agustus 2025 : 4 Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Legi

    28 Agustus 2025 : 5 Mulud 1959 Ja : Hari Kamis Pahing

    29 Agustus 2025 : 6 Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Pon

    30 Agustus 2025 : 7 Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Wage

    31 Agustus 2025 : 8 Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Kliwon

    September

    1 September 2025 : 9 Mulud 1959 Ja : Hari Senin Legi

    2 September 2025 : 10 Mulud 1959 Ja : Hari Selasa Pahing
    3 September 2025 : 11 Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Pon

    4 September 2025 : 12 Mulud 1959 Ja : Hari Kamis Wage

    5 September 2025 : 13 Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Kliwon
    6 September 2025 : 14 Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Legi

    7 September 2025 : 15 Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Pahing

    8 September 2025 : 16 Mulud 1959 Ja : Hari Senin Pon

    9 September 2025 : 17 Mulud 1959 Ja : Hari Selasa Wage

    10 September 2025 : 18 Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Kliwon

    11 September 2025 : 19 Mulud 1959 Ja : Hari Kamis Legi

    12 September 2025 : 20 Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Pahing

    13 September 2025 : 21 Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Pon

    14 September 2025 : 22 Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Wage

    15 September 2025 : 23 Mulud 1959 Ja : Hari Senin Kliwon

    16 September 2025 : 24 Mulud 1959 Ja : Hari Selasa Legi

    17 September 2025 : 25 Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Pahing

    18 September 2025 : 26 Mulud 1959 Ja : Hari Kamis Pon

    19 September 2025 : 27 Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Wage

    20 September 2025 : 28 Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    21 September 2025 : 29 Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Legi

    22 September 2025 : 30 Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Pahing

    23 September 2025 : 1 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Pon

    24 September 2025 : 2 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Wage

    25 September 2025 : 3 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Senin Kliwon

    26 September 2025 : 4 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Selasa Legi

    27 September 2025 : 5 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Pahing

    28 September 2025 : 6 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Kamis Pon

    29 September 2025 : 7 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Wage

    30 September 2025 : 8 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    Oktober

    1 Oktober 2025 : 9 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Legi

    2 Oktober 2025 : 10 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Kamis Pahing

    3 Oktober 2025 : 11 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Pon

    4 Oktober 2025 : 12 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Wage

    5 Oktober 2025 : 13 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Kliwon

    6 Oktober 2025 : 14 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Senin Legi

    7 Oktober 2025 : 15 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Selasa Pahing

    8 Oktober 2025 : 16 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Pon

    9 Oktober 2025 : 17 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Kamis Wage

    10 Oktober 2025 : 18 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Kliwon

    11 Oktober 2025 : 19 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Legi

    12 Oktober 2025 : 20 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Pahing

    13 Oktober 2025 : 21 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Senin Pon

    14 Oktober 2025 : 22 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Selasa Wage

    15 Oktober 2025 : 23 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Kliwon

    16 Oktober 2025 : 24 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Kamis Legi

    17 Oktober 2025 : 25 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Jumat Pahing

    18 Oktober 2025 : 26 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Sabtu Pon

    19 Oktober 2025 : 27 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Minggu Wage

    20 Oktober 2025 : 28 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Senin Kliwon

    21 Oktober 2025 : 29 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Selasa Legi

    22 Oktober 2025 : 30 Bakda Mulud 1959 Ja : Hari Rabu Pahing

    23 Oktober 2025 : 1 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Kamis Pon

    24 Oktober 2025 : 2 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Jumat Wage

    25 Oktober 2025 : 3 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    26 Oktober 2025 : 4 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Minggu Legi

    27 Oktober 2025 : 5 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Senin Pahing

    28 Oktober 2025 : 6 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Selasa Pon

    29 Oktober 2025 : 7 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Rabu Wage

    30 Oktober 2025 : 8 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Kamis Kliwon

    31 Oktober 2025 : 9 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Jumat Legi 

    November

    1 November 2025 : 10 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Sabtu Pahing

    2 November 2025 : 11 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Minggu Pon

    3 November 2025 : 12 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Senin Wage

    4 November 2025 : 13 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Selasa Kliwon

    5 November 2025 : 14 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Rabu Legi

    6 November 2025 : 15 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Kamis Pahing

    7 November 2025 : 16 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Jumat Pon

    8 November 2025 : 17 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Sabtu Wage

    9 November 2025 : 18 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Minggu Kliwon

    10 November 2025 : 19 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Senin Legi

    11 November 2025 : 20 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Selasa Pahing

    12 November 2025 : 21 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Rabu Pon

    13 November 2025 : 22 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Kamis Wage

    14 November 2025 : 23 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Jumat Kliwon

    15 November 2025 : 24 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Sabtu Legi

    16 November 2025 : 25 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Minggu Pahing

    17 November 2025 : 26 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Senin Pon

    18 November 2025 : 27 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Selasa Wage

    19 November 2025 : 28 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Rabu Kliwon

    20 November 2025 : 29 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Kamis Legi

    21 November 2025 : 30 Jumadilawal 1959 Ja : Hari Jumat Pahing

    22 November 2025 : 1 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Sabtu Pon

    23 November 2025 : 2 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Minggu Wage

    24 November 2025 : 3 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Senin Kliwon

    25 November 2025 : 4 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Selasa Legi

    26 November 2025 : 5 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Rabu Pahing

    27 November 2025 : 6 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Kamis Pon

    28 November 2025 : 7 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Jumat Wage

    29 November 2025 : 8 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Sabtu Kliwon

    30 November 2025 : 9 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Minggu Legi

    Desember

    1 Desember 2025 : 9 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Senin Pahing

    2 Desember 2025 : 10 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Selasa Pon

    3 Desember 2025 : 11 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Rabu Wage

    4 Desember 2025 : 12 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Kamis Kliwon

    5 Desember 2025 : 13 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Jumat Legi

    6 Desember 2025 : 14 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Sabtu Pahing

    7 Desember 2025 : 15 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Minggu Pon

    8 Desember 2025 : 16 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Senin Wage

    9 Desember 2025 : 17 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Selasa Kliwon

    10 Desember 2025 : 18 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Rabu Legi

    11 Desember 2025 : 19 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Kamis Pahing

    12 Desember 2025 : 20 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Jumat Pon

    13 Desember 2025 : 21 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Sabtu Wage

    14 Desember 2025 : 22 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Minggu Kliwon

    15 Desember 2025 : 23 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Senin Legi

    16 Desember 2025 : 24 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Selasa Pahing

    17 Desember 2025 : 25 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Rabu Pon

    18 Desember 2025 : 26 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Kamis Wage

    19 Desember 2025 : 27 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Jumat Kliwon

    20 Desember 2025 : 28 Jumadilakir 1959 Ja : Hari Sabtu Legi

    21 Desember 2025 : 1 Rejeb 1959 Ja : Hari Minggu Pahing

    22 Desember 2025 : 2 Rejeb 1959 Ja : Hari Senin Pon

    23 Desember 2025 : 3 Rejeb 1959 Ja : Hari Selasa Wage

    24 Desember 2025 : 4 Rejeb 1959 Ja : Hari Rabu Kliwon

    25 Desember 2025 : 5 Rejeb 1959 Ja : Hari Kamis Legi

    26 Desember 2025 : 6 Rejeb 1959 Ja : Hari Jumat Pahing

    27 Desember 2025 : 7 Rejeb 1959 Ja : Hari Sabtu Pon

    28 Desember 2025 : 8 Rejeb 1959 Ja : Hari Minggu Wage

    29 Desember 2025 : 9 Rejeb 1959 Ja : Hari Senin Kliwon

    30 Desember 2025 : 10 Rejeb 1959 Ja : Hari Selasa Legi

    31 Desember 2025 : 11 Rejeb 1959 Ja : Hari Rabu Pahing

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

  • Video Tangisan Keluarga Pecah di Ruang Nobar, Titin Prialianti Pingsan usai MA Tolak PK Terpidana – Halaman all

    Video Tangisan Keluarga Pecah di Ruang Nobar, Titin Prialianti Pingsan usai MA Tolak PK Terpidana – Halaman all

    Hasil putusan Mahkamah Agung membuat keluarga para terpidana kasus Vina penuh dengan isak tangis dan ekspresi kecewa.

    Tayang: Senin, 16 Desember 2024 15:42 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil putusan Mahkamah Agung (MA) membuat keluarga para terpidana kasus Vina penuh dengan isak tangis dan ekspresi kecewa.

    Diketahui, keluarga dan kuasa hukum para terpidana berkumpul untuk menyaksikan siaran langsung putusan Peninjauan Kembali (PK) oleh Mahkamah Agung, Senin (16/12/2024).

    Air mata para keluarga terpidana menetes hingga amarah bercampur keputusasaan meluap.

    Di waktu yang sama, pengacara Titin Prialianti menangis histeris hingga pingsan setelah mendengar putusan MA.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Instruksi Shin Tae-yong Dikuak Ronaldo Kwateh saat Timnas Indonesia Lawan Vietnam

    Instruksi Shin Tae-yong Dikuak Ronaldo Kwateh saat Timnas Indonesia Lawan Vietnam

    TRIBUNJATIM.COM – Pemain Timnas Indonesia, Ronaldo Kwateh singgung perintah dari Shin Tae-yong.

    Pemain sayap tersebut menyebut jika dirinya sudah berjuang maksimal.

    Meski akhirnya kalah dari Vietnam.

    Diketahui, Indonesia kalah dari Vietnam dengan skor akhir 1-0 di babak penyisihan Grup B ASEAN Cup 2024.

    Vietnam tampil solid yang membuat Indonesia kesulitan dalam menciptakan peluang di laga tersebut.

    Namun, Indonesia mampu memberikan perlawanan yang sengit meski datang dengan tim tim yang diisi banyak pemain muda.

    Tentunya, laga tersebut memberikan pengalaman berharga bagi semua pemain untuk merasakan berlaga di ajang internasional.

    Ronaldo Kwateh menjelaskan, hasil pertandingan ini cukup mengecewakan.

    Menurutnya, semua pemain sudah berjuang keras memberikan hasil terbaik di lapangan.

    Kekalahan ini harus mereka terima untuk menjadi pelajaran berharga bagi mereka.

    “Pertama-tama, kami semua sedih dengan hasil ini.”

    “Kami tidak bisa menang di lapangan tim Vietnam, tetapi saya pikir seluruh tim bermain dengan baik dan berani berjuang.”

    “Meskipun kami tidak menang, kami menerimanya,” kata Ronaldo Kwateh dilasnir BolaSport.com dari laman Dantri.

    Pemain asal Muangthong United ini menegaskan bahwa mereka datang untuk mendapatkan kemenangan.

  • George Sugama Jadi Tersangka, Sempat Sesumbar Kebal Hukum sebelum Diringkus Polisi – Halaman all

    George Sugama Jadi Tersangka, Sempat Sesumbar Kebal Hukum sebelum Diringkus Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak bos toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, menganiaya pegawai wanitanya berinisial D (19).

    Kini, pelaku yang bernama George Sugama Halim harus berurusan dengan pihak yang berwajib.

    Ia telah ditangkap pada Minggu (15/12/2024) di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat. George juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Penyidik langsung menetapkan George sebagai tersangka setelah menemukan dua alat bukti dan melakukan gelar perkara.

    “Saat ini setelah fakta-fakta dan bukti dikumpulkan, kemudian dilakukan gelar perkara, maka penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur telah menetapkan GSH sebagai tersangka,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (16/12/2024).

    Dikutip dari Tribun Jakarta, George disangkakan pasal 351 KUHP dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.

    “Selanjutnya penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap tersangka GSH. Saat ini pemeriksaan belum berlangsung karena masih menunggu tim penasihat hukum dari tersangka GSH,” ujar Kombes Ade Ary.

    Diketahui, George menganiayan seorang karyawati bernama Dwi Ayu Darmawati alias D (19) hingga korban mengalami pendarahan di kepala.

    Tangan, kaki, hingga pinggang korban juga mengalami memar.

    D dianiaya oleh George pada Kamis (17/10/2024).

    Korban sempat dilempar patung, mesin EDC, kursi, hingga loyang untuk membuat kue, setelah menolak permintaan pelaku untuk mengantarkan makanan yang dipesan ke kamar pribadi.

    Setelah kejadian Dwi sudah melaporkan kasus ke SPKT Polres Metro Jakarta Timur, tapi setelah dua bulan berlalu dia tidak kunjung menerima informasi penetapan George sebagai tersangka.

    Sesumbar Kebal Hukum

    Sebelum diringkus polisi, George sempat sesumbar kebal hukum hingga menantang warganet.

    Hal tersebut diungkapkan oleh korban.

    “Bilang saya ‘Miskin, babu’ terus dia juga bilang ‘Orang miskin kayak lu mana bisa laporin gua ke polisi, gua ini kebal hukum’, gitu,” kata D saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

    Namun, George kini justru kabur hingga akhirnya ditangkap di Sukabumi.

    George ditangkap oleh tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta TImur.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menuturkan George mengaku terancam hingga memilih pergi bermalam di salah satu hotel di Sukabumi.

    “Kenapa mereka di Sukabumi. Setelah kami menggali informasi dari orang tua, mereka menyatakan ke Sukabumi untuk menenangkan diri,” kata Nicolas di Jakarta Timur, Senin.

    George berada di Sukabumi bersama keluarganya dan pihak keluarga mengaku ketakutan atas kasus ini.

    “Karena kasus ini menyebabkan mereka (keluarga dan GSH) sangat ketakutan, merasa terancam kalau mereka masih berada di rumahnya di TKP (tempat kejadian perkara) sendiri,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sempat Sesumbar Kebal Hukum dan Tantang Netizen, Anak Bos Toko Kue Penganiaya Pegawai Malah Ngumpet

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim)

  • Polisi Tangkap Komplotan Penipu Jual Beli Emas Modus COD di Jakarta Utara – Halaman all

    Polisi Tangkap Komplotan Penipu Jual Beli Emas Modus COD di Jakarta Utara – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap komplotan penipuan jual beli emas logam mulia dengan modus cash on delivery (COD).

     

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan komplotan tersebut berjumah tiga orang.

     

     

    Dia menjelaskan penangkapan terhadap pelaku dilakukan di rumah kontrakan kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (14/12/2024).

    “Pelaku ini tiga orang modusnya COD fiktif,” ucap Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/12/2024).

     

    Adapun kronologi penipuan bermula pelaku menghubungi korban dengan dalih ingin membeli emas logam mulia.

     

    Selanjutnya kedua pihak sepakat membuat janji untuk melakukan COD.

    Korban dan pelaku bertemu di sebuah tempat.

     

    “Kemudian setelah para pelaku yang memesan COD ini bertemu korban, korban ini penjual ya,” kata Ade Ary.

     

    Pelaku lalu berpura-pura mengecek kondisi emas logam mulia.

     

    Usai cek kondisi dan sepakati harga, pelaku menunjukkan bukti transfer seolah-olah telah mentransfer uang ke korban.

     

    “Setelah emas ada di tangan para pelaku, pelaku meninggalkan korban atau kabur,” ucap Ade Ary.

     

    Belum diketahui secara pasti identitas pelaku serta barang bukti ukuran emas logam mulia.

     

    Terhadap para pelaku kini sudah dilakukan penahanan.

     

    Para pelaku dipersangkaan Pasal 363, 378 dilapisi dengan Pasal 365.

  • Aktivitas Militer Rusia di Suriah: Penarikan dari Pangkalan Hmeimim – Halaman all

    Aktivitas Militer Rusia di Suriah: Penarikan dari Pangkalan Hmeimim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Rusia mulai mengemas peralatan militer di pangkalan udara Suriah setelah runtuhnya rezim Bashar al-Assad.

    Proses ini terdeteksi melalui citra satelit yang dirilis oleh Maxar, menunjukkan dua pesawat kargo Antonov AN-124 yang sedang bersiap untuk memuat peralatan militer di pangkalan udara Hmeimim, Latakia, pada Jumat, 13 Desember 2024.

    Aktivitas di Pangkalan Hmeimim

    Dua pesawat kargo AN-124 terlihat dengan kerucut hidung terbuka, siap untuk memuat peralatan.

    Seorang pejabat keamanan Suriah kepada Reuters mengungkapkan bahwa salah satu pesawat tersebut terbang menuju Libya pada Sabtu, 14 Desember 2024.

    Selain itu, helikopter serang KA-52 juga terlihat sedang dibongkar untuk persiapan transportasi.

    Maxar melaporkan bahwa elemen unit pertahanan udara S-400 juga sedang dipersiapkan untuk berangkat dari pangkalan tersebut.

    Sumber militer dan keamanan Suriah yang berhubungan dengan Rusia mengonfirmasi bahwa Moskow menarik pasukannya dari garis depan, meskipun tidak menarik diri dari dua pangkalan utamanya.

    Tumbangnya Rezim al-Assad

    Rezim Bashar al-Assad resmi runtuh pada Minggu, 7 Desember 2024, saat ibu kota Damaskus jatuh ke tangan oposisi.

    Sejak 27 November 2024, rezim al-Assad kehilangan kendali atas banyak wilayah, termasuk Aleppo dan Idlib.

    Dengan penyerahan Damaskus ke oposisi, masa kekuasaan al-Assad yang berlangsung selama 61 tahun berakhir.

    Pejabat senior oposisi menyatakan bahwa masalah kehadiran militer Rusia dan perjanjian antara Assad dan Moskow belum dibahas, dan rakyat Suriah akan memiliki keputusan di masa mendatang.

    Rusia juga telah menyiapkan saluran komunikasi dengan pemerintah sementara.

    Kesimpulan

    Dengan berkurangnya kehadiran militer Rusia dan runtuhnya rezim al-Assad, situasi di Suriah memasuki fase baru.

    Proses penarikan peralatan militer ini mencerminkan perubahan besar dalam dinamika politik dan militer di negara tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).